Showing posts with label quote. Show all posts
Showing posts with label quote. Show all posts

Tuesday, July 1, 2014

Kisah Cinta Sejati

Toshinobu Kubota, yang biasa dipanggil Shinji 
mengucapkan selamat tinggal kepada keluarganya di 
negerinya yang lama untuk mencari hidup yang lebih 
baik di Amerika. Ayahnya memberinya uang simpanan 
keluarga yang disembunyikan di dalam kantong kulit. 

“Di sini keadaan sulit,” katanya sambil memeluk 
putranya dan mengucapkan selamat tinggal. “Kau adalah 
harapan kami.” 

Shinji naik ke kapal lintas Atlantik yang menawarkan 
transport gratis bagi pemuda-pemuda yang mau bekerja 
sebagai penyekop batubara sebagai imbalan ongkos 
pelayaran selama sebulan. Kalau Shinji menemukan emas 
di Pegunungan Colorado, keluarganya akan menyusul. 

Berbulan-bulan Shinji mengolah tanahnya tanpa kenal 
lelah. Urat emas yang tidak besar memberinya 
penghasilan yang pas-pasan namun teratur. Setiap hari 
ketika pulang ke pondoknya yang terdiri atas dua 
kamar, Shinji merindukan dan sangat ingin disambut 
oleh wanita yang dicintainya. Satu-satunya yang 
disesalinya ketika menerima tawaran untuk mengadu 
nasib ke Amerika adalah terpaksa meninggalkan Asaka 
Matsutoya sebelum secara resmi punya kesempatan 
mendekati gadis itu. Sepanjang ingatannya, keluarga 
mereka sudah lama berteman dan selama itu pula 
diam-diam dia berharap bisa memperistri Asaka. 

Rambut Asaka yang ikal panjang dan senyumnya yang 
menawan membuatnya menjadi putri Keluarga Yoshinori 
Matsutoya yang paling cantik. Shinji baru sempat duduk 
di sampingnya dalam acara perayaan pesta bunga dan 
mengarang alasan-alasan konyol untuk singgah di rumah 
gadis itu agar bisa betemu dengannya. Setiap malam 
sebelum tidur di kabinnya, Shinji ingin sekali 
membelai rambut Asaka yang pirang kemerahan dan 
memeluk gadis itu. Akhirnya, dia menyurati ayahnya, 
meminta bantuannya untuk mewujudkan impiannya. 

Kira-kira setahun kemudian, sebuah telegram datang 
mengabarkan rencana untuk membuat hidup Shinji menjadi 
lengkap. Pak Yoshinori Matsutoya akan mengirimkan 
putrinya kepada Shinji di Amerika. Putrinya itu suka 
bekerja keras dan punya intuisi bisnis. Dia akan 
bekerja sama dengan Shinji selama setahun dan 
membantunya mengembangkan bisnis penambangan emas. 

Diharapkan, setelah setahun itu keluarganya akan mampu 
datang ke Amerika untuk menghadiri pernikahan mereka. 

Hati Shinji sangat bahagia. Dia menghabiskan satu 
bulan berikutnya untuk mengubah pondoknya menjadi 
tempat tinggal yang nyaman. Dia membeli ranjang 
sederhana untuk tempat tidurnya di ruang duduk dan 
menata bekas tempat tidurnya agar pantas untuk seorang 
wanita. Gorden dari bekas karung goni yang menutupi 
kotornya jendela diganti dengan kain bermotif bunga 
dari bekas karung terigu. Di meja samping tempat tidur 
dia meletakkan wadah kaleng berisi bunga-bunga kering 
yang dipetiknya di padang rumput. 

Akhirnya, tibalah hari yang sudah dinanti-nantikannya 
sepanjang hidup. Dengan tangan membawa seikat bunga 
daisy segar yang baru dipetik, dia pergi ke stasiun 
kereta api. Asap mengepul dan roda-roda berderit 
ketika kereta api mendekat lalu berhenti. Shinji 
melihat setiap jendela, mencari senyum dan rambut ikal 
Asaka.Jantungnya berdebar kencang penuh harap, 
kemudian tersentak karena kecewa. 

Bukan Asaka, tetapi Yumi Matsutoya kakaknya, yang 
turun dari kereta api. Gadis itu berdiri malu-malu di 
depannya, matanya menunduk. Shinji hanya bisa 
memandang terpana. Kemudian, dengan tangan gemetar 
diulurkannya buket bunga itu kepada Yumi. “Selamat 
datang,” katanya lirih, matanya menatap nanar. Senyum 
tipis menghias wajah Yumi yang tidak cantik. 

“Aku senang ketika Ayah mengatakan kau ingin aku 
datang ke sini,” kata Yumi, sambil sekilas memandang 
mata Shinji sebelum cepat-cepat menunduk lagi. 

“Aku akan mengurus bawaanmu,” kata Shinji dengan 
senyum terpaksa. 

Bersama-sama mereka berjalan ke kereta kuda. Pak 
Matsutoya dan ayahnya benar. Yumi memang punya intuisi 
bisnis yang hebat. Sementara Shinji bekerja di 
tambang, dia bekerja di kantor. Di meja sederhana di 
sudut ruang duduk, dengan cermat Yumi mencatat semua 
kegiatan di tambang. Dalam waktu 6 bulan, asset mereka 
telah berlipat dua. Masakannya yang lezat dan 
senyumnya yang tenang menghiasi pondok itu dengan 
sentuhan ajaib seorang wanita. 

