Andai kita tahu ini Ramadhan terakhir..
masih ada kesempatan untuk melaksanakan sholat di awal waktu
sholat yang dikerjakan.. .sungguh khusyuk lagi tawadhu'
tubuh dan qalbu...bersatu memperhamba diri
menghadap Rabbul Jalil... menangisi kecurangan janji
"innasolati wanusuki wamahyaya wamamati lillahirabbil 'alamin"
[sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku, dan matiku...]
andai kita tahu ini Ramadhan terakhir.. ..
tidak akan kita sia siakan walau sesaat yang berlalu
setiap masa tak akan dibiarkan begitu saja
di setiap kesempatan juga masa yang terluang
alunan Al-Quran senantiasa kita bacakan dan perdengarkan kehadapan MU ...ya Rabb
andai kita tahu ini Ramadhan terakhir..
setiap malam kita sibukkan dengan
bertarawih.. .berqiamullail. ..bertahajjud. ..
mengadu...merintih. ..meminta belas kasih
"sesungguhnya aku berharap untuk ke syurga-MU
dan....aku tak sanggup untuk ke neraka-MU"
andai kita tahu ini Ramadhan terakhir..
kita akan selalu bersama dengan mereka yang tersayang
kita isi Ramadhan dengan hal yang bermanfaat
kita buru...kita cari..suatu malam idaman
yang lebih baik dari seribu bulan
andai kita tahu ini Ramadhan terakhir..
kita bakal menyediakan batin dan zahir
mempersiapkan diri...rohani dan jasmani
menanti-nanti jemputan Izrail
di kiri dan kanan ...lorong-lorong ridha Ar-Rahman
Duhai Illahi...
andai ini Ramadhan terakhir buat kami
jadikanlah Ramadhan ini paling berarti...paling berseri...
menerangi kegelapan hati kami
menyeru ke jalan menuju ridho serta kasih sayangMu ...Ya Ilahi
yang bakal mewarnai kehidupan kami di sana nanti
Namun teman....
tak akan ada manusia yang bakal mengetahui
apakah Ramadhan ini merupakan yang terakhir kali bagi diri kita
yang mampu bagi seorang hamba itu hanyalah
berusaha...bersiap-siap ...bersedia ...meminta belas-NYA
Marhaban ya Ramadhan,
Bulan dimana nafas kita menjadi tasbih, tidur kita menjadi ibadah, amal kita diterima dan do'a kita di ijabah,
Sebelum cahaya surga padam, Sebelum hidup berakhir,
Sebelum pintu tobat tertutup, Sebelum Ramadhan datang,
dan untuk menambah khusyu-nya ibadah dibulan yang suci - yang penuh dengan berkah serta ampunan ini, saya pribadi ingin menghaturkan PERMOHONAN MAAF lahir dan bathin,
Semoga kita semua senantiasa berada dalam Rahmat dan Hidayah ALLAH SWT serta selalu sehat dalam melaksanakan ibadah Ramadhan.
Taqqobalahu Minna Waminkum, Taqoballahu Ya Karim,
Tuesday, August 10, 2010
Monday, August 9, 2010
Pengorbanan Seorang Suami (Kisah Nyata)
Ini kisah saya copas dari sebuah milist. Setelah saya baca hingga selesai, Subhanallah…telah membuka kembali hati saya, bahwa sangat berartinya suami saya selama ini. Terimakasih cinta…apa yang telah engkau lakukan untuk kami, adalah perjuangan yang sangat besar dan mulia. Semoga Allah senantiasa melindungimu, memberikan balasan dan pahala yang sangat besar pula atas pengorbananmu selama ini. SyurgaNya. Amiin…Ya Rabbal’alamiin…
Selasa malam (1 Februari 2005), Setelah hujan lebat mengguyur Jakarta, gerimis masih turun. Saya pacu motor dengan cepat dari kantor disekitar Blok-M menuju rumah di Cimanggis-Depok. Kerja penuh seharian membuat saya amat lelah hingga di sekitar daerah Cijantung mata saya sudah benar-benar tidak bisa dibuka lagi. Saya kehilangan konsentrasi dan membuat saya menghentikan motor dan melepas kepenatan di sebuah shelter bis di seberang Mal Cijantung. Saya lihat jam sudah menunjukan pukul 10.25 malam.
Keadaan jalan sudah lumayan sepi. Saya telpon isteri saya kalau saya mungkin agak terlambat dan saya katakan alasan saya berhenti sejenak.
Setelah saya selesai menelpon baru saya menyadari kalau disebelah saya ada seorang ibu muda memeluk seorang anak lelaki kecil berusia sekitar 2 tahun. Tampak jelas sekali mereka kedinginan. Saya terus memperhatikannya dan tanpa terasa airmata saya berlinang dan teringat anak saya (Naufal) yang baru berusia 14 bulan. Pikiran saya terbawa dan berandai-andai, “Bagaimana jadinya jika yang berada disitu adalah isteri dan anak saya?”
Tanpa berlama-lama saya dekati mereka dan saya berusaha menyapanya. ” Ibu,ibu,kalau mau ibu boleh ambil jaket saya, mungkin sedikit kotor tapi masih kering. Paling tidak anak ibu tidak kedinginan” Saya segera membuka raincoat dan jaket saya, dan langsung saya berikan jaket saya.
Tanpa bicara, ibu tersebut tidak menolak dan langsung meraih jaket saya. Pada saat itu saya baru sadar bahwa anak lelakinya benar-benar kedinginan dan giginya bergemeletuk.
“Tunggu sebentar disini bu!” pinta saya. Saya lari ke tukang jamu yang tidak jauh dari shelter itu dan saya meminta air putih hangat padanya. an Alhamdulillah, saya justeru mendapatkan teh manis hangat dari tukang jamu tersebut dan segera saya kembali memberikannya kepada ibu tersebut. “Ini bu,.. kasih ke anak ibu!” selanjutnya mereka meminumnya berdua.
Saya tunggu sejenak sampai mereka selesai. Saya hanya diam memandangi lalu lalang kendaraan yang lewat “Bapak, terima kasih banyak, mau menolong saya” sesaat kemudian ibu tersebut membuka percakapan. Ah, tidak apa-apa, ngomong-ngomong ibu pulang kemana? Tanya saya Saya tinggal di daerah Bintaro tapi…(dia menghentikan bicaranya), Bapak pulang bekerja ? dia balas bertanya.
“Ya” jawab saya singkat.
“Kenapa sampai larut malam pak, memangnya anak isteri bapak tidak menunggu? Tanyanya lagi. Saya diam sejenak karena agak terkejut dengan pertanyaannya.
“Terus terang bu, sebenarnya selama ini saya merasa bersalah karena terlalu sering meninggalkan mereka berdua. Tapi mau bilang apa, masa depan mereka adalah bagian dari tanggung jawab saya. Saya hanya berharap semoga Allah terus menjaga mereka ketika saya pergi.” Mendengar jawaban saya si ibu terisak, saya jadi serba salah. “Bu, maafkan saya kalau saya salah omong.
Pak kalau boleh saya minta uang seratus ribu, kalau bapak berkenan? Pintanya dengan sedih dan sopan. Airmatanya berlinang sambil mengencangkan pelukan ke anak lelakinya.
Karena perasaan bersalah, saya segera keluarkan uang limapuluh-ribuan 2 lembar dan saya berikan padanya. Dia berusaha meraih dan ingin mencium tangan saya, tetapi cepat-cepat saya lepaskan. “ya sudah, ibu ambil saja, tidak usah dipikirkan!” saya berusaha menjelaskannya. “Pak kalau jas hujannya saya pakai bagaimana? Badan saya juga benar-benar kedinginan dan kasihan anak saya” kembali ibu tersebut bertanya dan sekarang membuat saya heran. Saya bingung untuk menjawabnya dan juga ragu memberikannya. Pikiran saya mulai bertanya-tanya, Apakah ibu ini berusaha memeras saya dengan apa yang ditampilkannya di hadapan saya? tapi saya entah mengapa saya benar-benar harus meng-ikhlas- kannya. Maka saya berikan raincoat saya dan kali ini saya hanya tersenyum tidak berkata sepatahpun.
Tiba tiba anaknya menangis dan semakin lama semakin kencang. Ibu tersebut sangat berusaha menghiburnya dan saya benar-benar bingung sekarang harus berbuat apa? Saya keluarkan handphone saya dan saya pinjamkan pada anak tersebut. Dia sedikit terhibur dengan handphone tersebut, mungkin karena lampunya yang menyala. Saya biarkan ibu tersebut menghibur anaknya memainkan handphone saya. Sementara itu saya berjalan agak menjauh dari mereka. Badan dan pikiran yang sudah lelah membuat saya benar-benar kembali tidak dapat berkonsentrasi. Mungkin sekitar 10 menit saya hanya diam di shelter tersebut memandangi lalu lalang kendaraan. Kemudian saya putuskan untuk segera pulang dan meninggalkan ibu dan anaknya tersebut. Saya ambil helm dan saya nyalakan motor, saya pamit dan memohon maaf kalau tidak bisa menemaninya. Saya jelaskan kalau isteri dan anak saya sudah menunggu dirumah. Ibu itu tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada saya.
Dia meminta no telpon rumah saya dan saya tidak menjawabnya, saya benar-benar lelah sekali dan saya berikan saja kartu nama saya. Sesaat kemudian saya lanjutkan perjalanan saya.
Saya hanya diam dan konsentrasi pada jalan yang saya lalui. Udara benar-benar terasa dingin apalagi saat itu saya tidak lagi mengenakan jaket dan raincoat ditambah gerimis kecil sepanjang jalan. Dan ketika sampai di depan garasi dan saya ingin menelpon memberitahukan ke isteri saya kalau saya sudah di depan rumah saya baru sadar kalau handphone saya tertinggal dan masih berada di tangan anak tadi. Saya benar-benar kesal dengan kebodohan saya. Sampai di dalam rumah saya berusaha menghubungi nomor handphone saya tapi hanya terdengar nada handphone dimatikan. “Gila.Saya benar-benar goblok, tidak lebih dari 30 menit saya kehilangan handphone dan semua didalamnya” dengan suara tinggi, saya katakan itu kepada isteri saya dan dia agak tekejut mendengarnya. Selanjutnya saya ceritakan pengalaman saya kepadanya. Isteri saya berusaha menghibur saya dan mengajak saya agar meng-ikhlaskan semuanya. “Mungkin Allah memang menggariskan jalan seperti ini. Sudahlah sana mandi dan shalat dulu, kalau perlu tambah shalat shunah-nya biar bisa lebih ikhlas” dia menjelaskan. Saya segera melakukannya dan tidur.
Keesokan paginya saya terpaksa berangkat kerja membawa mobil padahal hal ini, tidak terlalu saya suka. Saya selalu merasa banyak waktu terbuang jika bekerja membawa mobil ketimbang naik motor yang bisa lebih cepat mengatasi kemacetan. Kalaupun saya bawa motor saya khawatir hujan karena kebetulan saya tidak ada cadangan jaket dan raincoat juga sudah saya berikan kepada ibu dan anak tadi malam. Setelah mengantar isteri yang kerja di salah satu bank swasta di sekitar depok saya langsung menuju kantor tetapi pikiran saya terus melanglang buana terhadap kejadian tadi malam. Saya belum benar-benar meng-ikhlaskan kejadian tadi malam bahkan sesekali saya mengumpat dan mencaci ibu dan anak tersebut didalam hati karena telah menipu saya.
Sampai di kantor, saya kaget melihat sebuah bungkusan besar diselimuti kertas kado dan pita berada di atas meja kerja saya. Saya tanya ke office boy, siapa yang mengantar barang tersebut. Dia hanya menjawab dengan tersenyum kalau yang mengantar adalah supirnya ibu yang tadi malam, katanya bapak kenal dengannya setelah pertemuan semalam bahkan dia menambahkan kelihatannya dari orang berada karena mobilnya mercy yang bagus.
“Bapak selingkuh ya, pagi-pagi sudah dapat hadiah dari perempuan? tanyanya sedikit bercanda kepada saya. Saya hanya tersenyum dan saya menanyakan apakah dia ingat plat nomor mobil orang tersebut, office boy tersebut hanya menggelengkan kepala..
Segera saya buka kotak tersebut dan “Ya Allah, semua milik saya kembali. Jaket, raincoat, handphone, kartu nama dan uangnya. Yang membuat saya terkejut adalah uang yang dikembalikan sebesar 2 juta rupiah jauh melebihi uang yang saya berikan kepadanya. Dan juga selembar kertas yang tertulis ;
” Pak, terima kasih banyak atas pertolongannya tadi malam. Ini saya kembalikan semua yang saya pinjam dan maafkan jika saya tidak sopan. Kemarin saya sudah tidak tahan dan mencoba lari dari rumah setelah saya bertengkar hebat dengan suami saya karena beliau sering terlambat pulang ke rumah dengan alasan pekerjaan. Bodohnya, dompet saya hilang setelah saya berjalan-jalan dengan anak saya di Mall Cijantung. Sebenarnya saya semalam ingin melanjutkan perjalanan ke rumah kakak saya di depok, tetapi saya jadi bingung karena tidak ada lagi uang untuk ongkos makanya saya hanya berdiam di hate bis itu. Setelah saya bertemu dan melihat bapak tadi malam, saya baru menyadari bahwa apa yang suami saya lakukan adalah demi cinta dan masa depan isteri dan anaknya juga. Salam dari suami saya untuk bapak. Salam juga dari kami sekeluarga untuk anak-isteri bapak di rumah. Suami saya berharap, biarlah bapak tidak mengetahui identitas kami dan biarlah menjadi pelajaran kami berdua . Oh ya, maaf handphone bapak terbawa dan saya juga lupa mengembalikannya tadi malam karena saya sedang larut dalam kesedihan. Terima kasih.
Segera saya telpon isteri saya dan saya ceritakan semua yang ada dihadapan saya. Isteri saya merasa bersyukur dan meminta agar semua uangnya diserahkan saja ke mesjid terdekat sebagai amal ibadah keluarga tersebut.
from : milis crewkkn_ugmgorontal o@yahoogroups. com
Selasa malam (1 Februari 2005), Setelah hujan lebat mengguyur Jakarta, gerimis masih turun. Saya pacu motor dengan cepat dari kantor disekitar Blok-M menuju rumah di Cimanggis-Depok. Kerja penuh seharian membuat saya amat lelah hingga di sekitar daerah Cijantung mata saya sudah benar-benar tidak bisa dibuka lagi. Saya kehilangan konsentrasi dan membuat saya menghentikan motor dan melepas kepenatan di sebuah shelter bis di seberang Mal Cijantung. Saya lihat jam sudah menunjukan pukul 10.25 malam.
Keadaan jalan sudah lumayan sepi. Saya telpon isteri saya kalau saya mungkin agak terlambat dan saya katakan alasan saya berhenti sejenak.
Setelah saya selesai menelpon baru saya menyadari kalau disebelah saya ada seorang ibu muda memeluk seorang anak lelaki kecil berusia sekitar 2 tahun. Tampak jelas sekali mereka kedinginan. Saya terus memperhatikannya dan tanpa terasa airmata saya berlinang dan teringat anak saya (Naufal) yang baru berusia 14 bulan. Pikiran saya terbawa dan berandai-andai, “Bagaimana jadinya jika yang berada disitu adalah isteri dan anak saya?”
Tanpa berlama-lama saya dekati mereka dan saya berusaha menyapanya. ” Ibu,ibu,kalau mau ibu boleh ambil jaket saya, mungkin sedikit kotor tapi masih kering. Paling tidak anak ibu tidak kedinginan” Saya segera membuka raincoat dan jaket saya, dan langsung saya berikan jaket saya.
Tanpa bicara, ibu tersebut tidak menolak dan langsung meraih jaket saya. Pada saat itu saya baru sadar bahwa anak lelakinya benar-benar kedinginan dan giginya bergemeletuk.
“Tunggu sebentar disini bu!” pinta saya. Saya lari ke tukang jamu yang tidak jauh dari shelter itu dan saya meminta air putih hangat padanya. an Alhamdulillah, saya justeru mendapatkan teh manis hangat dari tukang jamu tersebut dan segera saya kembali memberikannya kepada ibu tersebut. “Ini bu,.. kasih ke anak ibu!” selanjutnya mereka meminumnya berdua.
Saya tunggu sejenak sampai mereka selesai. Saya hanya diam memandangi lalu lalang kendaraan yang lewat “Bapak, terima kasih banyak, mau menolong saya” sesaat kemudian ibu tersebut membuka percakapan. Ah, tidak apa-apa, ngomong-ngomong ibu pulang kemana? Tanya saya Saya tinggal di daerah Bintaro tapi…(dia menghentikan bicaranya), Bapak pulang bekerja ? dia balas bertanya.
“Ya” jawab saya singkat.
“Kenapa sampai larut malam pak, memangnya anak isteri bapak tidak menunggu? Tanyanya lagi. Saya diam sejenak karena agak terkejut dengan pertanyaannya.
“Terus terang bu, sebenarnya selama ini saya merasa bersalah karena terlalu sering meninggalkan mereka berdua. Tapi mau bilang apa, masa depan mereka adalah bagian dari tanggung jawab saya. Saya hanya berharap semoga Allah terus menjaga mereka ketika saya pergi.” Mendengar jawaban saya si ibu terisak, saya jadi serba salah. “Bu, maafkan saya kalau saya salah omong.
Pak kalau boleh saya minta uang seratus ribu, kalau bapak berkenan? Pintanya dengan sedih dan sopan. Airmatanya berlinang sambil mengencangkan pelukan ke anak lelakinya.
Karena perasaan bersalah, saya segera keluarkan uang limapuluh-ribuan 2 lembar dan saya berikan padanya. Dia berusaha meraih dan ingin mencium tangan saya, tetapi cepat-cepat saya lepaskan. “ya sudah, ibu ambil saja, tidak usah dipikirkan!” saya berusaha menjelaskannya. “Pak kalau jas hujannya saya pakai bagaimana? Badan saya juga benar-benar kedinginan dan kasihan anak saya” kembali ibu tersebut bertanya dan sekarang membuat saya heran. Saya bingung untuk menjawabnya dan juga ragu memberikannya. Pikiran saya mulai bertanya-tanya, Apakah ibu ini berusaha memeras saya dengan apa yang ditampilkannya di hadapan saya? tapi saya entah mengapa saya benar-benar harus meng-ikhlas- kannya. Maka saya berikan raincoat saya dan kali ini saya hanya tersenyum tidak berkata sepatahpun.
Tiba tiba anaknya menangis dan semakin lama semakin kencang. Ibu tersebut sangat berusaha menghiburnya dan saya benar-benar bingung sekarang harus berbuat apa? Saya keluarkan handphone saya dan saya pinjamkan pada anak tersebut. Dia sedikit terhibur dengan handphone tersebut, mungkin karena lampunya yang menyala. Saya biarkan ibu tersebut menghibur anaknya memainkan handphone saya. Sementara itu saya berjalan agak menjauh dari mereka. Badan dan pikiran yang sudah lelah membuat saya benar-benar kembali tidak dapat berkonsentrasi. Mungkin sekitar 10 menit saya hanya diam di shelter tersebut memandangi lalu lalang kendaraan. Kemudian saya putuskan untuk segera pulang dan meninggalkan ibu dan anaknya tersebut. Saya ambil helm dan saya nyalakan motor, saya pamit dan memohon maaf kalau tidak bisa menemaninya. Saya jelaskan kalau isteri dan anak saya sudah menunggu dirumah. Ibu itu tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada saya.
Dia meminta no telpon rumah saya dan saya tidak menjawabnya, saya benar-benar lelah sekali dan saya berikan saja kartu nama saya. Sesaat kemudian saya lanjutkan perjalanan saya.
Saya hanya diam dan konsentrasi pada jalan yang saya lalui. Udara benar-benar terasa dingin apalagi saat itu saya tidak lagi mengenakan jaket dan raincoat ditambah gerimis kecil sepanjang jalan. Dan ketika sampai di depan garasi dan saya ingin menelpon memberitahukan ke isteri saya kalau saya sudah di depan rumah saya baru sadar kalau handphone saya tertinggal dan masih berada di tangan anak tadi. Saya benar-benar kesal dengan kebodohan saya. Sampai di dalam rumah saya berusaha menghubungi nomor handphone saya tapi hanya terdengar nada handphone dimatikan. “Gila.Saya benar-benar goblok, tidak lebih dari 30 menit saya kehilangan handphone dan semua didalamnya” dengan suara tinggi, saya katakan itu kepada isteri saya dan dia agak tekejut mendengarnya. Selanjutnya saya ceritakan pengalaman saya kepadanya. Isteri saya berusaha menghibur saya dan mengajak saya agar meng-ikhlaskan semuanya. “Mungkin Allah memang menggariskan jalan seperti ini. Sudahlah sana mandi dan shalat dulu, kalau perlu tambah shalat shunah-nya biar bisa lebih ikhlas” dia menjelaskan. Saya segera melakukannya dan tidur.
Keesokan paginya saya terpaksa berangkat kerja membawa mobil padahal hal ini, tidak terlalu saya suka. Saya selalu merasa banyak waktu terbuang jika bekerja membawa mobil ketimbang naik motor yang bisa lebih cepat mengatasi kemacetan. Kalaupun saya bawa motor saya khawatir hujan karena kebetulan saya tidak ada cadangan jaket dan raincoat juga sudah saya berikan kepada ibu dan anak tadi malam. Setelah mengantar isteri yang kerja di salah satu bank swasta di sekitar depok saya langsung menuju kantor tetapi pikiran saya terus melanglang buana terhadap kejadian tadi malam. Saya belum benar-benar meng-ikhlaskan kejadian tadi malam bahkan sesekali saya mengumpat dan mencaci ibu dan anak tersebut didalam hati karena telah menipu saya.
Sampai di kantor, saya kaget melihat sebuah bungkusan besar diselimuti kertas kado dan pita berada di atas meja kerja saya. Saya tanya ke office boy, siapa yang mengantar barang tersebut. Dia hanya menjawab dengan tersenyum kalau yang mengantar adalah supirnya ibu yang tadi malam, katanya bapak kenal dengannya setelah pertemuan semalam bahkan dia menambahkan kelihatannya dari orang berada karena mobilnya mercy yang bagus.
“Bapak selingkuh ya, pagi-pagi sudah dapat hadiah dari perempuan? tanyanya sedikit bercanda kepada saya. Saya hanya tersenyum dan saya menanyakan apakah dia ingat plat nomor mobil orang tersebut, office boy tersebut hanya menggelengkan kepala..
