Showing posts with label inspiratif. Show all posts
Showing posts with label inspiratif. Show all posts

Tuesday, August 5, 2014

Jangan Terlalu Percaya dengan Mata Anda

Seorang teman pernah memberi tahu saya sebuah kalimat: "Percayalah pada apa yang kamu lihat (walaupun hanya satu kali) daripada apa yang kamu dengar (walaupun 1000 kali)". Sekilas saya berpikir bahwa kata-kata tersebut ada benarnya. Tetapi setelah saya renungkan lebih jauh ternyata apa yang kita lihat belum tentu benar. Apa yang kita lihat dengan mata bisa saja menipu kita. Lihatlah dengan mata kemudian rasakan dan renungkan dengan hati, maka itulah kebenaran.

Kita sering sekali mendengar ada muda-mudi yang pacaran kemudian putus karena pasangannya selingkuh. Atau suami-istri yang bercerai karena salah satu dari mereka selingkuh. Penyebab terjadinya perselingkuhan pada umumnya adalah "ada yang lebih baik". Biasa kita sering mendengar istilah "rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau daripada rumput rumah kita". Ada wanita/pria lain yang lebih cantik/tampan daripada pasangan kita. Ada wanita/pria lain yang lebih perhatian, lebih kaya, lebih pintar, lebih keren, dll, daripada pasangan kita. Itulah yang terkadang menyebabkan hubungan berakhir.


Mata telah menipu kita. Jika kita melihat dengan mata, maka yang terlihat adalah rumput yang lebih hijau, lebih bagus, lebih menawan. Jangan terlalu percaya dengan apa yang dilihat oleh mata. Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau, tetapi cobalah untuk datang dan berdiri diatasnya, maka kita akan menyadari bahwa ternyata rumput tersebut tidak lebih hijau daripada rumput di rumah kita.

Jangan mengambil kesimpulan hanya dari penglihatan dengan mata. Rasakan, pikirkan, dan renungkan dengan hati maka kita akan dapat melihat kebenaran yang sejati. Jangan meninggalkan pasangan kita hanya karena kita melihat ada orang lain yang lebih baik daripada pasangan kita. Jangan mencari kesempurnaan, karena kesempurnaan bersifat semu (Mencari Pasangan Yang Sempurna). Bersyukurlah dan hargailah apa yang kita miliki. Karena hanya dengan bersyukur dan menghargailah kita dapat melihat kesempurnaan.


The grass is always greener on the other side. Their grass looks greener until you go stand in it. Then you realize it's no greener than the grass you have.


Mencari Pasangan Yang Sempurna

Setelah sekian lama saya gak nge-post karena liburan, hari ini saya akan kembali membagi cerita mengenai kehidupan. Kali ini saya akan mengangkat topik mengenai kesempurnaan. Banyak diantara kita yang mencari seorang pendamping hidup yang sempurna. Pertanyaannya adalah apakah ada ? Jika ada, dimanakah dia ?


Ada kisah seorang laki-laki yang sudah sangat mapan dalam hal keuangan. Sang laki-laki mencari seorang pasangan hidup yang sempurna untuk menemani hidupnya. Pada suatu kesempatan, sang laki-laki menemukan seorang perempuan dengan paras yang sangat cantik. Belum pernah dia melihat wanita secantik ini. Tapi sayang, dibalik paras cantiknya, ternyata si perempuan tidak bisa memasak. Sang laki-laki berkata, sayang sekali ternyata dia tidak bisa memasak. 

Di lain kesempatan, sang laki-laki kembali bertemu dengan seorang perempuan lainnya. Perempuan ini memiliki paras yang tidak kalah cantik dengan perempuan pertama. Disamping itu, perempuan ini juga memiliki 5 restoran terkenal di kotanya, tidak diragukan lagi bahwa perempuan ini sangat pandai memasak. Setelah mengenal lebih jauh, ternyata perempuan ini mempunyai wawasan yang kurang baik. Sang laki-laki kembali berkata, sayang sekali ternyata wawasan perempuan ini kurang baik, mungkin dia terlalu sibuk belajar memasak.

Di kesempatan berikutnya, sang laki-laki bertemu dengan perempuan lainnya. Perempuan ini sangat sempurna. Perempuan ini sangat cantik, sangat pandai memasak, sangat perhatian, memiliki wawasan dan pengetahuan yang sangati baik, dan sangat anggun. Sang laki-laki berkata, perempuan ini sempurna, tidak ada sedikitpun celah dari padanya. Dialah pasangan hidupku. Kemudian sang laki-laki mulai mendekati perempuan ini dan mengutarakan isi hatinya. 

Sang laki-laki berkata: "engkaulah perempuan paling sempurna yang pernah kutemui, kesempurnaan ada pada dirimu. Apakah kau mau menjadi pasangan hidupku ?". Dengan lembut sang perempuan berkata: "terima kasih atas pujianmu, jika engkau memang mencari perempuan yang sempurna dan menganggap aku adalah perempuan tersebut, maka aku juga sedang mencari laki-laki yang paling sempurna, dan laki-laki itu bukanlah engkau". Setelah berbicara demikian, sang perempuan berlalu meninggalkan sang laki-laki yang sedang termenung.

Jangan mencari pasangan yang sempurna. Saya tidak bilang pasangan yang sempurna itu tidak ada, tetapi walaupun memang ada maka dia ada untuk orang yang sempurna juga. Apakah kita sempurna ? Jawabannya adalah tidak, sebagai manusia kita memiliki banyak sekali kekurangan. Selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki dan pasangan kita miliki. Jangan mencari pasangan yang sempurna, tetapi jadikanlah pasangan kita sempurna di mata kita.


Monday, July 21, 2014

Cerita Tentang Iman - Hasil Pilpres Indonesia 22 Juli 2014

Hari ini tanggal 22 Juli 2014 merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia karena pada hari ini pukul 16.00 WIB akan diumumkan siapa yang menjadi pemimpin bangsa Indonesia 5 tahun kedepan. Banyak spekulasi yang beredar pada hari ini. Ada yang menjagokan nomor 1, ada pula yang menjagokan nomor 2. Tentu saja saya bukan akan bercerita mengenai politik disini. :)

Yang menarik dan menjadi pengamatan saya dalam beberapa hari ini adalah spekulasi-spekulasi yang terjadi dalam masyarakat. Banyak orang-orang yang memprediksikan bahwa pada hari pengumuman pemenang pilpres akan terjadi kerusuhan yang hebat. Sebagai efeknya, banyak orang-orang kaya yang sudah terlebih dahulu pergi ke luar negeri untuk "mencari aman". Ada juga beberapa kantor dan teman saya yang libur pada hari ini. Ini menjadi sesuatu yang unik di mata saya.


