Hari ini tanggal 22 Juli 2014 merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia karena pada hari ini pukul 16.00 WIB akan diumumkan siapa yang menjadi pemimpin bangsa Indonesia 5 tahun kedepan. Banyak spekulasi yang beredar pada hari ini. Ada yang menjagokan nomor 1, ada pula yang menjagokan nomor 2. Tentu saja saya bukan akan bercerita mengenai politik disini. :)
Yang menarik dan menjadi pengamatan saya dalam beberapa hari ini adalah spekulasi-spekulasi yang terjadi dalam masyarakat. Banyak orang-orang yang memprediksikan bahwa pada hari pengumuman pemenang pilpres akan terjadi kerusuhan yang hebat. Sebagai efeknya, banyak orang-orang kaya yang sudah terlebih dahulu pergi ke luar negeri untuk "mencari aman". Ada juga beberapa kantor dan teman saya yang libur pada hari ini. Ini menjadi sesuatu yang unik di mata saya.
Saya yakin dan percaya, siapapun kita, apapun latar belakang kita, apapun pekerjaan kita, kita semua tidak menginginkan adanya kerusuhan di Indonesia. Kita ingin hari ini, tanggal 22 Juli 2014, semuanya aman-aman saja. Mungkin kita semua sudah berdoa dan berharap agar hari ini keadaan aman terkendali. Tetapi, bagaimana dengan iman kita ? Saya tidak berbicara tentang agama disini, saya yakin semua agama mengajarkan kita mengenai iman.
Alkisah, ada sebuah desa yang mengalami kekeringan panjang. Ratusan warga desa tersebut sepakat akan mengadakan doa bersama di suatu pagi yang sudah ditentukan di suatu lapangan terbuka. Ratusan orang datang ke lapangan tersebut untuk memanjatkan doa bersama meminta turunnya hujan. Dari ratusan orang yang datang, hanya ada 1 orang yang datang dengan membawa payung. Menurut saya itulah yang kita sebut sebagai iman.
Kita meyakini bahwa sesuatu belum terjadi akan terjadi. Kita percaya bahwa itu akan terjadi, sehingga kita bersikap seolah-olah hal tersebut telah terjadi. Itulah iman. Kita percaya sesuatu yang belum terlihat atau belum terjadi.
Marilah kita memiliki iman yang kuat bahwa pada hari ini, tanggal 22 Juli 2014, pada saat pengumuman pilpres, dan hari-hari berikutnya pasca pengumuman pilpres, semuanya akan baik-baik saja. Semua akan berjalan dengan sangat baik. Banga Indonesia akan semakin maju siapapun presiden terpilih. Iman ditunjukan dari perbuatan, bukan perkataan. Berbuatlah seperti apa yang iman kita katakan.
Monday, July 21, 2014
Saturday, July 19, 2014
Jaga Hari Mereka
Kejadian berikut ini baru saja terjadi didalam hidup saya, baru beberapa jam yang lalu terjadi. Dari kejadian ini saya belajar mengenai kehidupan lebih dalam lagi. Benar-benar suatu pelajaran yang mungkin seringkali terlewat dalam kehidupan kita. Saya bersyukur karena diberi kesempatan untuk belajar dan mengerti sebuah pelajaran berharga dalam hidup ini.
Saya bangun sekitar pukul 08.00 pagi ini, tidak ada yang istimewa. Saya bangun, menghabiskan waktu sekitar 5 menit untuk bersyukur atas kehidupan ini, kemudian saya mulai bersiap untuk melakukan aktivitas saya. Hari ini saya mulai bekerja sekitar pukul 13.00, jadi waktu pagi menjelang siang saya habiskan untuk sarapan dan membaca.
Sekitar pukul 12.00, saya mendapat BBM dari atasan saya mengenai rencana perubahan jadwal pekerjaan. Intensitas perubahan jadwal sudah sering sekali terjadi, sudah berkali-kali saya menghadapi komplain dari klien mengenai perubahan jadwal. Tetapi atasan saya seolah tidak mau tahu mengenai hal itu, intinya jadwal harus diubah. Saya sudah menjelaskan semua yang dapat saya jelaskan, namun tetap saja perubahan jadwal harus terjadi.
Hari saya terasa berantakan, saya sudah sangat malas menjalani pekerjaan saya di pukul 13.00. Saya merasa sangat tidak dihargai oleh atasan saya. Saya merasa benar-benar dipermainkan oleh atasan saya. Untuk menjaga sikap profesionalitas, saya tetap menjalankan pekerjaan saya di pukul 13.00 (dengan rasa malas-malasan). Saya kurang semangat dan merasa sangat kacau. Pikiran saya tidak tenang.
Sekitar pukul 15.30, ada pesan yang masuk ke handphone saya. Ternyata pesan itu dari seorang klien yang memuji pekerjaan saya. Klien tersebut puas dengan pekerjaan saya dan mengatakan bahwa pekerjaan saya sangat bagus.
Seperti mendapatkan air yang sangat segar, saya kembali bersemangat dalam melakukan pekerjaan saya. Tiba-tiba ada rasa bahagia yang sangat besar ketika saya membaca pesan tersebut. Semangat mulai muncul didalam diri saya. Saya mulai bergairah untuk menyelesaikan pekerjaan saya.
Akhirnya, tepat pukul 17.30, pekerjaan saya selesai. Setelah selesai bekerja, saya menyempatkan diri sejenak untuk berdiam diri. Memikirkan apa yang sudah terjadi di hari ini. Dan tidak lama kemudian, saya seperti mendapatkan pelajaran dari kejadian yang saya alami hari ini. Pelajaran tersebut adalah JAGA HARI MEREKA.
Suatu perkataan yang menurut kita tidak penting, bisa saja merusak hari seseorang atau sebaliknya, bisa saja membuat hari seseorang menjadi sangat berarti. Mungkin bagi atasan saya, memberikan perintah perubahan jadwal tidak akan membawa pengaruh apa-apa dalam hari saya, tetapi ternyata dengan perintah perubahan jadwal hari saya terasa rusak.
Mungkin bagi sang klien, pujian sederhana tidak membawa dampak apa-apa buat saya, tetapi siapa yang sangka ternyata pujian kecil tersebut membuat saya begitu semangat dalam menjalani sisa hari saya.
Marilah kita menjadi hari orang lain dengan menjaga perkataan kita. Apapun yang kita katakan bisa membawa dampak bagi orang lain karena kita tidak tahu apa yang sedang terjadi dalam diri orang tersebut. Kita tidak tahu apa yang sedang dipikirkan orang lain.
Saya ambil contoh sederhana, saat keadaan sedang bagus dan baik, jika seseorang mengatakan kepada anda "jika tidak bisa melakukan hal tersebut, lebih baik mati saja", mungkin kita menganggap itu hanya sebuah candaan dan kita masih dapat tertawa. Tetapi jika sepanjang hari tersebut kita sudah penuh dengan masalah, kemudian teman kita melontarkan kata-kata tersebut saat kita berada di posisi penuh masalah, bisa jadi kita akan benar-benar mengakhiri hidup.
Kita tidak pernah tau perasaan orang lain, kita hanya bisa melihat fisik mereka, kita tidak bisa melihat hati mereka. Jadi, mulai dari sekarang marilah kita menjaga hari mereka. Marilah kita berpikir sejenak sebelum mengambil suatu keputusan. Ucapan kita bisa membawa pengaruh pada kehidupan orang lain.
Friday, July 18, 2014
Api - Asap - Air (Bagian 2 - Tamat)
Bagi yang belum tau ceritanya, silahkan membaca terlebih dahulu disini : Api - Asap - Air (Bagian 1)
Dari cerita yang sebelumnya saya ceritakan, Api menggambarkan Masalah, Asap menggambarkan Dampak dari Masalah, dan Air menggambarkan Solusi.
Dalam hidup ini, kita tidak pernah akan terlepas dari masalah. Selalu ada masalah dalam hidup ini. Sama seperti api yang bisa menjalar dari satu titik ke titik-titik lain dan membakar habis rumah kita, begitu juga masalah. Masalah bisa menjalar dari satu masalah ke masalah-masalah lain dan akan membakar habis diri kita.