Segera saya buka kotak tersebut dan “Ya Allah, semua milik saya kembali. Jaket, raincoat, handphone, kartu nama dan uangnya. Yang membuat saya terkejut adalah uang yang dikembalikan sebesar 2 juta rupiah jauh melebihi uang yang saya berikan kepadanya. Dan juga selembar kertas yang tertulis ;
” Pak, terima kasih banyak atas pertolongannya tadi malam. Ini saya kembalikan semua yang saya pinjam dan maafkan jika saya tidak sopan. Kemarin saya sudah tidak tahan dan mencoba lari dari rumah setelah saya bertengkar hebat dengan suami saya karena beliau sering terlambat pulang ke rumah dengan alasan pekerjaan. Bodohnya, dompet saya hilang setelah saya berjalan-jalan dengan anak saya di Mall Cijantung. Sebenarnya saya semalam ingin melanjutkan perjalanan ke rumah kakak saya di depok, tetapi saya jadi bingung karena tidak ada lagi uang untuk ongkos makanya saya hanya berdiam di hate bis itu. Setelah saya bertemu dan melihat bapak tadi malam, saya baru menyadari bahwa apa yang suami saya lakukan adalah demi cinta dan masa depan isteri dan anaknya juga. Salam dari suami saya untuk bapak. Salam juga dari kami sekeluarga untuk anak-isteri bapak di rumah. Suami saya berharap, biarlah bapak tidak mengetahui identitas kami dan biarlah menjadi pelajaran kami berdua . Oh ya, maaf handphone bapak terbawa dan saya juga lupa mengembalikannya tadi malam karena saya sedang larut dalam kesedihan. Terima kasih.
Segera saya telpon isteri saya dan saya ceritakan semua yang ada dihadapan saya. Isteri saya merasa bersyukur dan meminta agar semua uangnya diserahkan saja ke mesjid terdekat sebagai amal ibadah keluarga tersebut.
from : milis crewkkn_ugmgorontal o@yahoogroups. com
PERMINTAAN SEORANG ISTRI
Kadangkala mungkin tergambar di benak fikiranmu, bahwa engkau telah salah ketika memilih diriku menjadi pasanganmu. Kadang kala ia mengganggu dalam pergaulan sehari-harimu denganku, terkadang ku takut perasaan cintamu berubah menjadi benci, limpahan kasih sayangmu menjelma menjadi kemarahan, dan ketenangan pun berubah menjadi ketegangan.
Suamiku…..
Di saat engkau masih sibuk dengan pekerjaan yang tak kunjung selesai, tak jarang aku kau abaikan. Waktu di rumah pun, kadang ku ikhlaskan demi masa depanmu. Bukankah engkau tahu aku pun butuh perhatian darimu. Terkadang ku cari perhatian itu, namun terlihat salah dipandanganmu. Kalaulah itu terlihat salah, semoga engkau bisa melihat kebaikanku yang lain.
Sadarkah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yang sempurna segalanya? Bukankah engkau tahu bahwa hanyalah Alllah yang Maha Sempurna. Tidaklah sepatutnya bila kau hanya menghitung-hitung kekurangan pasangan hidupmu, sedangkan engkau sendiri tak pernah sekalipun menghitung kekurangan dan kesalahanmu. Janganlah engkau mencari-cari selalu kesalahanku, padahal aku telah taat kepadamu.
Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtua dan sanak saudaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku. Naungilah diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu. Ku ingat pula saat aku ragu memilih siapa pendampingku, ketakwaan yang terlihat dalam keseharianmu-lah yang mempesona diriku.
Jika engkau ada waktu ajarkanlah diriku dengan ilmu yang telah Allah berikan kepadamu. Apabila engkau sibuk, maka biarkan aku menuntut ilmu, namun tak akan kulupakan tanggungjawabku, sehingga kelak diriku dapat menjadi sekolah buat putra-putrimu. Bukankah seorang ibu adalah madrasah ilmu pertama buat putra-putrinya? Semoga engkau selalu mendampingiku dalam mendidik putra-putri kita dan bertakwa kepada Allah.
Wahai Allah,
Engkau-lah saksi ikatan hati ini…
Aku telah jatuh cinta kepada lelaki pasangan hidup ku,
jadikanlah cinta ku pada suamiku ini sebagai penambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.
Namun, kumohon pula, jagalah cintaku ini agar tidak melebihi cintaku kepada-Mu,
hingga aku tidak terjatuh pada jurang cinta yang semu,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu. Jika ia rindu,
jadikanlah rindu syahid di jalan-Mu lebih ia rindukan daripada kerinduannya terhadapku,
jadikan pula kerinduan terhadapku tidak melupakan kerinduannya terhadap surga-Mu.
Bila cintaku padanya telah mengalahkan cintaku kepada-Mu,
ingatkanlah diriku, jangan Engkau biarkan aku tertatih kemudian tergapai-gapai merengkuh cinta-Mu.
Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.
Aamiin ya rabbal alamin.
Suamiku…..
Di saat engkau masih sibuk dengan pekerjaan yang tak kunjung selesai, tak jarang aku kau abaikan. Waktu di rumah pun, kadang ku ikhlaskan demi masa depanmu. Bukankah engkau tahu aku pun butuh perhatian darimu. Terkadang ku cari perhatian itu, namun terlihat salah dipandanganmu. Kalaulah itu terlihat salah, semoga engkau bisa melihat kebaikanku yang lain.
Sadarkah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yang sempurna segalanya? Bukankah engkau tahu bahwa hanyalah Alllah yang Maha Sempurna. Tidaklah sepatutnya bila kau hanya menghitung-hitung kekurangan pasangan hidupmu, sedangkan engkau sendiri tak pernah sekalipun menghitung kekurangan dan kesalahanmu. Janganlah engkau mencari-cari selalu kesalahanku, padahal aku telah taat kepadamu.
Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtua dan sanak saudaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku. Naungilah diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu. Ku ingat pula saat aku ragu memilih siapa pendampingku, ketakwaan yang terlihat dalam keseharianmu-lah yang mempesona diriku.
Jika engkau ada waktu ajarkanlah diriku dengan ilmu yang telah Allah berikan kepadamu. Apabila engkau sibuk, maka biarkan aku menuntut ilmu, namun tak akan kulupakan tanggungjawabku, sehingga kelak diriku dapat menjadi sekolah buat putra-putrimu. Bukankah seorang ibu adalah madrasah ilmu pertama buat putra-putrinya? Semoga engkau selalu mendampingiku dalam mendidik putra-putri kita dan bertakwa kepada Allah.
Wahai Allah,
Engkau-lah saksi ikatan hati ini…
Aku telah jatuh cinta kepada lelaki pasangan hidup ku,
jadikanlah cinta ku pada suamiku ini sebagai penambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.
Namun, kumohon pula, jagalah cintaku ini agar tidak melebihi cintaku kepada-Mu,
hingga aku tidak terjatuh pada jurang cinta yang semu,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu. Jika ia rindu,
jadikanlah rindu syahid di jalan-Mu lebih ia rindukan daripada kerinduannya terhadapku,
jadikan pula kerinduan terhadapku tidak melupakan kerinduannya terhadap surga-Mu.
Bila cintaku padanya telah mengalahkan cintaku kepada-Mu,
ingatkanlah diriku, jangan Engkau biarkan aku tertatih kemudian tergapai-gapai merengkuh cinta-Mu.
Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.
Aamiin ya rabbal alamin.
Do'a Seorang Pria
Ya ALLAH…
Aku berdoa untuk seorang perempuan, yang akan menjadi bagian dari hidupku.
Seorang yang sungguh mencintai-MU lebih dari segala sesuatu.
Seorang perempuan yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau.
Seorang perempuan yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-MU.
Wajah cantik dan daya tarik fisik tidaklah penting.
Yang paling penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau dan memiliki keinginan untuk menjadi seperti Engkau.
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia.
Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang cerdas.
Seorang perempuan yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.
Seorang perempuan yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah.
Seorang yang mencintaiku bukan karena fisikku tetapi karena hatiku.
Seorang perempuan yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi.
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang laki-laki ketika berada di sebelahnya.
Aku tidak meminta seorang yang sempurna,
Namun aku meminta seorang yang tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimata-MU.
Seorang perempuan yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.
Seorang perempuan yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya.
Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya.
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.
Dan aku juga meminta :
Buatlah aku menjadi seorang laki-laki yang dapat membuat perempuan itu bangga.
Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintai-MU, sehingga aku dapat mencintainya dengan cinta-MU, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.
Berilah aku “tangan-MU” sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya.
Berikanlah aku “mata-MU” sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja.
Berikan aku “mulut-MU” yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaan-MU dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari.
Berikanlah aku “bibir-MU” dan aku akan tersenyum padanya setiap pagi.
Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakaan “betapa besarnya ALLAH itu, karena Engkau telah memberikan kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna”.
Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kau tentukan.
Aku berdoa untuk seorang perempuan, yang akan menjadi bagian dari hidupku.
Seorang yang sungguh mencintai-MU lebih dari segala sesuatu.
Seorang perempuan yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau.
Seorang perempuan yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-MU.
Wajah cantik dan daya tarik fisik tidaklah penting.
Yang paling penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan haus akan Engkau dan memiliki keinginan untuk menjadi seperti Engkau.
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia.
Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang cerdas.
Seorang perempuan yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku.
Seorang perempuan yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah.
Seorang yang mencintaiku bukan karena fisikku tetapi karena hatiku.
Seorang perempuan yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi.
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang laki-laki ketika berada di sebelahnya.
Aku tidak meminta seorang yang sempurna,
Namun aku meminta seorang yang tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna dimata-MU.
Seorang perempuan yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.
Seorang perempuan yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya.
Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya.
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.
Dan aku juga meminta :
Buatlah aku menjadi seorang laki-laki yang dapat membuat perempuan itu bangga.
Berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintai-MU, sehingga aku dapat mencintainya dengan cinta-MU, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku.
Berilah aku “tangan-MU” sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya.
Berikanlah aku “mata-MU” sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja.
Berikan aku “mulut-MU” yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaan-MU dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari.
Berikanlah aku “bibir-MU” dan aku akan tersenyum padanya setiap pagi.
Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakaan “betapa besarnya ALLAH itu, karena Engkau telah memberikan kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna”.
Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kau tentukan.
Untaian Harapan Untuk Ibu............
Ibu...
Aku terlahir dari rahimmu yang mulia
Dan tumbuh menjadi seorang gadis seperti yang engkau lihat sekarang ini
Izinkan aku menyampaikan terima kasihku padamu
Untuk semua cinta yang tercurah padaku
Untuk segala kasih yang terlimpah bagiku
Untuk waktu yang tersisa dalam mendidikku
Ibu...
Kusadari, betapa banyak goresan luka hatimu karenaku
Betapa banyak derita menimpamu ketika membesarkanku
Namun aku.... anakmu
Masih terus menggores luka itu dengan kata-kata pahit
Aku...
Masih saja membuatmu menangis dengan tingkahku yang kasar dan angkuh
Masih memberimu luka, sebab banyak inginmu yang tak kuturuti
Masih.... dan masih saja
Menumpuk beban di usiamu yang tak lagi muda
Ibu...
Dalam dekapan lembutmu
Aku menemukan kasih sayang
Dalam teduhnya senyumanmu
Aku menemukan kesejukan
Dalam hangatnya dekapanmu
Indahnya dunia mampu kurasakan
Dengan cintamu, hatiku yang galau menjadi tenang
Risauku terobati dengan perhatianmu
Ibu...
Tak pernah engkau keluhkan lelah dan payahmu
Sejak mengandungku, engkau telah menderita
Namun engkau senantiasa bersabar
Selalu menjaga kesehatanmu demi pertumbuhanku
Engkau berjuang mempertaruhkan nyawa
Merasakan sakit yang begitu sangat demi aku
Merasakan lelah yang tak terperih
Agar aku dapat hadir menyapa dunia
Aku tahu, kini saat kudewasa
Apa yang kau lihat pada diriku,
mungkin tak sesuai di matamu
Pakaianku, kain penutup wajahku, penampilanku, sikap dan tingkah laku-ku yang
berbeda dengan wanita pada umumnya
Dan hal itu sering membuatmu sakit dan kecewa
Ibu...
Tahukah engkau bahwa aku teramat ingin
membalas jasa yang engkau ukir dalam hidupku
Meski tak ada materi yang dapat membalas pengorbananmu
Tak ada kata-kata yang mampu mewakili rasa terima kasihku untukmu
Tak ada pena yang dapat menulis syair seindah kasih sayangmu
Tak ada ibu...
Tak ada...
Tapi, dengan segala kelemahan dan keterbatasanku
Aku ingin mempersembahkan sebuah kebahagiaan untukmu
Aku ingin memberikan semua hal terindah bagimu
Aku ingin memberimu balasan terbaik yang mampu kulakukan
Meski mungkin tak kau pahami
Tapi... ibu... sungguh, aku hanya ingin memberimu sebuah rumah di surga
yang kekal tanpa keletihan dan kesedihan di dalamnya
Ibu...
Ketika aku ingin meraih surga
Ternyata jalannya begitu sukar dan berliku
Sering aku merasa lelah dan tak berdaya
Lalu aku berhenti sejenak dan berfikir
Haruskah kuhentikan perjalanan ini?
Haruskah aku berhenti meraih syurga yang kekal
berpaling darinya demi dunia yang fana?
Atau... haruskah aku berhenti untuk esok yang mungkin tak lagi kutemui?
Karena aku tak pernah tau, kapan, dimana dan bagaimana hidupku berakhir
Ibu...
Kurasakan jalan menuju syurga itu begitu berat
Hingga kaki-ku tak mampu melangkah sendiri
Aku membutuhkanmu ibu
Tuk memberiku semangat ketika asaku putus
Tuk memberi nasehat ketika aku salah
Memberiku sudut pelarian tatkala semua orang tak menerimaku
Karena aku tahu
Pelukanmu tak pernah tertutup untuk aku anakmu...
Ibu...
Ingatkah engkau di kala tangisku membangunkanmu di tengah malam-malammu
Diantara mimpi indah tentang aku yang tumbuh menjadi anak yang berbakti
Dari wajahmu, terlukis harapmu pada aku...anakmu
Doamulah yang dapat menjadikanku anak yang sholehah
Ibu...
Bantu aku menjadi sholehah seperti Fathimah, putri Rasulullah
Izinkan aku menjadi anak yang beruntung karena do'amu yang terkabul...untukku
Ibu...
Terlalu lama kutinggalkan dirimu untuk menuntut ilmu
Belum habis rindumu padaku
Kini, aku harus meninggalkanmu
Mungkin, selama ini engkat bertanya-tanya
Apa yang dilakukan anakku di luar sana?
Sibuk dari pagi hingga senja
Ketahuilah ibuku sayang...
Sesungguhnya aku tengah menempuh perjalanan ke syurga
Perjalanan ini kulewati agar kita bersama di JannahNya
Ibu...
Aku tinggalkan dirimu bukan karena tak sayang
Aku pergi merantau bukan karena tak ingin dekat denganmu
Tetapi ibu...
Ku ingin menggapai ridho Ilahi
Beserta ridhomu di jalan ini
Yang dengannya hakikat hidup kudapatkan
Di sini, di jalan dakwah ini, ku semai cintaku padamu
Hingga ia akan berbuah surga untukmu
Dan akan ingin terus berada di dalamnya
berjuang... hingga akhirnya Allah memanggil untuk hari tanpa akhir
Aku membutuhkanmu ibu...
Aku membutuhkanmu ibu...
Membutuhkan dukunganmu
Ibu...
Izinkan aku mengajakmu ke Istana Surga milikNya
Ibu...
Mari bersama menggapai surgaNya
Aku terlahir dari rahimmu yang mulia
Dan tumbuh menjadi seorang gadis seperti yang engkau lihat sekarang ini
Izinkan aku menyampaikan terima kasihku padamu
Untuk semua cinta yang tercurah padaku
Untuk segala kasih yang terlimpah bagiku
Untuk waktu yang tersisa dalam mendidikku
Ibu...
Kusadari, betapa banyak goresan luka hatimu karenaku
Betapa banyak derita menimpamu ketika membesarkanku
Namun aku.... anakmu
Masih terus menggores luka itu dengan kata-kata pahit
Aku...
Masih saja membuatmu menangis dengan tingkahku yang kasar dan angkuh
Masih memberimu luka, sebab banyak inginmu yang tak kuturuti
Masih.... dan masih saja
Menumpuk beban di usiamu yang tak lagi muda
Ibu...
Dalam dekapan lembutmu
Aku menemukan kasih sayang
Dalam teduhnya senyumanmu
Aku menemukan kesejukan
Dalam hangatnya dekapanmu
Indahnya dunia mampu kurasakan
Dengan cintamu, hatiku yang galau menjadi tenang
Risauku terobati dengan perhatianmu
Ibu...
Tak pernah engkau keluhkan lelah dan payahmu
Sejak mengandungku, engkau telah menderita
Namun engkau senantiasa bersabar
Selalu menjaga kesehatanmu demi pertumbuhanku
Engkau berjuang mempertaruhkan nyawa
Merasakan sakit yang begitu sangat demi aku
Merasakan lelah yang tak terperih
Agar aku dapat hadir menyapa dunia
Aku tahu, kini saat kudewasa
Apa yang kau lihat pada diriku,
mungkin tak sesuai di matamu
Pakaianku, kain penutup wajahku, penampilanku, sikap dan tingkah laku-ku yang
berbeda dengan wanita pada umumnya
Dan hal itu sering membuatmu sakit dan kecewa
Ibu...
Tahukah engkau bahwa aku teramat ingin
membalas jasa yang engkau ukir dalam hidupku
Meski tak ada materi yang dapat membalas pengorbananmu
Tak ada kata-kata yang mampu mewakili rasa terima kasihku untukmu
Tak ada pena yang dapat menulis syair seindah kasih sayangmu
Tak ada ibu...
Tak ada...
Tapi, dengan segala kelemahan dan keterbatasanku
Aku ingin mempersembahkan sebuah kebahagiaan untukmu
Aku ingin memberikan semua hal terindah bagimu
Aku ingin memberimu balasan terbaik yang mampu kulakukan
Meski mungkin tak kau pahami
Tapi... ibu... sungguh, aku hanya ingin memberimu sebuah rumah di surga
yang kekal tanpa keletihan dan kesedihan di dalamnya
Ibu...
Ketika aku ingin meraih surga
Ternyata jalannya begitu sukar dan berliku
Sering aku merasa lelah dan tak berdaya
Lalu aku berhenti sejenak dan berfikir
Haruskah kuhentikan perjalanan ini?
Haruskah aku berhenti meraih syurga yang kekal
berpaling darinya demi dunia yang fana?
Atau... haruskah aku berhenti untuk esok yang mungkin tak lagi kutemui?
Karena aku tak pernah tau, kapan, dimana dan bagaimana hidupku berakhir
Ibu...
Kurasakan jalan menuju syurga itu begitu berat
Hingga kaki-ku tak mampu melangkah sendiri
Aku membutuhkanmu ibu
Tuk memberiku semangat ketika asaku putus
Tuk memberi nasehat ketika aku salah
Memberiku sudut pelarian tatkala semua orang tak menerimaku
Karena aku tahu
Pelukanmu tak pernah tertutup untuk aku anakmu...
Ibu...
Ingatkah engkau di kala tangisku membangunkanmu di tengah malam-malammu
Diantara mimpi indah tentang aku yang tumbuh menjadi anak yang berbakti
Dari wajahmu, terlukis harapmu pada aku...anakmu
Doamulah yang dapat menjadikanku anak yang sholehah
Ibu...
Bantu aku menjadi sholehah seperti Fathimah, putri Rasulullah
Izinkan aku menjadi anak yang beruntung karena do'amu yang terkabul...untukku
Ibu...
Terlalu lama kutinggalkan dirimu untuk menuntut ilmu
Belum habis rindumu padaku
Kini, aku harus meninggalkanmu
Mungkin, selama ini engkat bertanya-tanya
Apa yang dilakukan anakku di luar sana?
Sibuk dari pagi hingga senja
Ketahuilah ibuku sayang...
Sesungguhnya aku tengah menempuh perjalanan ke syurga
Perjalanan ini kulewati agar kita bersama di JannahNya
Ibu...
Aku tinggalkan dirimu bukan karena tak sayang
Aku pergi merantau bukan karena tak ingin dekat denganmu
Tetapi ibu...
Ku ingin menggapai ridho Ilahi
Beserta ridhomu di jalan ini
Yang dengannya hakikat hidup kudapatkan
Di sini, di jalan dakwah ini, ku semai cintaku padamu
Hingga ia akan berbuah surga untukmu
Dan akan ingin terus berada di dalamnya
berjuang... hingga akhirnya Allah memanggil untuk hari tanpa akhir
Aku membutuhkanmu ibu...
Aku membutuhkanmu ibu...
Membutuhkan dukunganmu
Ibu...
Izinkan aku mengajakmu ke Istana Surga milikNya
Ibu...
Mari bersama menggapai surgaNya
Sunday, August 8, 2010
::::Menjadi Wanita Sholehah::::
Tidak banyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita untuk menerima gelar solehah, dan seterusnya menerima pahala syurga yang penuh kenikmatan dari Allah s.w.t.
Mereka hanya perlu
memenuhi 2 syarat saja yaitu:
1. Taat kepada Allah dan RasulNya
2. Taat kepada suami
Perincian dari dua syarat di atas adalah sebagai berikut:
1. Taat kepada Allah dan RasulNya
Bagaimana yang dikatakan taat kepada Allah s.w.t. ?
- Mencintai Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. melebihi dari segala-galanya.
- Wajib menutup aurat
- Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah
- Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada bersamanya
- Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa
- Berbuat baik kepada ibu & bapa
- Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang
- Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa
- Bersikap baik terhadap tetangga
2. Taat kepada suami
- Memelihara kewajipan terhadap suami
- Sentiasa menyenangkan suami
- Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah.
- Tidak cemberut di hadapan suami.
- Tidak menolak ajakan suami untuk tidur
- Tidak keluar tanpa izin suami.
- Tidak meninggikan suara melebihi suara suami
- Tidak membantah suaminya dalam kebenaran
- Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya.
- Sentiasa memelihara diri, kebersihan fisik & kecantikannya serta rumah tangga
FAKTOR YANG MERENDAHKAN MARTABAT WANITA
--------------------------
-------------
Sebenarnya puncak rendahnya martabat wanita adalah datang dari faktor dalam. Bukanlah faktor luar atau yang berbentuk material sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh para pejuang hak-hak palsu wanita.
Faktor-faktor tersebut ialah:
1) Lupa mengingat Allah
Kerana terlalu sibuk dengan tugas dan kegiatan luar atau memelihara anak-anak, maka tidak heran jika banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya telah lalai dari mengingat Allah. Dan saat kelalaian ini pada hakikatnya merupakan saat yang paling berbahaya bagi diri mereka, di mana syetan akan mengarahkan hawa nafsu agar memainkan peranannya.
Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-Jathiah, ayat 23: artinya:
" Maka sudahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya. Dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya."
Sabda Rasulullah s.a.w.: artinya:
"Tidak sempurna iman seseorang dari kamu, sehingga dia merasa cenderung kepada apa yang telah aku sampaikan." (Riwayat Tarmizi)
Mengingati Allah s.w.t. bukan saja dengan berzikir, tetapi termasuklah menghadiri majlis-majlis ilmu.
2) Mudah tertipu dengan keindahan dunia
Keindahan dunia dan kemewahannya memang banyak menjebak wanita ke perangkapnya. Bukan itu saja, malahan syetan dengan mudah memperalatkannya untuk menarik kaum lelaki agar sama-sama bergelimang dengan dosa dan noda.
Tidak sedikit yang sanggup durhaka kepada Allah s.w.t. hanya kerana kenikmatan dunia yang terlalu sedikit.
Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-An'am: artinya:
" Dan tidaklah penghidupan dunia ini melainkan permainan dan kelalaian dan sesungguhnya negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, oleh karena itu tidakkah kamu berfikir."
3) Mudah terpedaya dengan syahwat
4) Lemah iman
5) Bersikap suka menunjuk-nunjuk.
Ad-dunya mata' , khoirul mata' al mar'atus sholich
Dunia adalah perhiasan, perhiasan dunia yang baik adalah Wanita sholihah.
Mereka hanya perlu
memenuhi 2 syarat saja yaitu:
1. Taat kepada Allah dan RasulNya
2. Taat kepada suami
Perincian dari dua syarat di atas adalah sebagai berikut:
1. Taat kepada Allah dan RasulNya
Bagaimana yang dikatakan taat kepada Allah s.w.t. ?
- Mencintai Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. melebihi dari segala-galanya.
- Wajib menutup aurat
- Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah
- Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada bersamanya
- Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa
- Berbuat baik kepada ibu & bapa
- Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang
- Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa
- Bersikap baik terhadap tetangga
2. Taat kepada suami
- Memelihara kewajipan terhadap suami
- Sentiasa menyenangkan suami
- Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah.
- Tidak cemberut di hadapan suami.
- Tidak menolak ajakan suami untuk tidur
- Tidak keluar tanpa izin suami.
- Tidak meninggikan suara melebihi suara suami
- Tidak membantah suaminya dalam kebenaran
- Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya.
- Sentiasa memelihara diri, kebersihan fisik & kecantikannya serta rumah tangga
FAKTOR YANG MERENDAHKAN MARTABAT WANITA
--------------------------
Sebenarnya puncak rendahnya martabat wanita adalah datang dari faktor dalam. Bukanlah faktor luar atau yang berbentuk material sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh para pejuang hak-hak palsu wanita.
Faktor-faktor tersebut ialah:
1) Lupa mengingat Allah
Kerana terlalu sibuk dengan tugas dan kegiatan luar atau memelihara anak-anak, maka tidak heran jika banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya telah lalai dari mengingat Allah. Dan saat kelalaian ini pada hakikatnya merupakan saat yang paling berbahaya bagi diri mereka, di mana syetan akan mengarahkan hawa nafsu agar memainkan peranannya.
Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-Jathiah, ayat 23: artinya:
" Maka sudahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya. Dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya."
Sabda Rasulullah s.a.w.: artinya:
"Tidak sempurna iman seseorang dari kamu, sehingga dia merasa cenderung kepada apa yang telah aku sampaikan." (Riwayat Tarmizi)
Mengingati Allah s.w.t. bukan saja dengan berzikir, tetapi termasuklah menghadiri majlis-majlis ilmu.
2) Mudah tertipu dengan keindahan dunia
Keindahan dunia dan kemewahannya memang banyak menjebak wanita ke perangkapnya. Bukan itu saja, malahan syetan dengan mudah memperalatkannya untuk menarik kaum lelaki agar sama-sama bergelimang dengan dosa dan noda.
Tidak sedikit yang sanggup durhaka kepada Allah s.w.t. hanya kerana kenikmatan dunia yang terlalu sedikit.
Firman Allah s.w.t. di dalam surah al-An'am: artinya:
" Dan tidaklah penghidupan dunia ini melainkan permainan dan kelalaian dan sesungguhnya negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa, oleh karena itu tidakkah kamu berfikir."
3) Mudah terpedaya dengan syahwat
4) Lemah iman
5) Bersikap suka menunjuk-nunjuk.
Ad-dunya mata' , khoirul mata' al mar'atus sholich
Dunia adalah perhiasan, perhiasan dunia yang baik adalah Wanita sholihah.
Mengapa saya berhijab …. ?
Jujur, saya tidak memiliki jawaban yang pasti, saya HANYA ingin pulang, kembali ke ALLAH … yang dapat saya rasakan adalah sudah bukan waktunya lagi saya berlari lari mencari kebahagian versi dunia tentunya… yang setelah saya peroleh semuanya lalu saya merasa bahwa bukan ini, dan bukan itu arti bahagia, lalu DIMANA?
Dan saya mengayunkan langkah untuk mencari ALLAH, dan langkah pertama saya adalah mengenakan Jilbab. Sumber idenya adalah dari sifat romantisme saya, Jika saya ingin mendekat kepada kekasih saya maka hal pertama adalah saya harus mempercantik diri, ALLAH menyukai perempuan yang menutup auratnya dengan hijab, perhiasan seorang perempuan muslimah adalah akhlaknya yang solehah, orang akan langsung mengenali saya bahwa saya adalah muslim karena jilbab saya, karena jika tidak maka saya tidak ada bedanya dengan yang bukan … iya HANYA ini langkah awal saya. HANYA ini.
Kemudian tarikan tarikan ALLAH terus membetot ubun-ubun saya untuk melepaskan semua atribut kejahiliahan saya … TANPA saya sadari, saya mulai mencintai hal-hal yang menuju kepada sang pemilik napas saya, tanpa saya sadari saya terbawa arus kebaikan, saya tenggelam didanau pengajian, saya terdampar dipadang illalang yang berisi dzikir, saya bermahkotakan Al Quran dan Hadits, saya tiba-tiba sangat mencintai tahajud, saya menjadi seperti penari dalam kalimat taubah dan hamdalah
Dalam proses kemudian, saya mulai meninggalkan rok mini saya, berhenti memakai tanktop, bahkan blus lengan pendek apalagi celana pendek saya jauh saya tanggalkan… Lalu saya mulai berhenti mewarnai dan meluruskan rambut gelombang saya … dan entah mengapa saya merasa lebih cantik dengan membuang jauh-jauh pakaian itu, sahabat saya bilang “De, yang penting kan hati, loe tidak perlu berjilbab pun loe bisa menjadi baik“, sahabat saya tidak salah tapi untuk saya jilbab adalah sifat taat terhadap ALLAH dan sifat sosial saya dari menjaga diri saya terhadap tarikan tarikan mata mahluk berburung
Bukankah indah akan semakin indah bila tertutup, akan menarik jika ia tidak terlihat, akan tetap menjadi misteri, yang tidak pernah akan selesai kecuali memiliki, sesuatu yang tidak bisa disingkap apalagi disentuh akan menimbulkan kerinduan… yang tersembunyi dengan baik dan terjaga akan memiliki nilai yang tinggi… tanpa hijab, tidak ada daya tarik, tidak ada KERINDUAN… bukankah ALLAH adalah misteri, dan tersembunyi maka kita semua merindukanNYA, bisa dibayangkan jika ALLAH terlihat oleh mata dunia kita kan? :)
Iya, inilah saya yang tidak pernah punya jawaban mengapa saya tiba-tiba kesetrum dan mengenakan jilbab … hanya ALLAH yang memiliki jawabannya karena saya tidak sanggup menjawab, yang pasti ketika kening menyentuh sajadah, ketika airmata tumpah saat tahajud, ketika tangan terangkat tinggi-tinggi untuk memohon ampunan, ketika titik NOL adalah titik kepasrahan saya atas semua yang ALLAH titipkan kepada saya, ketika tidak ada lagi jarak antara ALLAH dan saya, ketika jilbab saya menutup dada saya, ketika rok panjang semata kaki menjadi perhiasan saya kini, maka inilah kebahagian yang sesungguhnya saya cari kemarin …
Doakan saya kuat yah dan istiqomah dengan langkah yang saya ayunkan ini … Doakan saya kuat dan istiqomah yah dengan tarian tanpa topeng ini, dengan dawai tasbih dan hamdallah… saya ingin berpulang dengan pakaian yang disukai ALLAH
Ya ALLAH kuatkan saya, hingga saya menutup mata, mempertanggung jawabkan semua perbuatan saya di mahkamah agung milik MU …
Dan saya mengayunkan langkah untuk mencari ALLAH, dan langkah pertama saya adalah mengenakan Jilbab. Sumber idenya adalah dari sifat romantisme saya, Jika saya ingin mendekat kepada kekasih saya maka hal pertama adalah saya harus mempercantik diri, ALLAH menyukai perempuan yang menutup auratnya dengan hijab, perhiasan seorang perempuan muslimah adalah akhlaknya yang solehah, orang akan langsung mengenali saya bahwa saya adalah muslim karena jilbab saya, karena jika tidak maka saya tidak ada bedanya dengan yang bukan … iya HANYA ini langkah awal saya. HANYA ini.
Kemudian tarikan tarikan ALLAH terus membetot ubun-ubun saya untuk melepaskan semua atribut kejahiliahan saya … TANPA saya sadari, saya mulai mencintai hal-hal yang menuju kepada sang pemilik napas saya, tanpa saya sadari saya terbawa arus kebaikan, saya tenggelam didanau pengajian, saya terdampar dipadang illalang yang berisi dzikir, saya bermahkotakan Al Quran dan Hadits, saya tiba-tiba sangat mencintai tahajud, saya menjadi seperti penari dalam kalimat taubah dan hamdalah
Dalam proses kemudian, saya mulai meninggalkan rok mini saya, berhenti memakai tanktop, bahkan blus lengan pendek apalagi celana pendek saya jauh saya tanggalkan… Lalu saya mulai berhenti mewarnai dan meluruskan rambut gelombang saya … dan entah mengapa saya merasa lebih cantik dengan membuang jauh-jauh pakaian itu, sahabat saya bilang “De, yang penting kan hati, loe tidak perlu berjilbab pun loe bisa menjadi baik“, sahabat saya tidak salah tapi untuk saya jilbab adalah sifat taat terhadap ALLAH dan sifat sosial saya dari menjaga diri saya terhadap tarikan tarikan mata mahluk berburung
Bukankah indah akan semakin indah bila tertutup, akan menarik jika ia tidak terlihat, akan tetap menjadi misteri, yang tidak pernah akan selesai kecuali memiliki, sesuatu yang tidak bisa disingkap apalagi disentuh akan menimbulkan kerinduan… yang tersembunyi dengan baik dan terjaga akan memiliki nilai yang tinggi… tanpa hijab, tidak ada daya tarik, tidak ada KERINDUAN… bukankah ALLAH adalah misteri, dan tersembunyi maka kita semua merindukanNYA, bisa dibayangkan jika ALLAH terlihat oleh mata dunia kita kan? :)
Iya, inilah saya yang tidak pernah punya jawaban mengapa saya tiba-tiba kesetrum dan mengenakan jilbab … hanya ALLAH yang memiliki jawabannya karena saya tidak sanggup menjawab, yang pasti ketika kening menyentuh sajadah, ketika airmata tumpah saat tahajud, ketika tangan terangkat tinggi-tinggi untuk memohon ampunan, ketika titik NOL adalah titik kepasrahan saya atas semua yang ALLAH titipkan kepada saya, ketika tidak ada lagi jarak antara ALLAH dan saya, ketika jilbab saya menutup dada saya, ketika rok panjang semata kaki menjadi perhiasan saya kini, maka inilah kebahagian yang sesungguhnya saya cari kemarin …
Doakan saya kuat yah dan istiqomah dengan langkah yang saya ayunkan ini … Doakan saya kuat dan istiqomah yah dengan tarian tanpa topeng ini, dengan dawai tasbih dan hamdallah… saya ingin berpulang dengan pakaian yang disukai ALLAH
Ya ALLAH kuatkan saya, hingga saya menutup mata, mempertanggung jawabkan semua perbuatan saya di mahkamah agung milik MU …
Jodoh dan Kedewasaan Kita
Jodoh adalah problema serius, terutama bagi para Muslimah. Kemana pun mereka melangkah,
pertanyaan-pertanyaan “kreatif” tiada henti membayangi. Kapan aku menikah? Aku rindu seorang
pendamping, namun siapa? Aku iri melihat wanita muda menggendong bayi, kapan giliranku dipanggil ibu? Aku jadi ragu, benarkah aku punya jodoh? Atau jangan-jangan Tuhan berlaku tidak adil?
Jodoh serasa ringan diucap, tapi rumit dalam realita.
Kebanyakan orang ketika berbicara soal jodoh selalu bertolak dari sebuah gambaran ideal tentang kehidupan rumah tangga. Otomatis dia lalu berpikir serius tentang kriteria calon idaman. Nah, di sinilah segala sedu-sedan pembicaraan soal jodoh itu berawal. Pada mulanya, kriteria calon hanya menjadi ‘bagian masalah’, namun kemudian justru menjadi inti permasalahan itu sendiri.
Di sini orang berlomba mengajukan “standardisasi” calon: wajah rupawan, berpendidikan tinggi, wawasan luas, orang tua kaya, profesi mapan, latar belakang keluarga harmonis, dan tentu saja kualitas keshalihan.
Ketika ditanya, haruskah seideal itu? Jawabnya ringan,“Apa salahnya? Ikhtiar tidak apa, kan?” Memang, ada juga jawaban lain, “Saya tidak pernah menuntut. Yang penting bagi saya calon yang shalih saja.” Sayangnya, jawaban itu diucapkan ketika gurat-gurat keriput mulai menghiasi wajah. Dulu ketika masih fresh, sekadar senyum pun mahal.
Tidak ada satu pun dalih, bahwa peluang jodoh lebih cepat didapatkan oleh mereka yang memiliki sifat superior (serbaunggul). Memperhitungkan kriteria calon memang sesuai sunnah, namun kriteria tidak pernah menjadi penentu sulit atau mudahnya orang menikah.
Pengalaman riil di lapangan kerap kali menjungkirbalikkan prasangka-prasangka kita selama ini.
Jodoh, jika direnungkan, sebenarnya lebih bergantung pada kedewasaan kita. Banyak orang merintih pilu, menghiba dalam doa, memohon kemurahan Allah, sekaligus menuntut keadilan-Nya. Namun prestasi terbaik mereka hanya sebatas menuntut, tidak tampak bukti kesungguhan untuk menjemput kehidupan rumah tangga.
Mereka bayangkan kehidupan rumah tangga itu indah,bahkan lebih indah dari film-film picisan ala bintang India, Sahrukh Khan. Mereka tidak memandang bahwa kehidupan keluarga adalah arena perjuangan, penuh liku dan ujian, dibutuhkan napas kesabaran panjang, kadang kegetiran mampir susul-menyusul. Mereka hanya siap menjadi raja atau ratu, tidak pernah menyiapkan diri untuk berletih-letih membina keluarga.
Kehidupan keluarga tidak berbeda dengan kehidupan individu, hanya dalam soal ujian dan beban jauh lebih berat. Jika seseorang masih single, lalu dibuai penyakit malas dan manja, kehidupan keluarga macam apa yang dia impikan?
Pendidikan, lingkungan, dan media membesarkan generasi muda kita menjadi manusia-manusia yang rapuh. Mereka sangat pakar dalam memahami sebuah gambar kehidupan yang ideal, namun lemah nyali ketika didesak untuk meraih keidealan itu dengan pengorbanan. Jika harus ideal, mereka menuntut orang lain yang menyediakannya.
Adapun mereka cukup ongkang-ongkang kaki. Kesulitan itu pada akhirnya kita ciptakan sendiri, bukan dari siapa pun.
Bagaimana mungkin Allah akan memberi nikmat jodoh,jika kita tidak pernah siap untuk itu? “Tidaklah Allah membebani seseorang melainkan sekadar sesuai kesanggupannya.” (QS Al Baqarah, 286). Di balik fenomena “telat nikah” sebenarnya ada bukti-bukti kasih sayang Allah SWT.
Ketika sifat kedewasaan telah menjadi jiwa, jodoh itu akan datang tanpa harus dirintihkan. Kala itu hati
seseorang telah bulat utuh, siap menerima realita kehidupan rumah tangga, manis atau getirnya, dengan lapang dada.
Jangan pernah lagi bertanya, mana jodohku? Namun bertanyalah, sudah dewasakah aku?
Wallahu a’lam bisshawaab.
wassalamu’alaykum wr wb
pertanyaan-pertanyaan “kreatif” tiada henti membayangi. Kapan aku menikah? Aku rindu seorang
pendamping, namun siapa? Aku iri melihat wanita muda menggendong bayi, kapan giliranku dipanggil ibu? Aku jadi ragu, benarkah aku punya jodoh? Atau jangan-jangan Tuhan berlaku tidak adil?
Jodoh serasa ringan diucap, tapi rumit dalam realita.
Kebanyakan orang ketika berbicara soal jodoh selalu bertolak dari sebuah gambaran ideal tentang kehidupan rumah tangga. Otomatis dia lalu berpikir serius tentang kriteria calon idaman. Nah, di sinilah segala sedu-sedan pembicaraan soal jodoh itu berawal. Pada mulanya, kriteria calon hanya menjadi ‘bagian masalah’, namun kemudian justru menjadi inti permasalahan itu sendiri.
Di sini orang berlomba mengajukan “standardisasi” calon: wajah rupawan, berpendidikan tinggi, wawasan luas, orang tua kaya, profesi mapan, latar belakang keluarga harmonis, dan tentu saja kualitas keshalihan.
Ketika ditanya, haruskah seideal itu? Jawabnya ringan,“Apa salahnya? Ikhtiar tidak apa, kan?” Memang, ada juga jawaban lain, “Saya tidak pernah menuntut. Yang penting bagi saya calon yang shalih saja.” Sayangnya, jawaban itu diucapkan ketika gurat-gurat keriput mulai menghiasi wajah. Dulu ketika masih fresh, sekadar senyum pun mahal.
Tidak ada satu pun dalih, bahwa peluang jodoh lebih cepat didapatkan oleh mereka yang memiliki sifat superior (serbaunggul). Memperhitungkan kriteria calon memang sesuai sunnah, namun kriteria tidak pernah menjadi penentu sulit atau mudahnya orang menikah.
Pengalaman riil di lapangan kerap kali menjungkirbalikkan prasangka-prasangka kita selama ini.
Jodoh, jika direnungkan, sebenarnya lebih bergantung pada kedewasaan kita. Banyak orang merintih pilu, menghiba dalam doa, memohon kemurahan Allah, sekaligus menuntut keadilan-Nya. Namun prestasi terbaik mereka hanya sebatas menuntut, tidak tampak bukti kesungguhan untuk menjemput kehidupan rumah tangga.
Mereka bayangkan kehidupan rumah tangga itu indah,bahkan lebih indah dari film-film picisan ala bintang India, Sahrukh Khan. Mereka tidak memandang bahwa kehidupan keluarga adalah arena perjuangan, penuh liku dan ujian, dibutuhkan napas kesabaran panjang, kadang kegetiran mampir susul-menyusul. Mereka hanya siap menjadi raja atau ratu, tidak pernah menyiapkan diri untuk berletih-letih membina keluarga.
Kehidupan keluarga tidak berbeda dengan kehidupan individu, hanya dalam soal ujian dan beban jauh lebih berat. Jika seseorang masih single, lalu dibuai penyakit malas dan manja, kehidupan keluarga macam apa yang dia impikan?
Pendidikan, lingkungan, dan media membesarkan generasi muda kita menjadi manusia-manusia yang rapuh. Mereka sangat pakar dalam memahami sebuah gambar kehidupan yang ideal, namun lemah nyali ketika didesak untuk meraih keidealan itu dengan pengorbanan. Jika harus ideal, mereka menuntut orang lain yang menyediakannya.
Adapun mereka cukup ongkang-ongkang kaki. Kesulitan itu pada akhirnya kita ciptakan sendiri, bukan dari siapa pun.
Bagaimana mungkin Allah akan memberi nikmat jodoh,jika kita tidak pernah siap untuk itu? “Tidaklah Allah membebani seseorang melainkan sekadar sesuai kesanggupannya.” (QS Al Baqarah, 286). Di balik fenomena “telat nikah” sebenarnya ada bukti-bukti kasih sayang Allah SWT.
Ketika sifat kedewasaan telah menjadi jiwa, jodoh itu akan datang tanpa harus dirintihkan. Kala itu hati
seseorang telah bulat utuh, siap menerima realita kehidupan rumah tangga, manis atau getirnya, dengan lapang dada.
Jangan pernah lagi bertanya, mana jodohku? Namun bertanyalah, sudah dewasakah aku?
Wallahu a’lam bisshawaab.
wassalamu’alaykum wr wb
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ♥Ummu Habibah♥Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ
Inilah sosok wanita yang patut dijadikan teladan bagi muslimah zaman sekarang. Bagaimana tidak? orang-orang terdekat dan dicintainya merupakan musuh baginya. Mereka berusaha memurtadkan dan memalingkannya dari jalan kebenaran. Dialah salah seorang ummul mukminin yang banyak diuji keimanannya.
Sosok tersebut adalah Ramlah binti Abu Sufyan, putri seorang pemuka Quraisy dan pemimpin orang-orang musyrik hingga penaklukan Mekah. Akan tetapi, Ramlah binti Abu Sufyan tetap beriman sekalipun ayahnya memaksa dirinya untuk kafir ketika itu. Abu Sufyan tak kuasa memaksakan kehendaknya, justru anaknya menunjukkan pendirian yang kuat dan kemantapan tekad. Beliau rela menanggung beban yang melelahkan dan beban berat karena memperjuangkan akidahnya.
Pada mulanya beliau menikah dengan Ubaidullah bin Jahsy, seorang muslim seperti beliau. Tatkala kekejaman kaum kafir terhadap kaum muslimin, Ramlah hijrah menuju Habsyah bersama suaminya. Disanalah beliau melahirkan seorang anak perempuan, yang diberi nama Habibah. Dengan nama anaknya inilah beliau dijuluki (Ummu Habibah).
Ummu habibah senantiasa bersabar dalam memikul beban lantaran memperjuangkan diennya dalam keterasingan dan hanya seorang diri, jauh dari keluarga dan kampung halaman, bahkan terjadi musibah yang tidak dia sangka sebelumnya. Beliau bercerita, “Aku melihat dalam mimpi, suamiku dengan bentuk yang sangat buruk dan menakutkan. Aku pun terperanjat dan bangun, kemudian aku memohon perlindungan kepada Allah SWT dari hal itu. Ternyata tatkala pagi suamiku telah memeluk agama Nasrani. Kuceritakan mimpiku kepadanya, namun ia tidak menggubrisnya.”
Suaminya mencoba dengan segala kemampuan untuk memurtadkannya, namun Ummu Habibah tetap tak bergeming. Bahkan beliau justru mengajak suaminya untuk kembali ke Islam, walaupun ditolak mentah-mentah dan malah suaminya semakin asyik dengan khamr. Hal ini berlangsung hingga ia meninggal.
Hari-hari berlalu di bumi hijrah, dengan ujian-ujian berat menemani Ummu habibah. Terapi dengan keimanan yang dikaruniakan Allah SWT, dirinya mampu menghadapinya. Suatu malam, dia melihat dalam mimpinya ada yang memanggilnya “Wahai ummu mukminin…!”. Beliaupun terperanjat bangun. Beliau menakwilkan mimpi tersebut bahwa Rasulullah SAW kelak akan menikahinya.
