Wednesday, April 28, 2010

Berserah Diri Kehadapan-MU

Dalam hitungan detik merayap lambat kemenit
Setiap menit terus berputar putar berpindah hari
Degub jantung menghitung napas bersama denyut nadi
Helaan napas dari setiap pembuluh dan jantung yang kian berdebar
Terus berdegub dan denyut nadipun kian melemah
Semangkin keras degup jantung kian menyesakan napas
Sisa usia yang tinggal beberapa langkah kedepan
Sendi sendi tubuhpun terus merana kesakitan Seirama dengan bayangan dosa yang tergambar Meratapi kenikmatan yang diperoleh sesaat Memohon ampunanNya melewatkan kesempatan yang diberikan Meratapi kebohongan dan kepalsuan yang telah dipebuat Merusak,memutar balikan fakta dan merkosa aqidah Lidahpun terasa kelu untuk mengucapkan takdir Pinggang terasa kaku agar dapat membungkuk untuk ruku . Tatkala berlutut untuk bersujud Berat rasanya kepala untuk dapat bangkit karena pembuluh darah beku Sendi sendi kaki terasa ngilu dan sakit untuk tahiyat akhir bayangan dosapun semakin tampak Semakin besar dan besar seakan sulit untuk ditembus Allahu Akbar Allah Maha Adil Allah Maha Pengampun seruan bertobatpun berkumandang setiap hari Tak terbayangkan apa yang terjadi kelak Sisa usia yang tinggal beberapa langkah Anggota tubuh yang terus kesakitan
Menyesali dosa-dosa yang telah diperbuat Didalam kerentaan ini……………………………
Nampaknya masih ada sisa pengampunan dari sekian dosa
Dengan tertatih-tatih mencoba menggapainya
Mencoba agar dapat terhapuskan perbuatan nista dengan dalih khilaf
Setiap saat rasa dosa akan selalu membuntuti dan membayangi
Dari usia yang menjelang senja
Merenung dan tapakur
Beribadah,Berdzikir dan berdoa
Berserah diri dalam ibadah memohon ampunanNya
Setiap saat, setiap waktu, selalu dan selalu
Pada saat usia yang terus berkurang,ajalpun semakin dekat
Berserah diri untuk terus bertobat kematianpun tak bisa dihindari

No comments:

Post a Comment