Saat sudah banyak masalah yang timbul dalam kehidupan kita, kita akan mulai melihat dampaknya, si asap. Kita akan stress, kita akan down, kita mulai merasa bahwa apapun yang kita lakukan tidak membawa perubahan. Sampai tahap ini, mencari pelarian adalah salah satu alternatif yang biasa diambil banyak orang. Bukannya mencari cara agar masalah selesai, kebanyakan dari kita malah berusaha mengeluarkan asap dari rumah kita. Kita mulai lari ke sex, alkohol, atau bahkan narkoba. Selama masalah tidak kita selesaikan, apapun cara kita untuk membuang asap tidak akan ada gunanya. Karena masalah akan terus memberikan dampak yang jelek dalam hidup kita.
Yang harus kita lakukan adalah mencari air untuk memadamkan api, sang sumber masalah. Solusi bisa kita dapatkan dari dalam diri sendiri atau bantuan orang lain. Jika kita mampu, kita dapat menyelesaikan masalah tersebut sendirian. Tetapi jika kita tidak mampu, sah-sah saja untuk meminta tolong kepada orang lain.
Saat kebakaran besar terjadi dan api berhasil dipadamkan, biasanya kita masih melihat asap disana. Begitu juga masalah. Saat masalah sudah selesai, biasanya masih ada dampak yang kita rasakan. Misalnya kita kehabisan banyak uang, kita kehilangan teman atau sahabat, kita kehilangan kepercayaan dari orang lain, dan lain-lain. Jangan takut mengenai hal ini, yang harus kita lakukan adalah tersenyum dan berkata pada diri sendiri "saya akan bangkit, saya akan melewati semua ini dan semuanya akan lebih baik dari sebelumnya"
Api - Asap - Air (Bagian 1)
Saya sempat bingung mau memberi judul apa untuk postingan kali ini. Tapi tiba-tiba datang inspirasi sehingga postingan kali ini saya beri judul Api - Asap - Air. Mungkin sudah ada yang bisa menebak apa yang bakal saya ceritakan disini. Kali ini saya kembali ingin berbagi tentang kehidupan. Memikirkan tentang kehidupan pasti tidak ada habis-habisnya, jadi jangan terlalu banyak berpikir tetapi jalani saja. Karena saya sangat percaya bahwa hidup kita indah.
Nah, setelah membaca kisah tersebut, mungkin semakin jelas terlihat hubungan Api - Asap - Air dengan kehidupan kita. Ada sesuatu yang dapat kita pelajari, dan pelajaran itu adalah pelajaran kehidupan. (Api - Asap - Air Bagian 2 - Tamat)
Ada sebuah rumah yang sangat indah di sebuah kota yang sangat ramai. Pada suatu hari, ada sepercik api yang mengenai sofa dirumah tersebut. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, api mulai menjalar ke bagian-bagian lain dari rumah tersebut. Dari satu titik api saja (yaitu di sofa), api-api di titik yang lain mulai hidup dan siap membakar habis rumah tersebut. Asap yang sangat hitam mulai membumbung tinggi menandakan bahwa api sudah sangat besar.
Melihat hal tersebut, pemilik rumah yang panik mulai membuka semua jendela rumahnya dengan harapan agar asap yang sangat hitam dan beracun tersebut bisa keluar dari rumah. Setelah semua jendela dibuka, asap mulai berlarian keluar rumah. Tetapi apakah rumah tersebut sudah aman ? Tentu saja tidak, hanya asapnya saja yang keluar, tetapi api didalam rumah tersebut tidak henti-hentinya menimbulkan asap yang lain.
Akhirnya tibalah pemadam kebakaran yang membawa sejumlah air yang sanggup untuk mematikan api. Disemprotkanah sejumlah air ke dalam rumah tersebut. Dengan ketekunan dan pengalaman sang pemadam kebakaran, akhirnya api berhasil dipadamkan. Setelah dipastikan tidak ada titik api yang aktif, pemilik rumah mulai mengecek kondisi rumahnya. Rumahnya hancur berantakan, semuanya kacau balau dan terlihat sangat berantakan. Tetapi pemilik rumah tersenyum dan berkata "saya akan membangun rumah ini kembali, dan rumah ini akan menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya"
Nah, setelah membaca kisah tersebut, mungkin semakin jelas terlihat hubungan Api - Asap - Air dengan kehidupan kita. Ada sesuatu yang dapat kita pelajari, dan pelajaran itu adalah pelajaran kehidupan. (Api - Asap - Air Bagian 2 - Tamat)
Wednesday, July 16, 2014
Jangan Takut dan Jangan Pernah Takut
Di postingan kali ini, saya akan kembali mengangkat topik mengenai kehidupan. Berbicara mengenai kehidupan, ada banyak sekali hal yang dapat terjadi. Terkadang hal tersebut adalah hal yang baik, tidak jarang hal tersebut adalah hal yang buruk. Kali ini saya ingin mengajak rekan-rekan semua untuk selalu berani dan siap menghadapi apapun yang terjadi dalam kehidupan.
Saya memegang suatu prinsip yang sederhana dalam menjalani hidup, yaitu jangan takut dan jangan pernah takut. Jangan takut dalam menjalani apapun dalam kehidupan kita. Jangan takut mencoba, jangan takut gagal, jangan takut jatuh, jangan takut tersesat, jangan takut kehilangan arah, jangan takut dan jangan pernah takut.
Seperti yang pernah saya tulis di postingan berjudul Hal Paling Sulit, yang sebenarnya membuat kita takut dalam melakukan sesuatu adalah karena kita terlalu banyak memikirkannya. Berhentilah terlalu banyak berpikir dan pertimbangan, hidup hanya satu kali, mari kita buat sesederhana mungkin. Jangan habiskan waktu kita hanya untuk berpikir dan berpikir.
Hidup sangat sederhana, jika kita jatuh ya kita bangkit lagi, jika kita tersesat ya kita mencari jalan keluar, jika kita gagal ya kita berusaha untuk berhasil, jika kita sakit ya kita berusaha menyembuhkan diri kita. Semuanya sederhana. Sangat sederhana. Apapun yang kita lakukan pasti ada resikonya, dan yang jangan takut terhadap resiko tersebut.
Belajarlah dari apa yang kehidupan berikan kepada kita maka kita akan menjadi orang yang lebih siap dalam menghadapi apapun yang akan diberikan kehidupan pada kita selanjutnya.
Saya memegang suatu prinsip yang sederhana dalam menjalani hidup, yaitu jangan takut dan jangan pernah takut. Jangan takut dalam menjalani apapun dalam kehidupan kita. Jangan takut mencoba, jangan takut gagal, jangan takut jatuh, jangan takut tersesat, jangan takut kehilangan arah, jangan takut dan jangan pernah takut.
Seperti yang pernah saya tulis di postingan berjudul Hal Paling Sulit, yang sebenarnya membuat kita takut dalam melakukan sesuatu adalah karena kita terlalu banyak memikirkannya. Berhentilah terlalu banyak berpikir dan pertimbangan, hidup hanya satu kali, mari kita buat sesederhana mungkin. Jangan habiskan waktu kita hanya untuk berpikir dan berpikir.
Hidup sangat sederhana, jika kita jatuh ya kita bangkit lagi, jika kita tersesat ya kita mencari jalan keluar, jika kita gagal ya kita berusaha untuk berhasil, jika kita sakit ya kita berusaha menyembuhkan diri kita. Semuanya sederhana. Sangat sederhana. Apapun yang kita lakukan pasti ada resikonya, dan yang jangan takut terhadap resiko tersebut.
Belajarlah dari apa yang kehidupan berikan kepada kita maka kita akan menjadi orang yang lebih siap dalam menghadapi apapun yang akan diberikan kehidupan pada kita selanjutnya.
Hal Yang Paling Sulit
Sebelumnya saya pernah membahas mengenai Cinta Yang Paling Sulit, nah sekarang saya akan berbagi mengenai hal yang paling sulit. Dalam hidup ini, sudah ribuan bahkan jutaan, bahkan milyaran hal sudah pernah kita lakukan. Dan masih ada milyaran hal lain yang menunggu untuk kita lakukan. Tapi, dari semua hal tersebut, hal apakah yang paling sulit ? Silahkan simak cerita singkat berikut ini.
