“Anak-anakku… Cahaya orang tua…”
Pagi tadi, ketika kita semua duduk dan sarapan (minus ayah, suami  tercinta yang sedang bertugas…. ) Ibu “baru melihat”… You are grown up.  Si Sulung…, sudah demikian dewasa, dengan jilbab putih, engkau tampak  ayu dan “bermartabat” sebagai muslimah. Abang… mulai nampak “gurat  ketegasan” diwajahmu. Sikecil aini… juga sudah mandiri dengan dapat  mengungkapkan apa yang ingin kau makan, dan rapih… makan sendiri.
Ada haru…, kalian sudah mulai “menapak” hidup kalian masing-masing. ibu  jadi “sadar”… akan ada masanya kalian akan “lepas” dan “bertanggung  jawab” sendiri tidak lagi bergantung pada kami, ibu dan bapakmu.
Sayangku… ibu minta maaf, ibu merasa ibu masih kurang dapat mendidikmu  dengan baik, seharusnya kalian bisa mendapatkan lebih baik dari apa yang  sudah ibu berikan pada kalian selama ini.
Ibu tidak punya pendidikan agama yang cukup, ibu tidak punya kepekaan  yang tinggi sebagi ibu, ibu tidak punya cukup tenaga untuk selalu  melindungimu dari dampak negatif derasnya “globalisasi”. Ibu banyak  melarangmu melakukan hal-hal yang “lumrah” untuk anak-anak seusiamu..  (misalnya main PS tiap hari, ngobrol ngalor-ngidul berjam-jam, dsb), Ibu  banyak “memaksamu” misalnya… kursus bahasa Inggris, mengaji… dsbnya  yang tidak begitu menarik bagimu. Seringkali dihujan yang sangat deras…,  ibu tetap memaksamu, mengantarmu naik motor ketempat les. (sungguh saat  itu, ibu juga “nelangsa” karena ibu tahu kita semua diatas motor  kedinginan) , membangunkanmu dan mengajakmu sholat tahajud diwaktu  malam, padahal saat itu engkau pasti ngantuk berat…. Maafkan sayang-  maafkan ibumu ini.
Ibu berharap engkau ikhlas,… dan memaafkan ibu.. Ibu berharap dan berdoa  apa-apa yang telah engkau lalui dengan keterpaksaan itu, akan menjadi  pintu kebaikan dimasa depan, duniamu dan akhiratmu.
Anak-anakku sayang… ibu juga memohon pada Allah agar kalian akan terus  melangkah… men”jadikan perjuangan dan penderitaan” sebagai bagian dari  upaya kita meraih “Insan Kamil”. Jangan pernah menyerah pada apapun  anakku. Allah tidak akan pernah lengah walau sepermilyard detik,  mengawasi hamba-hambaNYA. Dan Allah akan melihat setiap proses dari  perjuangan kita, tidak hanya hasil akhirnya {(kata para ustadz) apa-apa  yang diperjuangkan dengan susah payah dan istiqomah punya “nilai lebih”}
Siang malam ibu mendoakan kebaikan kalian. Ya… sayang… Maafkan ibu….
No comments:
Post a Comment