Tuesday, April 16, 2013

Seberapa Pentingkah Nilai Ulangan Sekolah ?

Banyak para orang tua yang menuntut anak-anak mereka untuk rajin belajar agar mendapatkan nilai atau peringkat yang baik di sekolah. Jika si anak tidak mendapat nilai atau peringkat yang baik, kebanyakan para orang tua tersebut akan menganggap bahwa si anak kurang pintar (atau bahkan bodoh). Sebenarnya, "Seberapa pentingkah nilai atau peringkat di sekolah ?".

Yang sering kita lupakan adalah fakta bahwa kecerdasan seseorang bukan hanya dilihat dari nilai atau peringkat di sekolah saja. Banyak anak yang belajar mati-matian demi mendapatkan nilai yang baik. Saya tidak mengatakan bahwa anak tersebut salah, tetapi ketika saya bertanya kepada si anak: "mengapa kamu ingin dapat nilai yang baik ? Jika sudah dapat nilai yang baik, lalu apa ?", kebanyakan dari anak-anak yang saya tanya tidak memberikan jawaban yang memuaskan. Kebanyakan dari mereka menjawab: "soalnya malu jika dapat nilai yang jelek" atau "supaya tidak dimarahin orang tua", dan jawaban-jawaban serupa lainnya. Yang ingin saya garis bawahi disini adalah kebanyakan anak yang tidak mengerti tujuan dari usaha mati-matian yang sudah mereka lakukan. Hal inilah yang tidak baik.


Ada dua hal yang selalu saya sampaikan kepada anak-anak didik saya, yang pertama adalah "lakukanlah yang kamu suka tapi jangan lupakan kewajiban" dan "belajar dan bermainlah"

Lakukanlah yang kamu suka tapi jangan lupakan kewajiban. Kita harus menyadari bahwa setiap anak memiliki minat yang berbeda-beda. Ada yang suka belajar, ada yang suka musik, ada yang suka olahraga, dan lain-lain. Jika kita tidak suka musik, maka janganlah bermain musik. Jika kita tidak suka olahraga, maka janganlah berolah raga. Lakukanlah apa yang menjadi kesukaan kita. Tapi, kita harus ingat dengan kewajiban kita. Untuk anak sekolah, tentu saja belajar pelajaran sekolah sudah menjadi salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan. Dengan porsi yang tepat, maka si anak pasti akan lebih menikmati masa-masa sekolah.

Belajar dan bermainlah. Belajar dan bermain harus dilakukan dengan seimbang. Kebanyakan belajar tanpa bermain akan menyebabkan anak menjadi kutu buku dan anti sosial. Kebanyakan bermain tanpa belajar akan menyebabkan anak menjadi sosok yang tidak memiliki kepintaran. Jadi, lakukanlah kedua hal tersebut dengan seimbang sehingga kita bisa menjadi pribadi yang pintar (dalam hal yang kita sukai) dan memiliki kehidupan sosial yang baik.

Nilai ataupun peringkat bukan hal terpenting dalam suatu proses pendidikan. Yang lebih penting adalah proses berkembangnya si anak menjadi sosok yang kuat dan berkarakter saat ia masuk dalam 'kehidupan yang sebenarnya'.

Do what you Love and Love what you Do.

No comments:

Post a Comment