Saya yakin dan percaya, siapapun kita, apapun latar belakang kita, apapun pekerjaan kita, kita semua tidak menginginkan adanya kerusuhan di Indonesia. Kita ingin hari ini, tanggal 22 Juli 2014, semuanya aman-aman saja. Mungkin kita semua sudah berdoa dan berharap agar hari ini keadaan aman terkendali. Tetapi, bagaimana dengan iman kita ? Saya tidak berbicara tentang agama disini, saya yakin semua agama mengajarkan kita mengenai iman.

Alkisah, ada sebuah desa yang mengalami kekeringan panjang. Ratusan warga desa tersebut sepakat akan mengadakan doa bersama di suatu pagi yang sudah ditentukan di suatu lapangan terbuka. Ratusan orang datang ke lapangan tersebut untuk memanjatkan doa bersama meminta turunnya hujan. Dari ratusan orang yang datang, hanya ada 1 orang yang datang dengan membawa payung. Menurut saya itulah yang kita sebut sebagai iman.

Kita meyakini bahwa sesuatu belum terjadi akan terjadi. Kita percaya bahwa itu akan terjadi, sehingga kita bersikap seolah-olah hal tersebut telah terjadi. Itulah iman. Kita percaya sesuatu yang belum terlihat atau belum terjadi.

Marilah kita memiliki iman yang kuat bahwa pada hari ini, tanggal 22 Juli 2014, pada saat pengumuman pilpres, dan hari-hari berikutnya pasca pengumuman pilpres, semuanya akan baik-baik saja. Semua akan berjalan dengan sangat baik. Banga Indonesia akan semakin maju siapapun presiden terpilih. Iman ditunjukan dari perbuatan, bukan perkataan. Berbuatlah seperti apa yang iman kita katakan.

Saturday, July 19, 2014

Jaga Hari Mereka

Kejadian berikut ini baru saja terjadi didalam hidup saya, baru beberapa jam yang lalu terjadi. Dari kejadian ini saya belajar mengenai kehidupan lebih dalam lagi. Benar-benar suatu pelajaran yang mungkin seringkali terlewat dalam kehidupan kita. Saya bersyukur karena diberi kesempatan untuk belajar dan mengerti sebuah pelajaran berharga dalam hidup ini.

Saya bangun sekitar pukul 08.00 pagi ini, tidak ada yang istimewa. Saya bangun, menghabiskan waktu sekitar 5 menit untuk bersyukur atas kehidupan ini, kemudian saya mulai bersiap untuk melakukan aktivitas saya. Hari ini saya mulai bekerja sekitar pukul 13.00, jadi waktu pagi menjelang siang saya habiskan untuk sarapan dan membaca. 

Sekitar pukul 12.00, saya mendapat BBM dari atasan saya mengenai rencana perubahan jadwal pekerjaan. Intensitas perubahan jadwal sudah sering sekali terjadi, sudah berkali-kali saya menghadapi komplain dari klien mengenai perubahan jadwal. Tetapi atasan saya seolah tidak mau tahu mengenai hal itu, intinya jadwal harus diubah. Saya sudah menjelaskan semua yang dapat saya jelaskan, namun tetap saja perubahan jadwal harus terjadi.

Hari saya terasa berantakan, saya sudah sangat malas menjalani pekerjaan saya di pukul 13.00. Saya merasa sangat tidak dihargai oleh atasan saya. Saya merasa benar-benar dipermainkan oleh atasan saya. Untuk menjaga sikap profesionalitas, saya tetap menjalankan pekerjaan saya di pukul 13.00 (dengan rasa malas-malasan). Saya kurang semangat dan merasa sangat kacau. Pikiran saya tidak tenang.

Sekitar pukul 15.30, ada pesan yang masuk ke handphone saya. Ternyata pesan itu dari seorang klien yang memuji pekerjaan saya. Klien tersebut puas dengan pekerjaan saya dan mengatakan bahwa pekerjaan saya sangat bagus. 

Seperti mendapatkan air yang sangat segar, saya kembali bersemangat dalam melakukan pekerjaan saya. Tiba-tiba ada rasa bahagia yang sangat besar ketika saya membaca pesan tersebut. Semangat mulai muncul didalam diri saya. Saya mulai bergairah untuk menyelesaikan pekerjaan saya. 

Akhirnya, tepat pukul 17.30, pekerjaan saya selesai. Setelah selesai bekerja, saya menyempatkan diri sejenak untuk berdiam diri. Memikirkan apa yang sudah terjadi di hari ini. Dan tidak lama kemudian, saya seperti mendapatkan pelajaran dari kejadian yang saya alami hari ini. Pelajaran tersebut adalah JAGA HARI MEREKA.


Suatu perkataan yang menurut kita tidak penting, bisa saja merusak hari seseorang atau sebaliknya, bisa saja membuat hari seseorang menjadi sangat berarti. Mungkin bagi atasan saya, memberikan perintah perubahan jadwal tidak akan membawa pengaruh apa-apa dalam hari saya, tetapi ternyata dengan perintah perubahan jadwal hari saya terasa rusak.

Mungkin bagi sang klien, pujian sederhana tidak membawa dampak apa-apa buat saya, tetapi siapa yang sangka ternyata pujian kecil tersebut membuat saya begitu semangat dalam menjalani sisa hari saya.

Marilah kita menjadi hari orang lain dengan menjaga perkataan kita. Apapun yang kita katakan bisa membawa dampak bagi orang lain karena kita tidak tahu apa yang sedang terjadi dalam diri orang tersebut. Kita tidak tahu apa yang sedang dipikirkan orang lain.

Saya ambil contoh sederhana, saat keadaan sedang bagus dan baik, jika seseorang mengatakan kepada anda "jika tidak bisa melakukan hal tersebut, lebih baik mati saja", mungkin kita menganggap itu hanya sebuah candaan dan kita masih dapat tertawa. Tetapi jika sepanjang hari tersebut kita sudah penuh dengan masalah, kemudian teman kita melontarkan kata-kata tersebut saat kita berada di posisi penuh masalah, bisa jadi kita akan benar-benar mengakhiri hidup.