Tetapi bukan wanita ini yang kuinginkan, keluh Shinji 
dalam hati, setiap malam sebelum tidur kecapekan di 

ruang duduk. Mengapa mereka mengirim Yumi? Akankah dia 
bisa bertemu lagi dengan Asaka? Apakah impian lamanya 
untuk memperistri Asaka harus dilupakannya? Setahun 
lamanya Yumi dan Shinji bekerja, bermain, dan tertawa 
bersama, tetapi tak pernah ada ungkapan cinta. Pernah 
sekali, Yumi mencium pipi Shinji sebelum masuk ke 
kamarnya. Pria itu hanya tersenyum canggung. Sejak 
itu, kelihatannya Yumi cukup puas dengan jalan-jalan 
berdua menjelajahi pegunungan atau dengan mengobrol di 
beranda setelah makan malam. 

Pada suatu sore di musim semi, hujan deras mengguyur 
punggung bukit, membuat jalan masuk ke tambang mereka 
longsor. Dengan kesal Shinji mengisi karung-karung 
pasir dan meletakkannya sedemikan rupa untuk 
membelokkan arus air. Badannya lelah dan basah kuyup, 
tetapi tampaknya usahanya sia-sia. Tiba-tiba Yumi 
muncul di sampingnya, memegangi karung goni yang 
terbuka. Shinji menyekop dan memasukkan pasir 
kedalamnya, kemudian dengan tenaga sekuat lelaki, Yumi 
melemparkan karung itu ke tumpukan lalu membuka karung 
lainnya. Berjam-jam mereka bekerja dengan kaki 
terbenam lumpur setinggi lutut, sampai hujan reda. 
Dengan berpegangan tangan mereka berjalan pulang ke 
pondok. 

Sambil menikmati sup panas, Shinji mendesah, “Aku 
takkan dapat menyelamatkan tambang itu tanpa dirimu. 
Terima kasih, Yumi.” 

“Sama-sama,” gadis itu menjawab sambil tersenyum 
tenang seperti biasa, lalu tanpa berkata-kata dia 
masuk ke kamarnya. 

Beberapa hari kemudian, sebuah telegram datang 
mengabarkan bahwa Keluarga Matsutoya dan Keluarga 
Kubota akan tiba minggu berikutnya. Meskipun berusaha 
keras menutup-nutupinya, jantung Shinji kembali 
berdebar-debar seperti dulu karena harapan akan 
bertemu lagi dengan Asaka. Dia dan Yumi pergi ke 
stasiun kereta api. Mereka melihat keluarga mereka 
turun dari kereta api di ujung peron. 

Ketika Asaka muncul, Yumi menoleh kepada Shinji. 
“Sambutlah dia,” katanya. 

Dengan kaget, Shinji berkata tergagap, “Apa maksudmu?” 

“Shinji, sudah lama aku tahu bahwa aku bukan putri 
Matsutoya yang kau inginkan. Aku memperhatikan 

bagaimana kau bercanda dengan Asaka dalam acara 
Perayaan pesta bunga lalu.” Dia mengangguk ke arah 
adiknya yang sedang menuruni tangga kereta. “Aku tahu 
bahwa dia, bukan aku, yang kauinginkan menjadi 
istrimu.” 

“Tapi…” 

Yumi meletakkan jarinya pada bibir Shinji. “Ssstt,” 
bisiknya. “Aku mencintaimu, Shinji. Aku selalu 
mencintaimu. Karena itu, yang kuinginkan hanya 
melihatmu bahagia. Sambutlah adikku.” 

Shinji mengambil tangan yumi dari wajahnya dan 
menggenggamnya. Ketika Yumi menengadah, untuk pertama 
kalinya Shinji melihat betapa cantiknya gadis itu. Dia 
ingat ketika mereka berjalan-jalan di padang rumput, 
ingat malam-malam tenang yang mereka nikmati di depan 
perapian, ingat ketika Yumi membantunya mengisi 
karung-karung pasir. Ketika itulah dia menyadari apa 
yang sebenarnya selama berbulan-bulan telah tidak 
diketahuinya. 

“Tidak, Yumi. Engkaulah yang kuinginkan.” Shinji 
merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya dan 
mengecupnya dengan cinta yg tiba-tiba membuncah 
didalam dadanya. 

Keluarga mereka berkerumun mengelilingi mereka dan 
berseru-seru, “Kami datang untuk menghadiri pernikahan 
kalian!” 
“true love doesn‟t have a happy ending, because true love never ends.

Sunday, June 29, 2014

Cinta Sejati


Ketika aku berjalan kaki pulang ke rumah di suatu hari yang dingin, kakiku tersandung sebuah dompet yang tampaknya terjatuh tanpa sepengetahuan pemiliknya. Aku memungut dan melihat isi dompet itu kalau-kalau aku bisa menghubungi pemiliknya. Tapi, dompet itu hanya berisi uang sejumlah tiga Dollar dan selembar surat kusut yang sepertinya sudah bertahun-tahun tersimpan di dalamnya. Satu-satunya yang tertera pada amplop surat itu adalah alamat si pengirim. Aku membuka isinya sambil berharap bisa menemukan petunjuk. 

Lalu aku baca tahun “1924″. Ternyata surat itu ditulis lebih dari 60 tahun yang lalu. Surat itu ditulis dengan tulisan tangan yang anggun di atas kertas biru lembut yang berhiaskan bunga-bunga kecil di sudut kirinya. Tertulis di sana, “Sayangku Michael”, yang menunjukkan kepada siapa surat itu ditulis yang ternyata bernama Michael. Penulis surat itu menyatakan bahwa ia tidak bisa bertemu dengannya lagi karena ibu telah melarangnya. Tapi, meski begitu ia masih tetap mencintainya. Surat itu ditandatangani oleh Hannah. Surat itu begitu indah. 

etapi tetap saja aku tidak bisa menemukan siapa nama pemilik dompet itu. Mungkin bila aku menelepon bagian penerangan mereka bisa memberitahu nomor telepon alamat yang ada pada amplop itu. “Operator,” kataku pada bagian peneragan, “Saya mempunyai permintaan yang agak tidak biasa. sedang berusaha mencari tahu pemiliki dompet yang saya temukan di jalan. Barangkali anda bisa membantu saya memberikan nomor telepon atas alamat yang ada pada surat yang saya temukan dalam dompet tersebut?” 