Saya pernah dihadapkan pada suatu kondisi dimana saya diminta oleh atasan saya untuk bertanggung jawab dalam proses pindah kantor. Kantor saya akan pindah lokasi (anggap saja dari lokasi A ke lokasi B). Saya mulai berkeliling kantor dan pada saat itu juga saya mulai menyadari bahwa ada begitu banyak barang yang harus saya pindahkan. Bahkan beberapa barang tersebut adalah barang-barang berukuran besar. Bagi rekan-rekan yang pernah pindahan pasti merasakan betapa sulitnya memindahkan barang-barang berukuran besar.
Saya mulai panik, saya mulai berpikir bagaimana saya bisa menyelesaikan pekerjaan ini. Siapa yang bisa membantu saya ? Saya harus menyewa mobil pengangkut barang dimana ? Saya harus mulai memindahkan barang yang mana ? Kapan saya harus mulai pindahan ? Banyak sekali barang-barang ini, apakah bisa dipindahkan semua ? dan segala macam pikiran-pikiran lain berkecamuk didalam diri saya.
Hari demi hari menjelang pindahan saya lewati dengan beban pikiran yang terus bertambah dan bertambah. Saya semakin tertekan. Hari H pindahan pun tiba. Semua persiapan sudah saya lakukan sebelumnya, hari ini tinggal eksekusi saja. Proses pengangkutan barang, penyusunan barang, skip skip skip. Pada akhirnya semua berhasil dilakukan dan semuanya sudah selesai. Saya lega semuanya sudah selesai tanpa ada masalah.
Mendadak saya berpikir, mengapa semuanya jadi mudah ? Kemanakah hal-hal yang saya cemaskan kemarin ?
Cerita diatas menggambarkan bahwa hal yang paling sulit dalam menghadapi suatu pekerjaan atau situasi atau kondisi adalah saat kita memikirkannya. Saat kita terlalu memikirkan hal tersebut, semuanya akan menjadi serba sulit. Semuanya akan terlihat sangat berat. Semuanya akan terkesan mustahil. Tetapi ketika kita mulai mengerjakannya, semuanya pasti akan dapat dilewati. Semuanya pasti ada jalan keluarnya.
Kebanyakan orang terlalu banyak berpikir ketika menghadapi suatu masalah. Hal tersebut menyebabkan masalah yang dihadapi tak kunjung selesai, karena memang tidak ada langkah apapun yang diambil. Berpikir tidak akan menyelesaikan masalah jika kita tidak pernah mengambil langkah. Yang terpenting adalah merealisasikan pemikiran kita, bukan hanya memikirkannya. Jadi jangan terlalu lama dalam berpikir, segera ambil langkah.
Monday, July 14, 2014
Diejek dan Mengejek / Di-Bully dan Mem-Bully
Menurut rekan-rekan semua, lebih baik kita mengejek atau kita diejek ? Lebih baik kita mem-bully atau kita di-bully ? Saya yakin, rekan-rekan semua, secara idealis, sudah tau jawaban dari pertanyaan diatas. dan jawaban idealisnya adalah lebih baik diejek atau di-bully. Tapi dalam kehidupan, terkadang paham idealis sangat sulit untuk diterapkan. Kita biasanya menggunakan paham realistis yang berkata daripada diejek, lebih baik kita yang mengejek. Daripada ditekan orang, lebih baik kita yang menekan orang. Saya salah satu orang yang, dalam hal ini, lebih memegang paham idealis.
Saya lebih baik diejek, di-bully, atau ditekan daripada saya melakukannya terhadap orang lain. Yang ingin saya garis bawahi adalah, silahkan orang lain mengejek, menekan, ataupun mem-bully saya. Asalkan saya tidak merasa seperti itu, maka tidak ada masalah apapun. Masalah selesai.
Jadi yang terpenting adalah pandangan dan penghargaan kita pada diri kita sendiri. Jika seseorang mengejek kita seperti anjing, misalnya, kita cukup melihat diri kita sendiri apakah benar kita seperti anjing, jika kita tidak menemukan unsur anjing di diri kita (tidak ada ekor, lidah tidak selalu keluar, dll) maka masalah selesai. Tidak ada yang perlu dipermasalahkan disini.
Jika orang menekan kita dengan berkata, sudah lebih baik menyerah saja, kamu tidak akan bisa melakukan hal itu, kamu tidak akan bisa sukses, kita cukup melihat jauh kedalam diri kita sendiri. Apakah kita yakin akan sukses atau tidak, apakah kita yakin bisa melakukan hal tersebut atau tidak. dan jika kita yakin kita akan bisa melakukan hal tersebut dan sukses, maka sama lagi seperti diatas, tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Karena memang tidak ada masalah disana.
Yang kerap menjadi masalah adalah kita terlalu percaya kepada perkataan orang lain daripada kepada diri sendiri. Sehingga saat orang lain mengejek atau menekan kita, kita sering kali percaya dengan perkataan orang tersebut. Hal tersebut membuat kita merasa tidak aman, dan secara naluriah, yang akan kita lakukan saat kita merasa tidak aman adalah menyerang. Terkadang kita menjadi marah, perasaan kita menjadi jelek, atau bahkan kita merendahkan diri kita sendiri.
Pandanglah diri kita sendiri setinggi-tingginya dan biarkan satu orangpun merusak citra diri yang sudah kita bangun. Tidak peduli apapun yang mereka katakan, apapun yang mereka lakukan, jangan sampai kita terpengaruh.
terinspirasi dari : salah satu buku karangan Ajahn Brahm
Pandanglah diri kita sendiri setinggi-tingginya dan biarkan satu orangpun merusak citra diri yang sudah kita bangun. Tidak peduli apapun yang mereka katakan, apapun yang mereka lakukan, jangan sampai kita terpengaruh.
terinspirasi dari : salah satu buku karangan Ajahn Brahm
Cerita Tentang Makan
Tidak diragukan lagi, setiap orang butuh makan sesuatu untuk bertahan hidup. Orang kaya butuh makan, orang sederhana butuh makan. Orang dewasa butuh makan, anak-anak butuh makan. Siapapun kita, kita butuh makan. Tapi sayangnya, banyak orang yang tidak menikmati aktivitas makan. Banyak dari kita menganggap makan adalah suatu rutinitas untuk mengisi perut dan mendapatkan energi.
Dengan berdalih ingin menikmati makanan, banyak orang-orang kaya yang pergi ke restoran-restoran mewah dengan harga ratusan ribu bahkan jutaan rupiah per porsi makanan yang dimakannya. Tapi, kebanyakan dari orang-orang tersebut ternyata tidak menikmati makanannya (menurut saya).
Kebanyakan dari kita tidak pernah benar-benar menikmati saat-saat makan. Kita terbiasa ngobrol, membaca, memikirkan pekerjaan, memikirkan kehidupan, memikirkan keluarga, main game, dan lain-lain, saat kita makan. Jarang sekali orang benar-benar "makan" saat waktunya makan. Inilah yang saya maksud dengan tidak menikmati moment makan.
Coba bayangkan, apakah ada orang yang ngobrol atau membaca atau main game saat mereka menonton suatu pertunjukan orkestra besar ? Tentu saja tidak, karena mereka menikmati pertunjukan tersebut.
Saat kita menikmati suatu moment, biasanya kita akan diam dan terhanyut dalam moment tersebut, kita akan benar-benar menikmati moment tersebut. Kita akan mengingat moment tersebut. Nah, begitu juga dengan makan. jika kita menikmati moment makan, saya yakin kita akan diam dan tidak melakukan kegiatan apapun. Pada saat makan, kita hanya makan. Tidak ada kegiatan lain yang kita lakukan. Apapun itu, sekecil apapun itu. Dengan menikmati makan, maka kita akan merasa semakin bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk makan. Kita akan bersyukur untuk makanan yang kita makan, apapun yang kita makan kita akan bersyukur.
Mari menikmati moment makan, jangan sia-siakan moment makan karena moment ini sangat sering kita lakukan. Dengan menikmati moment makan, kita akan semakin bahagia karena diri kita dipenuhi dengan rasa syukur.
terinspirasi dari : salah satu buku karangan Ajahn Brahm
Cinta Yang Paling Sulit - Jawaban
Oke, sebagai lanjutan dari posting sebelumnya yang berjudul Cinta Yang Paling Sulit, bagi yang belum membaca, silahkan dibaca terlebih dahulu cerita dan pertanyaan di postingan sebelumnya.