Kita tidak pernah tau perasaan orang lain, kita hanya bisa melihat fisik mereka, kita tidak bisa melihat hati mereka. Jadi, mulai dari sekarang marilah kita menjaga hari mereka. Marilah kita berpikir sejenak sebelum mengambil suatu keputusan. Ucapan kita bisa membawa pengaruh pada kehidupan orang lain.

Friday, July 18, 2014

Api - Asap - Air (Bagian 2 - Tamat)



Bagi yang belum tau ceritanya, silahkan membaca terlebih dahulu disini : Api - Asap - Air (Bagian 1)

Dari cerita yang sebelumnya saya ceritakan, Api menggambarkan Masalah, Asap menggambarkan Dampak dari Masalah, dan Air menggambarkan Solusi.

Dalam hidup ini, kita tidak pernah akan terlepas dari masalah. Selalu ada masalah dalam hidup ini. Sama seperti api yang bisa menjalar dari satu titik ke titik-titik lain dan membakar habis rumah kita, begitu juga masalah. Masalah bisa menjalar dari satu masalah ke masalah-masalah lain dan akan membakar habis diri kita.

Saat sudah banyak masalah yang timbul dalam kehidupan kita, kita akan mulai melihat dampaknya, si asap. Kita akan stress, kita akan down, kita mulai merasa bahwa apapun yang kita lakukan tidak membawa perubahan. Sampai tahap ini, mencari pelarian adalah salah satu alternatif yang biasa diambil banyak orang. Bukannya mencari cara agar masalah selesai, kebanyakan dari kita malah berusaha mengeluarkan asap dari rumah kita. Kita mulai lari ke sex, alkohol, atau bahkan narkoba. Selama masalah tidak kita selesaikan, apapun cara kita untuk membuang asap tidak akan ada gunanya. Karena masalah akan terus memberikan dampak yang jelek dalam hidup kita.

Yang harus kita lakukan adalah mencari air untuk memadamkan api, sang sumber masalah. Solusi bisa kita dapatkan dari dalam diri sendiri atau bantuan orang lain. Jika kita mampu, kita dapat menyelesaikan masalah tersebut sendirian. Tetapi jika kita tidak mampu, sah-sah saja untuk meminta tolong kepada orang lain.

Saat kebakaran besar terjadi dan api berhasil dipadamkan, biasanya kita masih melihat asap disana. Begitu juga masalah. Saat masalah sudah selesai, biasanya masih ada dampak yang kita rasakan. Misalnya kita kehabisan banyak uang, kita kehilangan teman atau sahabat, kita kehilangan kepercayaan dari orang lain, dan lain-lain. Jangan takut mengenai hal ini, yang harus kita lakukan adalah tersenyum dan berkata pada diri sendiri "saya akan bangkit, saya akan melewati semua ini dan semuanya akan lebih baik dari sebelumnya"


Monday, July 14, 2014

Diejek dan Mengejek / Di-Bully dan Mem-Bully

Menurut rekan-rekan semua, lebih baik kita mengejek atau kita diejek ? Lebih baik kita mem-bully atau kita di-bully ? Saya yakin, rekan-rekan semua, secara idealis, sudah tau jawaban dari pertanyaan diatas. dan jawaban idealisnya adalah lebih baik diejek atau di-bully. Tapi dalam kehidupan, terkadang paham idealis sangat sulit untuk diterapkan. Kita biasanya menggunakan paham realistis yang berkata daripada diejek, lebih baik kita yang mengejek. Daripada ditekan orang, lebih baik kita yang menekan orang. Saya salah satu orang yang, dalam hal ini, lebih memegang paham idealis.


Saya lebih baik diejek, di-bully, atau ditekan daripada saya melakukannya terhadap orang lain. Yang ingin saya garis bawahi adalah, silahkan orang lain mengejek, menekan, ataupun mem-bully saya. Asalkan saya tidak merasa seperti itu, maka tidak ada masalah apapun. Masalah selesai.

Jadi yang terpenting adalah pandangan dan penghargaan kita pada diri kita sendiri. Jika seseorang mengejek kita seperti anjing, misalnya, kita cukup melihat diri kita sendiri apakah benar kita seperti anjing, jika kita tidak menemukan unsur anjing di diri kita (tidak ada ekor, lidah tidak selalu keluar, dll) maka masalah selesai. Tidak ada yang perlu dipermasalahkan disini.

Jika orang menekan kita dengan berkata, sudah lebih baik menyerah saja, kamu tidak akan bisa melakukan hal itu, kamu tidak akan bisa sukses, kita cukup melihat jauh kedalam diri kita sendiri. Apakah kita yakin akan sukses atau tidak, apakah kita yakin bisa melakukan hal tersebut atau tidak. dan jika kita yakin kita akan bisa melakukan hal tersebut dan sukses, maka sama lagi seperti diatas, tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Karena memang tidak ada masalah disana.

Yang kerap menjadi masalah adalah kita terlalu percaya kepada perkataan orang lain daripada kepada diri sendiri. Sehingga saat orang lain mengejek atau menekan kita, kita sering kali percaya dengan perkataan orang tersebut. Hal tersebut membuat kita merasa tidak aman, dan secara naluriah, yang akan kita lakukan saat kita merasa tidak aman adalah menyerang. Terkadang kita menjadi marah, perasaan kita menjadi jelek, atau bahkan kita merendahkan diri kita sendiri.

Pandanglah diri kita sendiri setinggi-tingginya dan biarkan satu orangpun merusak citra diri yang sudah kita bangun. Tidak peduli apapun yang mereka katakan, apapun yang mereka lakukan, jangan sampai kita terpengaruh.


terinspirasi dari : salah satu buku karangan Ajahn Brahm

Thursday, July 10, 2014

10 Orang Sukses Yang Dulunya "Bodoh"

Kisah Inspiratif : 10 Orang Sukses Yang Dulunya "Bodoh"- Jangan menganggap remeh orang lain. Mungkin itulah hikmah yang bisa disimpulkan dari berbagai kisah inspiratif 10 tokoh sukses yang dulunya dibilang orang "bodoh".

Yuk simak siapa saja 10 Orang Sukses Saat ini yang Dulunya dikira Orang Bodoh.