Operator itu menyarankan agar aku berbicara dengan atasannya, yang tampaknya tidak begitu suka dengan pekerjaan tambahan ini. Kemudian ia berkata, “Kami mempunyai nomor telepon alamat tersebut, namun kami tidak bisa memberitahukannya pada anda.” Demi kesopanan, katanya, ia akan menghubungi nomor tersebut, menjelaskan apa yang saya temukan dan menanyakan apakah mereka berkenan untuk berbicara denganku. Aku
menunggu beberapa menit. 

Tak berapa lama ia menghubungiku, katanya, “Ada orang yang ingin berbicara dengan anda.” Lalu aku tanyakan pada wanita yang ada di ujung telepon sana, apakah ia mengetahui seseorang bernama Hannah. Ia menarik nafas, “Oh, kami membeli rumah ini dari keluarga yang memiliki anak perempuan bernama Hannah. Tapi, itu 30 tahun yang lalu!” “Apakah anda tahu dimana keluarga itu berada sekarang?” tanyaku. “Yang aku ingat, Hannah telah menitipkan ibunya di sebuah panti jompo beberapa tahun lalu,” kata wanita itu. “Mungkin, bila anda menghubunginya mereka bisa mencaritahu dimana anak mereka, Hannah, berada.” Lalu ia memberiku nama panti jompo tersebut. Ketika aku menelepon ke sana, mereka mengatakan bahwa wanita, ibu Hannah, yang aku maksud sudah lama meninggal dunia. Tapi mereka masih menyimpan nomor telepon rumah dimana anak wanita itu tinggal. Aku mengucapkan terima kasih dan menelepon nomor yang mereka berikan. Kemudian, di ujung telepon sana, seorang wanita mengatakan bahwa Hannah sekarang tinggal di sebuah panti jompo. 

“Semua ini tampaknya konyol,” kataku pada diriku sendiri. Mengapa pula aku mau repot-repot menemukan pemilik dompet yang hanya berisi tiga Dollar dan surat yang ditulis lebih dari 60 tahun yang lalu? Tapi, bagaimana pun aku menelepon panti jompo tempat 

Hannah sekarang berada. Seorang pria yang menerima teleponku mengatakan, “Ya, Hannah memang tinggal bersama kami.” Meski waktu itu sudah menunjukkan pukul 10 malam, aku meminta agar bisa menemui Hannah. “Ok,” kata pria itu agak bersungut-sungut, “bila anda mau, mungkin ia sekarang sedang menonton TV di ruang tengah.” 

Aku mengucapkan terima kasih dan segera berkendara ke panti jompo tersebut. Gedung panti jompo itu sangat besar. Penjaga dan perawat yang berdinas malam menyambutku di pintu. Lalu, kami naik ke lantai tiga. Di ruang tengah, perawat itu memperkenalkan aku dengan Hannah. Ia tampak manis, rambut ubannya keperak-perakan, senyumnya hangat dan matanya bersinar-sinar. Aku menceritakan padanya mengenai dompet yang aku temukan. Aku pun menunjukkan padanya surat yang ditulisnya. Ketika ia melihat amplop
surat berwarna biru lembut dengan bunga-bunga kecil di sudut kiri, ia menarik nafas dalam-dalam dan berkata, “Anak muda, surat ini adalah hubunganku yang terakhir dengan Michael.” Matanya memandang jauh, merenung dalam-dalam. Katanya dengan lembut, “Aku amat-amat mencintainya. Saat itu aku baru berusia 16 tahun, dan ibuku menganggap aku masih terlalu kecil. Oh, Ia sangat tampan. Ia seperti Sean Connery, si aktor itu.” “Ya,” lanjutnya. Michael Goldstein adalah pria yang luar biasa. “Bila kau bertemu dengannya, katakan bahwa aku selalu memikirkannya, Dan,…….” 

Ia ragu untuk melanjutkan, sambil menggigit bibir ia berkata, ……katakan, aku masih mencintainya. Tahukah kau, anak muda,” katanya sambil tersenyum. Kini air matanya mengalir, “aku tidak pernah menikah selama ini. Aku pikir, tak ada seorang pun yang bisa menyamai Michael.” Aku berterima kasih pada Hannah dan mengucapkan selamat tinggal. Aku menuruni tangga ke lantai bawah. Ketika melangkah keluar pintu, penjaga di sana menyapa, “Apakah wanita tua itu bisa membantu anda?” Aku sampaikan bahwa Hannah hanya memberikan sebuah petunjuk, “Aku hanya mendapatkan nama belakang
pemilik dompet ini. Aku pikir, aku biarkan sajalah dompet ini untuk sejenak. Aku sudah menghabiskan hampir seluruh hariku untuk menemukan pemilik dompet ini.” Aku keluarkan dompet itu, dompat kulit dengan benang merah disisi-sisinya. Ketika penjaga itu melihatnya, ia berseru, “Hei, tunggu dulu. Itu adalah dompet Pak Goldstein! Aku tahu persis dompet dengan benang merah terang itu.Ia selalu kehilangan dompet itu. Aku sendiri pernah menemukannya dompet itu tiga kali di dalam gedung ini.” 

