Monday, July 14, 2014

Cerita Tentang Makan

Tidak diragukan lagi, setiap orang butuh makan sesuatu untuk bertahan hidup. Orang kaya butuh makan, orang sederhana butuh makan. Orang dewasa butuh makan, anak-anak butuh makan. Siapapun kita, kita butuh makan.  Tapi sayangnya, banyak orang yang tidak menikmati aktivitas makan. Banyak dari kita menganggap makan adalah suatu rutinitas untuk mengisi perut dan mendapatkan energi.

Dengan berdalih ingin menikmati makanan, banyak orang-orang kaya yang pergi ke restoran-restoran mewah dengan harga ratusan ribu bahkan jutaan rupiah per porsi makanan yang dimakannya. Tapi, kebanyakan dari orang-orang tersebut ternyata tidak menikmati makanannya (menurut saya). 


Kebanyakan dari kita tidak pernah benar-benar menikmati saat-saat makan. Kita terbiasa ngobrol, membaca, memikirkan pekerjaan, memikirkan kehidupan, memikirkan keluarga, main game, dan lain-lain, saat kita makan. Jarang sekali orang benar-benar "makan" saat waktunya makan. Inilah yang saya maksud dengan tidak menikmati moment makan.

Coba bayangkan, apakah ada orang yang ngobrol atau membaca atau main game saat mereka menonton suatu pertunjukan orkestra besar ? Tentu saja tidak, karena mereka menikmati pertunjukan tersebut.

Saat kita menikmati suatu moment, biasanya kita akan diam dan terhanyut dalam moment tersebut, kita akan benar-benar menikmati moment tersebut. Kita akan mengingat moment tersebut. Nah, begitu juga dengan makan. jika kita menikmati moment makan, saya yakin kita akan diam dan tidak melakukan kegiatan apapun. Pada saat makan, kita hanya makan. Tidak ada kegiatan lain yang kita lakukan. Apapun itu, sekecil apapun itu. Dengan menikmati makan, maka kita akan merasa semakin bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk makan. Kita akan bersyukur untuk makanan yang kita makan, apapun yang kita makan kita akan bersyukur.

Mari menikmati moment makan, jangan sia-siakan moment makan karena moment ini sangat sering kita lakukan. Dengan menikmati moment makan, kita akan semakin bahagia karena diri kita dipenuhi dengan rasa syukur.


terinspirasi dari : salah satu buku karangan Ajahn Brahm

No comments:

Post a Comment