Albert Enstein

einstein

Siapa yang belum tahu Albert Einstein? Dialah Ilmuwan terkenal abad 20 yang terkenal dengan teori relativitasnya. Dia juga salah satu peraih Nobel. Siapa sangka dia adalah seorang anak yang terlambat berbicara dan juga mengidap Autisme. Waktu kecil dia juga suka lalai dengan pelajaran.
Aristotle Onassis

Aristotle+onassis

Di sekolah, ia bodoh dan suka mencari perkara, mengikuti contoh banyak orang kaya. Tidak aneh kalau ia diusir dari beberapa sekolah. Ia paling sering menduduki ranking terbawah di kelasnya. Salah seorang gurunya berkata:

Teman-teman sekelas memuja dia, tetapi guru guru dan keluarganya berputus asa. Selagi ia masih muda, dengan mudah orang dapat melihat bahwa dia akan menjadi seorang di antara mereka yang akan menghancurkan diri sama sekali atau sukses secara gilang-gemilang. Walaupun raportnya di sekolah jauh dari bagus, bakatnya untuk berdagang dan mencari uang telah tampak sejak dini. Akhirnya dia menjadi seorang milyuner.
Thomas Alva Edison

Edison

Suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut,

Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah.

Sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, ” anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia.”

Tommy kecil adalah Thomas Alva Edison yang kita kenal sekarang, salah satu penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju. Siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai-sampai diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius? jawabannya adalah ibunya! Ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya.
Chris Gardner

chris+gardner

Sudah pernah nonton film atau baca buku Pursuit of Happyness ? Itulah kisah nyata kehidupan Christoper Paul Gardner yang diperankan oleh Will Smith. Pahit manisnya kehidupan tampaknya sudah dirasakan olenya. Kehilangan tempat tinggal, ditinggal istri, ditangkap polisi, kesulitan membayar kredit, semuanya sudah dirasakan. Dia bukanlah orang berpendidikan tinggi tapi dia terus berusaha dan berjuang, Kini dia menjadi seorang milyuner sukses, motivator, entrepeneur dan filantropis. Sekarang dia mempunyai Gardndr Rich & Co, sebuah perusahaan pialang saham.
Ludwig Van Beethoven
Jika anda mengenal seorang wanita yang sedang hamil, yang telah mempunyai 8 anak, tiga diantaranya tuli, dua buta, satu mengalami gangguan mental dan wanita itu sendiri mengidap sipilis, apakah anda akan menyarankannya untuk menggugurkan kandungannya? Jika anda menjawab ya, maka anda baru saja membunuh salah satu komponis masyur dunia. Karena anak yang dikandung oleh sang ibu tersebut adalah Ludwig Van Beethoven. Ketika Beethoven berumur di ujung dua puluhan, tanda-tanda ketuliannya mulai tampak, tapi akhirnya ia menjadi Komponis yang terkenal dengan karya 9 simfoni, 32 sonata piano, 5 piano concerto, 10 sonata untuk piano dan biola, serangkaian kuartet gesek yang menakjubkan, musik vokal, musik teater, dan banyak lagi.

Louis Braille

braille+louis

Louis Braille mengalami kerusakan pada salah satu matanya ketika berusia 3 tahun. Waktu itu secara tidak sengaja dia menikam matanya sendiri dengan alat pembuat lubang dari perkakas kerja ayahnya. Kemudian mata yang satunya terkena sympathetic ophthalmia, sejenis infeksi yang terjadi karena kerusakan mata yang lainnya. Kebutaan tidak membuatnya putus asa, ia menciptakan abjad Braille yang membantu orang buta juga bisa membaca. Sekarang siapa yang tidak tahu Abjad Braille?

Abraham Lincoln

lincoln

Kisah Lincoln merupakan contoh klasik orang-orang yang benar-benar berani gagal. Dari semua kegagalan yang pernah dia alami, berikut ini diantaranya :
  • Gagal dalam bisnis pada tahun 1831.
  • Dikalahkan di Badan Legislatif pada tahun 1832.
  • Gagal sekali lagi dalam bisnis pada tahun1833.
  • Mengalami patah semangat pada tahun 1836.
  • Gagal memenangkan kontes pembisara pada tahun1838.
  • Gagal menduduki dewan pemilih pada tahun 1840.
  • Gagal dipilih menjadi anggota Kongres pada tahun 1843.
  • Dilantik menjadi anggota Kongres pada tahun 1846.
  • Gagal menjadi anggota Kongres pada tahun 1848.
  • Gagal menjadi anggota senat pada tahun 1855.
  • Gagal Menjadi Presiden Pada Tahun 1856.
  • Gagal Menjadi anggota Dewan Senat pada tahun 1858.
Akhirnya setelah mengalami masa suram, pada tahun 1860 Abraham Lincoln dilantik sebagai presiden Amerika yang ke-16.
Bill Gates

bill+gates

Nah, ada yang tidak kenal Bill Gates? William Henry Gates III, atau yang lebih dikenal Bill Gates adalah pendiri (bersama Paul Allen) dan ketua umum perusahaan perangkat lunak AS, Microsoft. Ia juga merupakan seorang filantropis melalui kegiatannya di Yayasan Bill & Melinda Gates. Ia menempati posisi pertama dalam orang terkaya di dunia versi majalah Forbes selama 13 tahun (1995 hingga 2007). Siapa sangka dia DO dari Harvard dan sebelumnya pernah bekerja sebagai Office Boy

Mark Zuckerberg
Nah, yang satu ini dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri. Bagaimana tidak, dimulai dari sebuah situs penghubung mahasiswa Harvard, ternyata banyak yang menyukainya, dengan nekat ia mengikuti jejak seniornya, Bill Gates, DO dari Harvard untuk mengembangkan situs tersebut menjadi Facebook yang kita kenal sekarang. Tahukah Anda? Mark pernah menolak tawaran Friendster yang ingin membeli Facebook 10 juta US$, artinya sekitar Rp. 9,500,000,000 (kurs Rp. 9,500), tawaran dari viacom 750 juta dolar (Rp. 7,125,000,000,000) dan yang paling mengagetkan tawaran dari yahoo satu miliar dolar (Rp. 9,500,000,000,000).
Adam Khoo

Adam+Khoo

Dia orang Singapura. Waktu kecil, ia adalah penggemar berat games dan TV. Sehari, ia bisa berjam-jam di depan TV. Baik main PS atau nonton TV.Adam Khoo pun dikenal sebagai anak bodoh. Ketika kelas empat SD, Ia dikeluarkan dari sekolah. Ia pun masuk ke SD terburuk di Singapura. Ketika akan masuk SMP, ia ditolak oleh enam SMP terbaik di sana. Akhirnya, ia bisa masuk ke SMP terburuk di Singapura. Begitu terpuruknya prestasi akademisnya, tapi lama kelamaan membaik justru karena cemoohan teman-temannya, hingga akhirnya memperoleh kesuksesan di dunia bisnis.