“Siapakah Pak Goldstein itu?” tanyaku. Tanganku mulai gemetar. “Ia adalah penghuni lama gedung ini. Ia tinggal di lantai delapan. Aku tahu pasti, itu adalah dompet Mike Goldstein. Ia pasti menjatuhkannya ketika sedang berjalan-jalan di luar.” Aku berterima kasih pada penjaga itu dan segera lari ke kantor perawat. Aku ceritakan pada perawat di sana apa yang telah dikatakan oleh si penjaga. Lalu, kami kembali ke tangga dan bergegas ke lantai delapan. Aku berharap Pak Goldstein masih belum tertidur. Ketika sampai di lantai delapan, perawat berkata, “Aku pikir ia masih berada di ruang tengah. Ia suka membaca di malam hari. Ia adalah Pak tua yang menyenangkan.” Kami menuju ke 
satu-satunya ruangan yang lampunya masih menyala. Di sana duduklah seorang pria membaca buku. Perawat mendekati pria itu dan menanyakan apakah ia telah kehilangan dompet. Pak Goldstein memandang dengan terkejut. Ia lalu meraba saku belakangnya dan berkata, “Oh ya, dompetku hilang!” Perawat itu berkata, “Tuan muda yang baik ini telah menemukan sebuah dompet. Mungkin dompet anda?” Aku menyerahkan dompet itu pada Pak Goldstein. Ia tersenyum gembira. Katanya, “Ya, ini dompetku! Pasti terjatuh tadi 
sore. Aku akan memberimu hadiah.” “Ah tak usah,” kataku. “Tapi aku harus menceritakan sesuatu pada anda. Aku telah membaca surat yang ada di dalam dompet itu dengan harap aku mengetahui siapakah pemilik dompet ini.” 

Senyumnya langsung menghilang. “Kamu membaca surat ini?” “Bukan hanya membaca, aku kira aku tahu dimana Hannah sekarang.” Wajahnya tiba-tiba pucat. “Hannah? Kau tahu dimana ia sekarang? Bagaimana kabarnya? Apakah ia masih secantik dulu? Katakan, katakan padaku,” ia memohon. “Ia baik-baik saja, dan masih tetap secantik seperti saat anda mengenalnya,” kataku lembut. Lelaki tua itu tersenyum dan meminta, “Maukah anda mengatakan padaku dimana ia sekarang? Aku akan meneleponnya esok.” Ia menggenggam tanganku, “Tahukah kau anak muda, aku masih mencintainya. Dan saat 
surat itu datang hidupku terasa berhenti. Aku belum pernah menikah, aku selalu
mencintainya.” 

“Michael,” kataku, “Ayo ikuti aku.” Lalu kami menuruni tangga ke lantai tiga. Lorong-lorong gedung itu sudah gelap. Hanya satu atau dua lampu kecil menyala menerangi jalan kami menuju ruang tengah di mana Hannah masih duduk sendiri menonton TV. Perawat mendekatinya perlahan. 

“Hannah,” kata perawat itu lembut. Ia menunjuk ke arah Michael yang sedang berdiri di sampingku di pintu masuk. “Apakah anda tahu pria ini?” Hannah membetulkan kacamatanya, melihat sejenak, dan terdiam tidak mengucapkan sepatah katapun. Michael berkata pelan, hampir-hampir berbisik, “Hannah, ini aku, Michael. Apakah kau masih ingat padaku?” Hannah gemetar, “Michael! Aku tak percaya. Michael! Kau! Michaelku!” Michael berjalan perlahan ke arah Hannah. Mereka lalu berpelukan. Perawat dan aku meninggalkan mereka dengan air mata menitik di wajah kami. “Lihatlah,” kataku. “Lihatlah, bagaimana Tuhan berkehendak. Bila Ia berkehendak, maka jadilah.” 

Sekitar tiga minggu kemudian, di kantor aku mendapat telepon dari rumah panti jompo itu. “Apakah anda berkenan untuk hadir di sebuah pesta perkimpoian di hari Minggu mendatang? Michael dan Hannah akan menikah!” Dan pernikahan itu, pernikahan yang indah. Semua orang di panti jompo itu mengenakan pakaian terbaik mereka untuk ikut merayakan pesta. Hannah mengenakan pakaian abu-abu terang dan tampak cantik. Sedangkan Michael mengenakan jas hitam dan berdiri tegak. Mereka menjadikan aku sebagai wali mereka. Rumah panti jompo memberi hadiah kamar bagi mereka. 

Dan bila anda ingin melihat bagaimana sepasang pengantin berusia 76 dan 79 tahun bertingkah seperti anak remaja, anda harus melihat pernikahan pasangan ini. Akhir yang sempurna dari sebuah hubungan cinta yang tak pernah padam selama 60 tahun

Saturday, June 28, 2014

Kata Mutiara (English - Indonesia)

Smile is the shortest distance between two people.
Senyum adalah jarak yang terdekat antara dua manusia .

Real power does not hit hard , but straight to the point.
Kekuatan yang sesungguhnya tidak memukul dengan keras , tetapi tepat sasaran

You have to endure caterpillars if you want to see butterflies. (Antoine De Saint)
Anda harus tahan terhadap ulat jika ingin dapat melihat kupu-kupu. (Antoine De Saint)

Only the man who is in the truth is a free man.
Hanya orang yang berada dalam kebenaranlah orang yang bebas.

Every dark light is followed by a light morning.
Malam yang gelap selalu diikuti pagi yang tenang.

Laughing is healthy, especially if you laugh about yourself.
Tertawa itu sehat, lebih-lebih jika mentertawakan diri sendiri.

The danger of small mistakes is that those mistakes are not always small.
Bahayanya kesalahan-kesalahan kecil adalah bahwa kesalahan-kesalahan itu tidak selalu kecil.
Kesalahan kecil bisa mengakibatkan kesalahan yang lebih besar. Bersamaan dengan kesalahan itu, persoalannya bisa menjadi besar pula. Maka kesalahan kecil pun harus segera dibetulkan.

To be silent is the biggest art in a conversation.
Sikap diam adalah seni yang terhebat dalam suatu pembicaraan.

The worst in the business world is the situation of no decision. (Napoleon).
Yang terparah dalam dunia usaha adalah keadaan tidak ada keputusan. (Napoleon).