Setelah selesai masa iddah-nya, tiba-tiba ada seorang budak wanita (jariyah) dari Najasyi yang memberitahukan kepada beliau bahwa Rasulullah SAW telah meminangnya. Alangkah bahagianya beliau mendengar kabar gembira tersebut, sehingga beliau berkata, “Semoga Allah memberikan kabar gembira untukmu.” Lantas karena senangnya, beliau menanggalkan gelang kakinya lalu diberikan kepada budak wanita yang membawa kabar tersebut. Setelah itu, beliau meminta Khalid bin Sa’id bin Al-‘Ash untuk menjadi wakil baginya menerima lamaran raja Najasy. Rasulullah bertemu dengannya pada tahun ke enam atau ke tujuh Hijriyah. Kala itu Ummu Habibah berumur 40 tahun.
Ummu Habibah menempatkan urusan agama pada tempat yang pertama. Beliau utamakan akidahnya daripada keluarga. Beliau menyatakan bahwa loyalitas beliau adalah untuk Allah dan Rasul-Nya bukan untuk seorang pun selain keduanya.
Dikutip dari majalah Nikah Vol. 5, No. 5, Agustus 2006
Sosok tersebut adalah Ramlah binti Abu Sufyan, putri seorang pemuka Quraisy dan pemimpin orang-orang musyrik hingga penaklukan Mekah. Akan tetapi, Ramlah binti Abu Sufyan tetap beriman sekalipun ayahnya memaksa dirinya untuk kafir ketika itu. Abu Sufyan tak kuasa memaksakan kehendaknya, justru anaknya menunjukkan pendirian yang kuat dan kemantapan tekad. Beliau rela menanggung beban yang melelahkan dan beban berat karena memperjuangkan akidahnya.
Pada mulanya beliau menikah dengan Ubaidullah bin Jahsy, seorang muslim seperti beliau. Tatkala kekejaman kaum kafir terhadap kaum muslimin, Ramlah hijrah menuju Habsyah bersama suaminya. Disanalah beliau melahirkan seorang anak perempuan, yang diberi nama Habibah. Dengan nama anaknya inilah beliau dijuluki (Ummu Habibah).
Ummu habibah senantiasa bersabar dalam memikul beban lantaran memperjuangkan diennya dalam keterasingan dan hanya seorang diri, jauh dari keluarga dan kampung halaman, bahkan terjadi musibah yang tidak dia sangka sebelumnya. Beliau bercerita, “Aku melihat dalam mimpi, suamiku dengan bentuk yang sangat buruk dan menakutkan. Aku pun terperanjat dan bangun, kemudian aku memohon perlindungan kepada Allah SWT dari hal itu. Ternyata tatkala pagi suamiku telah memeluk agama Nasrani. Kuceritakan mimpiku kepadanya, namun ia tidak menggubrisnya.”
Suaminya mencoba dengan segala kemampuan untuk memurtadkannya, namun Ummu Habibah tetap tak bergeming. Bahkan beliau justru mengajak suaminya untuk kembali ke Islam, walaupun ditolak mentah-mentah dan malah suaminya semakin asyik dengan khamr. Hal ini berlangsung hingga ia meninggal.
Hari-hari berlalu di bumi hijrah, dengan ujian-ujian berat menemani Ummu habibah. Terapi dengan keimanan yang dikaruniakan Allah SWT, dirinya mampu menghadapinya. Suatu malam, dia melihat dalam mimpinya ada yang memanggilnya “Wahai ummu mukminin…!”. Beliaupun terperanjat bangun. Beliau menakwilkan mimpi tersebut bahwa Rasulullah SAW kelak akan menikahinya.
Setelah selesai masa iddah-nya, tiba-tiba ada seorang budak wanita (jariyah) dari Najasyi yang memberitahukan kepada beliau bahwa Rasulullah SAW telah meminangnya. Alangkah bahagianya beliau mendengar kabar gembira tersebut, sehingga beliau berkata, “Semoga Allah memberikan kabar gembira untukmu.” Lantas karena senangnya, beliau menanggalkan gelang kakinya lalu diberikan kepada budak wanita yang membawa kabar tersebut. Setelah itu, beliau meminta Khalid bin Sa’id bin Al-‘Ash untuk menjadi wakil baginya menerima lamaran raja Najasy. Rasulullah bertemu dengannya pada tahun ke enam atau ke tujuh Hijriyah. Kala itu Ummu Habibah berumur 40 tahun.
Ummu Habibah menempatkan urusan agama pada tempat yang pertama. Beliau utamakan akidahnya daripada keluarga. Beliau menyatakan bahwa loyalitas beliau adalah untuk Allah dan Rasul-Nya bukan untuk seorang pun selain keduanya.
Dikutip dari majalah Nikah Vol. 5, No. 5, Agustus 2006
Sepucuk Surat Buat Seorang Istri
Apa kiranya yang layak untuk mengawali surat yang aku untaikan untukmu ? apakah aku akan memberimu madu ? apakah aku akan menghiburmu ? Tidak ….. sekali-kali tidak ….. aku tak akan mempersembahkan hiburan dan juga madu kepadamu …..Akan tetapi aku ingin mengungkapkan kata : “ Berbahagialah engkau ….. kemudian berbahagialah engkau …..benar, engkau adalah seorang istri mujahid sang pahlawan, yang telah mengangkat kemulianya pada hari dimana para lelaki menjadi hina. Beliau telah sampai ke medan jihad, pada hari batok kepala mereka diinjak-injak dipenjuru dunia. Maka berbahagialah engkau karena engkau akan mendapatkan syafaat dari as syahid – insya Allah -, karena ia dapat memberi syafaat tujuh puluh kerabatnya “.
Sementara engkau sendiri wahai saudariku ….. engkau seorang sosok wanita penyabar, yang telah setia mendampingi sang suami dalam menghadapi berbagai macam ujian dengan sabar sampai akhir hidupnya. Engkau selalu ridho kepada Robmu dan ridho kepada suamimu. Maka selamat berbahagia wahai saudariku dengan datangnya nikmat ini….. engkaulah yang telah dipilih oleh Allah diantara keluargamu, bahkan diantara kaum wanita sedunia untuk menjadi ranjang bagi seorang pemuda Islam yang telah menjual dunianya dengan akhirat, dan Allah memilihmu dengan diberi ujian ini. Yang semuanya jika tidak datang kepadamu dari suamimu maka itu semua cukup membuatmu dengan ujian itu menjadi suatu kebanggaan, dan menjadi pahala yang paling besar. Semoga Allah menetapkan bagimu kedudukan yang agung di dalam Jannah, yang tidak akan engkau dapatkan kecuali dengan amalmu dalam menghadapi besarnya musibah yang menimpamu. Maka pebaikilah selalu kesabaranmu dan pasrahkanlah dirimu hanya kepada Allah…..
Sesungguhnya orang-orang menyaksikan dirimu dengan pandangan marah ….. karena engkau adalah seorang istri yang mengusik pembaringan mereka, sementara mereka takut dengan perbuatan yang mereka lakukan. Mereka takut kalau sekiranya engkau menuntut balas akan perbuatan yang mereka lakukan terhadap suamimu, atau engkau didik anak-anakmu diwaktu kecil sepeninggal suamimu menjadi seperti bapaknya yang mulia dan gagah berani. Sungguh ! engkau telah membuat ketakutan mereka – musuh-musuh Allah -.
Sementara engkau sendiri wahai saudariku ….. engkau seorang sosok wanita penyabar, yang telah setia mendampingi sang suami dalam menghadapi berbagai macam ujian dengan sabar sampai akhir hidupnya. Engkau selalu ridho kepada Robmu dan ridho kepada suamimu. Maka selamat berbahagia wahai saudariku dengan datangnya nikmat ini….. engkaulah yang telah dipilih oleh Allah diantara keluargamu, bahkan diantara kaum wanita sedunia untuk menjadi ranjang bagi seorang pemuda Islam yang telah menjual dunianya dengan akhirat, dan Allah memilihmu dengan diberi ujian ini. Yang semuanya jika tidak datang kepadamu dari suamimu maka itu semua cukup membuatmu dengan ujian itu menjadi suatu kebanggaan, dan menjadi pahala yang paling besar. Semoga Allah menetapkan bagimu kedudukan yang agung di dalam Jannah, yang tidak akan engkau dapatkan kecuali dengan amalmu dalam menghadapi besarnya musibah yang menimpamu. Maka pebaikilah selalu kesabaranmu dan pasrahkanlah dirimu hanya kepada Allah…..
Sesungguhnya orang-orang menyaksikan dirimu dengan pandangan marah ….. karena engkau adalah seorang istri yang mengusik pembaringan mereka, sementara mereka takut dengan perbuatan yang mereka lakukan. Mereka takut kalau sekiranya engkau menuntut balas akan perbuatan yang mereka lakukan terhadap suamimu, atau engkau didik anak-anakmu diwaktu kecil sepeninggal suamimu menjadi seperti bapaknya yang mulia dan gagah berani. Sungguh ! engkau telah membuat ketakutan mereka – musuh-musuh Allah -.
[Taaruf] Surat buat dia... calon suamiku... ♥Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ Bagikan
Bismillahirrahmanirrahim.. .
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Pengasih. Assolatuwassalam ala Rasulillah. Sholawat dan Salam buat Nabi Muhammad saw, Pembawa Rahmat Seluruh Alam...
Salam sejahtera buatmu, semoga langkahmu tangkas dengan semangat juang Islam. Walau apapun yang kita lakukan, dasarilah ia dengan memohon kerIdhaanNya supaya setiap langkah itu beroleh keberkatan. Sungguh, pertemuan kita hanyalah melalui surat ini kerana Dia mahu menghijab kita daripada keburukan dan kejahatan yang tersembunyi.
Sesungguhnya, khusus ku dokumentasikan dalam bentuk tulisan akan terjemahan hatiku buatmu dengan harapan agarku dapat sampaikan sesuatu yang tersirat. Surat ini sebagai satu wadah yang memudahkanmu mengenal diriku yang paling tersembunyi sebelum ku menerima sebarang kata putus darimu. Sesungguhnya, surat ini adalah untuk memastikan kemaslahatan yang paling mantap bagi dirimu juga diriku sebelum dikau benar – benar mau meneruskan hasratmu itu, andai Dia mengizinkan. Saat ku tulis surat ini, telah ku persiapkan diri untuk menerima dengan hati yang terbuka apa saja keputusan darimu setelah dikau membaca keseluruhan isi kandungan surat ini. Ku pohon agar dikau membuat pertimbangankan berdasarkan iman didalam dadamu. Keputusan yang ku harapkan lahir demi ALLAH swt.
”Ya Tuhan, dia insan yang terlalu asing bagi diriku. Adakah dia benar – benar sekufu denganku? Sedang sekufu bagiku dilihat pada dien yang tertegak dalam dirinya dan bukan yang lain. Sungguh, aku tidak mampu menafsirkan dan mengukur kekayaan hati, kecantikan akhlak dan kerendahan dalam hatinya. Lantaran itu, padaMu aku minta dekatkan aku dengan kebenaranMu agarku menjadi teguh dalam pendirian. Karena diriku ummat akhir zaman yang punya banyak kelemahan yang jelas terlihat dimata dan tiada upaya melainkan hanya dengan izinMu ku mencapai segala sesuatu. Sungguh, ku akui kekurangan dan ku insafi kelemahan itu.”
Satu hakikat yang sukar ditolak dalam pertembungan fitrah seorang insan yaitu ingin mencapai kesempurnaan dan keseimbangan dengan ridha ALLAH. Islam menjadikan pernikahan sebagai jalan terhormat untuk menyatukan kasih – sayang di antara dua insan yang berbeda. Sungguh, sebuah pernikahan itu melambangkan peristiwa fitrah, fiqhiyah, dakwah, tarbiyah, sosial dan budaya.
Sesuatu yang perlu ku perjelaskan dengan sebaik – baiknya padamu agar dikau mengerti bahawasanya kehidupanku dikelilingi oleh barisan manusia yang memimpin erat tanganku untuk menunjuki ku ketika ku berada dalam keraguan dan kekeliruan. Ketahuilah, kehidupanku dihiasi oleh kehadiran insan – insan mulia ini. Mereka yang sentiasa sedia menjaga kesejahteraan diriku dan hubungan kami terbina dan diikat kerana ALLAH swt. Diriku amat menyakini yang dikau menyadari dan mengetahui akan kehadiran insan – insan ini dalam hidupku. Kehadiran mereka sangat berharga dalam hidupku. Mereka mengajarkanku tahu cara untuk mencapai ridha ALLAH. Mereka menyentuh hatiku hingga diriku mampu dan bersemangat untuk mengikis karat – karat jahilliyah daripada hidupku. Mereka melihat, memerhati dan menegur dengan penuh teliti dan hikmah untuk memastikan Islam berdiri tegak dalam hatiku. Mereka mendidikku dengan kesabaran, mereka menyampaikan dengan sepenuh tulus jiwa raga dari segala yang mereka miliki didunia ini untuk membentuk hatiku. Semuanya, berlaku hanya dengan izin dan pertolongan ALLAH. Tiada yang lebih mereka harapkan dariku melainkan penerusan kalimah ALLAH pada seluruh insan lain.
Sungguh, enggan ku kehilangan insan – insan ini hanya karena sebuah pernikahan. Sungguh, pasti ku akan menjadi lemah bila diriku berada jauh daripada aktivitas – aktivitas yang selama ini ku laksanakan karena ia sumber kekuatanku untuk terus hidup. Sungguh ku mengerti bahawa dibahu ku terpikul beban dakwah yang amat berat. Tiada yang lebih penting dalam hidupku melainkan terus berada diatas jalan ini. Sesungguhnya, seringkali dalam munajatku meminta agar Dia memberiku hati yang sentiasa tetap untuk berjuang diatas jalan ini. Munajatku meminta Dia mengizinkanku untuk sentiasa tulus dan ikhlas bekerja untuk Islam.
Sungguh, seorang isteri hanya sebagai barang perhiasan yang tidak kekal; pinjaman semata – mata.
Sungguh, tonggak utama dalam mencapai rumahtangga yang kekal ialah terletak pada tujuan yang mau kita capai. Rumahtangga Islam telah banyak hilang kini. Banyak rumahtangga tiada mengecapi kebahagiaan hakiki yang tidak tercapai dengan keindahan; rumah dan perabot tetapi sebenarnya datang daripada jiwa yang bertaqwa kepada ALLAH. Kebahagiaan itu dirasakan dari dalam, bukan dari luar [ar rum:21].
Ku kutipkan kata – kata Zainab Al Ghazali Al-Zubaili khusus buatmu agar dikau mengerti maksud sebenarnya dibalik semua perkara yang ku catatkan diatas. Perhatikan dan fahamilah setiap perkataannya dengan kekuatan imanmu.
"Hak diriku untuk mengajukan syarat kepadamu supaya tidak menghalangiku untuk berjihad di jalan Allah S.W.T, di mana diriku telah diletakkan tugas-tugas dan tanggungjawab sebagai mujahidin. Janganlah dikau bertanya apa yang akan ku lakukan, tetapi hendaklah dikau yakin dan percaya sepenuhnya akan tindakanku. Dan, sekiranya berlaku perkataan di antara pernikahan dengan dakwah, maka, akan berakhir pernikhan dan kekal dakwah kepada Allah S.W.T. Diri ini meminta kepadamu supaya dikau menunaikan janjimu. Janganlah dikau tanya dengan siapakah diriku akan berjumpa. Diri ini berdoa kepada Allah S.W.T supaya ALLAH jadikan balasan jihad yang ku lakukan ini sebahagiannya adalah buatmu, andainya amalku ini diterima oleh Allah S.W.T."
”Ya Tuhanku, kefahaman dan fikrah Islam kami berada pada jalan yang mungkin bukan sealiran. Dalam ketidaksetaraan itu, ku coba untuk mencari titik persamaan... Tuhan, Engkau yang meneguhkan hatiku untuk menulis surat ini buatnya. Yang melaluinya, ku biarkan dia membuat pilihan diatas namaMu Yang Maha Agung. Andai dia sudi menerima diriku, maka permudahkan urusan kami dan berkati kehidupan kami sepanjang kehidupan kami. Bukakan hatiku untuk menerima dan melihat dia dari sudut keindahan agama yang dia letakkan dalam dirinya andai benar diriku buatnya. Cukupkan rasa ketenangan hatiku dengan kedamaian yang dia miliki karena tertegaknya kalimat Islam dalam hati dan perbuatannya andai benar dia selayaknya untukku. Berikan taufiq dan hidayahMu agar dia menjadi teman dan penguat dalam wasilah perjuanganku. Andainya dia memilih sebaliknya, hatiku akan tetap melihat dan percaya yang Engkau tidak menciptakan sesuatu dengan sia – sia. Sungguh, gantikanlah sesuatu yang hilang daripada pada kami dengan sesuatu yang lebih baik buat kami. Karena diriku ingin corak cinta yang tak luput karena namaMu dan baitul dakwah yang sering sujud ditelapak kakiMu...”
Wallahu a’lam;
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Pengasih. Assolatuwassalam ala Rasulillah. Sholawat dan Salam buat Nabi Muhammad saw, Pembawa Rahmat Seluruh Alam...
Salam sejahtera buatmu, semoga langkahmu tangkas dengan semangat juang Islam. Walau apapun yang kita lakukan, dasarilah ia dengan memohon kerIdhaanNya supaya setiap langkah itu beroleh keberkatan. Sungguh, pertemuan kita hanyalah melalui surat ini kerana Dia mahu menghijab kita daripada keburukan dan kejahatan yang tersembunyi.
Sesungguhnya, khusus ku dokumentasikan dalam bentuk tulisan akan terjemahan hatiku buatmu dengan harapan agarku dapat sampaikan sesuatu yang tersirat. Surat ini sebagai satu wadah yang memudahkanmu mengenal diriku yang paling tersembunyi sebelum ku menerima sebarang kata putus darimu. Sesungguhnya, surat ini adalah untuk memastikan kemaslahatan yang paling mantap bagi dirimu juga diriku sebelum dikau benar – benar mau meneruskan hasratmu itu, andai Dia mengizinkan. Saat ku tulis surat ini, telah ku persiapkan diri untuk menerima dengan hati yang terbuka apa saja keputusan darimu setelah dikau membaca keseluruhan isi kandungan surat ini. Ku pohon agar dikau membuat pertimbangankan berdasarkan iman didalam dadamu. Keputusan yang ku harapkan lahir demi ALLAH swt.
”Ya Tuhan, dia insan yang terlalu asing bagi diriku. Adakah dia benar – benar sekufu denganku? Sedang sekufu bagiku dilihat pada dien yang tertegak dalam dirinya dan bukan yang lain. Sungguh, aku tidak mampu menafsirkan dan mengukur kekayaan hati, kecantikan akhlak dan kerendahan dalam hatinya. Lantaran itu, padaMu aku minta dekatkan aku dengan kebenaranMu agarku menjadi teguh dalam pendirian. Karena diriku ummat akhir zaman yang punya banyak kelemahan yang jelas terlihat dimata dan tiada upaya melainkan hanya dengan izinMu ku mencapai segala sesuatu. Sungguh, ku akui kekurangan dan ku insafi kelemahan itu.”
Satu hakikat yang sukar ditolak dalam pertembungan fitrah seorang insan yaitu ingin mencapai kesempurnaan dan keseimbangan dengan ridha ALLAH. Islam menjadikan pernikahan sebagai jalan terhormat untuk menyatukan kasih – sayang di antara dua insan yang berbeda. Sungguh, sebuah pernikahan itu melambangkan peristiwa fitrah, fiqhiyah, dakwah, tarbiyah, sosial dan budaya.
Sesuatu yang perlu ku perjelaskan dengan sebaik – baiknya padamu agar dikau mengerti bahawasanya kehidupanku dikelilingi oleh barisan manusia yang memimpin erat tanganku untuk menunjuki ku ketika ku berada dalam keraguan dan kekeliruan. Ketahuilah, kehidupanku dihiasi oleh kehadiran insan – insan mulia ini. Mereka yang sentiasa sedia menjaga kesejahteraan diriku dan hubungan kami terbina dan diikat kerana ALLAH swt. Diriku amat menyakini yang dikau menyadari dan mengetahui akan kehadiran insan – insan ini dalam hidupku. Kehadiran mereka sangat berharga dalam hidupku. Mereka mengajarkanku tahu cara untuk mencapai ridha ALLAH. Mereka menyentuh hatiku hingga diriku mampu dan bersemangat untuk mengikis karat – karat jahilliyah daripada hidupku. Mereka melihat, memerhati dan menegur dengan penuh teliti dan hikmah untuk memastikan Islam berdiri tegak dalam hatiku. Mereka mendidikku dengan kesabaran, mereka menyampaikan dengan sepenuh tulus jiwa raga dari segala yang mereka miliki didunia ini untuk membentuk hatiku. Semuanya, berlaku hanya dengan izin dan pertolongan ALLAH. Tiada yang lebih mereka harapkan dariku melainkan penerusan kalimah ALLAH pada seluruh insan lain.
Sungguh, enggan ku kehilangan insan – insan ini hanya karena sebuah pernikahan. Sungguh, pasti ku akan menjadi lemah bila diriku berada jauh daripada aktivitas – aktivitas yang selama ini ku laksanakan karena ia sumber kekuatanku untuk terus hidup. Sungguh ku mengerti bahawa dibahu ku terpikul beban dakwah yang amat berat. Tiada yang lebih penting dalam hidupku melainkan terus berada diatas jalan ini. Sesungguhnya, seringkali dalam munajatku meminta agar Dia memberiku hati yang sentiasa tetap untuk berjuang diatas jalan ini. Munajatku meminta Dia mengizinkanku untuk sentiasa tulus dan ikhlas bekerja untuk Islam.
Sungguh, seorang isteri hanya sebagai barang perhiasan yang tidak kekal; pinjaman semata – mata.
Sungguh, tonggak utama dalam mencapai rumahtangga yang kekal ialah terletak pada tujuan yang mau kita capai. Rumahtangga Islam telah banyak hilang kini. Banyak rumahtangga tiada mengecapi kebahagiaan hakiki yang tidak tercapai dengan keindahan; rumah dan perabot tetapi sebenarnya datang daripada jiwa yang bertaqwa kepada ALLAH. Kebahagiaan itu dirasakan dari dalam, bukan dari luar [ar rum:21].
Ku kutipkan kata – kata Zainab Al Ghazali Al-Zubaili khusus buatmu agar dikau mengerti maksud sebenarnya dibalik semua perkara yang ku catatkan diatas. Perhatikan dan fahamilah setiap perkataannya dengan kekuatan imanmu.
"Hak diriku untuk mengajukan syarat kepadamu supaya tidak menghalangiku untuk berjihad di jalan Allah S.W.T, di mana diriku telah diletakkan tugas-tugas dan tanggungjawab sebagai mujahidin. Janganlah dikau bertanya apa yang akan ku lakukan, tetapi hendaklah dikau yakin dan percaya sepenuhnya akan tindakanku. Dan, sekiranya berlaku perkataan di antara pernikahan dengan dakwah, maka, akan berakhir pernikhan dan kekal dakwah kepada Allah S.W.T. Diri ini meminta kepadamu supaya dikau menunaikan janjimu. Janganlah dikau tanya dengan siapakah diriku akan berjumpa. Diri ini berdoa kepada Allah S.W.T supaya ALLAH jadikan balasan jihad yang ku lakukan ini sebahagiannya adalah buatmu, andainya amalku ini diterima oleh Allah S.W.T."