Oke, apa yang terjadi selanjutnya saya rasa tidak perlu diceritakan. Mungkin jawaban rekan-rekan semua adalah sang ayah pasti akan mengorbankan dirinya sendiri karena dia sangat mencintai keluarganya. Itulah yang biasanya kita lakukan. Karena besarnya rasa cinta kita pada orang lain, terkadang kita mengorbankan diri kita sendiri. Saya tidak mengatakan bahwa itu salah, tetapi yag ingin saya garis bawahi disini adalah seberapa besarkah rasa cinta kita pada diri kita sendiri ?
Cinta yang paling sulit adalah mencintai diri sendiri. Lebih mudah untuk mencintai orang lain daripada mencintai diri sendiri. Jika sang ayah memilih untuk menyerahkan dirinya sendiri, artinya sang ayah kurang mencintai dirinya sendiri.
Disini saya tidak berkata untuk mencintai diri sendiri secara berlebihan. Cintailah diri kita sendiri sama besarnya dengan cinta yang kita berikan kepada orang lain. Kebanyakan dari kita terlalu sibuk mencintai orang lain sehingga kita kekurangan waktu untuk "pacaran" dan "mencintai" diri sendiri.
Waktu 1 jam yang diberikan oleh kepala suku digunakan oleh sang ayah hanya untuk duduk dan berpikir. Dia tidak mau membebani pikiran anggota keluarganya yang lain. Dia sangat cinta kepada istri dan kedua anaknya. Mungkin keputusan yang harus dibuat sang ayah saat ini adalah keputusan tersulit dalam hidupnya.
1 jam telah berlalu, kepala suku kembali memanggil keluarga ini dan bertanya kepada mereka siapakah yang akan dikorbankan ? Sang ayah maju menghadap kepala suku dan berkata, kami tidak dapat mengorbankan siapapun diantara kami. Suasana hening sejenak, kemudian sang ayah melanjutkan perkataannya, saya mencintai istri dan kedua orang anak saya. Saya yakin mereka juga sangat mencintai saya.
Tetapi saya sadar, saya juga sangat mencintai diri saya sendiri. Rasa cinta kepada diri saya sendiri tidak kalah besarnya dengan rasa cinta saya kepada keluarga saya. Jadi jika saya tidak dapat mengorbankan salah satu dari anggota keluarga saya, maka saya juga tidak dapat mengorbankan diri saya sendiri. Dengan rasa cinta yang besar ini, saya harap anda (si kepala suku) dapat mengerti.
Oke, apa yang terjadi selanjutnya saya rasa tidak perlu diceritakan. Mungkin jawaban rekan-rekan semua adalah sang ayah pasti akan mengorbankan dirinya sendiri karena dia sangat mencintai keluarganya. Itulah yang biasanya kita lakukan. Karena besarnya rasa cinta kita pada orang lain, terkadang kita mengorbankan diri kita sendiri. Saya tidak mengatakan bahwa itu salah, tetapi yag ingin saya garis bawahi disini adalah seberapa besarkah rasa cinta kita pada diri kita sendiri ?
Cinta yang paling sulit adalah mencintai diri sendiri. Lebih mudah untuk mencintai orang lain daripada mencintai diri sendiri. Jika sang ayah memilih untuk menyerahkan dirinya sendiri, artinya sang ayah kurang mencintai dirinya sendiri.
Disini saya tidak berkata untuk mencintai diri sendiri secara berlebihan. Cintailah diri kita sendiri sama besarnya dengan cinta yang kita berikan kepada orang lain. Kebanyakan dari kita terlalu sibuk mencintai orang lain sehingga kita kekurangan waktu untuk "pacaran" dan "mencintai" diri sendiri.
Sunday, July 13, 2014
Cinta Yang Paling Sulit - Pertanyaan
Mari simak sebentar cerita berikut ini:
Pertanyaannya, menurut rekan-rekan semua, siapakah yang akan dikorbankan sang ayah ? Apakah dirinya sendiri ? Atau sang istri yang sangat pandai dan cerdas dalam mengatur keluarga ? Ataukah kedua anaknya yang masih mempunyai masa depan yang sangat cerah ?
Silahkan dijawab terlebih dahulu. Posisikan diri rekan-rekan semua sebagai sang ayah, sang pembuat keputusan.
Di postingan berikutnya (silahkan klik disini) akan saya ceritakan akhir dari cerita ini. Suatu cerita yang menurut saya sangat cocok dijadikan pelajaran mengenai cinta. Suatu cinta yang paling sulit.
Pada suatu pagi, suatu keluarga (ayah, ibu, dan 2 orang anak remaja) berkelana ke sebuah hutan. Mereka pergi ke hutan tersebut karena ingin menikmati suasana di hutan. Saat sedang asyik menikmati pemandangan hutan, mereka ditangkap oleh sekelompok suku yang menempati hutan tersebut. Salah satu dari mereka harus dikorbankan dan yang lainnya akan dibebaskan.
Sang ayah bekerja sebagai pimpinan suatu perusahaan yang terkemuka di kotanya. Sang ibu adalah seorang ibu rumah tangga yang sangat pandai dan cerdas. Anak sulungnya adalah seorang mahasiswa yang sangat cerdas di salah satu universitas di kotanya dan akan lulus pada akhir tahun ini. Sedangkan si bungsu adalah seorang pelajar di salah satu sekolah terkemuka dan tidak kalah cerdasnya dengan si sulung.
Mereka diberi waktu kurang lebih 1 jam untuk mendiskusikan siapa yang akan dikorbankan. Ibu dan kedua anaknya memberikan kepercayaan kepada sang ayah, sebagai seorang kepala keluarga, untuk membuat keputusan yang amat sangat sulit ini. dan mereka sudah sepakat untuk menerima apapun keputusan yang dibuat sang ayah.
Pertanyaannya, menurut rekan-rekan semua, siapakah yang akan dikorbankan sang ayah ? Apakah dirinya sendiri ? Atau sang istri yang sangat pandai dan cerdas dalam mengatur keluarga ? Ataukah kedua anaknya yang masih mempunyai masa depan yang sangat cerah ?
Silahkan dijawab terlebih dahulu. Posisikan diri rekan-rekan semua sebagai sang ayah, sang pembuat keputusan.
Di postingan berikutnya (silahkan klik disini) akan saya ceritakan akhir dari cerita ini. Suatu cerita yang menurut saya sangat cocok dijadikan pelajaran mengenai cinta. Suatu cinta yang paling sulit.
"Me Time"
Me time adalah waktu untuk diri sendiri. Waktu untuk diri sendiri ini boleh digunakan untuk melakukan apapun. Tidak ada teman, keluarga, pacar, istri, ataupun sahabat yang "mengganggu" kita. Kita benar-benar sendiri, menikmati diri sendiri, merasakan diri sendiri, memberikan penghargaan dan apresiasi atas segala yang telah kita kerjakan selama ini. Itulah pengertian "me time" menurut saya pribadi.
Saya mulai mengenal istilah "me time" saat saya kuliah. dan sampai sekarang, saya selalu rutin meluangkan "me time" sesibuk apapun aktivitas yang saya lakukan. Kadang 2 minggu sekali, atau 1 bulan sekali. Saya merasa bahwa "me time" sangat penting dilakukan agar kita memperoleh hidup yang seimbang.
Banyak hal yang bisa kita lakukan dalam masa "me time". Bagi saya pribadi, hal-hal yang biasa saya lakukan saat "me time" adalah menikmati hidup dengan cara saya sendiri. Saya suka membaca, saya suka duduk santai sambil minum kopi di gerai-gerai kopi (starb*ck, j'c*, dll), saya suka ke toko buku untuk melihat-lihat buku. Jadi saat "me time" tersebut, saya akan melakukan hal-hal kesukaan saya tanpa terganggu oleh apapun.
Tidak ada teman, sahabat, ataupun pacar. Tidak memikirkan pekerjaan. Tidak menerima/membalas sms atau telepon atau bbm. Tidak terburu-buru. Pokoknya semuanya dilakukan tanpa gangguan apapun dari luar. Semuanya saya lakukan untuk diri sendiri. Sudah sepantasnya diri saya menerima waktu yang sangat berharga ini setelah berminggu-minggu membantu saya bekerja.