Prestasi Adam di dunia bisnis ditandai pada saat Adam berusia 26 tahun. Ia telah memiliki empat bisnis dengan total nilai omset per tahun US$ 20 juta.Kisah bisnis Adam dimulai ketika ia berusia 15 tahun. Ia berbisnis music box. Bisnis berikutnya adalah bisnis training dan seminar. Pada usia 22 tahun, Adam Khoo adalah trainer tingkat nasional di Singapura. Klien-kliennya adalah para manager dan top manager perusahaan-perusahaan di Singapura. Bayarannya mencapai US$ 10.000 per jam.
 sumber : http://maskolis.blogspot.com/2011/11/10-kisah-orang-bodoh-yang-akhirnya.html

Kisah Sukses Steve Jobs





tahun 1976, bersama rekannya Steve Wozniak, Jobs yang baru berusia 21 tahun mulai mendirikan Apple Computer.Co di garasi milik keluarganya. dengan susah payah mengumpulkan modal yang diperoleh dengan menjual barang" mereka yang paling berharga, usaha itu pun dimulai. komputer pertama mereka, Apple 1 berhasil mereka jual sebanyak 50 unit kepada sebuah toko lokal. dalam beberapa tahun, usaha mereka cukup berkembang pesat sehingga tahun 1983, Jobs menggaet John Sculley dari Pepsi Cola untuk memimpin perusahaan itu. sampai sejauh itu, Apple Computer menuai kesuksesan dan makin menancapkan pengaruhnya dalam industri komputer terlebih dengan diluncurkannya Macintosh. namun, pada tahun 1985, setelah konflik dengan Sculley, perusahaan memutuskan memberhentikan pendiri mereka, yaitu Steve Jobs sendiri.


setelah menjual sahamnya, Jobs yang mengalami kesedihan luar biasa banyak menghabiskan waktu dengan bersepeda dan berpergian ke Eropa. namun, tak lama setelah itu, pemecatan tersebut rupanya justru membawa semangat baru bagi dirinya. ia pun memulai usaha baru yaitu perusahaan komputer NeXT dan perusahaan animasi Pixar. NeXT yang sebenarnya sangat maju dalam hal teknologinya ternyata tidak membawa hasil yang baik secara komersil. akan tetapi, Pixar adalah sebuah kisah sukses lain berkat tangan dinginnya. melalui Pixar, Jobs membawa trend baru dalam dunia film animasi seiring dengan diluncurkannya film produksinya Toy Story dan selanjutnya Finding Nemo dan The Incredibles.

sepeninggal Jobs dan semakin kuatnya dominasi IBM dan micr*soft membuat Apple kalah bersaing dan nyaris terpuruk. maka, tahun 1997, Jobs dipanggil kembali untuk mengisi posisi pimpinan sementara. dengan mengaplikasi teknoligi yang dirancang di NeXT, kali ini Apple kembali bangkit dengan berbagai produk berteknologi maju macam MacOS X, IMac dan salah satu yang fenomenal yaitu iPod.

kisah sukses Steve Jobs mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada kesuksesan yang instan. penolakan dan kegagalan seringkali mewarnai perjalanan hidup kita, tapi jangan biarkan semua itu membuat kita berhenti.

Cantik Yang Sesungguhnya

Lizzie Velasquez, 24, didiagnosa mengidap sindrom langka, neonatal progeroid atau percepatan penuaan dini yang membuat tubuhnya tidak bisa menyimpan lemak. Tidak peduli berapa banyak dia makan, berat badan Lizzie tidak bisa bertambah dan hal tersebut membuatnya malnutrisi. 

Akibatnya, Lizzie tampak begitu kurus. Dia terlihat bagai tulang terbungkus kulit. Lizzie pun kehilangan salah satu penglihatannya. Mata kanannya kini buta. 

Tapi, gadis berusia 24 tahun tersebut tidak putus asa. Dia bahkan menjadi sumber inspirasi tentang arti cantik. 

Sayangnya, perjuangan Lizzie untuk merasa dirinya cantik adalah hal yang sangat berat. Sejak kecil, akibat kondisinya, gadis asal Texas, Amerika Serikat, tersebut sudah menjadi korban bullying. Di sekolah menengah, Lizzie menemukan sebuah video mengenai dirinya diYouTube dengan judul “World’s Ugliest Woman” atau wanita terjelek di dunia. Video itu meraih jutaan penonton. 


Lizzie mengaku sempat depresi. Tapi, justru di titik terendah hidupnya itu, dia memutuskan untuk bangkit dan tidak menyerah kalah akibat ejekan dan cemoohan yang diarahkan terhadapnya. 

Berkat bantuan keluarga serta teman terdekat, Lizzie menemukan kekuatan untuk bangun dan terus berusaha memotivasi dirinya. Dia juga meriset berbagai hal mengenai penyakit yang dia derita dan cara mengatasinya. Dia berbicara dengan banyak dokter dan pakar kesehatan, hingga akhirnya Lizzie bisa menerima dirinya sendiri dan tampil percaya diri apa adanya. 

Lizzie kini merupakan salah satu motivator paling populer di AS. Dia tampil di berbagai konvensi juga acara televisi dan berbicara mengenai definisi sebenarnya dari kata “cantik”. 

“Cantik adalah saat kita bisa menerima diri kita apa adanya. Saat itulah kita bisa melihat diri kita yang paling cantik,” kata Lizzie, seperti dikutip Huffington Post.

Selain itu, Lizzie juga mengingatkan bahwa cantik bukanlah apa yang dilihat di televisi atau media massa lainnya. “Cantik bukanlah standar yang ditetapkan orang lain, seperti kulit harus putih, rambut harus panjang atau tubuh harus langsing. Cantik adalah diri kita sendiri karena kita memutuskan untuk cantik,” ujarnya. 

Hal lain yang ditetapkan Lizzie adalah menjadi bahagia dengan diri sendiri dan apa yang dimiliki. “Pada dasarnya, jika kita bahagia, maka secara otomatis kita akan terlihat jauh lebih menarik,” ucapnya. 

Lizzie pun memberi tips untuk menghadapi para pelaku bully. Dia memandang ejekan dan cemoohan mengenai tubuhnya dengan humor. “Mereka boleh saja mengejek saya, tapi ejekan itu tidak akan membuat saya sedih dan terpuruk karena itu yang mereka inginkan,” kata Lizzie. “Cara untuk membungkam para bully adalah dengan menjadi bahagia,” ujarnya. 