”Ya Tuhanku, kefahaman dan fikrah Islam kami berada pada jalan yang mungkin bukan sealiran. Dalam ketidaksetaraan itu, ku coba untuk mencari titik persamaan... Tuhan, Engkau yang meneguhkan hatiku untuk menulis surat ini buatnya. Yang melaluinya, ku biarkan dia membuat pilihan diatas namaMu Yang Maha Agung. Andai dia sudi menerima diriku, maka permudahkan urusan kami dan berkati kehidupan kami sepanjang kehidupan kami. Bukakan hatiku untuk menerima dan melihat dia dari sudut keindahan agama yang dia letakkan dalam dirinya andai benar diriku buatnya. Cukupkan rasa ketenangan hatiku dengan kedamaian yang dia miliki karena tertegaknya kalimat Islam dalam hati dan perbuatannya andai benar dia selayaknya untukku. Berikan taufiq dan hidayahMu agar dia menjadi teman dan penguat dalam wasilah perjuanganku. Andainya dia memilih sebaliknya, hatiku akan tetap melihat dan percaya yang Engkau tidak menciptakan sesuatu dengan sia – sia. Sungguh, gantikanlah sesuatu yang hilang daripada pada kami dengan sesuatu yang lebih baik buat kami. Karena diriku ingin corak cinta yang tak luput karena namaMu dan baitul dakwah yang sering sujud ditelapak kakiMu...”
Wallahu a’lam;
YA ALLAH, AKU JATUH CINTA♥Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ
Ya Allah,
kudatang lagi pada-Mu
dengan segudang gundah gulana
dengan pengharapan dan penghibaan
tuk memohon pada-Mu,
cabutlah rasa itu
Ya Allah, dosa-dosa telah
kulakukan karena rasa itu
Ya Allah,
kutitip hati ini pada-Mu
Ya Allah,
maafkanlah hamba-Mu yang malang ini
atas semua ketergesa-gesaanku
Ya Allah,
Jika kutelah jatuh cinta
Ku ingin semua telah terbalut oleh ridha-Mu
Ku ingin semua telah terikat oleh hukum yang syar’i
Ya Allah,
Jika ku jatuh cinta
Izinkanlah dengan lelaki yang dapat menambah cintaku pada-Mu
yang dapat menambah keta’atanku pada-Mu
yang dapat membantuku untuk meraih syurga-Mu
Ya Allah,
Izinkan aku tuk jatuh cinta
pada lelaki yang mencintaiku karena-Mu
lelaki yang menerimaku apa adanya
lelaki yang dapat menyayangiku
kudatang lagi pada-Mu
dengan segudang gundah gulana
dengan pengharapan dan penghibaan
tuk memohon pada-Mu,
cabutlah rasa itu
Ya Allah, dosa-dosa telah
kulakukan karena rasa itu
Ya Allah,
kutitip hati ini pada-Mu
Ya Allah,
maafkanlah hamba-Mu yang malang ini
atas semua ketergesa-gesaanku
Ya Allah,
Jika kutelah jatuh cinta
Ku ingin semua telah terbalut oleh ridha-Mu
Ku ingin semua telah terikat oleh hukum yang syar’i
Ya Allah,
Jika ku jatuh cinta
Izinkanlah dengan lelaki yang dapat menambah cintaku pada-Mu
yang dapat menambah keta’atanku pada-Mu
yang dapat membantuku untuk meraih syurga-Mu
Ya Allah,
Izinkan aku tuk jatuh cinta
pada lelaki yang mencintaiku karena-Mu
lelaki yang menerimaku apa adanya
lelaki yang dapat menyayangiku
Renungan
Hanya Engkau yang maha menentukan hasil dari semua usaha, aku tak sanggup mendengarkan hasil perhitungan-Mu saat ini.
Amalanku yang dijejali riya’ semoga Engkau ampuni. Berapa kali shadaqohku?
Ah lagi-lagi aku malu pada kotak shodaqoh, pada tangan kanan kiri yang selalu melihat ketika kurogoh uang saku. Yang kumasukkan hanya secarik uang kertas yang paling kecil dan lusuh.
Aku tak mampu menghisab diri dari kebaikan dan keburukan, dari amalan dan dosa, apalagi dari ikhlas dan riya’.
Sholat pun sering telat dan kadang pula lalai, apalagi untuk hadir di majelis-majelis dakwah, banyak yang ku sia-siakan atas umur yang KAu anugerahkan padaKU.
Bukan terlalu banyak, tapi terlalu kecil dan tak ter-indera apa yang sudah kulakukan di dunia ini untuk kebaikan dunia akheratku. Semuanya aku kembalikan pada-Mu, kulewati hari-hariku tanpa makna secuil pun yang tergores di kalbu. Bukan ini mauku … Bukan ini tujuanku …
Tapi inilah yang sudah kudapat sampai saat ini … Sebuah keterlambatan …
Ya Allah, terangkanlah padaku tentang makna keterlambatan. Semuanya sudah berjalan jauh, tapi aku masih berlari kecil di tempat. Lelah ini kulahap sendiri. Ingin rasanya berlari sekencang mungkin untuk menyusul mereka yang telah jauh.
Ya Allah, berikanlah hamba keluangan dan kesempatan untuk menangis di pangkuan-Mu, untuk mengejar keterlambatan ini.
Ya Allah, ijinkanlah hamba-Mu ini memulai lagi. Merangkai malam-malam sunyi menjadi parade dzikir untuk-Mu. Mencuci diri dari noda, yang entah dari mana harus kumulai membersihkannya. Merangkak menggapai maghfirah-Mu.
Aku sangat menyadari betapa tidak pantasnya diri ini menerima anugerah-Mu itu. Tapi, apakah salah jika manusia dungu dan hina ini menginginkan syurga-Mu ya Rabb? …
Ya Allah … Ya Rabb … ijinkanlah aku menapaki keterlambatan dengan beribu semangat juang.
Agar aku bisa sampai kehadirat-Mu seperti juga mereka yang telah sampai mendahuluiku.
Ijinkanlah aku mendapatkan anugerah hidayah-Mu.
Amalanku yang dijejali riya’ semoga Engkau ampuni. Berapa kali shadaqohku?
Ah lagi-lagi aku malu pada kotak shodaqoh, pada tangan kanan kiri yang selalu melihat ketika kurogoh uang saku. Yang kumasukkan hanya secarik uang kertas yang paling kecil dan lusuh.
Aku tak mampu menghisab diri dari kebaikan dan keburukan, dari amalan dan dosa, apalagi dari ikhlas dan riya’.
Sholat pun sering telat dan kadang pula lalai, apalagi untuk hadir di majelis-majelis dakwah, banyak yang ku sia-siakan atas umur yang KAu anugerahkan padaKU.
Bukan terlalu banyak, tapi terlalu kecil dan tak ter-indera apa yang sudah kulakukan di dunia ini untuk kebaikan dunia akheratku. Semuanya aku kembalikan pada-Mu, kulewati hari-hariku tanpa makna secuil pun yang tergores di kalbu. Bukan ini mauku … Bukan ini tujuanku …
Tapi inilah yang sudah kudapat sampai saat ini … Sebuah keterlambatan …
Ya Allah, terangkanlah padaku tentang makna keterlambatan. Semuanya sudah berjalan jauh, tapi aku masih berlari kecil di tempat. Lelah ini kulahap sendiri. Ingin rasanya berlari sekencang mungkin untuk menyusul mereka yang telah jauh.
Ya Allah, berikanlah hamba keluangan dan kesempatan untuk menangis di pangkuan-Mu, untuk mengejar keterlambatan ini.
Ya Allah, ijinkanlah hamba-Mu ini memulai lagi. Merangkai malam-malam sunyi menjadi parade dzikir untuk-Mu. Mencuci diri dari noda, yang entah dari mana harus kumulai membersihkannya. Merangkak menggapai maghfirah-Mu.
Aku sangat menyadari betapa tidak pantasnya diri ini menerima anugerah-Mu itu. Tapi, apakah salah jika manusia dungu dan hina ini menginginkan syurga-Mu ya Rabb? …
Ya Allah … Ya Rabb … ijinkanlah aku menapaki keterlambatan dengan beribu semangat juang.
Agar aku bisa sampai kehadirat-Mu seperti juga mereka yang telah sampai mendahuluiku.
Ijinkanlah aku mendapatkan anugerah hidayah-Mu.
http://www.facebook.com/notes/muslimah-perindu-syurga-rki-muslimah/zrenunganz/129447503764720
Aku mencintaimu Suamiku, Karena ALLAH
========================== =======================
Kau benar suamiku, kau tlah mengingatkan diriku, sungguh beruntung aku memiliki suami seperti dirimu,aku mencintaimu wahai suamiku. Aku mencintaimu karena kau suamiku, aku juga mencintaimu karena ALLAH SWT. Ayat yang kaubaca dan kaujelaskan kandungannya adalah, satu ayat cinta diantara berjuta-juta ayat cinta yang diwahyukan ALLAH kepada manusia. Keteguhan imanmu mencintai kebenaran, ketaqwaan dan kesucian dalam hidup adalah juga ayat ayat cinta yang dianugerahkan Allah kepadaku dan anak dalam kandunganku. Aku berjanji kan setia menempatkan cinta yang kita bina dalam cahaya kerelaanNYA. (fatimah az-zahra)
========================== =======================
Selangkah demi selangkah
Kutapaki menjajari langkahmu
bertahun-tahun sudah …dalam suka dan duka
Tak ada selangkahpun kulalui
Tanpa bimbinganmu …
Tanpa perlindungan darimu …
Saat kuterpuruk dalam kebinasaan asa
Kau dongakkan wajahku agar tetap menatap ke depan
Kau topang raga lemah ini agar tetap tegak berdiri
Kau rengkuh aku dalam dekapmu
Kau beri aku kekuatan
Terimakasih sayang …
Apalah artiku tanpamu …
Ragaku ‘kan roboh tanpamu
Jiwaku ‘kan hampa tanpa keberadaanmu
Maafkan aku karena belum bisa jadi yang terbaik bagimu
Terimakasih sayang …
Atas segalanya …
Atas segala cinta …
Atas segala asa …
” Aku mencintaimu karena Allah SWT, dan akan selalu bersamamu hingga ujung waktuku “
~~~~~ I LOVE YOU … ABI ~~~~~
Kau benar suamiku, kau tlah mengingatkan diriku, sungguh beruntung aku memiliki suami seperti dirimu,aku mencintaimu wahai suamiku. Aku mencintaimu karena kau suamiku, aku juga mencintaimu karena ALLAH SWT. Ayat yang kaubaca dan kaujelaskan kandungannya adalah, satu ayat cinta diantara berjuta-juta ayat cinta yang diwahyukan ALLAH kepada manusia. Keteguhan imanmu mencintai kebenaran, ketaqwaan dan kesucian dalam hidup adalah juga ayat ayat cinta yang dianugerahkan Allah kepadaku dan anak dalam kandunganku. Aku berjanji kan setia menempatkan cinta yang kita bina dalam cahaya kerelaanNYA. (fatimah az-zahra)
==========================
Selangkah demi selangkah
Kutapaki menjajari langkahmu
bertahun-tahun sudah …dalam suka dan duka
Tak ada selangkahpun kulalui
Tanpa bimbinganmu …
Tanpa perlindungan darimu …
Saat kuterpuruk dalam kebinasaan asa
Kau dongakkan wajahku agar tetap menatap ke depan
Kau topang raga lemah ini agar tetap tegak berdiri
Kau rengkuh aku dalam dekapmu
Kau beri aku kekuatan
Terimakasih sayang …
Apalah artiku tanpamu …
Ragaku ‘kan roboh tanpamu
Jiwaku ‘kan hampa tanpa keberadaanmu
Maafkan aku karena belum bisa jadi yang terbaik bagimu
Terimakasih sayang …
Atas segalanya …
Atas segala cinta …
Atas segala asa …
” Aku mencintaimu karena Allah SWT, dan akan selalu bersamamu hingga ujung waktuku “
~~~~~ I LOVE YOU … ABI ~~~~~
Aku Potret Rindu Yang Bertunas
Harus jujur kuakui, sulit bagiku tuk definisikan kata rindu. Namun kuserahkan saja jemariku menari untuk menyulam beberapa kalimat agar mengungkapkan apa yang kuketahui tentang rindu itu sendiri.
Siapapun berhak memberikan pandangan tentang rindu. Aku berpikir, kata rindu itu sendiri bersifat umum. Dan akan benar-benar bermakna serta bersifat khusus sekiranya disertai obyek yang dirindu. Obyek tersebut bisa nyata ataupun abstrak tergantung subyek atau sosok yang sedang merindu.
Tak salah pula sekiranya kututurkan bahwa rindu adalah sebuah kata kerja bagi hati. Ia bukanlah kata kerja bagi anggota badan yang walaupun anggota badan kerap kali tergerak untuk melakukan sesuatu sebagai respon dari rindu itu sendiri..
Rasanya sulit jua bagiku memandang rindu sebagai sebuah “penyakit”. Namun begitu, tak mudah pula kupandang rindu sebagai reaksi jiwa yang “sehat”. Bagaimana tak kuucap demikian, cobalah engkau rasakan atau bisa jadi detik ini sedang engkau rasakan letupan-letupan rindu yang bergejolak.
>>Percikan Rindu Di Sudut Hati..
Awalnya, rindu mungkin masih tak “liar” dan sedang terlelap nyenyak di sudut ruang hati. Seiring detik berdetak, pemiliknya sering tak tersadar, angin sejuk dari manakah yang jadikan rindu itu terbangun. Tak pula diketahui, mimpi manakah yang jadikan rindu itu tiba-tiba terjaga.
Seiring waktu pula, rindu semakin bereaksi dan “mengamuk” serta berkecamuk hebat di hati. Pada saat yang sama, terbisiklah telinga untuk segera mendengar hal-hal yang rindu inginkan. Tersapalah lidah untuk berbicara. Terayulah mata untuk memandang. Tergodalah jiwa tuk rasakan hal-hal yang ingin dikenang.
>>Obati Rindu. .
Saat-saat seperti itulah kukatakan rindu sebagai “penyakit”. Walau tak bersifat medis, ia pula terkadang timbulkan gejala-gejala lain yang menyebabkan si empunya terbaring sakit. Karena itu, sudah seharusnya rindu itu diobati. Dan hanya perjumpaanlah yang menjadi penawar sekaligus obat utamanya.
Potret-potret Rindu
Ada banyak potret-potret kerinduan yang bertaburan dalam kehidupan. Siapa yang tak pernah merindu, bisa dipastikan tak ada cinta yang ia semburatkan karena rindu tumbuh seiring suburnya tunas-tunas cinta.
***
Dulu, ketika engkau bayi dan ditinggal sebentar sang ibu, tangisanmu langsung meledak dan serpihannya menusuk hati sang ibu. Terkumpul bermacam rindu darimu untuk ibu. Kau rindukan air susunya. Kau rindukan pelukan hangatnya. Kau rindukan suaranya. Kau rindukan belaian sayangnya.
Begitu pun sang ibu, pada saat yang sama, ia rindukan imut wajahmu. Ia rindukan candaanmu. Ia rindukan segalanya yang ada padamu.
***
Mari sejenak intip sang ayah yang sedang bekerja seharian di luar rumah. Di tengah fokusnya menyelesaikan tugas, rindu pun datang bertandang. Ia rindukan anak dan istri di rumah. Ia rindukan canda si kecil di beranda. Ia rindukan sentuhan lembut kekasih hati. Ia rindukan racikan masakan kesukaan yang selalu terhidang. Hati begitu ingin cepat pulang.
***
Seorang wanita pun begitu sensitif disapa oleh rindu. Karena tak tundukan pandangan atau tak menjaga etika syari bermu’amalah, wajah seorang laki-laki pun berhasil terekam melalui mata kemudian ditransfer dan tersimpan dalam pikirannya. Lelaki itu miliki titik-titik pesona dan mampu ditangkap sang wanita.
Itulah yang menjadikan sang wanita terbalut rindu penuh harap dalam alam lamunannya. rindu menjadikan telaga air matanya bergelombang riuh hingga terbulir bening bak kristal menyusuri pipi.
***
Terlebih lagi bagi mereka baik laki-laki maupun wanita yang diberikan hidayah oleh Allah untuk lepas dari hubungan tak jelas dan haram yang bernama pacaran. Datanglah rindu mencandai dua insan itu. Mereka kenang masa-masa “indah” yang telah berlalu. Syaitan pun beraksi untuk mengikis hidayah yang telah mereka raih. Ujung-ujungnya, kembali mereka jalin jalinan hingga dosa-dosa maksiat kembali tertabung.
***
Dan beberapa hari lagi, salah satu kerinduan orang-orang beriman akan terobati dengan datangnya bulan Ramadhan. Tamu agung yang dinanti-nanti. Di bulan itulah orang-orang beriman menabung limpahan pahala dengan memperbaiki kualitas dan kuantitas amal. Mendekati hari pertama puasa, rindu mereka memuncak. Sebelas bulan sudah berlalu dan pada saat itu mereka rindukan nikmatnya beribadah, mereka rindukan suasana berbuka puasa, mereka rindukan suasana sahur penuh berkah, dan pula, mereka rindukan tetesan-tetesan air mata kala berdoa dan bersujud di hadapan ar-rahman. ..
Aku Rindu Padamu...
Tiga perkataan yang selalu diucapkan apabila kita teringat pada seseorang terutama kepada insan yang sangat disayangi. Apakah yang dimaksudkan rindu itu.
Rindu menurut para ulama ialah sesuatu perkara yang berlaku kerana terlalu mencintai seseorang. Maka terkadang rindu dibaluti dengan sikap berjaga-jaga. Terkadang ada juga yang terlalu berlebih-lebihan dalam mengungkapkan kalimah rindu sehingga melangkaui batas yang diletakkan oleh Syarak.
Bukanlah semua rindu itu sesuatu yang tidak baik dan menjijikkan. Kerana rindu yang dihiasi dengan iman dan taqwa akan menatijahkan sesuatu yang terbaik bagi sang perindu. Rindu seperti yang kita ketahui, merupakan perkara yang berlaku selepas hadirnya cinta. Maksudnya, bila cinta mekar maka rindu akan hadir secara tidak langsung. Rindu juga adalah merupakan amalan hati yang mana manusia tiada kuasa untuk menghalangnya.
Menurut Syeikh al-Qadhi Muhammad Ahmad Kan’an , seorang perindu yang benar-benar menjaga dan menyembunyikan perasaan tersebut daripada pengetahuan orang lain akan mendapat pahala dan ganjaran di atas mujahadah yang dilakukannya. Bahkan al-Imam Tahtawi radhiyallahu anhu menyebutkan di dalam hasyiyah Muraqi al-Falah (kitab fiqh Mazhab Abu Hanifah) , beliau menukilkan perkataan daripada al-Imam Suyuti radhiyallahu anhu :
“ Orang yang menyembunyikan perasaan rindu sebegini kepada seseorang yang dirinduinya maka jika dia mati dalam keadaan tersebut akan mendapat ganjaran seumpama golongan Syahid akhirat”.
Jika kita memahami sebenar-benarnya maksud yang diterangkan oleh ulama, maka kita akan merasa tenang hati. Masih ramai yang tidak memahami maksud rindu dan cinta. Malah sehingga menganggap jika seseorang mencintai seseorang yang lain maka sebenarnya dia telah melakukan sesuatu yang dicegah oleh syarak. Fahaman sebegini perlulah diperbetulkan.
"Kesalahannya bukan pada sifat cinta tersebut, yang menjadi kesalahannya ialah bagaimana orang yang punya perasaan cinta itu menunjukkan kecintaannya dan kerinduannya."
Islam adalah agama fitrah. Cinta dan rindu adalah fitrah seorang insan. Islam datang untuk menunjukkan cara sebenar mengendalikan cinta dan rindu. Bukannya menafikan rindu dan cinta itu hadir dalam kehidupan seseorang. Perbuatan orang yang bercinta itu yang perlu dipersoalkan kerana mendahulukan nafsu daripada iman yang terdapat dalam sanubari mereka. Jangan terlalu membenci cinta. Sudah banyak saya perhatikan orang yang menentang cinta yang hadir dalam dirinya dengan tentangan yang padu, akhirnya dia sendiri tersungkur dan menjadi orang yang lebih teruk daripada orang yang tidak membenci cinta sepertinya.
"Saya menulis sebegini bukan untuk mengalakkan pasangan untuk bercinta. Bukan itu tujuan saya. Tujuan saya biarlah orang benar-benar faham apa itu cinta yang dimaksudkan oleh syarak.Apa itu rindu yang sebenar. Cinta dan rindu bukan hanya tertumpu pada lelaki dan wanita. Jika difahami sedemikian maka terlalu sempit pemahamannya. Cinta dan rindu itu umum."
Tanpa cinta maka kita akan berbalah tanpa meletakkan sedikit kecintaan pada sahabat seagama kita. Tanpa cinta maka kita tidak akan memandang seseorang yang berbeza pendapat dengan kita dengan pandangan yang mulia. Tanpa cinta semua akan jadi pincang. Ini hikmahnya Allah taala ciptakan cinta dan rindu. Bukan untuk disalah gunakan. Tapi untuk dimanfaatkan sebaiknya.
***
NB:
Tulisan diatas hanya sedikit memotret kerinduanl ~DI PENGHUJUNG RINDU KAN KITA BERTEMU~.===amiiieenn!!!
Siapapun berhak memberikan pandangan tentang rindu. Aku berpikir, kata rindu itu sendiri bersifat umum. Dan akan benar-benar bermakna serta bersifat khusus sekiranya disertai obyek yang dirindu. Obyek tersebut bisa nyata ataupun abstrak tergantung subyek atau sosok yang sedang merindu.
Tak salah pula sekiranya kututurkan bahwa rindu adalah sebuah kata kerja bagi hati. Ia bukanlah kata kerja bagi anggota badan yang walaupun anggota badan kerap kali tergerak untuk melakukan sesuatu sebagai respon dari rindu itu sendiri..
Rasanya sulit jua bagiku memandang rindu sebagai sebuah “penyakit”. Namun begitu, tak mudah pula kupandang rindu sebagai reaksi jiwa yang “sehat”. Bagaimana tak kuucap demikian, cobalah engkau rasakan atau bisa jadi detik ini sedang engkau rasakan letupan-letupan rindu yang bergejolak.
>>Percikan Rindu Di Sudut Hati..
Awalnya, rindu mungkin masih tak “liar” dan sedang terlelap nyenyak di sudut ruang hati. Seiring detik berdetak, pemiliknya sering tak tersadar, angin sejuk dari manakah yang jadikan rindu itu terbangun. Tak pula diketahui, mimpi manakah yang jadikan rindu itu tiba-tiba terjaga.
Seiring waktu pula, rindu semakin bereaksi dan “mengamuk” serta berkecamuk hebat di hati. Pada saat yang sama, terbisiklah telinga untuk segera mendengar hal-hal yang rindu inginkan. Tersapalah lidah untuk berbicara. Terayulah mata untuk memandang. Tergodalah jiwa tuk rasakan hal-hal yang ingin dikenang.
>>Obati Rindu. .