Silahkan rekan-rekan semua meluangkan waktu "me time" dan rasakan sensasinya. :)
Saya mulai mengenal istilah "me time" saat saya kuliah. dan sampai sekarang, saya selalu rutin meluangkan "me time" sesibuk apapun aktivitas yang saya lakukan. Kadang 2 minggu sekali, atau 1 bulan sekali. Saya merasa bahwa "me time" sangat penting dilakukan agar kita memperoleh hidup yang seimbang.
Banyak hal yang bisa kita lakukan dalam masa "me time". Bagi saya pribadi, hal-hal yang biasa saya lakukan saat "me time" adalah menikmati hidup dengan cara saya sendiri. Saya suka membaca, saya suka duduk santai sambil minum kopi di gerai-gerai kopi (starb*ck, j'c*, dll), saya suka ke toko buku untuk melihat-lihat buku. Jadi saat "me time" tersebut, saya akan melakukan hal-hal kesukaan saya tanpa terganggu oleh apapun.
Tidak ada teman, sahabat, ataupun pacar. Tidak memikirkan pekerjaan. Tidak menerima/membalas sms atau telepon atau bbm. Tidak terburu-buru. Pokoknya semuanya dilakukan tanpa gangguan apapun dari luar. Semuanya saya lakukan untuk diri sendiri. Sudah sepantasnya diri saya menerima waktu yang sangat berharga ini setelah berminggu-minggu membantu saya bekerja.
Silahkan rekan-rekan semua meluangkan waktu "me time" dan rasakan sensasinya. :)
Saturday, July 12, 2014
Bagaimana Cara Menjadi Tong Sampah Bolong dan Tidak Berdasar ? (Bagian 2 - Terakhir)
Oke, saya akan lanjutkan cerita mengenai Tong Sampah Bolong yang sempat saya tulis di postingan sebelumnya (silahkan klik ini).
Cara kedua yang saya pelajari agar tong sampah kita bolong adalah :
2. Selalu Buang Sampah Yang Ada
Tong sampah bolong menggambarkan bahwa tong sampah kita tidak ada isi. Salah satu cara membuat tong sampah kita selalu tidak ada isi atau kosong adalah dengan membuang sampah-sampah yang ada. Ada banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk membuang sampah-sampah tersebut. dan salah satu cara yang sering saya gunakan adalah melakukan sesuatu yang benar-benar ingin saya lakukan.
Dengan melakukan hal yang benar-benar saya lakukan, kita bisa selalu menjaga perasaan menjadi tetap tenang, nyaman, dan damai. Ada kalanya ketika rasanya tong sampah saya mulai penuh (kepala mulai mumet, banyak pikiran yang lalu lalang di kepala), biasanya saya akan pergi ke mall sendirian. Saya sangat menikmati waktu sendirian saya. Saya bisa melakukan apa saja yang saya mau jika saya sendirian. Dan setelah saya menghabiskan waktu sendirian, biasanya pikiran saya akan terasa lebih ringan dan nyaman.
Dua cara yang saya jelaskan belum tentu bekerja dengan baik untuk rekan-rekan semua. Jadi silahkan rekan-rekan perdalam lagi pencarian mengenai cara membuat tong sampah rekan-rekan sekalian bolong. Karena akan ada banyak sekali manfaat saat kita bisa membuat tong sampah kita bolong.
Cara kedua yang saya pelajari agar tong sampah kita bolong adalah :
2. Selalu Buang Sampah Yang Ada
Tong sampah bolong menggambarkan bahwa tong sampah kita tidak ada isi. Salah satu cara membuat tong sampah kita selalu tidak ada isi atau kosong adalah dengan membuang sampah-sampah yang ada. Ada banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk membuang sampah-sampah tersebut. dan salah satu cara yang sering saya gunakan adalah melakukan sesuatu yang benar-benar ingin saya lakukan.
Dengan melakukan hal yang benar-benar saya lakukan, kita bisa selalu menjaga perasaan menjadi tetap tenang, nyaman, dan damai. Ada kalanya ketika rasanya tong sampah saya mulai penuh (kepala mulai mumet, banyak pikiran yang lalu lalang di kepala), biasanya saya akan pergi ke mall sendirian. Saya sangat menikmati waktu sendirian saya. Saya bisa melakukan apa saja yang saya mau jika saya sendirian. Dan setelah saya menghabiskan waktu sendirian, biasanya pikiran saya akan terasa lebih ringan dan nyaman.
Dua cara yang saya jelaskan belum tentu bekerja dengan baik untuk rekan-rekan semua. Jadi silahkan rekan-rekan perdalam lagi pencarian mengenai cara membuat tong sampah rekan-rekan sekalian bolong. Karena akan ada banyak sekali manfaat saat kita bisa membuat tong sampah kita bolong.
Friday, July 11, 2014
Bagaimana Cara Menjadi Tong Sampah Bolong dan Tidak Berdasar ? (Bagian 1)
Tulisan berikut ini akan melanjutkan pembahasan saya di postingan sebelumnya mengenai Tong Sampah Bolong dan Tidak Berdasar. Jadi yang belum membaca tulisan sebelumnya, bisa dibaca terlebih dahulu. :)
Saya sempat bertanya kepada teman saya yang memberikan ide "Tong Sampah Bolong" kepada saya, lalu bagaimana cara supaya tong sampah saya menjadi bolong dan tidak berdasar ? Teman saya diam sejenak, dan saya dengan perhatian penuh menunggu jawaban teman saya. Kemudian teman saya berkata, silahkan kamu cari sendiri jawabannya. Tentu saja itu bukan jawaban yang memuaskan bagi saya.
Di hari-hari berikutnya saya mulai memikirkan bagaimana caranya, saya sangat tertarik dengan konsep ini karena konsep ini terdengar sangat masuk akal bagi saya. Saya terus mencoba berbagai macam cara agar tong sampah saya bolong. Saya berpikir, semua hal negatif yang ada di sekitar saya boleh saya dengar, boleh saya lihat, boleh saya rasakan, tetapi tidak boleh memengaruhi saya. Semua itu bukan saya, jadi saya tidak boleh terpengaruh.
Akhirnya, sampai saat ini, saya sudah ada beberapa cara agar tong sampah bolong. Saya tidak tahu apakah ini cara yang benar, tetapi minimal saya sudah merasakan manfaatnya. Cara pertama adalah :
1. Hal Positif Selalu Ada
Di awal pencarian saya, saya selalu berfokus pada hal-hal negatif yang terjadi di sekitar saya. Saya mencari cara bagaimana agar saya selalu jauh dari hal-hal negatif tersebut, tetapi yang saya dapatkan adalah TIDAK ADA. Akhirnya saya sadar bahwa dalam hidup ini saya tidak bisa lepas dari lingkungan yang selalu memperlihatkan sisi negatifnya. Kemudian setelah itu, saya mulai sadar bahwa dunia ini sangat adil. Selain sisi negatif, lingkungan juga selalu memperlihatkan sisi positif. Terkadang sisi positif ini yang selalu luput dari pandangan kita. Sisi positif ini yang selalu kita acuhkan. Akhirnya saya berkesimpulan bahwa hal positif itu selalu ada. Dibalik hal negatif seperti apapun, pasti ada hal positifnya.
Sebagai contoh, saat saya melihat seorang atasan memarahi habis-habisan bawahannya. Mungkin dulu saya akan berpikir bahwa itu hal yang sangat negatif. Tetapi sekarang saya sudah mulai memikirkan sesuatu yang positif dari kejadian itu. Misalnya, mungkin si atasan ingin si bawahan menjadi orang yang lebih baik, mungkin si atasan ingin mengajarkan si bawahan mengenai bekerja dibawah tekanan, dan masih banyak sisi positif yang bisa kita ambil.