Monday, July 7, 2014

Kisah Mengharukan: “Ibu Buta Yang Memalukanku”

"Terkadang Kita Tak Merasa Memiliki Sesuatu Sampai Kita Benar2 Kehilangan"

Saat aku beranjak dewasa, aku mulai mengenal sedikit kehidupan yang menyenangkan, merasakan kebahagiaan memiliki wajah yang tampan, kebahagiaan memiliki banyak pengagum di sekolah, kebahagiaan karena kepintaranku yang dibanggakan banyak guru. Itulah aku, tapi satu yang harus aku tutupi, aku malu mempunyai seorang ibu yang BUTA! Matanya tidak ada satu. Aku sangat malu, benar-benar
Aku sangat menginginkan kesempurnaan terletak padaku, tak ada satupun yang cacat dalam hidupku juga dalam keluargaku. Saat itu ayah yang menjadi tulang punggung kami sudah dipanggil terlebih dahulu oleh yang Maha Kuasa. Tinggallah aku anak semata wayang yang seharusnya menjadi tulang punggung pengganti ayah. Tapi semua itu tak kuhiraukan. Aku hanya mementingkan kebutuhan dan keperluanku saja. Sedang ibu bekerja membuat makanan untuk para karyawan di sebuah rumah jahit sederhana.
Pada suatu saat ibu datang ke sekolah untuk menjenguk keadaanku. Karena sudah beberapa hari aku tak pulang ke rumah dan tidak tidur di rumah. Karena rumah kumuh itu membuatku muak, membuatku kesempurnaan yang kumiliki manjadi cacat. Akan kuperoleh apapun untuk menggapai sebuah kesempurnaan itu.
Tepat di saat istirahat, Kulihat sosok wanita tua di pintu sekolah. Bajunya pun bersahaja rapih dan sopan. Itulah ibu ku yang mempunyai mata satu. Dan yang selalu membuat aku malu dan yang lebih memalukan lagi Ibu memanggilku. “Mau ngapain ibu ke sini? Ibu datang hanya untuk mempermalukan aku!” Bentakkan dariku membuat diri ibuku segera bergegas pergi. Dan itulah memang yang kuharapkan. Ibu pun bergegas keluar dari sekolahku. Karena kehadiranya itu aku benar-benar malu, sangat malu. Sampai beberapa temanku berkata dan menanyakan. “Hai, itu ibumu ya???, Ibumu matanya satu ya?” yang menjadikanku bagai disambar petir mendapat pertanyaan seperti itu.
Beberapa bulan kemudian aku lulus sekolah dan mendapat beasiswa di sebuah sekolah di luar negeri. Aku mendapatkan beasiswa yang ku incar dan kukejar agar aku bisa segera meninggalkan rumah kumuhku dan terutama meninggalkan ibuku yang membuatku malu. Ternyata aku berhasil mendapatkannya. Dengan bangga kubusungkan dada dan aku berangkat pergi tanpa memberi tahu Ibu karena bagiku itu tidak perlu. Aku hidup untuk diriku sendiri. Persetan dengan Ibuku. Seorang yang selalu mnghalangi kemajuanku.
Di Selolah itu, aku menjadi mahasiswa terpopuler karena kepintaran dan ketampananku. Aku telah sukses dan kemudian aku menikah dengan seorang gadis Indonesia dan menetap di Singapura.
Singkat cerita aku menjadi seorang yang sukses, sangat sukses. Tempat tinggalku sangat mewah, aku mempunyai seorang anak laki-laki berusia tiga tahun dan aku sangat menyayanginya. Bahkan aku rela mempertaruhkan nyawaku untuk putraku itu.
10 tahun aku menetap di Singapura, belajar dan membina rumah tangga dengan harmonis dan sama sekali aku tak pernah memikirkan nasib ibuku. Sedikit pun aku tak rindu padanya, aku tak mencemaskannya. Aku BAHAGIA dengan kehidupan ku sekarang.
Tapi pada suatu hari kehidupanku yang sempurna tersebut terusik, saat putraku sedang asyik bermain di depan pintu. Tiba-tiba datang seorang wanita tua renta dan sedikit kumuh menghampirinya. Dan kulihat dia adalah Ibuku, Ibuku datang ke Singapura. Entah untuk apa dan dari mana dia memperoleh ongkosnya. Dia datang menemuiku.
Seketika saja Ibuku ku usir. Dengan enteng aku mengatakan: “HEY, PERGILAH KAU PENGEMIS. KAU MEMBUAT ANAKKU TAKUT!” Dan tanpa membalas perkataan kasarku, Ibu lalu tersenyum, “MAAF, SAYA SALAH ALAMAT”
Tanpa merasa besalah, aku masuk ke dalam rumah.
Beberapa bulan kemudian datanglah sepucuk surat undangan reuni dari sekolah SMA ku. Aku pun datang untuk menghadirinya dan beralasan pada istriku bahwa aku akan dinas ke luar negeri.
Singkat cerita, tibalah aku di kota kelahiranku. Tak lama hanya ingin menghadiri pesta reuni dan sedikit menyombongkan diri yang sudah sukses ini. Berhasil aku membuat seluruh teman-temanku kagum pada diriku yang sekarang ini.
Selesai Reuni entah megapa aku ingin melihat keadaan rumahku sebelum pulang ke Sigapore. Tak tau perasaan apa yang membuatku melangkah untuk melihat rumah kumuh dan wanita tua itu. Sesampainya di depan rumah itu, tak ada perasaan sedih atau bersalah padaku, bahkan aku sendiri sebenarnya jijik melihatnya. Dengan rasa tidak berdosa, aku memasuki rumah itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Ku lihat rumah ini begitu berantakan. Aku tak menemukan sosok wanita tua di dalam rumah itu, entahlah dia ke mana, tapi justru aku merasa lega tak bertemu dengannya.
Bergegas aku keluar dan bertemu dengan salah satu tetangga rumahku. “Akhirnya kau datang juga. Ibu mu telah meninggal dunia seminggu yang lalu”
“OH…”
Hanya perkataan itu yang bisa keluar dari mulutku. Sedikit pun tak ada rasa sedih di hatiku yang kurasakan saat mendengar ibuku telah meninggal. “Ini, sebelum meninggal, Ibumu memberikan surat ini untukmu”
Setelah menyerahkan surat ia segera bergegas pergi. Ku buka lembar surat yang sudah kucal itu.
Untuk anakku yang sangat Aku cintai,
Anakku yang kucintai aku tahu kau sangat membenciku. Tapi Ibu senang sekali waktu mendengar kabar bahwa akan ada reuni disekolahmu.
Aku berharap agar aku bisa melihatmu sekali lagi. karena aku yakin kau akan datang ke acara Reuni tersebut.
Sejujurnya ibu sangat merindukanmu, teramat dalam sehingga setiap malam Aku hanya bisa menangis sambil memandangi fotomu satu-satunya yang ibu punya.Ibu tak pernah lupa untuk mendoakan kebahagiaanmu, agar kau bisa sukses dan melihat dunia luas.
Asal kau tau saja anakku tersayang, sejujurnya mata yang kau pakai untuk melihat dunia luas itu salah satunya adalah mataku yang selalu membuatmu malu.
Mataku yang kuberikan padamu waktu kau kecil. Waktu itu kau dan Ayah mu mengalami kecelakaan yang hebat, tetapi Ayahmu meninggal, sedangkan mata kananmu mengalami kebutaan. Aku tak tega anak tersayangku ini hidup dan tumbuh dengan mata yang cacat maka aku berikan satu mataku ini untukmu.
Sekarang aku bangga padamu karena kau bisa meraih apa yang kau inginkan dan cita-citakan.
Dan akupun sangat bahagia bisa melihat dunia luas dengan mataku yang aku berikan untukmu.
Saat aku menulis surat ini, aku masih berharap bisa melihatmu untuk yang terakhir kalinya, Tapi aku rasa itu tidak mungkin, karena aku yakin maut sudah di depan mataku.
Peluk cium dari Ibumu tercinta
Bak petir di siang bolong yang menghantam seluruh saraf-sarafku, Aku terdiam! Baru kusadari bahwa yang membuatku malu sebenarnya bukan ibuku, tetapi diriku sendiri….

