Hari ini aku pergi belanja ke sebuah swalayan di dekat rumah, setelah  berbelanja aku pergi ke kasir untuk membayar, setelah selesai menghitung  belanjaanku aku membayar dengan selembar uang lima puluh ribuan, wanita  yang menjadi kasir itu memberikan selembar uang seribuan kembalian dari  belanjaanku, aku langsung menolaknya dan mengatakan kembaliannya permen  karet itu saja mbak, sambil menunjuk sebuah permen karet di sebuah rak  yang berada tepat diatas kepalanya, dengan susah payah wanita itu  berdiri, ternyata, dia mempunyai satu kaki saja, dan memakai tongkat  kayu. Astagfirullahhalazim aku malu sekali, Namun ketika lewat dia tetap  tersenyum kepadaku.
Ya Allah, maafkan aku bila aku selalu mengeluh. Aku masih mempunyai  sepasang kaki untuk berjalan di duniamu yang luas ini.
Di perjalanan pulang aku singgah di sebuah warung untuk membeli batere  lampu senterku yang sudah mati, Anak laki-laki penjualnya begitu  mempesona. Aku berbicara padanya. Dia tampak begitu gembira, setelah  membayar aku berbicara dengan anak itu, "namamu siapa" Arif om, jawabnya  dengan tersenyum, kamu kelas berapa, saya tidak sekolah om, looh kenapa  kamu tidak sekolah, belum sempat anak itu menjawab pertanyaanku,  tiba-tiba seorang ibu muncul dari dalam rumah, rupanya ibu itu mendengar  percakapan kami di luar, "Arif tidak sekolah dek, karena dia buta,  sejak kecil dia tidak bisa melihat, dan dia tidak bisa sekolah karena  matanya yang tidak bisa melihat itu.
Ya Allah, maafkan aku, aku masih mempunyai sepasang mata untuk membaca  dan melihat semua kebesaranMu tetapi aku masih sering
mengeluh.
Sementara aku berjalan, aku bertemu dengan kumpulan anak-anak kecil yang  bermain dengan riangnya, di sudut aku melihat seorang perempuan kecil  dengan rambut yang lurus dan bola mata yang indah tetapi ia hanya  berdiri dan diam melihat teman-temanya bermain, aku mendekatinya, "dek,  kog nggak main sama teman-temannya?" ia hanya diam membisu, lalu aku  menyentuh pundaknya dan bertanya sekali lagi padanya, Gadis kecil itu  memandang ke depan tanpa bersuara, lagi-lagi aku beristigfar dalam hati  (Astagfirullahhalazim), Gadis kecil ini tidak bisa mendengar.
Ya Allah, maafkan aku, aku masih mempunyai sepasang telinga untuk  mendengar senandung Al-Quran dan ceramah2 agama tetapi aku lebih memilih  mendengarkan alunan musik di radio dan stasiun televisi favoritku.
Dengan dua kaki aku bisa berjalan kemanapun aku mau
Dengan sepasang mata aku bisa melihat matahari terbit dan matahari  terbenam
Dengan dua telinga aku bisa mendengarkan azan dan lantunan ayat-ayat  suci al-Quran
Ya Allah, maafkan aku yang kurang bersyukur atas nikmat yang telah  Engkau berikan, maafkan aku yang selalu mengeluh, maafkan aku…
No comments:
Post a Comment