Mungkin anda berpikir belum tentu yang terjadi sebenarnya adalah hal positif yang ada di pikiran saya, bisa saja emang si atasan adalah orang yang suka marah-marah. Ya, anda benar, anda sangat benar. Tetapi yang menjadi fokus saya adalah bagaimana saya menjaga hati dan jiwa saya sendiri agar tidak terpengaruh hal-hal negatif tersebut. Saya tidak peduli apakah pikiran saya benar atau salah, yang pasti dengan memandang hal positif dari segala kejadian, saya bisa membuat tong sampah saya selalu bolong. Tong sampah saya tidak akan penuh dari hal-hal negatif.
lanjut ke posting berikutnya yah...silahkan klik disini
Saya sempat bertanya kepada teman saya yang memberikan ide "Tong Sampah Bolong" kepada saya, lalu bagaimana cara supaya tong sampah saya menjadi bolong dan tidak berdasar ? Teman saya diam sejenak, dan saya dengan perhatian penuh menunggu jawaban teman saya. Kemudian teman saya berkata, silahkan kamu cari sendiri jawabannya. Tentu saja itu bukan jawaban yang memuaskan bagi saya.
Di hari-hari berikutnya saya mulai memikirkan bagaimana caranya, saya sangat tertarik dengan konsep ini karena konsep ini terdengar sangat masuk akal bagi saya. Saya terus mencoba berbagai macam cara agar tong sampah saya bolong. Saya berpikir, semua hal negatif yang ada di sekitar saya boleh saya dengar, boleh saya lihat, boleh saya rasakan, tetapi tidak boleh memengaruhi saya. Semua itu bukan saya, jadi saya tidak boleh terpengaruh.
Akhirnya, sampai saat ini, saya sudah ada beberapa cara agar tong sampah bolong. Saya tidak tahu apakah ini cara yang benar, tetapi minimal saya sudah merasakan manfaatnya. Cara pertama adalah :
1. Hal Positif Selalu Ada
Di awal pencarian saya, saya selalu berfokus pada hal-hal negatif yang terjadi di sekitar saya. Saya mencari cara bagaimana agar saya selalu jauh dari hal-hal negatif tersebut, tetapi yang saya dapatkan adalah TIDAK ADA. Akhirnya saya sadar bahwa dalam hidup ini saya tidak bisa lepas dari lingkungan yang selalu memperlihatkan sisi negatifnya. Kemudian setelah itu, saya mulai sadar bahwa dunia ini sangat adil. Selain sisi negatif, lingkungan juga selalu memperlihatkan sisi positif. Terkadang sisi positif ini yang selalu luput dari pandangan kita. Sisi positif ini yang selalu kita acuhkan. Akhirnya saya berkesimpulan bahwa hal positif itu selalu ada. Dibalik hal negatif seperti apapun, pasti ada hal positifnya.
Sebagai contoh, saat saya melihat seorang atasan memarahi habis-habisan bawahannya. Mungkin dulu saya akan berpikir bahwa itu hal yang sangat negatif. Tetapi sekarang saya sudah mulai memikirkan sesuatu yang positif dari kejadian itu. Misalnya, mungkin si atasan ingin si bawahan menjadi orang yang lebih baik, mungkin si atasan ingin mengajarkan si bawahan mengenai bekerja dibawah tekanan, dan masih banyak sisi positif yang bisa kita ambil.
Mungkin anda berpikir belum tentu yang terjadi sebenarnya adalah hal positif yang ada di pikiran saya, bisa saja emang si atasan adalah orang yang suka marah-marah. Ya, anda benar, anda sangat benar. Tetapi yang menjadi fokus saya adalah bagaimana saya menjaga hati dan jiwa saya sendiri agar tidak terpengaruh hal-hal negatif tersebut. Saya tidak peduli apakah pikiran saya benar atau salah, yang pasti dengan memandang hal positif dari segala kejadian, saya bisa membuat tong sampah saya selalu bolong. Tong sampah saya tidak akan penuh dari hal-hal negatif.
lanjut ke posting berikutnya yah...silahkan klik disini
Tong Sampah Bolong dan Tidak Berdasar
Ada seorang teman yang sempat berbicara kepada saya mengenai cara agar kita tetap berada pada suatu kondisi yang tetap tenang, bahagia, dan tidak terpengaruh dengan segala sesuatu yang terjadi pada lingkungan sekitar kita. Teman saya berkata jika ingin berada pada kondisi tersebut, jadilah tong sampah yang bolong atau tidak berdasar. Pada awalnya saya bingung mengenai maksud perkataannya, tetapi setelah dijelaskan lebih jauh semuanya menjadi masuk akal. Dan sekarang konsep tong sampah bolong inilah yang saya jalani dalam hidup saya.
Lingkungan sekitar kita selalu memberikan pengaruh-pengaruh baik positif maupun negatif, dan kita harus sadari bahwa banyak sekali pengaruh negatif yang ada di sekitar kita. dan harus kita sadari juga bahwa terkadang kita mau tidak mau harus 'memakan' pengaruh tersebut. Sebagai contoh, saat kita sedang santai menikmati secangkir kopi di kedai kopi misalnya, mungkin kita akan melihat seorang karyawan yang dimarahi oleh atasannya, kita mendengar orang yang sedang berbicara menjelek-jelekan orang lain, dan lain-lain. Itu semua tentu saja pengaruh negatif yang secara tidak langsung akan masuk ke alam bawah sadar kita dan membuat jiwa kita dipenuhi sesuatu yang negatif.
Konsep tong sampah bolong dan tidak berdasar mengatakan bahwa, semua hal negatif yang kita "makan" harus kita buang ke tong sampah tersebut dan karena tong sampahnya bolong maka hal negatif tersebut tidak akan memenuhi jiwa kita. Sehingga apapun hal negatif yang terjadi di sekitar kita tidak akan memengaruhi keadaan diri kita. Kita akan tetap merasa tenang, damai, dan bahagia. Jadi, jika anda ingin hidup anda tidak dipengaruhi oleh hal-hal negatif yang ada di sekeliling kita, maka jadilah sebuah tong sampah bolong dan tidak berdasar.
Mungkin beberapa dari rekan-rekan ada yang bertanya, lalu bagaimanakah cara untuk membuat tong sampah bolong tersebut ? apakah yang harus saya lakukan ? Pertanyaan tersebut akan saya jawab di posting berikutnya (silahkan klik here) :)
Nilai Kehidupan
Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.
Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.
“Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini,” katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.
Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. “Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini.”
Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, “Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya.”
Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, “Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini.”
Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, “Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain”.
Segera timbul kesadaran baru. “Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain”.
Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.
Kalau kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, dan pesimis, tentu kita menjalani hidup ini (dengan) terasa terbeban dan saat tidak mampu lagi menahan akan memungkinkan kita mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri.
Sebaliknya, kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita, setiap hari penuh dengan optimisme, penuh harapan dan cita-cita yang diperjuangkan, serta mampu bergaul dengan manusia-manusia lainnya.
sumber:http://iphincow.com
Mencari Kebahagiaan
Alkisah, ada seorang pemuda sedang duduk dengan tatapan kosong mengarah ke hamparan air telaga. Dia sudah berkelana mendatangi berbagai tempat, tapi belum ada yang membahagiakan dirinya. Tiba-tiba terdengar suara sengau memecah kesunyian.
“Sedang apa kau di sini, anak muda?” tanya seorang kakek yang tinggal di sekitar situ.
Anak muda itu menoleh sambil berkata. ”Aku lelah, Pak Tua. Aku sudah berjalan sejauh ini demi mencari kebahagiaan, tapi perasaan itu tak kunjung kudapatkan. Entahlah, ke mana lagi aku harus mencari…” keluh si anak muda dengan wajah muram.
“Di depan sana ada sebuah taman. Pergilah ke sana dan tangkaplah seekor kupu-kupu. Setelah itu aku akan menjawab pertanyaanmu,” kata si kakek. Meski merasa ragu, anak muda itu pergi juga ke arah yang ditunjuk. Tiba di sana, dia takjub melihat taman yang indah dengan pohon dan bunga yang bermekaran serta kupu-kupu yang beterbangan di sana.
Dari kejauhan di kakek melihat si pemuda mengendap-endap menuju sasarannya. Hap! Sasaran itu luput. Dikejarnya kupu-kupu ke arah lain. Hap! Lagi-lagi gagal. Dia berlari tak beraturan, menerjang rerumputan, tanaman bunga, semak. Tapi, tak satu pun kupu-kupu berhasil ditangkapnya.
Si kakek mendekat dan menghentikan si pemuda. ”Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Sibuk berlari ke sana kemari, menabrak tak tentu arah, bahkan menerobos tanpa peduli apa yang kamu rusak?”