--------------------------------------
Mudah-mudahan kia dan anak-anak kita kelak tidak seperti tokoh yang ada dalam kisah mengharukan ibu dan anak diatas. Sejelek-jeleknya orang tua kita, maka kita wajib untuk mencintainya, menyayanginya, menghormatinya.

Saturday, July 5, 2014

Sepatu Baru - Kisah Menyentuh Hati

Menjadi “sama dan serupa” dengan remaja lain merupakan keinginan dari semua remaja.
Saya ingat benar bagaimana sebagai seorang remaja dalam tahun 1963 saya merasa harus
memiliki sepasang sepatu sport mutakhir yang sedang “in”. Persoalannya, bulan lalu saya
baru saja membeli sepasang sepatu kulit.

Tapi, sepatu sport benar benar sedang mode, oleh sebab itu saya datang kepada ayah
minta bantuannya. “Saya perlu sedikit uang untuk sepatu sport”, ujar saya suatu petang di
bengkel di mana ayah saya bekerja sebagai montir. “Willie” ayah kelihatannya terkejut.
“Sepatumu baru berumur satu bulan, tapi Mengapa kini kau perlukan sepatu baru?”
“Setiap orang memakai sepatu sport yah!” “Sangat boleh jadi nak, Namun hal tersebut
tidak menjadikan ayah mudah membayar sepatu sport “Gaji ayah kecil dan sering tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. “Ayah, saya tampak seperti bloon
memakai sepatu jenis ini “kataku sambil menunjuk kepada sepasang sepatu oxford baru.
Ayah memandang dalam dalam ke mataku. Kemudian ia menjawab, “Begini saja, Kau
pakai sepatu ini satu hari lagi.Besok, di sekolah, perhatikan semua sepatu dari kawan-
kawanmu. Bila seusai sekolah kau masih berkeyakinan bahwa sepatumu paling butut
dibandingkan sepatu kawan kawanmu, ayah akan memotong uang belanja ibumu dan
membelikanmu sepasang sepatu sports”


Dengan gembira saya pergi ke sekolah, keesokan paginya, penuh keyakinan bahwa hari
itu merupakan hari terakhir bagiku mamakai sepatu oxford yang ketinggalan jaman ini.
Saya lakukan apa yang ayah perintahkan saya lakukan, namun tidak, saya ceritakan apa
yang saya lihat secara teliti.

Sepatu coklat, sepatu hitam, sepatu tennis yang sudah kusam, semua menjadi pusat
perhatianku. Pada petang hari, saya memiliki perbendaharaan dalam ingatanku betapa
banyaknya teman teman di sekolah yang juga memakai sepatu bukan sport, bahkan
sepatu - sepatu rusak, berlobang, menganga dan lain lain bentuk yang sudah mendekati
kepunahan sebagai alat pelindung kaki.

Namun banyak juga yang memakai sepatu sport yang gagah, yang senantiasa berdetak
detik penuh gaya bila si pemiliknya menghentakkannya dengan gagah perkasa.

Setelah sekolah usai, saya berjalan cepat ke bengkel di mana ayah bekerja. Saya hampir
yakin bahwa Senin depan saya juga akan masuk kelompok yang sedang “in” Setiap saya
menghentakkan tumit saya di jalan, saya membayangkan telah memakai sepatu sport
idaman saya. Bengkel sepi sekali saat itu. Suara yang terdengar hanya denting-denting
metal dari kolong sebuah chevy tua buatan tahun 1956. Udara berbau oli, namun pada
hemat penciuman saya, asyik sekali. Hanya seorang langganan sedang menunggu ayah
yang sedang bergulat di kolong chevy tua itu. “Pak Alva” tanya saya kepada langganan
yang sedang menunggu, “masih lamakah?” “Entah Will. Kau tahu sifat ayahmu. Ia
sedang membongkar persneling, namun bila ia mendapatkan adanya bagian lain yang
tidak beres, ia akan menyelesaikannya juga.”

Saya bersandar pada mobil abu abu itu. Apa yang bisa saya lihat hanyalah sepasang kaki
ayah yang menjulur keluar dari kolong mobil. Sambil menjentik jentik lampu belakang
chevy, secara tidak sadar saya menatap kepada kaki ayah. Celana kerjanya berwarna biru

tua, kusam dan lengket terkena oli, lusuh pula. Sepatunya, berwarna putih tua…. ah
….bukan hitam muda……, dan sungguh sungguh butut, sebagaimana mestinya sepatu
seorang montir.

