Kematian..... Ia akan datang tepat waktu, tanpa bisa dimajukan atau  diundurkan, kendati barang sedetik............
Saat menghadapi kematian, petugas pencabut nyawa, Malakul Maut akan  menyelesaikan tugasnya dengan sangat sempurna.
Apapun sebab kematian, kematian adalah kematian, yang berfungsi untuk  mengakhiri kehidupan manusia di dunia.
Untuk kemudian diteruskan perjalanannya menuju alam Barzakh (pemisah).
Sambil menunggu kiamat atau kehancuran alam semesta, dan kemudian  kebangkitan, mahsyar (perhimpunan raksasa) dstnya, syurga atau neraka  yang akan menjadi tempat kita.
Kalau demikian halnya, pertanyaannya adalah :
Sudahkah kita siap menyambut kematian yang pasti datang saat waktunya  tiba?
Apa yang sudah kita persiapkan untuk menyambutnya?
Jangan sampai menunggu kematian itu tiba, nanti kita akan sangat  menyesal dan penyesalan saat kematian tiba tidak akan ada gunanya, sudah  terlambat, seperti yang Allah swt jelaskan dalam surat Al-Mukmin  berikut :
Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia  berkata: Ya Tuhan Penciptaku, kembalikan aku kembali (ke dunia) agar aku  berbuat amal shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali  tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja (tidak  akan didengar Tuhan Pencipta). Dan di hadapan mereka ada barzakh  (pembatas) sampai hari mereka dibangkitkan. (Q.S. Al-Mu’min /23 :  99-100).
Sebelum terlambat, mari kita jemput kematian dengan penuh keyakinan dan  kesiapan.
Persiapkan diri dari saat ini, detik ini.
Jangan tunggu nanti atau esok, karena ajal kita bukan berada di tangan  kita, tapi di tangan Allah Rabbul ‘Alamin.
Agar kita setiap saat siap mejemput kematian, ada beberapa hal yang  perlu selalu kita benahi dan perbaiki, baik kualitas maupun kuantitasnya  :
1. Evaluasi selalu akidah dan keimanan. Jangan sampai tercampur  dengan syirik dan khurafat.
2. Evaluasi selalu amal ibadah, apapun bentuknya; yang wajib maupun  yang sunnah. Jangan tercampur dengan riya (ingin dilihat orang) atau  bid’ah (yang menyalahi sunnah Rasul Saw).
3. Evaluasi selalu harta dan rezki yang kita peroleh. Jangan sampai  tercampur aduk dengan yang haram dan syubhat (yang belum tau status  halal atau haramnya).
4. Evaluasi selalu anak dan isteri. Sudahkah mereka dipersiapkan  menjadi orang-orang yang shaleh dan siap diselamatkan dari api neraka?
5. Evaluasi ilmu dan pemahaman terkait dengan Islam. Jangan sampai  tercampur dengan pemahaman atau pemikiran yang menyimpang dan tidak  sejalan dengan Allah swt dan Rasul-Nya.
6. Evaluasi gaya hidup, cara hidup dan orientasi hidup. Jangan sampai  menyimpang dari ajaran Islam.
7. Siapkan anugerah yang Allah swt berikan berupa nyawa, harta dan  ilmu untuk diinfakkan di jalan Allah swt.
Mari kita renungkan hadits Rasul saw berikut :
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda : “ Apabila manusia  mati maka putuslah semua amalannya melainkan tiga perkara; shodaqoh  jariah, ilmu yang bermanfaat atau anak yang shaleh yang  mendoakannya.(Hadits Riwayat Muslim).
No comments:
Post a Comment