Si kakek dengan tegas dan melanjutkan, ”Nak, mencari kebahagiaan layaknya menangkap kupu-kupu. Tidak perlu kau tangkap fisik kupu-kupu itu, biarkan dia memenuhi alam semesta ini sesuai fungsinya. Tangkaplah keindahan warna dan geraknya di pikiranmu dan simpan baik-baik di dalam hatimu.
Demikian pula dengan kebahagiaan. Kebahagiaan bukanlah benda yang dapat digenggam dan disimpan di suatu tempat. Ia tidak ke mana-mana, tapi ada dimana-mana. Peliharalah sebaik-baiknya, munculkan setiap saat dengan rasa syukur maka tanpa kau sadari kebahagiaan itu akan sering datang sendiri. Apakah kamu mengerti?”
Si pemuda terpana dan tiba-tiba wajahnya tampak senang. ”Terima kasih pak Tua. Sungguh pelajaran yang sangat berharga. Aku akan pulang dan membawa kebahagiaan ini di hatiku..”
Kakek itu mengangkat tangannya. Tak lama, seekor kupu-kupu hinggap di ujung jari dan mengepakkan sayapnya, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.
Setiap manusia menginginkan kebahagiaan. Tetapi sering kali mereka begitu sibuk mencarinya, tanpa menyadari bahwa kebahagiaan sesungguhnya tidak kemana-mana tetapi justru ada di mana-mana. Kebahagiaan bisa hadir di setiap tempat, di semua rasa, dan tentunya setiap hati yang selalu mensyukuri.
sumber: http://iphincow.com
Thursday, July 10, 2014
10 Orang Sukses Yang Dulunya "Bodoh"
Kisah Inspiratif : 10 Orang Sukses Yang Dulunya "Bodoh"- Jangan menganggap remeh orang lain. Mungkin itulah hikmah yang bisa disimpulkan dari berbagai kisah inspiratif 10 tokoh sukses yang dulunya dibilang orang "bodoh".
Yuk simak siapa saja 10 Orang Sukses Saat ini yang Dulunya dikira Orang Bodoh.
Albert Enstein
Yuk simak siapa saja 10 Orang Sukses Saat ini yang Dulunya dikira Orang Bodoh.
Albert Enstein
Siapa yang belum tahu Albert Einstein? Dialah Ilmuwan terkenal abad 20 yang terkenal dengan teori relativitasnya. Dia juga salah satu peraih Nobel. Siapa sangka dia adalah seorang anak yang terlambat berbicara dan juga mengidap Autisme. Waktu kecil dia juga suka lalai dengan pelajaran.
Aristotle Onassis
Di sekolah, ia bodoh dan suka mencari perkara, mengikuti contoh banyak orang kaya. Tidak aneh kalau ia diusir dari beberapa sekolah. Ia paling sering menduduki ranking terbawah di kelasnya. Salah seorang gurunya berkata:
Teman-teman sekelas memuja dia, tetapi guru guru dan keluarganya berputus asa. Selagi ia masih muda, dengan mudah orang dapat melihat bahwa dia akan menjadi seorang di antara mereka yang akan menghancurkan diri sama sekali atau sukses secara gilang-gemilang. Walaupun raportnya di sekolah jauh dari bagus, bakatnya untuk berdagang dan mencari uang telah tampak sejak dini. Akhirnya dia menjadi seorang milyuner.
Thomas Alva Edison
Suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut,
Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah.
Sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, ” anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia.”
Tommy kecil adalah Thomas Alva Edison yang kita kenal sekarang, salah satu penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju. Siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai-sampai diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius? jawabannya adalah ibunya! Ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya.
Chris Gardner
Sudah pernah nonton film atau baca buku Pursuit of Happyness ? Itulah kisah nyata kehidupan Christoper Paul Gardner yang diperankan oleh Will Smith. Pahit manisnya kehidupan tampaknya sudah dirasakan olenya. Kehilangan tempat tinggal, ditinggal istri, ditangkap polisi, kesulitan membayar kredit, semuanya sudah dirasakan. Dia bukanlah orang berpendidikan tinggi tapi dia terus berusaha dan berjuang, Kini dia menjadi seorang milyuner sukses, motivator, entrepeneur dan filantropis. Sekarang dia mempunyai Gardndr Rich & Co, sebuah perusahaan pialang saham.
Ludwig Van Beethoven
Jika anda mengenal seorang wanita yang sedang hamil, yang telah mempunyai 8 anak, tiga diantaranya tuli, dua buta, satu mengalami gangguan mental dan wanita itu sendiri mengidap sipilis, apakah anda akan menyarankannya untuk menggugurkan kandungannya? Jika anda menjawab ya, maka anda baru saja membunuh salah satu komponis masyur dunia. Karena anak yang dikandung oleh sang ibu tersebut adalah Ludwig Van Beethoven. Ketika Beethoven berumur di ujung dua puluhan, tanda-tanda ketuliannya mulai tampak, tapi akhirnya ia menjadi Komponis yang terkenal dengan karya 9 simfoni, 32 sonata piano, 5 piano concerto, 10 sonata untuk piano dan biola, serangkaian kuartet gesek yang menakjubkan, musik vokal, musik teater, dan banyak lagi.
Louis Braille
Louis Braille mengalami kerusakan pada salah satu matanya ketika berusia 3 tahun. Waktu itu secara tidak sengaja dia menikam matanya sendiri dengan alat pembuat lubang dari perkakas kerja ayahnya. Kemudian mata yang satunya terkena sympathetic ophthalmia, sejenis infeksi yang terjadi karena kerusakan mata yang lainnya. Kebutaan tidak membuatnya putus asa, ia menciptakan abjad Braille yang membantu orang buta juga bisa membaca. Sekarang siapa yang tidak tahu Abjad Braille?
Abraham Lincoln
Kisah Lincoln merupakan contoh klasik orang-orang yang benar-benar berani gagal. Dari semua kegagalan yang pernah dia alami, berikut ini diantaranya :
- Gagal dalam bisnis pada tahun 1831.
- Dikalahkan di Badan Legislatif pada tahun 1832.
- Gagal sekali lagi dalam bisnis pada tahun1833.
- Mengalami patah semangat pada tahun 1836.
- Gagal memenangkan kontes pembisara pada tahun1838.
- Gagal menduduki dewan pemilih pada tahun 1840.
- Gagal dipilih menjadi anggota Kongres pada tahun 1843.
- Dilantik menjadi anggota Kongres pada tahun 1846.
- Gagal menjadi anggota Kongres pada tahun 1848.
- Gagal menjadi anggota senat pada tahun 1855.
- Gagal Menjadi Presiden Pada Tahun 1856.
- Gagal Menjadi anggota Dewan Senat pada tahun 1858.
Akhirnya setelah mengalami masa suram, pada tahun 1860 Abraham Lincoln dilantik sebagai presiden Amerika yang ke-16.
Bill Gates
Nah, ada yang tidak kenal Bill Gates? William Henry Gates III, atau yang lebih dikenal Bill Gates adalah pendiri (bersama Paul Allen) dan ketua umum perusahaan perangkat lunak AS, Microsoft. Ia juga merupakan seorang filantropis melalui kegiatannya di Yayasan Bill & Melinda Gates. Ia menempati posisi pertama dalam orang terkaya di dunia versi majalah Forbes selama 13 tahun (1995 hingga 2007). Siapa sangka dia DO dari Harvard dan sebelumnya pernah bekerja sebagai Office Boy
Mark Zuckerberg
Nah, yang satu ini dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri. Bagaimana tidak, dimulai dari sebuah situs penghubung mahasiswa Harvard, ternyata banyak yang menyukainya, dengan nekat ia mengikuti jejak seniornya, Bill Gates, DO dari Harvard untuk mengembangkan situs tersebut menjadi Facebook yang kita kenal sekarang. Tahukah Anda? Mark pernah menolak tawaran Friendster yang ingin membeli Facebook 10 juta US$, artinya sekitar Rp. 9,500,000,000 (kurs Rp. 9,500), tawaran dari viacom 750 juta dolar (Rp. 7,125,000,000,000) dan yang paling mengagetkan tawaran dari yahoo satu miliar dolar (Rp. 9,500,000,000,000).