Sepatu kirinya sudah tidak bersol, dan bagian kanan masih memiliki sepotong kecil kulit
tipis, yang dahulu bernama sol. Di ujungnya, sebaris staples menggigit kedua belah kulit
kencang kencang, mencegah jempol kakinya mengintip keluar. Tali sepatunya beriap
riap, dan sebuah lubang memperlihatkan sebagian dari jari kelingkingnya yang terbalut
kaus katun. “Sudah pulang nak? “ayah keluar dari kolong mobil. “Yes sir” kataku. „Kau
lakukan apa yang kuperintahkan hari ini?” “Yes sir” “Nah, apa jawabmu ?” la
memandangku, seolah olah tahu apa yang akan saya ucapkan. “Saya tetap ingin sepatu
sport “Saya berkata tegas, dan berusaha setengah mati untuk tidak memandang kepada
sepatu ayah. “Kalau begitu, ayah harus potong uang belanja ibumu….. “Mengapa tidak
pergi dan membelinya sekarang?” lalu ayah mengeluarkan selembar $ 10. dan
memancing uang receh untuk mencari 30 sen guna membayar 3% pajak penjualannya.
Saya menerima uang itu dan segera berangkat ke pusat pertokoan, dua blok dari bengkel
di mana ayah bekerja.

Di depan sebuah etalase, saya berhenti untuk melihat apakah sepatu sportku masih
dipajang disana. Ternyata masih! $9.95. Namun uang saya tidak akan cukup bila saya
harus membeli paku paku yang akan dipakukan pada solnya dan menimbulkan suara klak
klik yang gagah.

Saya pikir, untuk lari ke rumah dan minta bantuan dana dari mama, sebab tidak mungkin
kembali kepada ayah dan minta kekurangannya.

Pada saat saya teringat kepada ayah, sepatu tuanya tampak membayang melintasi kedua
mataku. Jelas tampak kebututannya, sisinya yang compang camping, paku paku yang
telah mengintip keluar dan sebaris staples yang umumnya dipakai untuk menjepit kertas.
Sepatu kulit usang yang dipakainya untuk menghidupi keluarganya. Pada waktu musim
dingin yang menggigit, sepatu yang sama dipakainya melintasi jalan jalan yang dingin,
menuju kepada mobil mobil yang mogok. Namun ayah tidak pernah mengeluh. Terpikir
olehku, betapa banyaknya benda benda yang seharusnya dibutuhkan ayah, namun tidak
dimilikinya, semata mata agar saya mendapatkan apa yang saya ingini. Dan
kementerengan sepatu sport yang ada di balik kaca etelase di hadapanku mulai memudar.

Apa jadinya bila ayah bersikap sepertiku. Sepatu jenis apa yang saat ini kupakai, bila
ayahku bersikap seperti saya bersikap. Saya masuk ke dalam toko sepatu itu. Sebuah rak
besar terpampang megah, penuh berisikan sepatu sport yang sungguh keren. Di
sampingnya, terdapat sebuah rak lain, dengan sebingkai tulisan “obral besar. 50%
discount”. Dibawah bingkai itu tergeletak sepatu sepatu semodel sepatu ayah, beberapa
generasi lebih muda, tentunya.

Otakku bermain ping pong. Mula mula sepatu ayah yang butut. Dan sekarang sepatu
baru. Pikiran tentang: menjadi “in” dan seirama dengan remaja lain di sekolah. Dan
kemudian pikiran tentang ayah,…. telah mengalahkannya.

Saya mengambil sepatu ukuran 42 dari rak yang berdiscount. Dengan segera berjalan ke
arah meja kasir, ditambah pajak, jadilah
bilangan $ 6.13.

Saya kembali ke bengkel dan meletakkan sepatu baru ayah di atas kursi di mobilnya.
Saya mendapatkan ayah dan mengembalikan uang kembalian yang masih tersisa. “Saya
pikir harganya $ 9.95 kata ayah. “Obral” kataku pendek. Saya mengambil sapu, dan
mulai membantu ayah membersihkan bengkel. Pukul lima sore, ia memberi tanda bahwa
bengkel harus ditutup dan kami harus pulang.

Ayah mengangkat kotak sepatu ketika kami masuk ke dalam mobilnya. Ketika ia
membuka kotak itu, ia hanya dapat memandang tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ia
memandang kepada sepatu itu lama-lama, kemudian kepadaku. “Saya pikir kau membeli
sepatu sport”, katanya pelan.

“Sebetulnya ayah, … tapi …. Saya tak sanggup meneruskannya. Bagaimana saya harus
menjelaskannya bahwa saya sungguh ingin menjadi seperti ayah? Dan bila saya tumbuh
menjadi dewasa, saya sungguh ingin menjadi seperti orang baik ini, yang Tuhan berikan
kepada saya sebagai ayah saya.

Ayah meletakkan tangannya pada bahu saya, dan kami saling memandang untuk waktu
sesaat. Tidak ada kata kata yang perlu dikatakan. Ayah menstarter mobil, dan kami
pulang.

Terima kasih Tuhan, karena engkau telah memberiku seorang ayah yang baik dan
bertanggung jawab


Friday, July 4, 2014

Kisah Cinta Sejati - Very Touching

Pagi itu, klinik sangat sibuk, sekitar pkl.09.30 seorang pria berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di ibu jarinya. Saya menyiapkan berkasnya dan memintanya menunggu sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru bisa ditangani setidaknya 1 jam lagi.

Sewaktu menunggu pria tua itu nampak geliasah, sebentar-sebentar dia melirik ke jam tangannya, sya merasa kasihan, jadi ketika sedang luang saya sempatkan untuk memeriksa lukanya, dan nampaknya lukanya cukup baik dan kering, tinggal membuka jahitan dan memasang perban baru. Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter saya putuskan untuk melakukannya sendiri.


Cinta sejati tidak melihat kesetiaan dari sisi fisik mencintai tanpa pamrih dan tulus ikhlas.
Sambil menangani lukanya sayaapakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru. Lelaki tua itu menjawab tidak, dia hendak ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, seperti yang dilakukannya sehari-hari. Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat disana sejak beberapa waktu dan istrinya mengidap penyakit Alzheimer’s, lalu saya bertanya apakah istrinya akan marah kalau dia terlambat, dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak dapat mengenalinya lagi sejak 5 tahun terakhir.

Saya sangat terkejut dan berkata “Bapak masih pergi kesana tiap hari walaupun istri Bapak sudah tidak kenal Bapak lagi?” Dia tersenyum sambil menepuk tangan saya ” Tetapi saya masih menganali dia kan?”


Sungguh,, saya sangat terharu mendengar ceritanya, saya menahan air mata sampai kakek itu pergi…. CINTA KASIH seperti itulah yang saya mau dalam hidupku, diperjuangkan, memperjuangkan, penuh pengorbanan.