Saat-saat seperti itulah kukatakan rindu sebagai “penyakit”. Walau tak bersifat medis, ia pula terkadang timbulkan gejala-gejala lain yang menyebabkan si empunya terbaring sakit. Karena itu, sudah seharusnya rindu itu diobati. Dan hanya perjumpaanlah yang menjadi penawar sekaligus obat utamanya.
Potret-potret Rindu
Ada banyak potret-potret kerinduan yang bertaburan dalam kehidupan. Siapa yang tak pernah merindu, bisa dipastikan tak ada cinta yang ia semburatkan karena rindu tumbuh seiring suburnya tunas-tunas cinta.
***
Dulu, ketika engkau bayi dan ditinggal sebentar sang ibu, tangisanmu langsung meledak dan serpihannya menusuk hati sang ibu. Terkumpul bermacam rindu darimu untuk ibu. Kau rindukan air susunya. Kau rindukan pelukan hangatnya. Kau rindukan suaranya. Kau rindukan belaian sayangnya.
Begitu pun sang ibu, pada saat yang sama, ia rindukan imut wajahmu. Ia rindukan candaanmu. Ia rindukan segalanya yang ada padamu.
***
Mari sejenak intip sang ayah yang sedang bekerja seharian di luar rumah. Di tengah fokusnya menyelesaikan tugas, rindu pun datang bertandang. Ia rindukan anak dan istri di rumah. Ia rindukan canda si kecil di beranda. Ia rindukan sentuhan lembut kekasih hati. Ia rindukan racikan masakan kesukaan yang selalu terhidang. Hati begitu ingin cepat pulang.
***
Seorang wanita pun begitu sensitif disapa oleh rindu. Karena tak tundukan pandangan atau tak menjaga etika syari bermu’amalah, wajah seorang laki-laki pun berhasil terekam melalui mata kemudian ditransfer dan tersimpan dalam pikirannya. Lelaki itu miliki titik-titik pesona dan mampu ditangkap sang wanita.
Itulah yang menjadikan sang wanita terbalut rindu penuh harap dalam alam lamunannya. rindu menjadikan telaga air matanya bergelombang riuh hingga terbulir bening bak kristal menyusuri pipi.
***
Terlebih lagi bagi mereka baik laki-laki maupun wanita yang diberikan hidayah oleh Allah untuk lepas dari hubungan tak jelas dan haram yang bernama pacaran. Datanglah rindu mencandai dua insan itu. Mereka kenang masa-masa “indah” yang telah berlalu. Syaitan pun beraksi untuk mengikis hidayah yang telah mereka raih. Ujung-ujungnya, kembali mereka jalin jalinan hingga dosa-dosa maksiat kembali tertabung.
***
Dan beberapa hari lagi, salah satu kerinduan orang-orang beriman akan terobati dengan datangnya bulan Ramadhan. Tamu agung yang dinanti-nanti. Di bulan itulah orang-orang beriman menabung limpahan pahala dengan memperbaiki kualitas dan kuantitas amal. Mendekati hari pertama puasa, rindu mereka memuncak. Sebelas bulan sudah berlalu dan pada saat itu mereka rindukan nikmatnya beribadah, mereka rindukan suasana berbuka puasa, mereka rindukan suasana sahur penuh berkah, dan pula, mereka rindukan tetesan-tetesan air mata kala berdoa dan bersujud di hadapan ar-rahman. ..
Aku Rindu Padamu...
Tiga perkataan yang selalu diucapkan apabila kita teringat pada seseorang terutama kepada insan yang sangat disayangi. Apakah yang dimaksudkan rindu itu.
Rindu menurut para ulama ialah sesuatu perkara yang berlaku kerana terlalu mencintai seseorang. Maka terkadang rindu dibaluti dengan sikap berjaga-jaga. Terkadang ada juga yang terlalu berlebih-lebihan dalam mengungkapkan kalimah rindu sehingga melangkaui batas yang diletakkan oleh Syarak.
Bukanlah semua rindu itu sesuatu yang tidak baik dan menjijikkan. Kerana rindu yang dihiasi dengan iman dan taqwa akan menatijahkan sesuatu yang terbaik bagi sang perindu. Rindu seperti yang kita ketahui, merupakan perkara yang berlaku selepas hadirnya cinta. Maksudnya, bila cinta mekar maka rindu akan hadir secara tidak langsung. Rindu juga adalah merupakan amalan hati yang mana manusia tiada kuasa untuk menghalangnya.
Menurut Syeikh al-Qadhi Muhammad Ahmad Kan’an , seorang perindu yang benar-benar menjaga dan menyembunyikan perasaan tersebut daripada pengetahuan orang lain akan mendapat pahala dan ganjaran di atas mujahadah yang dilakukannya. Bahkan al-Imam Tahtawi radhiyallahu anhu menyebutkan di dalam hasyiyah Muraqi al-Falah (kitab fiqh Mazhab Abu Hanifah) , beliau menukilkan perkataan daripada al-Imam Suyuti radhiyallahu anhu :
“ Orang yang menyembunyikan perasaan rindu sebegini kepada seseorang yang dirinduinya maka jika dia mati dalam keadaan tersebut akan mendapat ganjaran seumpama golongan Syahid akhirat”.
Jika kita memahami sebenar-benarnya maksud yang diterangkan oleh ulama, maka kita akan merasa tenang hati. Masih ramai yang tidak memahami maksud rindu dan cinta. Malah sehingga menganggap jika seseorang mencintai seseorang yang lain maka sebenarnya dia telah melakukan sesuatu yang dicegah oleh syarak. Fahaman sebegini perlulah diperbetulkan.
"Kesalahannya bukan pada sifat cinta tersebut, yang menjadi kesalahannya ialah bagaimana orang yang punya perasaan cinta itu menunjukkan kecintaannya dan kerinduannya."
Islam adalah agama fitrah. Cinta dan rindu adalah fitrah seorang insan. Islam datang untuk menunjukkan cara sebenar mengendalikan cinta dan rindu. Bukannya menafikan rindu dan cinta itu hadir dalam kehidupan seseorang. Perbuatan orang yang bercinta itu yang perlu dipersoalkan kerana mendahulukan nafsu daripada iman yang terdapat dalam sanubari mereka. Jangan terlalu membenci cinta. Sudah banyak saya perhatikan orang yang menentang cinta yang hadir dalam dirinya dengan tentangan yang padu, akhirnya dia sendiri tersungkur dan menjadi orang yang lebih teruk daripada orang yang tidak membenci cinta sepertinya.
"Saya menulis sebegini bukan untuk mengalakkan pasangan untuk bercinta. Bukan itu tujuan saya. Tujuan saya biarlah orang benar-benar faham apa itu cinta yang dimaksudkan oleh syarak.Apa itu rindu yang sebenar. Cinta dan rindu bukan hanya tertumpu pada lelaki dan wanita. Jika difahami sedemikian maka terlalu sempit pemahamannya. Cinta dan rindu itu umum."
Tanpa cinta maka kita akan berbalah tanpa meletakkan sedikit kecintaan pada sahabat seagama kita. Tanpa cinta maka kita tidak akan memandang seseorang yang berbeza pendapat dengan kita dengan pandangan yang mulia. Tanpa cinta semua akan jadi pincang. Ini hikmahnya Allah taala ciptakan cinta dan rindu. Bukan untuk disalah gunakan. Tapi untuk dimanfaatkan sebaiknya.
***
NB:
Tulisan diatas hanya sedikit memotret kerinduanl ~DI PENGHUJUNG RINDU KAN KITA BERTEMU~.===amiiieenn!!!
Taubat Sejati⓿⏝ ⓿
Oleh: Muhammad Nuh
Hidup tak ubahnya seperti menelusuri jalan setapak yang becek di tepian sungai nan jernih. Kadang orang tak sadar kalau lumpur yang melekat di kaki, tangan, badan, dan mungkin kepala bisa dibersihkan dengan air sungai tersebut. Boleh jadi, kesadaran itu sengaja ditunda hingga tujuan tercapai.
Tak ada manusia yang bersih dari salah dan dosa. Selalu saja ada debu-debu lalai yang melekat. Sedemikian lembutnya, terlekatnya debu kerap berlarut-larut tanpa terasa. Di luar dugaan, debu sudah berubah menjadi kotoran pekat yang menutup hampir seluruh tubuh.
Itulah keadaan yang kerap melekat pada diri manusia. Diamnya seorang manusia saja bisa memunculkan salah dan dosa. Terlebih ketika peran sudah merambah banyak sisi: keluarga, masyarakat, tempat kerja, organisasi, dan pergaulan sesama teman. Setidaknya, akan ada gesekan atau kekeliruan yang mungkin teranggap kecil, tapi berdampak besar.
Belum lagi ketika kekeliruan tidak lagi bersinggungan secara horisontal atau sesama manusia. Melainkan sudah mulai menyentuh pada kebijakan dan keadilan Allah swt. Kekeliruan jenis ini mungkin saja tercetus tanpa sadar, terkesan ringan tanpa dosa; padahal punya delik besar di sisi Allah swt.
Rasulullah saw. pernah menyampaikan nasihat tersebut melalui Abu Hurairah r.a. “Segeralah melalukan amal saleh. Akan terjadi fitnah besar bagaikan gelap malam yang sangat gulita. Ketika itu, seorang beriman di pagi hari, tiba-tiba kafir di sore hari. Beriman di sore hari, tiba-tiba kafir di pagi hari. Mereka menukar agama karena sedikit keuntungan dunia.” (HR. Muslim)
Saatnyalah seseorang merenungi diri untuk senantiasa minta ampunan Allah swt. Menyadari bahwa siapa pun yang bernama manusia punya kelemahan, kekhilafan. Dan istighfar atau permohonan ampunan bukan sesuatu yang musiman dan jarang-jarang. Harus terbangun taubat yang sungguh-sungguh.
Secara bahasa, taubat berarti kembali. Kembali kepada kebenaran yang dilegalkan Allah swt. dan diajarkan Rasulullah saw. Taubat merupakan upaya seorang hamba menyesali dan meninggalkan perbuatan dosa yang pernah dilakukan selama ini.
Rasulullah saw. pernah ditanya seorang sahabat, “Apakah penyesalan itu taubat?” Rasulullah saw. menjawab, “Ya.” (HR. Ibnu Majah) Amr bin Ala pernah mengatakan, “Taubat nasuha adalah apabila kamu membenci perbuatan dosa sebagaimana kamu mencintainya.”
Taubat dari segala kesalahan tidak membuat seorang manusia terhina di hadapan Tuhannya. Justru, akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya. Karena Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri. “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
Taubat dalam Islam tidak mengenal perantara. Pintu taubat selalu terbuka luas tanpa penghalang dan batas. Allah selalu menbentangkan tangan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang ingin kembali kepada-Nya. Seperti terungkap dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abu musa Al-Asy`ari. “Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat kesalahan pada malam hari sampai matahari terbit dari barat.”
Karena itu, merugilah orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah dan membiarkan dirinya terus-menerus melampaui batas. Padahal, pintu taubat selalu terbuka. Dan sungguh, Allah akan mengampuni dosa-dosa semuanya karena Dialah yang Maha Pengampun lagi Penyayang.
Orang yang mengulur-ulur saatnya bertaubat tergolong sebagai Al-Musawwif. Orang model ini selalu mengatakan, “Besok saya akan taubat.” Ibnu Abas r.a. meriwayatkan, berkata Nabi saw. “Binasalah orang-orang yang melambat-lambatkan taubat (musawwifuun).” Dalam surat Al-Hujurat ayat 21, Allah swt. berfirman, “Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, mereka itulah orang-orang yang zalim.“
Abu Bakar pernah mendengar ucapan Rasulullah saw., “Iblis berkata, aku hancurkan manusia dengan dosa-dosa dan dengan bermacam-macam perbuatan durhaka. Sementara mereka menghancurkan aku dengan Laa ilaaha illaahu dan istighfar. Tatkala aku mengetahui yang demikian itu aku hancurkan mereka dengan hawa nafsu, dan mereka mengira dirinya berpetunjuk.”
Namun, taubat seorang hamba Allah tidak cuma sekadar taubat. Bukan taubat kambuhan yang sangat bergantung pada cuaca hidup. Pagi taubat, sore maksiat. Sore taubat, pagi maksiat. Sedikit rezeki langsung taubat. Banyak rezeki kembali maksiat.
Taubat yang selayaknya dilakukan seorang hamba Allah yang ikhlas adalah dengan taubat yang tidak setengah-setengah. Benar-benar sebagai taubat nasuha, atau taubat yang sungguh-sungguh.
Karena itu, ada syarat buat taubat nasuha. Antara lain, segera meninggalkan dosa dan maksiat, menyesali dengan penuh kesadaran segala dosa dan maksiat yang telah dilakukan, bertekad untuk tidak akan mengulangi dosa.
Selain itu, para ulama menambahkan syarat lain. Selain bersih dari kebiasaan dosa, orang yang bertaubat mesti mengembalikan hak-hak orang yang pernah dizalimi. Ia juga bersegera menunaikan semua kewajiban-kewajibannya terhadap Allah swt. Bahkan, membersihkan segala lemak dan daging yang tumbuh di dalam dirinya dari barang yang haram dengan senantiasa melakukan ibadah dan mujahadah.
Hanya Alahlah yang tahu, apakah benar seseorang telah taubat dengan sungguh-sungguh. Manusia hanya bisa melihat dan merasakan dampak dari orang-orang yang taubat. Benarkah ia sudah meminta maaf, mengembalikan hak-hak orang yang pernah terzalimi, membangun kehidupan baru yang Islami, dan hal-hal baik lain. Atau, taubat hanya hiasan bibir yang terucap tanpa beban.
Hidup memang seperti menelusuri jalan setapak yang berlumpur dan licin. Segeralah mencuci kaki ketika kotoran mulai melekat. Agar risiko jatuh berpeluang kecil. Dan berhati-hatilah, karena tak selamanya jalan mendatar.
Hidup tak ubahnya seperti menelusuri jalan setapak yang becek di tepian sungai nan jernih. Kadang orang tak sadar kalau lumpur yang melekat di kaki, tangan, badan, dan mungkin kepala bisa dibersihkan dengan air sungai tersebut. Boleh jadi, kesadaran itu sengaja ditunda hingga tujuan tercapai.
Tak ada manusia yang bersih dari salah dan dosa. Selalu saja ada debu-debu lalai yang melekat. Sedemikian lembutnya, terlekatnya debu kerap berlarut-larut tanpa terasa. Di luar dugaan, debu sudah berubah menjadi kotoran pekat yang menutup hampir seluruh tubuh.
Itulah keadaan yang kerap melekat pada diri manusia. Diamnya seorang manusia saja bisa memunculkan salah dan dosa. Terlebih ketika peran sudah merambah banyak sisi: keluarga, masyarakat, tempat kerja, organisasi, dan pergaulan sesama teman. Setidaknya, akan ada gesekan atau kekeliruan yang mungkin teranggap kecil, tapi berdampak besar.
Belum lagi ketika kekeliruan tidak lagi bersinggungan secara horisontal atau sesama manusia. Melainkan sudah mulai menyentuh pada kebijakan dan keadilan Allah swt. Kekeliruan jenis ini mungkin saja tercetus tanpa sadar, terkesan ringan tanpa dosa; padahal punya delik besar di sisi Allah swt.
Rasulullah saw. pernah menyampaikan nasihat tersebut melalui Abu Hurairah r.a. “Segeralah melalukan amal saleh. Akan terjadi fitnah besar bagaikan gelap malam yang sangat gulita. Ketika itu, seorang beriman di pagi hari, tiba-tiba kafir di sore hari. Beriman di sore hari, tiba-tiba kafir di pagi hari. Mereka menukar agama karena sedikit keuntungan dunia.” (HR. Muslim)
Saatnyalah seseorang merenungi diri untuk senantiasa minta ampunan Allah swt. Menyadari bahwa siapa pun yang bernama manusia punya kelemahan, kekhilafan. Dan istighfar atau permohonan ampunan bukan sesuatu yang musiman dan jarang-jarang. Harus terbangun taubat yang sungguh-sungguh.
Secara bahasa, taubat berarti kembali. Kembali kepada kebenaran yang dilegalkan Allah swt. dan diajarkan Rasulullah saw. Taubat merupakan upaya seorang hamba menyesali dan meninggalkan perbuatan dosa yang pernah dilakukan selama ini.
Rasulullah saw. pernah ditanya seorang sahabat, “Apakah penyesalan itu taubat?” Rasulullah saw. menjawab, “Ya.” (HR. Ibnu Majah) Amr bin Ala pernah mengatakan, “Taubat nasuha adalah apabila kamu membenci perbuatan dosa sebagaimana kamu mencintainya.”
Taubat dari segala kesalahan tidak membuat seorang manusia terhina di hadapan Tuhannya. Justru, akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya. Karena Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri. “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
Taubat dalam Islam tidak mengenal perantara. Pintu taubat selalu terbuka luas tanpa penghalang dan batas. Allah selalu menbentangkan tangan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang ingin kembali kepada-Nya. Seperti terungkap dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abu musa Al-Asy`ari. “Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat kesalahan pada malam hari sampai matahari terbit dari barat.”
Karena itu, merugilah orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah dan membiarkan dirinya terus-menerus melampaui batas. Padahal, pintu taubat selalu terbuka. Dan sungguh, Allah akan mengampuni dosa-dosa semuanya karena Dialah yang Maha Pengampun lagi Penyayang.
Orang yang mengulur-ulur saatnya bertaubat tergolong sebagai Al-Musawwif. Orang model ini selalu mengatakan, “Besok saya akan taubat.” Ibnu Abas r.a. meriwayatkan, berkata Nabi saw. “Binasalah orang-orang yang melambat-lambatkan taubat (musawwifuun).” Dalam surat Al-Hujurat ayat 21, Allah swt. berfirman, “Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, mereka itulah orang-orang yang zalim.“
Abu Bakar pernah mendengar ucapan Rasulullah saw., “Iblis berkata, aku hancurkan manusia dengan dosa-dosa dan dengan bermacam-macam perbuatan durhaka. Sementara mereka menghancurkan aku dengan Laa ilaaha illaahu dan istighfar. Tatkala aku mengetahui yang demikian itu aku hancurkan mereka dengan hawa nafsu, dan mereka mengira dirinya berpetunjuk.”
Namun, taubat seorang hamba Allah tidak cuma sekadar taubat. Bukan taubat kambuhan yang sangat bergantung pada cuaca hidup. Pagi taubat, sore maksiat. Sore taubat, pagi maksiat. Sedikit rezeki langsung taubat. Banyak rezeki kembali maksiat.
Taubat yang selayaknya dilakukan seorang hamba Allah yang ikhlas adalah dengan taubat yang tidak setengah-setengah. Benar-benar sebagai taubat nasuha, atau taubat yang sungguh-sungguh.
Karena itu, ada syarat buat taubat nasuha. Antara lain, segera meninggalkan dosa dan maksiat, menyesali dengan penuh kesadaran segala dosa dan maksiat yang telah dilakukan, bertekad untuk tidak akan mengulangi dosa.
Selain itu, para ulama menambahkan syarat lain. Selain bersih dari kebiasaan dosa, orang yang bertaubat mesti mengembalikan hak-hak orang yang pernah dizalimi. Ia juga bersegera menunaikan semua kewajiban-kewajibannya terhadap Allah swt. Bahkan, membersihkan segala lemak dan daging yang tumbuh di dalam dirinya dari barang yang haram dengan senantiasa melakukan ibadah dan mujahadah.
Hanya Alahlah yang tahu, apakah benar seseorang telah taubat dengan sungguh-sungguh. Manusia hanya bisa melihat dan merasakan dampak dari orang-orang yang taubat. Benarkah ia sudah meminta maaf, mengembalikan hak-hak orang yang pernah terzalimi, membangun kehidupan baru yang Islami, dan hal-hal baik lain. Atau, taubat hanya hiasan bibir yang terucap tanpa beban.
Hidup memang seperti menelusuri jalan setapak yang berlumpur dan licin. Segeralah mencuci kaki ketika kotoran mulai melekat. Agar risiko jatuh berpeluang kecil. Dan berhati-hatilah, karena tak selamanya jalan mendatar.
WAHAI ORANG-ORANG YANG TERLELAP
Assalamu'alaykum warohmatulloohi wabarokaatuh
Wahai orang-orang yang terlelap,
Sungguh nikmat malam-malammu. Gelapnya yang pekat membuat matamu tak
mampu melihat energi cahaya yang tersembunyi di baliknya. Sunyi
senyapnya membuat dirimu hanyut tak menghiraukan seruan cinta.
Dinginnya yang merasuk semakin membuat dirimu terlena,menikmati
tidurmu di atas pembaringan yang empuk, bermesraan dengan bantal dan
gulingmu, bergeliat manja di balik selimutmu yang demikian
hangatnya. Aduhai kau sangat menikmatinya.
Wahai orang-orang yang terlena,
Ketahuilah, kami tidak seperti dirimu !! Yang setiap malam terpejam
matanya, yang terlelap pulas tak terkira. Atau yang terlena oleh
suasananya yang begitu menggoda. Kami tidak seperti dirimu !! Kami
adalah para perindu kamar di surga. Tak pernahkah kau dengar Sang
Insan Kamil, Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya di surga itu
ada kamar yang sisi luarnya terlihat dari dalam dan sisi dalamnya
terlihat dari luar. Disediakan untuk mereka yang memberi makan orang-
orang yang memerlukannya, menyebarkan salam serta mendirikan sholat
pada saat manusia terlelap dalam tidur malam." Sudahkah kau dengar
tadi ? Ya, sebuah kamar yang menakjubkan untuk kami dan orang-orang
yang mendirikan sholat pada saat manusia-manusia yang lain tertutup
mata dan hatinya.
Wahai orang-orang yang masih terlelap,
Masihkah kau menikmati malam-malammu dengan kepulasan ? Masihkah ?
Adakah tergerak hatimu untuk bangkit, bersegera, mendekat kepada-
Nya, bercengkerama dengan-Nya, memohon keampunan-Nya, meski hanya 2
rakaat ? Tidakkah kau tahu, bahwa Alloh turun ke langit bumi pada
1/3 malam yang pertama telah berlalu. Tidakkah kau tahu, bahwa Dia
berkata, "Akulah Raja, Akulah Raja, siapa yang memohon kepada-Ku
akan Kukabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Kuberi, dan siapa
yang memohon ampun kepada-Ku akan Ku ampuni. Dia terus berkata
demikian, hingga fajar merekah.
Wahai orang-orang yang terbujuk rayu dunia,
Bagi kami, manusia-manusia malam, dunia ini sungguh tak ada artinya.
Malamlah yang memberi kami kehidupan sesungguhnya. Sebab malam bagi
kami adalah malam-malam yang penuh cinta, sarat makna. Masihkah kau
terlelap ? Apakah kau menginginkan kehidupan sesungguhnya ? Maka
ikutilah jejak kami, manusia-manusia malam. Kelak kau akan temukan
cahaya di sana, di waktu sepertiga malam. Namun jika kau masih ingin
terlelap, menikmati tidurmu di atas pembaringan yang empuk,
bermesraan dengan bantal dan gulingmu, bergeliat manja di balik
selimutmu yang demikian hangatnya, maka surat cinta kami ini sungguh
tak berarti apa-apa bagimu.