Dig a well before you become thirsty.
Galilah sumur sebelum Anda merasa haus.

Good manners consist of small sacrifices.
Sopan – santun yang baik yang terdiri dari pengorbanan –pengorbanan kecil.

IDEAS ARE ONLY SEEDS, TO PICK THE CROPS NEEDS PERSPIRATION.
GAGASAN-GAGASAN HANYALAH BIBIT, MENUAI HASILNYA MEMBUTUHKAN KERINGAT.

LAZINESS MAKES A MAN SO SLOW THAT POV ERTY SOON OVERTAKE HIM.
KEMALASAN MEMBUAT SESEORANG BEGITU LAMBAN SEHINGGA KEMISKINAN SEGERA MENYUSUL.

THOSE WHO ARE ABLE TO CONTROL THEIR RAGE CAN CONQUER THEIR MOST SERIOUS ENEMY.
SIAPA YANG DAPAT MENAHAN MARAHNYA MAMPU MENGALAHKAN MUSUHNYA YANG PALING BERBAHAYA.

KNOWLEDGE AND SKILLS ARE TOOLS, THE WORKMAN IS CHARACTER.
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN ADALAH ALAT, YANG MENENTUKAN SUKSES ADALAH TABIAT.

A HEALTHY MAN HAS A HUNDRED WISHES, A SICK MAN HAS ONLY ONE.
ORANG YANG SEHAT MEMPUNYAI SERATUS KEINGINAN, ORANG YANG SAKIT HANYA PUNYA SATU KEINGINAN

A MEDICAL DOCTOR MAKES ONE HEALTHY, THE NATURE CREATES THE HEALTH. (Aristoteles)
SEORANG DOKTER MENYEMBUHKAN, DAN ALAM YANG MENCIPTAKAN KESEHATAN. (Aristoteles)

THE MAN WHO SAYS HE NEVER HAS TIME IS THE LAZIEST MAN.(Lichtenberg)
ORANG YANG MENGATAKAN TIDAK PUNYA WAKTU ADALAH ORANG YANG PEMALAS.(Lichterberg)

POLITENESS IS THE OIL WHICH REDUCES THE FRICTION AGAINST EACH OTHER. (Demokritus).
SOPAN-SANTU ADALAH IBARAT MINYAK YANG MENGURANGI GESEKAN SATU DENGAN YANG LAIN. (Demokritus).

A DROP OF INK CAN MOVE A MILLION PEOPLE TO THINK.
SETETES TINTA BISA MENGGERAKAN SEJUTA MANUSIA UNTUK BERFIKIR.

WE CAN TAKE FROM OUR LIFE UP TO WHAT WE PUT TO IT.
APA YANG BISA KITA DAPAT DARI KEHIDUPAN KITA TERGANTUNG DARI APA YANG KITA MASUKKAN KE SITU.

REAL POWER DOES NOT HIT HARD, BUT STRAIGHT TO THE POINT.
KEKUATAN YANG SESUNGGUHNYA TIDAK MEMUKUL DENGAN KERAS, TETAPI TEPAT SASARAN

IF YOU LEAVE EVERYTHING TO YOUR GOOD LUCK, THEN YOU MAKE YOUR LIFE A LOTTERY.
JIKA ANDA MENGANTUNGKAN DIRI PADA KEBERUNTUNGAN SAJA, ANDA MEMBUAT HIDUP ANDA SEPERTI LOTERE.

REAL POWER DOES NOT HIT HARD, BUT STRAIGHT TO THE POINT.
KEKUATAN YANG SESUNGGUHNYA TIDAK MEMUKUL DENGAN KERAS, TETAPI TEPAT SASARAN.

BEING CAREFUL IN JUDGING AN OPINION IS A SIGN OF WISDOM.
KEHATI-HATIAN DALAM MENILAI PENDAPAT ORANG ADALAH CIRI KEMATANGAN JIWA.

YOU RECOGNIZE BIRDS FROM THEIR SINGGING, YOU DO PEOPLE FROM THEIR TALKS.
BURUNG DIKENAL DARI NYANYIANNYA, MANUSIA DARI KATA-KATANYA.

ONE OUNCE OF PREVENT IS EQUAL TO ONE POUND OF MEDICINE.
SATU ONS PENCEGAHAN SAMA NILAINYA DENGAN SATU PON OBAT.

Thursday, June 19, 2014

Mari Belajar Menertawakan Diri Sendiri

Di tulisan kali ini saya ingin mengajak rekan-rekan semua untuk belajar sesuatu yang mungkin terdengar sedikit aneh. Ya, saya ingin mengajak rekan-rekan untuk belajar menertawakan diri sendiri. Sampai tulisan ini saya buat, saya masih belajar dan belajar untuk menertawakan diri sendiri. Banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dengan menertawakan diri sendiri. Salah satunya adalah diri dan jiwa kita akan jauh dari tekanan atau stress.

Mungkin rekan-rekan semua pernah merasakan dimana alam begitu tidak bersahabat pada saat-saat tertentu. Misalnya saat kita sedang buru-buru mengejar waktu, ada saja hal-hal kecil yang menjadi penghambat. Saat penghambat kecil itu sudah kita lalui, ada lagi penghambat lain yang datang menghadang. Seolah-olah alam benar-benar tidak bersahabat dengan kita pada saat itu. Biasanya reaksi kita jika berada dalam kondisi tersebut adalah mulai gelisah, marah, tidak tenang, bahkan stress. Kita mulai kehilangan kontrol akan diri kita sendiri, dan selanjutnya yang biasanya kita lakukan adalah memarahi alam. Dan itulah yang dulu saya lakukan setiap kali berhadapan dengan situasi "alam tidak bersahabat".