Adam Khoo
Dia orang Singapura. Waktu kecil, ia adalah penggemar berat games dan TV. Sehari, ia bisa berjam-jam di depan TV. Baik main PS atau nonton TV.Adam Khoo pun dikenal sebagai anak bodoh. Ketika kelas empat SD, Ia dikeluarkan dari sekolah. Ia pun masuk ke SD terburuk di Singapura. Ketika akan masuk SMP, ia ditolak oleh enam SMP terbaik di sana. Akhirnya, ia bisa masuk ke SMP terburuk di Singapura. Begitu terpuruknya prestasi akademisnya, tapi lama kelamaan membaik justru karena cemoohan teman-temannya, hingga akhirnya memperoleh kesuksesan di dunia bisnis.
Prestasi Adam di dunia bisnis ditandai pada saat Adam berusia 26 tahun. Ia telah memiliki empat bisnis dengan total nilai omset per tahun US$ 20 juta.Kisah bisnis Adam dimulai ketika ia berusia 15 tahun. Ia berbisnis music box. Bisnis berikutnya adalah bisnis training dan seminar. Pada usia 22 tahun, Adam Khoo adalah trainer tingkat nasional di Singapura. Klien-kliennya adalah para manager dan top manager perusahaan-perusahaan di Singapura. Bayarannya mencapai US$ 10.000 per jam.
sumber : http://maskolis.blogspot.com/2011/11/10-kisah-orang-bodoh-yang-akhirnya.html
Kisah Bill Gates : Dilempari Botol, DO Dari Kuliah Hingga Sukses dan Kaya Raya
Bill Gates adalah salah satu nama paling terkenal di jagat teknologi. Ia mendirikan Microsoft yang menjelma sebagai perusahaan software terbesar di dunia. Nama Bill Gates sering dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia. Padahal, perjalanan hidupnya bisa dibilang tidak terlalu mulus dimana ia lebih memilih drop out dari universitas.
Nama lengkap Bill Gates adalah William Henry "Bill" Gates III. Ayahnya bernama sama dengannya William Henry Gates II yang saat ini berusia 86 tahun. Sedangkan sang ibu, Mary Maxwell Gates meninggal dunia tahun 1994.
Ayah Gates berprofesi sebagai pengacara cukup terkenal. Sedangkan sang ibu menduduki dewan pimpinan di berbagai perusahaan. Gates punya dua saudawar wanita bernama Kristianne dan Libby.
Di keluarga yang berada itulah, Bill Gates tumbuh besar. Bill sangat dekat dengan ibunya, Mary. Mary di masa mudanya dikenal sebagai atlet dan mahasiswa top. Dia menanamkan nilai kedisplinan pada anak-anaknya, termasuk pada Bill Gates.
Mary menuntut anaknya untuk selalu belajar keras, berolahraga dan mengikuti les musik. Dia juga berharap anak-anaknya berpakaian dengan pantas dan ramah kepada para tamu yang berkunjung ke rumah.
"Dia orang tua yang banyak terlibat dengan anaknya. Bukan hanya soal peringkat di kelas atau semacamnya, namun bagaimana kami harus bersikap di publik," tukas Libby Armintrout, adik Bill Gates.
Kutu Buku
Sejak usia muda atau sekitar 10 tahun, Bill Gates menurut penuturan ayahnya sudah sangat suka belajar. Dia sudah tamat membaca World Book Encylopedia dari seri awal sampai akhir.
"Saya sungguh memiliki banyak impian ketika masih kecil dan saya pikir hal itu tumbuh dari fakta bahwa saya punya kesempatan untuk banyak membaca," kata Gates suatu ketika.
Orang tuanya pun sangat mendukung hobi yang bagus tersebut. Mereka selalu membelikan buku apapun yang diminta oleh anaknya. Pada usia 11 tahun, Gates sudah aktif bertanya pada ayah soal topik bisnis sampai peristiwa dunia.
"Sungguh menarik dan saya pikir itu adalah hal yang hebat. Namun ibunya tidak menyukai kebiasannya itu," kenang Gates senior.
Ya, sang ibu mulai khawatir karena Gates mulai cenderung hanya suka berkutat dengan buku ketimbang berhubungan dengan orang lain. Gates pun mulai sering bertengkar dengan ibu yang berupaya mengontrolnya
Ayah dan ibu Gates mulai khawatir karena anaknya terlihat cepat bosan. Ia memang anak yang pandai dan mampu menyerap semua pelajaran dengan baik.
Pada umur 13 tahun, Bill menuntut ilmu di sekolah eksklusif, Lakeside School. Dia dikenal sebagai siswa yang sangat pandai di sana.
Di sisi lain, Bill Gates mulai tidak suka dikontrol orang tuanya. Pada sebuah makan malam ketika Gates masih remaja, ia berkata cukup kasar pada sang ibu karena sebuah pertengkaran. Sang ayah pun melempar botol minum ke wajah anaknya. Ia kecewa anaknya menjadi bandel.
Gates akhirnya dibawa ke seorang terapis. Sang konselor menyatakan bahwa pada akhirnya, sang anak akan menang dalam 'pertengkaran' sehingga disarankan untuk tidak terlalu mengekangnya.
Ibu dan ayah Gates akhirnya membiarkan anaknya tumbuh mandiri dan tidak terlalu mengekangnya lagi. Gates pun gemar berpetualang untuk menyalurkan hobinya mengutak atik komputer.
Dia pernah menghabiskan beberapa malam di University of Washington untuk main komputer gratis. Dia pernah pula bekerja paruh waktu sebagai programmer di sebuah power plant di selatan Washington.
Drop Out dari Universitas Harvard
Akhirnya setelah mendirikan Microsoft bersama Paul Allen, Bill Gates memutuskan drop out dari Harvard University. Meski berat, orang tuanya mendukung keputusannya itu.
"Mary dan aku sangat cemas tentang itu. Harapannya dan aku sebenarnya sama dengan orang-orang yang punya anak di universitas, yaitu agar dia wisuda," kata Gates senior.
Ibunya tetap meminta Gates melakukan beberapa hal. Misalnya menjaga rumahnya tetap bersih dan datang berkunjung seminggu sekali untuk makan bersama.
"Sungguh sebuah keputusan berat dan saya tahu orang tua juga mengkhawatirkannya. Dan meskipun saya tidak akan pernah mendorong orang lain untuk drop out sekolah, bagi saya pilihan itu memang tepat," ucap Bill Gates suatu ketika.
Namun Gates pernah menyatakan penyesalan tidak sempat menyelesaikan kuliahnya. Dia pun meminta agar para mahasiswa tidak mengikuti jejaknya.
"Saya kira drop out kuliah bukan ide yang bagus. Saya senang bisa menempuh kuliah meski hanya dua setengah tahun. Saya melengkapi beberapa kuliah dengan kursus online," kata Gates dalam sebuah pidato di Universitas Chicago.
Pilihan Bill Gates untuk drop out memang tepat baginya. Ia fokus mengembangkan Microsoft yang kemudian berjaya sebagai produsen software komputer terbesar di dunia.
Sistem operasi Windows sampai sekarang masih sangat dominan dipakai di mayoritas komputer. Dan belum ada pesaing yang cukup berarti. Bill pun kerap dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia. Harta kekayaannya diestimasi USD 61 miliar.
"Saya mengambil langkah raksasa dan segera. Jika Anda berada di tempat dan waktu yang tepat dan memiliki visi ke mana teknologi baru akan menuju namun Anda tidak beraksi, Anda tidak akan pernah bisa sukses," katanya mengenai resep suksesnya.
Saat ini, Bill Gates memang sudah pensiun dalam mengurusi Microsoft. Dia memilih fokus pada urusan kemanusiaan di yayasan Bill & Melinda Gates Foundation.
Sampai tahun 2007, total sumbangan yang diberikan Bill & Melinda Gates Foundation telah mencapai USD 28 miliar. Yayasan ini dianggap salah satu yang paling banyak menyumbangkan uang untuk kegiatan kemanusiaan.
Bill Gates sendiri dilaporkan telah memberikan persentase besar dari hartanya untuk aktivitas filantropi, sebesar 48%. Dia bergabung dengan dermawan kaya lain yang juga punya jejak sama, seperti Andrew Carnegie
sumber :
http://www.atjehcyber.net/2013/01/kisah-bill-gates-dilempari-botol-drop.html
Subscribe to:
Posts (Atom)