Kadangkala mungkin tergambar di benak fikiranmu, bahwa engkau telah  salah ketika memilih diriku menjadi pasanganmu. Kadang kala ia  mengganggu dalam pergaulan sehari-harimu denganku, terkadang ku takut  perasaan cintamu berubah menjadi benci, limpahan kasih sayangmu menjelma  menjadi kemarahan, dan ketenangan pun berubah menjadi ketegangan.
Suamiku…..
Di saat engkau masih sibuk dengan pekerjaan yang tak kunjung selesai,  tak jarang aku kau abaikan. Waktu di rumah pun, kadang ku ikhlaskan demi  masa depanmu. Bukankah engkau tahu aku pun butuh perhatian darimu.  Terkadang ku cari perhatian itu, namun terlihat salah dipandanganmu.  Kalaulah itu terlihat salah, semoga engkau bisa melihat kebaikanku yang  lain.
Sadarkah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yang sempurna  segalanya? Bukankah engkau tahu bahwa hanyalah Alllah yang Maha  Sempurna. Tidaklah sepatutnya bila kau hanya menghitung-hitung  kekurangan pasangan hidupmu, sedangkan engkau sendiri tak pernah  sekalipun menghitung kekurangan dan kesalahanmu. Janganlah engkau  mencari-cari selalu kesalahanku, padahal aku telah taat kepadamu.
Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtua dan sanak  saudaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku. Naungilah  diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu. Ku ingat pula saat aku  ragu memilih siapa pendampingku, ketakwaan yang terlihat dalam  keseharianmu-lah yang mempesona diriku. 
Jika engkau ada waktu ajarkanlah diriku dengan ilmu yang telah Allah  berikan kepadamu. Apabila engkau sibuk, maka biarkan aku menuntut ilmu,  namun tak akan kulupakan tanggungjawabku, sehingga kelak diriku dapat  menjadi sekolah buat putra-putrimu. Bukankah seorang ibu adalah madrasah  ilmu pertama buat putra-putrinya? Semoga engkau selalu mendampingiku  dalam mendidik putra-putri kita dan bertakwa kepada Allah.
Wahai Allah,
Engkau-lah saksi ikatan hati ini…
Aku telah jatuh cinta kepada lelaki pasangan hidup ku,
jadikanlah cinta ku pada suamiku ini sebagai penambah kekuatan ku untuk  mencintai-Mu.
Namun, kumohon pula, jagalah cintaku ini agar tidak melebihi cintaku  kepada-Mu,
hingga aku tidak terjatuh pada jurang cinta yang semu,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu. Jika ia rindu,
jadikanlah rindu syahid di jalan-Mu lebih ia rindukan daripada  kerinduannya terhadapku,
jadikan pula kerinduan terhadapku tidak melupakan kerinduannya terhadap  surga-Mu.
Bila cintaku padanya telah mengalahkan cintaku kepada-Mu,
ingatkanlah diriku, jangan Engkau biarkan aku tertatih kemudian  tergapai-gapai merengkuh cinta-Mu.
Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta  pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang  tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan  keindahan bertawakal di jalan-Mu.
Aamiin ya rabbal alamin.
No comments:
Post a Comment