Tetapi setelah saya belajar dan menerapkan ilmu "menertawakan diri sendiri", saya mulai sadar bahwa sebenarnya alam sedang mengajari kita sesuatu. Alam bukan tidak bersahabat dengan kita. Alam mengajarkan kita untuk selalu tenang dalam mengambil tindakan. Hal apapun yang menghalangi tujuan kita harus kita lalui dengan perasaan yang tenang. Semua pasti ada jalan keluarnya. Jadi yang sekarang saya lakukan saat berhadapan dengan situasi "alam tidak bersahabat" adalah "menertawakan diri sendiri". Saya suka berkata didalam hati "alam sedang mempermainkan saya, tapi tidak apa-apa karena alam melakukan ini kepada saya untuk kebaikan saya. Betapa bodohnya saya jika menjadi marah karena hal seperti ini". Atau perkataan-perkataan lain yang membuat diri saya selalu dalam keadaan tenang dan nyaman.

Alam memberikan kita penghambat-penghambat kecil saat kita sedang terburu-buru melakukan sesuatu dengan tujuan untuk menyadarkan kita. Alam ingin membuat kita sadar bahwa pada saat ini kondisi kita tidak tenang. Kita terburu-buru. Jika kita mengambil keputusan atau melakukan sesuatu dalam kondisi seperti terburu-buru, maka hasilnya pasti tidak memuaskan. Jadi, mulai dari sekarang, jika rekan-rekan berhadapan dengan situasi yang sangat mengganggu pikiran kita, apapun itu, belajarlah menertawakan diri sendiri. Dengan menertawakan diri sendiri, kita bisa melihat sisi positif dari situasi tersebut.

Laugh at Yourself is Better Than Other People Laugh at You

Tuesday, June 17, 2014

Apakah Keindahan Hidup Itu ? Dimanakah Ia Berada ?

Pada dasarnya, menurut saya pribadi, hidup setiap manusia adalah indah. Apapun profesi kita, berapapun umur kita, apapun latar belakang kita, kita sebagai manusia sudah dibekali dengan suatu kehidupan yang indah. Mungkin ada yang berkata, jika kita dilahirkan dari keluarga yang miskin, apakah itu indah ? Jika kita dilahirkan sebagai orang cacat, apakah itu kehidupan yang indah ? Jawaban saya adalah IYA, itu semuanya indah. Saat janin berumur 1 hari pun, saat sudah ada kehidupan, pada saat itu jugalah keindahan terbentuk. Pertanyaannya adalah: "Mengapa seringkali kita merasa hidup kita jauh dari keindahan ?"

Tidak bisa dipungkiri, semakin bertambah usia seseorang, semakin sulit bagi orang tersebut untuk merasakan keindahan hidup mereka. Jika kita bisa bertanya pada seorang bayi yang baru lahir, "Menurut kamu (bayi), apakah hidup ini indah ?" Saya yakin si bayi akan menjawab dengan lantang: "Ya, hidup ini sangat indah". Saat si bayi sudah beranjak dewasa, saat ia sekolah, saat ia kuliah, saat ia bekerja, saat ia berumah tangga, dan seterusnya, si bayi akan merasa hidupnya semakin jauh dari keindahan. Selalu ada masalah demi masalah yang harus ia hadapi. Sebenarnya, kemanakah perginya sang keindahan hidup ini ?



Jika saya boleh berpendapat, pendapat saya adalah keindahan hidup ini selalu ada di tempat yang sama sejak kita bayi sampai kita tua dan meninggal. Ia selalu diam ditempat yang sama. Ia selalu menunggu kita, tuannya, untuk menyadari bahwa dia selalu ada bersama kita. Seiring bertambahnya usia, yang seringkali kita lakukan adalah melupakan mereka. Kita selalu berusaha mencari-cari keindahan hidup dari hal-hal yang salah. Ada yang menganggap uang adalah keindahan hidup. Ada yang menganggap kedudukan adalah keindahan hidup. Ada yang menganggap pekerjaan adalah keindahan hidup. Padahal sebenarnya, semua itu bukanlah keindahan hidup yang sesungguhnya kita cari. Semua itu adalah keinginan hidup semata.

Efek dari kesalahan tersebut adalah kita tetap merasa bahwa hidup kita tidak indah. Banyak orang yang kaya raya tetapi merasa tertekan dalam hidupnya. Banyak orang dengan kedudukan tinggi tetapi selalu merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Semua itu terjadi karena mereka telah melupakan siapa keindahan hidup yang sebenarnya. Saya yakin dan percaya, jika kita sudah mengetahui apakah keindahan hidup yang sebenarnya, dan kita sudah berhasil berteman baik dengannya, maka uang, kedudukan, pekerjaan, rumah tangga, dan segala yang menjadi keinginan kita akan terpenuhi.

Jadi, "Apakah keindahan hidup itu ? dan dimanakah ia berada ?". Keindahan hidup yang sebenarnya adalah kesadaran penuh bahwa kita hidup dan ia berada didalam hati kita.

Be Grateful Because You Are Here and Live

Monday, June 16, 2014

Apa Resep Untuk Selalu Bahagia ?

Berbicara mengenai kebahagiaan, saya sangat yakin dan percaya bahwa seluruh manusia di muka bumi ini pasti menginginkan kebahagiaan. Baik secara langsung ataupun tidak langsung, apapun yang kita lakukan selama ini adalah salah satu upaya untuk menemukan "orang" yang bernama kebahagiaan. Yang ingin saya tanyakan kepada rekan-rekan semua adalah "Dimanakah 'orang' bernama kebahagiaan itu berada ?" dan "Kapankah kita akan bertemu dengannya ?"

