Suatu saat ketika saya sedang menghadapi masalah-masalah dalam hidup, saya sering menanyakan kedua pertanyaan itu kepada diri saya sendiri. Saya merasa seolah-olah apapun yang saya lakukan, saya tidak akan bisa bertemu dengan "orang" tersebut. "Si Kebahagiaan" seolah-olah terus berlari menjauh dari saya. Tapi saat saya merenung lebih jauh, saya seperti tersadar bahwa sebenarnya saya sangat sering bertemu dengan "Si Kebahagiaan" dan saya tahu persis dimana "dia" berada. Dia, Si Kebahagiaan, berada di dalam hati kita semua.
Kebahagiaan sudah ada di dalam hati kita masing-masing. "Dia" sudah ada dekat sekali dengan kita. Yang menjadi penghalang bagi kita untuk bertemu dengan kebahagiaan adalah diri kita sendiri. Salah satu cara yang biasa saya gunakan agar saya selalu bertemu dengan kebahagiaan adalah bersyukur sesering mungkin. Dengan terus-menerus bersyukur, perasaan saya menjadi lebih tenang dan nyaman. Saya bersyukur saya ada di dunia, bersyukur saya normal, bersyukur saya ada pekerjaan dan penghasilan, bersyukur saya ada keluarga, bersyukur saya ada teman, bersyukur saya masih bisa berbicara, bersyukur bersyukur dan bersyukur.
Akan ada suatu perasaan damai dan sejuk saat kita bersyukur dari dalam hati kita (bukan hanya kata-kata di mulut atau rutinitas). Siapapun kita, apapun profesi kita, berapapun penghasilan kita, dimanapun dan kapanpun kita berada, selalu ada waktu untuk bersyukur. Saya ingin menantang rekan-rekan semua yang membaca tulisan ini, "berikan saya suatu kondisi dimana menurut rekan-rekan semua jika kita berada di kondisi tersebut, kita tidak akan mampu untuk bersyukur". Saya benar-benar yakin bahwa dalam kondisi apapun pasti tetap ada alasan untuk bersyukur. Sering-seringlah bersyukur, maka anda akan merasakan kebahagiaan yang sejuk dan nyaman dalam hidup anda.
Be Thankful for What You Have, You'll End Up Having More. If You Concentrate On What You Don't Have, You Will Never, Ever Have Enough
No comments:
Post a Comment