Semoga Alloh mempertemukan kita di sana, di surga-Nya, mendapati
dirimu dan diri kami dalam kamar-kamar yang sisi luarnya terlihat
dari dalam dan sisi dalamnya terlihat dari luar. wallahu?alam...
Wassalamu'alaykum warohmatulloohi wabarokaatuh,
Wahai orang-orang yang terlelap,
Sungguh nikmat malam-malammu. Gelapnya yang pekat membuat matamu tak
mampu melihat energi cahaya yang tersembunyi di baliknya. Sunyi
senyapnya membuat dirimu hanyut tak menghiraukan seruan cinta.
Dinginnya yang merasuk semakin membuat dirimu terlena,menikmati
tidurmu di atas pembaringan yang empuk, bermesraan dengan bantal dan
gulingmu, bergeliat manja di balik selimutmu yang demikian
hangatnya. Aduhai kau sangat menikmatinya.
Wahai orang-orang yang terlena,
Ketahuilah, kami tidak seperti dirimu !! Yang setiap malam terpejam
matanya, yang terlelap pulas tak terkira. Atau yang terlena oleh
suasananya yang begitu menggoda. Kami tidak seperti dirimu !! Kami
adalah para perindu kamar di surga. Tak pernahkah kau dengar Sang
Insan Kamil, Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya di surga itu
ada kamar yang sisi luarnya terlihat dari dalam dan sisi dalamnya
terlihat dari luar. Disediakan untuk mereka yang memberi makan orang-
orang yang memerlukannya, menyebarkan salam serta mendirikan sholat
pada saat manusia terlelap dalam tidur malam." Sudahkah kau dengar
tadi ? Ya, sebuah kamar yang menakjubkan untuk kami dan orang-orang
yang mendirikan sholat pada saat manusia-manusia yang lain tertutup
mata dan hatinya.
Wahai orang-orang yang masih terlelap,
Masihkah kau menikmati malam-malammu dengan kepulasan ? Masihkah ?
Adakah tergerak hatimu untuk bangkit, bersegera, mendekat kepada-
Nya, bercengkerama dengan-Nya, memohon keampunan-Nya, meski hanya 2
rakaat ? Tidakkah kau tahu, bahwa Alloh turun ke langit bumi pada
1/3 malam yang pertama telah berlalu. Tidakkah kau tahu, bahwa Dia
berkata, "Akulah Raja, Akulah Raja, siapa yang memohon kepada-Ku
akan Kukabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Kuberi, dan siapa
yang memohon ampun kepada-Ku akan Ku ampuni. Dia terus berkata
demikian, hingga fajar merekah.
Wahai orang-orang yang terbujuk rayu dunia,
Bagi kami, manusia-manusia malam, dunia ini sungguh tak ada artinya.
Malamlah yang memberi kami kehidupan sesungguhnya. Sebab malam bagi
kami adalah malam-malam yang penuh cinta, sarat makna. Masihkah kau
terlelap ? Apakah kau menginginkan kehidupan sesungguhnya ? Maka
ikutilah jejak kami, manusia-manusia malam. Kelak kau akan temukan
cahaya di sana, di waktu sepertiga malam. Namun jika kau masih ingin
terlelap, menikmati tidurmu di atas pembaringan yang empuk,
bermesraan dengan bantal dan gulingmu, bergeliat manja di balik
selimutmu yang demikian hangatnya, maka surat cinta kami ini sungguh
tak berarti apa-apa bagimu.
Semoga Alloh mempertemukan kita di sana, di surga-Nya, mendapati
dirimu dan diri kami dalam kamar-kamar yang sisi luarnya terlihat
dari dalam dan sisi dalamnya terlihat dari luar. wallahu?alam...
Wassalamu'alaykum warohmatulloohi wabarokaatuh,
Calon Istriku..♥Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ
by Arief adi
Wanita Sholihah itu……..
Pandai MENJAGA LISANNYA….
Menjauhi GHIBAH dan DUSTA…..
Pandai Menyimpan RAHASIA…….
Dia pandai MENGATUR HARTA….
Tidak suka BERFOYA-FOYA… HEMAT dan CERMAT….. dalam BERBELANJA…
Dia MENYEJUKKAN…. DI MATA suaminya…… Selalu Riang… dan PENUH CINTA……
SANTUN dan SOPAN dalam BERTUTUR KATA…. Hatimu tentram ketika MELIHATNYA…
Jiwamu senang ketika MEMANDANGNYA…
Masalahmu terpecahkan dg mendengar PENDAPATNYA….
Wanita Sholihah itu, Dialah PERHIASAN TERINDAH di dunia….
Penghias KEHIDUPAN suaminya…
“Tiada kekayaan yg diambil seorang mukmin setelah takwa kepada Allah yang lebih baik dari istri sholihah.” [Hadits Riwayat Ibn Majah]
**************************
************************** ****************
insya Allah.. moga diberi kemudahan seperti apa yang ada diatas, amien.. lagi prepare prepare buat kedepannya.. insya allah…
yuk para ukhti ukhti persiapkan diri kalian, agar kelak nanti bisa mencapai predikat wanita sholekah yang selalu dinanti laki-laki sholeh untuk jadi pendampingnya dalam menggapai mahligai rumah tangga yang selalu dibarokahi Allah SWT, amien.. semgat yach ukhti… !!!
Wanita Sholihah itu……..
Pandai MENJAGA LISANNYA….
Menjauhi GHIBAH dan DUSTA…..
Pandai Menyimpan RAHASIA…….
Dia pandai MENGATUR HARTA….
Tidak suka BERFOYA-FOYA… HEMAT dan CERMAT….. dalam BERBELANJA…
Dia MENYEJUKKAN…. DI MATA suaminya…… Selalu Riang… dan PENUH CINTA……
SANTUN dan SOPAN dalam BERTUTUR KATA…. Hatimu tentram ketika MELIHATNYA…
Jiwamu senang ketika MEMANDANGNYA…
Masalahmu terpecahkan dg mendengar PENDAPATNYA….
Wanita Sholihah itu, Dialah PERHIASAN TERINDAH di dunia….
Penghias KEHIDUPAN suaminya…
“Tiada kekayaan yg diambil seorang mukmin setelah takwa kepada Allah yang lebih baik dari istri sholihah.” [Hadits Riwayat Ibn Majah]
**************************
insya Allah.. moga diberi kemudahan seperti apa yang ada diatas, amien.. lagi prepare prepare buat kedepannya.. insya allah…
yuk para ukhti ukhti persiapkan diri kalian, agar kelak nanti bisa mencapai predikat wanita sholekah yang selalu dinanti laki-laki sholeh untuk jadi pendampingnya dalam menggapai mahligai rumah tangga yang selalu dibarokahi Allah SWT, amien.. semgat yach ukhti… !!!
Friday, August 6, 2010
INDAHNYA MALAM PERTAMA●●●●>>>
Satu hal sebagai bahan renungan Kita…
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa
Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu…mempelai sangat dimanjakan
Mandipun…harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka….
Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak Ada sedikitpun rasa malu…
Seluruh badan digosok Dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang – lubang itupun ditutupi kapas putih…
Itulah sosok Kita….
Itulah jasad Kita waktu itu
Setelah dimandikan.. .,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu …jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju Kita…
Bagian kepala..,badan. .., Dan kaki diikatkan
Tataplah…. tataplah. ..itulah wajah Kita
Keranda pelaminan… langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian…
Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin…
Berwalikan liang lahat..
Saksi – saksinya nisan-nisan. .yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan
Dan akhirnya…. . Tiba masa pengantin..
Menunggu Dan ditinggal sendirian…
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap – rayap Dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi….
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat…
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur…
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur…..
Kita tak tahu…Dan tak seorangpun yang tahu….
Tapi anehnya Kita tak pernah galau ketakutan… .
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata…
Seolah barang berharga yang sangat mahal…
Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga…
Tapi….tapi ….sudah pantaskah sikap kita selama ini…
Untuk disebut sebagai ahli syurga
Anugerah dari ALLAH untuk pembaca tulisan ini hingga ke akhir.
Bila membaca tulisan ini, mungkin kepikir kiya tidak ada waktu untuk ini….
Lebih lebih lagi diwaktu sedang bekerja. Tapi sadarlah bahwa pemikiran semacam inilah yang ….
Sebenarnya, menimbulkan pelbagai masalah di dunia ini.
Karena tidak menyadari bahwa hidup akan berakir dengan kematian.
Tidak menyadari bahwa akan datang hari akhir..
Tidak menyadari bahwa akan datang hari kebangkitan..
Tidak menyadari bahwa akan datang hari perhitungan..
Tidak menyadari bahwa akan datang hari pembalasan
Kita coba mengingat ALLAH didalam MASJID pada hari Jum’at……
Mungkin malam JUM’AT ?
Dan sewaktu solat MAGRIB saja ?
Kita ingat ALLAH pada masa kita sakit….
Dan sudah pasti waktu ada kematian…
Walau bagaimanapun kita tidak ada waktu atau ruang untuk ALLAH waktu bekerja atau bermain?
Karena…
Kita merasakan diwaktu itu kita mampu dan sewajarnya mengurus sendiri tanpa bergantung padaNYA.
Semoga ALLAH mengampuni kita karena menyangka… …
Bahwa nun di sana masih ada tempat dan waktu dimana ALLAH bukan lah yang paling utama dalam hidup kita (nauzubillah)
Kita sepatutnya senantiasa mengenang akan segala yang telah DIA berikan kepada kita.
DIA telah memberikan segala-galanya kepada kita sebelum kita meminta.
ALLAH
Dia adalah sumber kewujudan kita dan Penyelamat kita
IA lah yang mengerakkan kita setiap detik dan hari.
TanpaNYA kita adalah AMPAS yang tak berguna.
Susah vs. Senang
Kenapa susah sekali menyampaikan kebenaran?
Kenapa kita sering mengantuk dalam MASJID tetapi ketika selesai ceramah kita segar kembali?
Kenapa mudah sekali mengabaikan tulisan tentang agama, tetapi kita bangga mem “baca dan menyebarluaskan” gossip yang jelas itu adalah dosa karena membuka aib orang lain?
Hadiah yang paling istimewa yang pernah kita terima.
Solat adalah yang terbaik…. Tidak perlu bayaran , tetapi besar ganjaran pahalanya.
Notes: Tidak kah lucu betapa mudahnya bagi manusia TIDAK Beriman PADA ALLAHSWT
setelah itu heran kenapakah dunia ini menjadi neraka bagi mereka.
Tidakkah lucu bila seseorang berkata “AKU BERIMAN PADA ALLAH” TETAPI SENTIASA MENGIKUT SYAITAN. (who, by the way, also “believes” in ALLAH SWT).
Aku berDOA , untuk semua yang membaca tulisan ini supaya mereka di rahmati ALLAH SWT.
Wassalam.
Bersyukurlah senantiasa atas apa yang kamu dapat hari ini.
KarenaTuhan membuat apa yang ada pada hari ini demikian indahnya untuk
bisa kita nikmati dan syukuri. Amiennn
Bersyukurlah senantiasa atas apa yang kamu dapat hari ini.
KarenaTuhan membuat apa yang ada pada hari ini demikian indahnya untuk
bisa kita nikmati dan syukuri. Amiennn
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa
Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu…mempelai sangat dimanjakan
Mandipun…harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka….
Tak Ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak Ada sedikitpun rasa malu…
Seluruh badan digosok Dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang – lubang itupun ditutupi kapas putih…
Itulah sosok Kita….
Itulah jasad Kita waktu itu
Setelah dimandikan.. .,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu …jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju Kita…
Bagian kepala..,badan. .., Dan kaki diikatkan
Tataplah…. tataplah. ..itulah wajah Kita
Keranda pelaminan… langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian…
Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah Dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin…
Berwalikan liang lahat..
Saksi – saksinya nisan-nisan. .yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan
Dan akhirnya…. . Tiba masa pengantin..
Menunggu Dan ditinggal sendirian…
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap – rayap Dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi….
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat…
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur…
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur…..
Kita tak tahu…Dan tak seorangpun yang tahu….
Tapi anehnya Kita tak pernah galau ketakutan… .
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata…
Seolah barang berharga yang sangat mahal…
Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya Kita berharap menjadi ahli syurga…
Tapi….tapi ….sudah pantaskah sikap kita selama ini…
Untuk disebut sebagai ahli syurga
Anugerah dari ALLAH untuk pembaca tulisan ini hingga ke akhir.
Bila membaca tulisan ini, mungkin kepikir kiya tidak ada waktu untuk ini….
Lebih lebih lagi diwaktu sedang bekerja. Tapi sadarlah bahwa pemikiran semacam inilah yang ….
Sebenarnya, menimbulkan pelbagai masalah di dunia ini.
Karena tidak menyadari bahwa hidup akan berakir dengan kematian.
Tidak menyadari bahwa akan datang hari akhir..
Tidak menyadari bahwa akan datang hari kebangkitan..
Tidak menyadari bahwa akan datang hari perhitungan..
Tidak menyadari bahwa akan datang hari pembalasan
Kita coba mengingat ALLAH didalam MASJID pada hari Jum’at……
Mungkin malam JUM’AT ?
Dan sewaktu solat MAGRIB saja ?
Kita ingat ALLAH pada masa kita sakit….
Dan sudah pasti waktu ada kematian…
Walau bagaimanapun kita tidak ada waktu atau ruang untuk ALLAH waktu bekerja atau bermain?
Karena…
Kita merasakan diwaktu itu kita mampu dan sewajarnya mengurus sendiri tanpa bergantung padaNYA.
Semoga ALLAH mengampuni kita karena menyangka… …
Bahwa nun di sana masih ada tempat dan waktu dimana ALLAH bukan lah yang paling utama dalam hidup kita (nauzubillah)
Kita sepatutnya senantiasa mengenang akan segala yang telah DIA berikan kepada kita.
DIA telah memberikan segala-galanya kepada kita sebelum kita meminta.
ALLAH
Dia adalah sumber kewujudan kita dan Penyelamat kita
IA lah yang mengerakkan kita setiap detik dan hari.
TanpaNYA kita adalah AMPAS yang tak berguna.
Susah vs. Senang
Kenapa susah sekali menyampaikan kebenaran?
Kenapa kita sering mengantuk dalam MASJID tetapi ketika selesai ceramah kita segar kembali?
Kenapa mudah sekali mengabaikan tulisan tentang agama, tetapi kita bangga mem “baca dan menyebarluaskan” gossip yang jelas itu adalah dosa karena membuka aib orang lain?
Hadiah yang paling istimewa yang pernah kita terima.
Solat adalah yang terbaik…. Tidak perlu bayaran , tetapi besar ganjaran pahalanya.
Notes: Tidak kah lucu betapa mudahnya bagi manusia TIDAK Beriman PADA ALLAHSWT
setelah itu heran kenapakah dunia ini menjadi neraka bagi mereka.
Tidakkah lucu bila seseorang berkata “AKU BERIMAN PADA ALLAH” TETAPI SENTIASA MENGIKUT SYAITAN. (who, by the way, also “believes” in ALLAH SWT).
Aku berDOA , untuk semua yang membaca tulisan ini supaya mereka di rahmati ALLAH SWT.
Wassalam.
Bersyukurlah senantiasa atas apa yang kamu dapat hari ini.
KarenaTuhan membuat apa yang ada pada hari ini demikian indahnya untuk
bisa kita nikmati dan syukuri. Amiennn
Bersyukurlah senantiasa atas apa yang kamu dapat hari ini.
KarenaTuhan membuat apa yang ada pada hari ini demikian indahnya untuk
bisa kita nikmati dan syukuri. Amiennn
♥Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ Teruntuk Suamiku Tersayang… ♥Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ
ketika akad itu telah terucap
ada sebuah amanah baru yg hrs kita tanggung bersama
amanah sbg seorang istri dan suami
sebuah perjanjian yang telah terikrarkan
tidak hanya di hadapan penghulu dan orang-orang
namun perjanjian yang disaksikan para malaikat
dan AllAh pun memberikan amanah kita untuk menjaga perjanjian suci tersebut
Ada yg perlu kita perjuangkan bersama-sama
mewujudkan keluarga yg sakinah, mawadah, warahmah
keluarga yg senantiasa berada dalam keberkahan Allah..
saat ini dalam usia pernikahan yang masih sangat baru, ibarat akan memasuki sebuah rumah, maka kini kita baru menginjakkan kaki di halaman rumah tersebut
kita belum sampai di terasnya, apalagi di dalam rumah tujuan kita tersebut
masih banyak langkah yang harus kita ayunkan untuk sampai ke dalam rumah tersebut
masih banyak hal yang harus kita lalui untuk sampai pada tujuan kita
mungkin akan ada banyak godaan dan ujian sebelum kaki ini menapaki teras rumah itu
untuk kemudian masuk ke dalam rumah tersebut
seperti roda kehidupan yg kadang di atas kadang di bawah
bahwa pernikahan tdk selamanya indah, akan ada masa suka dan duka yg datang silih berganti
begitupun dengan kehidupan rumah tangga kita, akan ada cobaan yang harus kita lalui
ujian dari Allah untuk membuat kita makin baik kedepannya
agar kita makin dewasa dan bijak menghadapi berbagai permasalahan
jangan sampai ujian-ujian tersebut menjadikan kita mundur ke belakang
jangan sampai godaan membuat kita mengingkari amanah dari Allah
jangan sampai membiarkan setan tertawa melihat kita, ketika nafsu tlh mengacaukan perjanjian suci tersebut
dan semoga cobaan itu tidak akan membuat kita terpisahkan
hanya dengan memohon petunjuk dan pertolonganNya, kita bisa atasi segala cobaanNya
karena tidak ada cobaan yg diberikanNya melebihi kemampuan kita
dan pasti selalu ada hikmah dibalik semua ujian yg kita alami
skenarioNya pasti adalah yg terbaik
begitupun dengan skenarioNya menyatukan kita dalam sebuah ikatan pernikahan
engkau adalah yg terbaik buatku, begitupun diri ini adalah yg terbaik buatmu
apapun kondisi dan keadaan pasangan kita, ada sisi-sisi kebaikan disana
sehingga Allah menjodohkan kita dalam ikatan pernikahan
semoga dengan pernikahan ini, Allah bukakan pintu-pintu kebaikan
Allah telah memandang pernikahan sebagai sebuah ikatan yang sangat tinggi dan suci
mitsaqan gholizha (perjanjian yang berat)
kita dituntut harus menjaga kehormatan pernikahan ini
karena ada kesetiaan yang harus dirawat atas perjanjian suci tersebut
tidak hanya kesetiaan pada teman hidup yang telah ikhlas mencintai
tapi lebih dari itu, ada kesetiaan kita pada Alloh
sebab ketika menikah kita telah mengambil amanah dariNya…
semoga Allah berikan kekuatan dan kesabaran kita hadapi semua cobaanNya
semoga Allah kekalkan ikatan kasih sayang kita smp hayat memisahkan
semoga Allah memperbaiki hati dan perilaku kita
semoga Allah senantiasa menyatukan kita dalam kebaikan
dan semoga Allah memanggil kita beserta keturunan kita seperti janji dlm Az-Zuhruf:70
“dan masuklah kesurga bersama istri kamu untuk digembirakan”
amin
for my beloved husband : smg Alloh senantiasa menjagamu dlm kebaikan&ketaatan padaNya dan menjauhkanmu dari berbagai godaan&tipu daya dunia..amin
ada sebuah amanah baru yg hrs kita tanggung bersama
amanah sbg seorang istri dan suami
sebuah perjanjian yang telah terikrarkan
tidak hanya di hadapan penghulu dan orang-orang
namun perjanjian yang disaksikan para malaikat
dan AllAh pun memberikan amanah kita untuk menjaga perjanjian suci tersebut
Ada yg perlu kita perjuangkan bersama-sama
mewujudkan keluarga yg sakinah, mawadah, warahmah
keluarga yg senantiasa berada dalam keberkahan Allah..
saat ini dalam usia pernikahan yang masih sangat baru, ibarat akan memasuki sebuah rumah, maka kini kita baru menginjakkan kaki di halaman rumah tersebut
kita belum sampai di terasnya, apalagi di dalam rumah tujuan kita tersebut
masih banyak langkah yang harus kita ayunkan untuk sampai ke dalam rumah tersebut
masih banyak hal yang harus kita lalui untuk sampai pada tujuan kita
mungkin akan ada banyak godaan dan ujian sebelum kaki ini menapaki teras rumah itu
untuk kemudian masuk ke dalam rumah tersebut
seperti roda kehidupan yg kadang di atas kadang di bawah
bahwa pernikahan tdk selamanya indah, akan ada masa suka dan duka yg datang silih berganti
begitupun dengan kehidupan rumah tangga kita, akan ada cobaan yang harus kita lalui
ujian dari Allah untuk membuat kita makin baik kedepannya
agar kita makin dewasa dan bijak menghadapi berbagai permasalahan
jangan sampai ujian-ujian tersebut menjadikan kita mundur ke belakang
jangan sampai godaan membuat kita mengingkari amanah dari Allah
jangan sampai membiarkan setan tertawa melihat kita, ketika nafsu tlh mengacaukan perjanjian suci tersebut
dan semoga cobaan itu tidak akan membuat kita terpisahkan
hanya dengan memohon petunjuk dan pertolonganNya, kita bisa atasi segala cobaanNya
karena tidak ada cobaan yg diberikanNya melebihi kemampuan kita
dan pasti selalu ada hikmah dibalik semua ujian yg kita alami
skenarioNya pasti adalah yg terbaik
begitupun dengan skenarioNya menyatukan kita dalam sebuah ikatan pernikahan
engkau adalah yg terbaik buatku, begitupun diri ini adalah yg terbaik buatmu
apapun kondisi dan keadaan pasangan kita, ada sisi-sisi kebaikan disana
sehingga Allah menjodohkan kita dalam ikatan pernikahan
semoga dengan pernikahan ini, Allah bukakan pintu-pintu kebaikan
Allah telah memandang pernikahan sebagai sebuah ikatan yang sangat tinggi dan suci
mitsaqan gholizha (perjanjian yang berat)
kita dituntut harus menjaga kehormatan pernikahan ini
karena ada kesetiaan yang harus dirawat atas perjanjian suci tersebut
tidak hanya kesetiaan pada teman hidup yang telah ikhlas mencintai
tapi lebih dari itu, ada kesetiaan kita pada Alloh
sebab ketika menikah kita telah mengambil amanah dariNya…
semoga Allah berikan kekuatan dan kesabaran kita hadapi semua cobaanNya
semoga Allah kekalkan ikatan kasih sayang kita smp hayat memisahkan
semoga Allah memperbaiki hati dan perilaku kita
semoga Allah senantiasa menyatukan kita dalam kebaikan
dan semoga Allah memanggil kita beserta keturunan kita seperti janji dlm Az-Zuhruf:70
“dan masuklah kesurga bersama istri kamu untuk digembirakan”
amin
for my beloved husband : smg Alloh senantiasa menjagamu dlm kebaikan&ketaatan padaNya dan menjauhkanmu dari berbagai godaan&tipu daya dunia..amin
Duhai Istriku
Duhai Istriku
Kehadiranmu memancarkan seribu kesyukuran buat diriku,
Pada diriku, tiada sesuatu yang istimewa untuk dipersembahkan buatmu,
Kerana aku…bukanlah yang terhebat,
Kerana aku…bukanlah yang terbaik,
Kerana pada diriku…banyak kekurangan,
Namun dikau tetap saja menerima dan memilihku sebagai seorang suami…
Istriku…
Yang aku kejar hanyalah untuk meraih keridhaanmu, demi mencapai keridhaan Allah…
Istriku…
Ku tahu, disebalik kejernihan matamu, disebalik kebersihan wajahmu, disebalik senyum manismu,
Tersembunyi seribu satu kisah suka dan duka,
Kepayahan memperjuangan kebenaran agama,
Terkadang dikau menderita menerima tomahan dan celaan manusia,
Sengsara menanggung musibah yang tak pernah reda,
Itulah lumrah dakwah…jalannya tak ditabur dengan bunga,
Namun dikau tetap bersabar demi meraih pahala,
Ku doakan buatmu Syurga,
Moga kita bertemu dan tetap saja bersama di sana,
Duhai istriku… yang tercinta…
istriku
istriku
Istriku…
Kuatkanlah hatimu, tabahkan jiwamu, bakar semangatmu,
Ketahuilah aku sentiasa menyokongmu,
Ingatlah janji Allah itu adalah benar dan sangat indah buat hambanya yang sabar,
Insha Allah perjuanganmu takkan sia-sia duhai Istriku…,
Semoga Allah menghadiahkan buatmu syurgaNya yang kekal selamanya,
Andai dirimu menempuhi segalanya dengan sabar dan redha,
Andai dirimu ikhlas berjuang demi Allah Yang Maha Esa…
Istriku…
Apa yang kuharapkan..