Suatu saat ketika saya sedang menghadapi masalah-masalah dalam hidup, saya sering menanyakan kedua pertanyaan itu kepada diri saya sendiri. Saya merasa seolah-olah apapun yang saya lakukan, saya tidak akan bisa bertemu dengan "orang" tersebut. "Si Kebahagiaan" seolah-olah terus berlari menjauh dari saya. Tapi saat saya merenung lebih jauh, saya seperti tersadar bahwa sebenarnya saya sangat sering bertemu dengan "Si Kebahagiaan" dan saya tahu persis dimana "dia" berada. Dia, Si Kebahagiaan, berada di dalam hati kita semua.



Kebahagiaan sudah ada di dalam hati kita masing-masing. "Dia" sudah ada dekat sekali dengan kita. Yang menjadi penghalang bagi kita untuk bertemu dengan kebahagiaan adalah diri kita sendiri. Salah satu cara yang biasa saya gunakan agar saya selalu bertemu dengan kebahagiaan adalah bersyukur sesering mungkin. Dengan terus-menerus bersyukur, perasaan saya menjadi lebih tenang dan nyaman. Saya bersyukur saya ada di dunia, bersyukur saya normal, bersyukur saya ada pekerjaan dan penghasilan, bersyukur saya ada keluarga, bersyukur saya ada teman, bersyukur saya masih bisa berbicara, bersyukur bersyukur dan bersyukur.

Akan ada suatu perasaan damai dan sejuk saat kita bersyukur dari dalam hati kita (bukan hanya kata-kata di mulut atau rutinitas). Siapapun kita, apapun profesi kita, berapapun penghasilan kita, dimanapun dan kapanpun kita berada, selalu ada waktu untuk bersyukur. Saya ingin menantang rekan-rekan semua yang membaca tulisan ini, "berikan saya suatu kondisi dimana menurut rekan-rekan semua jika kita berada di kondisi tersebut, kita tidak akan mampu untuk bersyukur". Saya benar-benar yakin bahwa dalam kondisi apapun pasti tetap ada alasan untuk bersyukur. Sering-seringlah bersyukur, maka anda akan merasakan kebahagiaan yang sejuk dan nyaman dalam hidup anda.

Be Thankful for What You Have, You'll End Up Having More. If You Concentrate On What You Don't Have, You Will Never, Ever Have Enough

Saturday, October 19, 2013

Hidup Adalah Belajar

motivasi, kata bijak, quote

Hidup adalah belajar

belajar bersyukur meski tak cukup,

belajar ikhlas meski tak rela,

belajar taat meski berat,

belajar memahami meski tak sehati,

belajar bersabar meski terbebani,

belajar setia meski tergoda,

belajar dan terus belajar dengan keyakinan setegar karang,

tapi sudah menjadi kodrat, hati seperti air laut bergelombang,

kadang pasang kadang surut, terkadang pula sering terbawa arus,

maka dari itulah kita harus belajar untuk tetap berada di jalan yang BENAR,

belajar menjadi LEBIH BAIK

Saturday, June 15, 2013

Tidak ada yang mustahil jika Anda memiliki kemampuan untuk berhasil

quote, motivasi, inspirasi

Everything is possible
your dreams
your ideas
your vision
Never let anyone tell you
"you can't"

Tidak ada yang mustahil jika Anda memiliki kemauan untuk berhasil, percaya pada diri sendiri bahwa Anda bisa melakukannya! Tunjukkan pada orang lain bahwa Anda adalah pemenang, terutama bagi mereka yang berpikir Anda tidak bisa.

Saturday, May 25, 2013

Orang yang dapat melihat betapa indah hati Anda tidak akan pernah meninggalkan Anda


Orang yang tertarik kepada Anda karena wajah cantik atau tubuh yang indah tidak akan berada di sisi Anda selamanya. Tetapi orang yang dapat melihat betapa indah hati Anda tidak akan pernah meninggalkan Anda.

Sunday, May 12, 2013

Bukanlah Kesulitan Yang Membuat Kita TAKUT, Tapi Ketakutanlah Yang Membuat Kita SULIT



Bukanlah Kesulitan Yang Membuat Kita TAKUT, Tapi Ketakutanlah Yang Membuat Kita SULIT, quote


Bukanlah Kesulitan Yang Membuat Kita TAKUT, Tapi Ketakutanlah Yang Membuat Kita SULIT.

Karena Itu Jangan Pernah Mencoba Untuk Menyerah Dan Jangan Pernah Menyerah Untuk Mencoba.

Maka Janganlah Katakan Pada ALLAH "Aku Punya Masalah",

Namun Katakanlah Pada Masalah "Aku Punya ALLAH Yang Maha SegalaNYA".

Monday, April 22, 2013

Tahap paling sulit dalam kehidupan Anda bukan ketika tidak ada yang mengerti Anda


Tahap paling sulit dalam kehidupan Anda bukan ketika tidak ada yang mengerti Anda,
Justru ketika Anda tidak memahami diri Anda sendiri.

Quote, Tahap paling sulit dalam kehidupan Anda bukan ketika tidak ada yang mengerti Anda

Saturday, April 13, 2013

Tindakan, bukan kata-kata adalah cara berkomunikasi secara efektif


Bagaimana cara berkomunikasi secara efektif

Orang seringkali tidak percaya, atau mengabaikan apa yang kita katakan.

Jadi, jika kata-kata bukanlah cara terbaik untuk berkomunikasi, bagaimana kita berkomunikasi secara efektif?

Cara yang paling efektif untuk berkomunikasi adalah dengan tindakan kita.

Tindakan, bukan kata-kata - itulah bagaimana berkomunikasi secara efektif.

Tuesday, December 25, 2012

Hidup menjadi berarti dan bermakna, karena kita memberikan arti kepadanya


Seorang ayah membeli beberapa gulung kertas kado. Putrinya yang masih kecil, masih balita, meminta satu gulung.

"Untuk apa?" tanya sang ayah.

"Untuk kado, mau kasih hadiah." jawab si kecil.
"Jangan dibuang-buang ya!" pesan si ayah, sambil memberikan satu gulungan
kecil.

Pagi-pagi si cilik sudah bangun dan membangunkan ayahnya,


"Pa, Pa... Ada hadiah untuk Papa."


Sang ayah yang masih malas-malasan, matanya pun belum melek, menjawab,

"Sudahlah nanti saja."

Tetapi si kecil pantang menyerah,

"Pa, Pa, bangun Pa sudah siang."

"Ah, kamu gimana sih? Pagi-pagi sudah bangunin papa." Ia mengenali kertas

kado yang pernah ia berikan kepada anaknya.

"Hadiah apa nih?" tanya si ayah.


"Hadiah untuk Papa. Buka dong Pa, buka sekarang." jawab si kecil.


Dan sang ayah pun membuka bingkisan itu. Ternyata di dalamnya hanya sebuah

kotak KOSONG. Tidak berisi apa pun juga.

"Ah, kamu bisa saja. Bingkisannya kok kosong. Buang-buang kertas kado

Papa. Kan mahal?"

Si kecil menjawab, "Nggak Pa, nggak kosong. Tadi, Putri masukin begitu

buaanyaak ciuman untuk Papa."

Sang ayah terharu, ia mengangkat anaknya. Dipeluknya, diciumnya.


"Putri, Papa belum pernah menerima hadiah seindah ini. Papa akan selalu menyimpan boks ini. Papa akan bawa ke kantor dan sekali-sekali kalau perlu ciuman Putri, Papa akan mengambil satu. Nanti kalau kosong, diisi lagi ya!"


Boks kosong yang sesaat sebelumnya dianggap tidak berisi, tidak memiliki nilai apapun, tiba-tiba terisi, tiba-tiba memiliki nilai yang begitu tinggi. Lalu, kendati kotak itu memiliki nilai yang sangat tinggi di mata sang ayah, di mata orang lain tetap juga tidak memiliki nilai apapun. Orang lain akan tetap menganggapnya kotak kosong.


Kosong bagi seseorang bisa dianggap penuh oleh orang lain. Sebaliknya, penuh bagi seseorang bisa dianggap kosong oleh orang lain.


Kosong dan penuh, dua-duanya merupakan produk dari "pikiran" kita.


Sebagaimana kita memandangi hidup, demikianlah kehidupan kita.


Hidup menjadi berarti, bermakna, karena kita memberikan arti kepadanya, memberikan makna kepadanya. Bagi mereka yang tidak memberikan makna, tidak memberikan arti, maka hidup ini ibarat lembaran kertas yang kosong.

Tuesday, April 10, 2012

BEST QUOTE

Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur? ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT...

Ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya SEJALAN dengan kita..
kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang
dinamakan CINTA...

Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan..
Orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan...
Tapi ingatlah... melepaskan BUKAN akhir dari dunia..
melainkan awal suatu kehidupan baru..
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis,
mereka yang tersakiti, mereka yang telah mencari...
dan mereka yang telah mencoba ..

Karena MEREKALAH yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah
menyentuh kehidupan mereka.. CINTA yang TULUS?
Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan
MASIH peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu
MASIH menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu
MASIH bisa tersenyum sembari berkata 'Aku turut berbahagia untukmu'.

Apabila cinta tidak berhasil... BEBASKAN dirimu...
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas LAGI ..
Ingatlah...bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
tapi.. ketika cinta itu mati.. kamu TIDAK perlu mati bersamanya...

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang..
MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.
Entah bagaimana... dalam perjalanan kehidupan,
kamu belajar tentang dirimu sendiri..
dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada.
HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah kau buat.

TEMAN SEJATI... mengerti ketika kamu berkata 'Aku lupa..'
Menunggu selamanya ketika kamu berkata 'Tunggu sebentar'
Tetap tinggal ketika kamu berkata 'Tinggalkan aku sendiri'
Membuka pintu meski kamu BELUM mengetuk dan berkata 'Bolehkah saya masuk?'

MENCINTAI...
BUKANlah bagaimana kamu melupakan..
melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN..
BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan..
melainkan bagaimana kamu MENGERTI..
BUKANlah apa yang kamu lihat..
melainkan apa yang kamu RASAKAN..
BUKANlah bagaimana kamu melepaskan..
melainkan bagaimana kamu BERTAHAN..

Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati...
dibandingkan menangis tersedu-sedu..
Air mata yang keluar dapat dihapus.. sementara air
mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang..

Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang..
Tapi ketika CINTA itu TULUS, meskipun kalah, kamu TETAP MENANG
hanya karena kamu berbahagia.. dapat mencintai seseorang..
LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri..

Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang
BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita
MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia
apabila kita melepaskannya.

Apabila kamu benar-benar mencintai seseorang, jangan lepaskan dia..
jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar-benar mencintai
MELAINKAN... BERJUANGLAH demi cintamu. Itulah CINTA SEJATI.
Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan DARIPADA
berjalan bersama orang 'yang tersedia'

Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang PALING
menyakiti hatimu dan kadang kala, teman yang menangis bersamamu adalah
cinta yang tidak kamu sadari.

Friday, February 24, 2012

Bicara Dengan Bahasa Hati

Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta.
Tak ada penyakit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang.
Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan.
Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan.
Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran.
Semua itu haruslah berasal dari hati anda.

Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula.
Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapa
tajam otak anda, namun juga betapa lembut hati anda dalam
menjalani segala sesuatunya.

Anda tak kan dapat menghentikan tangis seorang bayi hanya
dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat.
Atau, membujuknya dengan berbagai gula-gula dan kata-kata manis.
Anda harus mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang
jauh di dalam dada anda.

Mulailah dengan melembutkan hati sebelum memberikannya pada
keberhasilan anda.
Pikirkanlah apapun....sebelum kita memulai apa saja.