Bukanlah mencari seorang istri yang cantik rupanya,
Bukan kutagih minta diperhatikan,
Bukan ku rela dipuja dengan cantik dan rupawan,
Bukan semua itu semata-mata,
Itu semua tak membawa makna
Seandainya tidak didahulukan dengan agama,
Hidup kita juga mungkin tak beroleh bahagia…
Istriku…
Ku mengharapkan…
Dikau membantuku ke arah jalan keselamatan,
Berpedomankan generasi pilihan dan terbaik sepanjang zaman,
Kau menyadarkan aku akan cinta Tuhan,
Kau mengajarku arti kesabaran,
Kau hiasi diriku dengan pakaian cinta keimanan dan cinta ketaqwaan,
Kau mendidik diriku akan cinta ketabahan,
Istriku…
Semoga insan lain sedang nyenyak tidur di malam yang sepi,
Dikau mengejutkan aku atau aku yang mengejutkanmu dari alunan mimpi,
Di sepertiga malam terakhir kita berdua bangun bermunajat pada Ilahi,
Memohon keampunan dari Allah yang saat itu turun ke langit bumi,
Ayuh kita contohi teladan Nabi,
Menjadi hamba yang sentiasa mensyukuri,
Akan nikmat Allah yang melimpah luah tidak terperi,
Segala ujian yang mendatang bersama kita harungi,
Moga ketabahan, kesabaran, keredhaan, dan istiqomah sentiasa mengiringi.
Istriku…
Janganlah dikau menangis,
Karena tangismu turut mengundang duka di hatiku,
Istriku…
Janganlah dikau bersedih,
Sesungguhnya Allah sentiasa bersamamu,
Duhai Istriku…
Ketahuilah, daku mencintaimu kerana Allah…
Kehadiranmu memancarkan seribu kesyukuran buat diriku,
Pada diriku, tiada sesuatu yang istimewa untuk dipersembahkan buatmu,
Kerana aku…bukanlah yang terhebat,
Kerana aku…bukanlah yang terbaik,
Kerana pada diriku…banyak kekurangan,
Namun dikau tetap saja menerima dan memilihku sebagai seorang suami…
Istriku…
Yang aku kejar hanyalah untuk meraih keridhaanmu, demi mencapai keridhaan Allah…
Istriku…
Ku tahu, disebalik kejernihan matamu, disebalik kebersihan wajahmu, disebalik senyum manismu,
Tersembunyi seribu satu kisah suka dan duka,
Kepayahan memperjuangan kebenaran agama,
Terkadang dikau menderita menerima tomahan dan celaan manusia,
Sengsara menanggung musibah yang tak pernah reda,
Itulah lumrah dakwah…jalannya tak ditabur dengan bunga,
Namun dikau tetap bersabar demi meraih pahala,
Ku doakan buatmu Syurga,
Moga kita bertemu dan tetap saja bersama di sana,
Duhai istriku… yang tercinta…
istriku
istriku
Istriku…
Kuatkanlah hatimu, tabahkan jiwamu, bakar semangatmu,
Ketahuilah aku sentiasa menyokongmu,
Ingatlah janji Allah itu adalah benar dan sangat indah buat hambanya yang sabar,
Insha Allah perjuanganmu takkan sia-sia duhai Istriku…,
Semoga Allah menghadiahkan buatmu syurgaNya yang kekal selamanya,
Andai dirimu menempuhi segalanya dengan sabar dan redha,
Andai dirimu ikhlas berjuang demi Allah Yang Maha Esa…
Istriku…
Apa yang kuharapkan..
Bukanlah mencari seorang istri yang cantik rupanya,
Bukan kutagih minta diperhatikan,
Bukan ku rela dipuja dengan cantik dan rupawan,
Bukan semua itu semata-mata,
Itu semua tak membawa makna
Seandainya tidak didahulukan dengan agama,
Hidup kita juga mungkin tak beroleh bahagia…
Istriku…
Ku mengharapkan…
Dikau membantuku ke arah jalan keselamatan,
Berpedomankan generasi pilihan dan terbaik sepanjang zaman,
Kau menyadarkan aku akan cinta Tuhan,
Kau mengajarku arti kesabaran,
Kau hiasi diriku dengan pakaian cinta keimanan dan cinta ketaqwaan,
Kau mendidik diriku akan cinta ketabahan,
Istriku…
Semoga insan lain sedang nyenyak tidur di malam yang sepi,
Dikau mengejutkan aku atau aku yang mengejutkanmu dari alunan mimpi,
Di sepertiga malam terakhir kita berdua bangun bermunajat pada Ilahi,
Memohon keampunan dari Allah yang saat itu turun ke langit bumi,
Ayuh kita contohi teladan Nabi,
Menjadi hamba yang sentiasa mensyukuri,
Akan nikmat Allah yang melimpah luah tidak terperi,
Segala ujian yang mendatang bersama kita harungi,
Moga ketabahan, kesabaran, keredhaan, dan istiqomah sentiasa mengiringi.
Istriku…
Janganlah dikau menangis,
Karena tangismu turut mengundang duka di hatiku,
Istriku…
Janganlah dikau bersedih,
Sesungguhnya Allah sentiasa bersamamu,
Duhai Istriku…
Ketahuilah, daku mencintaimu kerana Allah…
PANGERANKU
Pangeranku..
Bagaimana kabarmu hari ini??
Mudah-mudahan kau baik-baik saja..
Akupun disini Alhamdulillah baik-baik saja
Pangeranku,
entah kenapa hati ini tidak sabar menunggu saat itu
Saat dimana Allah mempertemukan kita
Saat Dimana kebahagiaan itu akan menyatukan kita
Saat dimana kita berjuang bersama dalam gerakan dakwah ini
Membangun generasi-generasi yang shaleh dan shalehah
Yang siap membangkitkan islam kembali ke masa kejayaannya
Pangeranku,
Sebenarnya aku sangat malu
Malu bila diri ini tidak sebanding denganmu
Malu bila diri ini tidak bisa mengimbangi keshalehanmu
Tidak bisa menjadi pendamping yang seperti yang kau impikan dari dulu
Aku malu pangeranku..
Tapi aku berjanji
Aku akan berusaha memperbaiki diri
Aku harus bisa menjaga diri
Agar kelak nanti
Aku bisa menjadi seseorang yang bisa kau banggakan
Seseorang yang bisa membuatmu bahagia dan senang
Seseorang yang sesuai dengan yang kau impikan
Pangeranku,,
Akan aku jaga hati ini untuk tetap suci
Agar kelak hanya namamu saja lah yang pernah singgah di hatiku
Tidak akan aku buai hati ini dengan nama orang lain
Tidak akan aku biarkan namamu menjadi nama ke 100 yang singgah di hati ini
Aku akan berusaha untuk tetap mensucikan hati ini dari orang-orang yang belum halal bagiku
Pangeranku,,
Aku akan menjaga pandangan ini
Aku berjanji akan menundukkan pandanganku mulai saat ini
Agar hanya kamulah yang akan aku pandang dengan segenap jiwaku
Agar hanya dirimulah yang akan aku pandang dengan cinta yang menggebu
Tidak akan aku biarkan laki-laki lain menikmati pandanganku ini
Karena hanya kau yang berhak pangeranku
Aku tidak mau pandangan cintaku ini menjadi tidak berarti di matamu
Karena telah sering aku berikan pada orang lain
Pangeranku,,
Tidak akan aku biarkan orang lain menerima surat cinta dariku
Ataupun kata-kata cinta dariku
Karena hanya dirimulah yang akan aku berikan kata-kata itu
Aku tidak mau kata-kata itu menjadi tidak berarti pula bagimu
Karena sering aku obral kata-kata itu pada orang-orang lain
Pangeranku,,
Aku berjanji, hanya kaulah yang akan melihat mahkotaku
Mahkota yang senantiasa aku jaga dan aku tutup dengan jilbabku
Aku tidak mau mahkota ini dilihat orang lain
Mahkota yang senantiasa aku rawat agar menjadi indah kelak dimatamu
Aku janji pangeranku
Aku tidak akan membiarkan orang lain menikmatinya
Aku ingin kau bangga padaku karena aku bisa menjaganya untukmu
Aku tidak peduli kalau terkadang rasa panas ini menggangguku
Karena aku yakin, rasa cintaku padamu dan rasa cintaku pada Yang Maha Pencipta
Akan mengalahkan semua itu
Karena kebahagiaanmu dan keRidhoan Allah lebih berarti bagiku
Pangeranku,,
Mulai saat ini aku juga berjanji padamu
Aku tidak akan membiarkan orang lain menyentuh tubuhku
Aku sadar, bahwa diriku ini terlalu mahal untuk di obral
Aku sadar, diri ini terlalu mulia
untuk disentuh oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab
Aku akan menjaga tubuhku ini agar berharga di matamu
Agar hanya dirimulah yang kelak akan menyentuhnya
Aku menyadari, kau pasti akan sedih
Kalau tubuhku ini sudah banyak dinikmati orang lain
Tapi jangan khawatir pangeranku
Aku senantisanya menjaganya dari dulu
Karena semua ini hanya akan kuberikan padamu
Pangeranku,,
Aku janji akan banyak belajar
Belajar untuk lebih shaleh, lebih taat dan lebih pintar
Belajar menjadi wanita yang terhormat dan terjaga kesuciannya
Aku nggak mau kamu kecewa kelak ketika melihatku
Aku akan memperbaiki akhlakku agar kelak seimbang dengan keshalehanmu
Aku akan perbanyak amalku
Aku tidak mau kelak berpisah denganmu di akhirat
Karena amalku yang sedikit, tidak seimbang dengan amalanmu yang berlimpah
Aku ingin menikmati setiap malam-malam yang mulia itu bersamamu
Bersamamu menemui Allah Yang Maha Pencipta
Bersyukur atas nikmat yang tidak pernah berhenti dilimpahkanNya pada kita
Percayalah Pangeranku,,
Aku akan mempelajari semuanya..
Karena aku yakin,,
Bila aku ingin memiliki pangeran yang sehebat dan seshaleh dirimu
Aku pun harus menjadi orang seperti itu
Karena Allah telah berjanji
Bahwa Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik
Tunggulah aku Pangeranku
Aku yakin bisa mengimbangimu
Tunggu aku pangeranku
Aku akan membantumu dalam perjuangan ini
Perjuangan seorang mukmin sejati
Karena aku pun memerlukan bantuanmu untuk mendampingiku
Kita akan berjuang bersama pangeranku
Karena di jalan inilah kita dipersatukan
Di Jalan Dakwah yang mulia..
Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an, bahwa perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik.. bagaimana kita mau mendapatkan pendamping seperti nabi Muhammad,kalau kita nggak bisa seperti siti khadijah, bagaimana mungkin kita mengharap ali, kalau kita nggak bisa seperti siti fatimah..
Sudah seperti apakah kita? sudah selayak apakah kita untuk mendapatkan seorang Ali, Abu bakar, Usman, Umar, apalagi Nabi Muhammad???
Bagaimana kabarmu hari ini??
Mudah-mudahan kau baik-baik saja..
Akupun disini Alhamdulillah baik-baik saja
Pangeranku,
entah kenapa hati ini tidak sabar menunggu saat itu
Saat dimana Allah mempertemukan kita
Saat Dimana kebahagiaan itu akan menyatukan kita
Saat dimana kita berjuang bersama dalam gerakan dakwah ini
Membangun generasi-generasi yang shaleh dan shalehah
Yang siap membangkitkan islam kembali ke masa kejayaannya
Pangeranku,
Sebenarnya aku sangat malu
Malu bila diri ini tidak sebanding denganmu
Malu bila diri ini tidak bisa mengimbangi keshalehanmu
Tidak bisa menjadi pendamping yang seperti yang kau impikan dari dulu
Aku malu pangeranku..
Tapi aku berjanji
Aku akan berusaha memperbaiki diri
Aku harus bisa menjaga diri
Agar kelak nanti
Aku bisa menjadi seseorang yang bisa kau banggakan
Seseorang yang bisa membuatmu bahagia dan senang
Seseorang yang sesuai dengan yang kau impikan
Pangeranku,,
Akan aku jaga hati ini untuk tetap suci
Agar kelak hanya namamu saja lah yang pernah singgah di hatiku
Tidak akan aku buai hati ini dengan nama orang lain
Tidak akan aku biarkan namamu menjadi nama ke 100 yang singgah di hati ini
Aku akan berusaha untuk tetap mensucikan hati ini dari orang-orang yang belum halal bagiku
Pangeranku,,
Aku akan menjaga pandangan ini
Aku berjanji akan menundukkan pandanganku mulai saat ini
Agar hanya kamulah yang akan aku pandang dengan segenap jiwaku
Agar hanya dirimulah yang akan aku pandang dengan cinta yang menggebu
Tidak akan aku biarkan laki-laki lain menikmati pandanganku ini
Karena hanya kau yang berhak pangeranku
Aku tidak mau pandangan cintaku ini menjadi tidak berarti di matamu
Karena telah sering aku berikan pada orang lain
Pangeranku,,
Tidak akan aku biarkan orang lain menerima surat cinta dariku
Ataupun kata-kata cinta dariku
Karena hanya dirimulah yang akan aku berikan kata-kata itu
Aku tidak mau kata-kata itu menjadi tidak berarti pula bagimu
Karena sering aku obral kata-kata itu pada orang-orang lain
Pangeranku,,
Aku berjanji, hanya kaulah yang akan melihat mahkotaku
Mahkota yang senantiasa aku jaga dan aku tutup dengan jilbabku
Aku tidak mau mahkota ini dilihat orang lain
Mahkota yang senantiasa aku rawat agar menjadi indah kelak dimatamu
Aku janji pangeranku
Aku tidak akan membiarkan orang lain menikmatinya
Aku ingin kau bangga padaku karena aku bisa menjaganya untukmu
Aku tidak peduli kalau terkadang rasa panas ini menggangguku
Karena aku yakin, rasa cintaku padamu dan rasa cintaku pada Yang Maha Pencipta
Akan mengalahkan semua itu
Karena kebahagiaanmu dan keRidhoan Allah lebih berarti bagiku
Pangeranku,,
Mulai saat ini aku juga berjanji padamu
Aku tidak akan membiarkan orang lain menyentuh tubuhku
Aku sadar, bahwa diriku ini terlalu mahal untuk di obral
Aku sadar, diri ini terlalu mulia
untuk disentuh oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab
Aku akan menjaga tubuhku ini agar berharga di matamu
Agar hanya dirimulah yang kelak akan menyentuhnya
Aku menyadari, kau pasti akan sedih
Kalau tubuhku ini sudah banyak dinikmati orang lain
Tapi jangan khawatir pangeranku
Aku senantisanya menjaganya dari dulu
Karena semua ini hanya akan kuberikan padamu
Pangeranku,,
Aku janji akan banyak belajar
Belajar untuk lebih shaleh, lebih taat dan lebih pintar
Belajar menjadi wanita yang terhormat dan terjaga kesuciannya
Aku nggak mau kamu kecewa kelak ketika melihatku
Aku akan memperbaiki akhlakku agar kelak seimbang dengan keshalehanmu
Aku akan perbanyak amalku
Aku tidak mau kelak berpisah denganmu di akhirat
Karena amalku yang sedikit, tidak seimbang dengan amalanmu yang berlimpah
Aku ingin menikmati setiap malam-malam yang mulia itu bersamamu
Bersamamu menemui Allah Yang Maha Pencipta
Bersyukur atas nikmat yang tidak pernah berhenti dilimpahkanNya pada kita
Percayalah Pangeranku,,
Aku akan mempelajari semuanya..
Karena aku yakin,,
Bila aku ingin memiliki pangeran yang sehebat dan seshaleh dirimu
Aku pun harus menjadi orang seperti itu
Karena Allah telah berjanji
Bahwa Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik
Tunggulah aku Pangeranku
Aku yakin bisa mengimbangimu
Tunggu aku pangeranku
Aku akan membantumu dalam perjuangan ini
Perjuangan seorang mukmin sejati
Karena aku pun memerlukan bantuanmu untuk mendampingiku
Kita akan berjuang bersama pangeranku
Karena di jalan inilah kita dipersatukan
Di Jalan Dakwah yang mulia..
Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an, bahwa perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik.. bagaimana kita mau mendapatkan pendamping seperti nabi Muhammad,kalau kita nggak bisa seperti siti khadijah, bagaimana mungkin kita mengharap ali, kalau kita nggak bisa seperti siti fatimah..
Sudah seperti apakah kita? sudah selayak apakah kita untuk mendapatkan seorang Ali, Abu bakar, Usman, Umar, apalagi Nabi Muhammad???
Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ♥WAHAI PARA SUAMI♥Ƹ̵̡Ӝ̵̨̄Ʒ
Jika seorang istri menangis dihadapanmu, itu berarti dia tidak dapat menahannya lagi…
Jika kau memegang tangannya saat dia menangis, dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu..
Jika kau membiarkannya pergi, dia tidak akan kembali menjadi dirinya yang dulu, selamanya!
Seorang istri tidak akan menangis dengan mudah, kecuali didepan orang yang sangat dia sayangi, dia akan menjadi lemah!
Seorang istri tidak akan menangis dengan mudah, hanya jika dia sangat menyayangimu. Dia akan menurunkan rasa EGOnya.
Wahai suami2, jika seorang istri pernah menangis karenamu, tolong pegang tangannya dengan penuh pengertian. Karena dia adalah orang yang akan tetap bersamamu sepanjang hidupmu disaat kau terpuruk terlalu dalam …
Wahai suami2, jika seorang istri menangis karenamu, tolong jangan menyia-nyiakannya.
Mungkin, karena keputusanmu, kau merusak kehidupannya. Saat dia menangis didepanmu, saat dia menangis karenamu. Lihatlah jauh kedalam matanya. Dapatkah kau lihat dan kau rasakan SAKIT yang dirasakannya karenamu ?
++++++++++++++++++++++++++ +++++++++++
Pada hari penciptaan PEREMPUAN. MALAIKAT bertanya kepada TUHAN : ” Apakah keistimewaan dari ciptaanMU ini ? “
Lalu TUHAN menjawab :
” Ada banyak KEISTIMEWAAN yang dimiliki oleh ciptaanKU ini”..
Dibalik KELEMBUTANYA dia memiliki kekuatan yang begitu dahsyat..
TUTUR katanya merupakan KEBENARAN..
SENYUMAN’nya adalah SEMANGAT bagi orang yang dicintainya. .
PELUKAN & CIUMAN’nya bisa memberi KEHANGATAN bagi anak2nya..
Dia TERSENYUM bila melihat temannya tertawa..
Dia TERHARU
Dia MENANGIS bila melihat KESENGSARAAN pd org2 yg dikasihinya…
Dia mampu TERSENYUM dibalik KESEDIHAN’nya. .
Dia sangat GEMBIRA melihat KELAHIRAN..
Dia begitu sedih melihat KEMATIAN..
TETESAN air matanya bisa membawa PERDAMAIAN.
Tapi dia sering dilupakan oleh SUAMI krn 1 hal
Malaikat pun bertanya : “…Apa itu Yaa TUHAN ??
Tuhan menjawab : Bahwa “Betapa BERHARGAnya dia”…
Jika kau memegang tangannya saat dia menangis, dia akan tinggal bersamamu sepanjang hidupmu..
Jika kau membiarkannya pergi, dia tidak akan kembali menjadi dirinya yang dulu, selamanya!
Seorang istri tidak akan menangis dengan mudah, kecuali didepan orang yang sangat dia sayangi, dia akan menjadi lemah!
Seorang istri tidak akan menangis dengan mudah, hanya jika dia sangat menyayangimu. Dia akan menurunkan rasa EGOnya.
Wahai suami2, jika seorang istri pernah menangis karenamu, tolong pegang tangannya dengan penuh pengertian. Karena dia adalah orang yang akan tetap bersamamu sepanjang hidupmu disaat kau terpuruk terlalu dalam …
Wahai suami2, jika seorang istri menangis karenamu, tolong jangan menyia-nyiakannya.
Mungkin, karena keputusanmu, kau merusak kehidupannya. Saat dia menangis didepanmu, saat dia menangis karenamu. Lihatlah jauh kedalam matanya. Dapatkah kau lihat dan kau rasakan SAKIT yang dirasakannya karenamu ?
++++++++++++++++++++++++++
Pada hari penciptaan PEREMPUAN. MALAIKAT bertanya kepada TUHAN : ” Apakah keistimewaan dari ciptaanMU ini ? “
Lalu TUHAN menjawab :
” Ada banyak KEISTIMEWAAN yang dimiliki oleh ciptaanKU ini”..
Dibalik KELEMBUTANYA dia memiliki kekuatan yang begitu dahsyat..
TUTUR katanya merupakan KEBENARAN..
SENYUMAN’nya adalah SEMANGAT bagi orang yang dicintainya. .
PELUKAN & CIUMAN’nya bisa memberi KEHANGATAN bagi anak2nya..
Dia TERSENYUM bila melihat temannya tertawa..
Dia TERHARU
Dia MENANGIS bila melihat KESENGSARAAN pd org2 yg dikasihinya…
Dia mampu TERSENYUM dibalik KESEDIHAN’nya. .
Dia sangat GEMBIRA melihat KELAHIRAN..
Dia begitu sedih melihat KEMATIAN..
TETESAN air matanya bisa membawa PERDAMAIAN.
Tapi dia sering dilupakan oleh SUAMI krn 1 hal
Malaikat pun bertanya : “…Apa itu Yaa TUHAN ??
Tuhan menjawab : Bahwa “Betapa BERHARGAnya dia”…
Subscribe to:
Posts (Atom)