Katakanlah aku adalah orang yang selalu tidak pernah merasakan keindahan hidup, pada mulanya aku selalu tidak menyangka bahwa aku terlahir berbeda dengan yang lain. berbeda dalam arti apa berbeda dalam arti tidak sempurna seluruh tubuhku, aku selalu berdoa dengan bercucuran air mata kepada tuhan yang selalu menciptakanku " yaa tuhan aku ingin keadilanmu, aku ingin perhatianmu, kenapa selalu harus aku yang seperti ini?" mungkin itu yang selalu aku katakan disetiap malamku.
Disuatu hari tuhanku memberikanku keajaiban hingga akhirnya kedua kakiku bisa normal kembali hingga aku dapat berjalan selangkah sampai lima langkah dan akhirnya cukup disitu dan terhenti sehingga aku tidak bisa teruskan langkah ayunanku sepetak demi petak, dan kemudian aku tersenyum dan seolah ini adalah nyata tapi akhirnya semua itu hanyalah mimpi semata akupun terbangun dari mimpi indahku yang ternyata hanya semu dan aku mencoba bangkit dari kamar tidurku dan akupun terjatuh.
Selama aku menderita penyakit rakitis akupun tidak tahu apa itu artinya?, tetapi buktinya sampai saat inipun dokter belum bisa menyembuhkan penyakitku, aku selalu dibayangi mimpi-mimpi gelap yang yang selalu saja membuat bibir ini terbungkam seperti ditelan api kehidupan yang fana ini.
Selalu sabar mungkin ini yang ditetapkan tuhan untukku meskipun aku menyesal dengan semua keadaan ini, sehingga detik inipun aku dijauhi bahkan sangat dijauhi semua orang karena kondisiku ini. sehingga pada suatu saat aku melihat tetanggaku yang sangat sombong dan suka memakiku akhirnya jatuh terbaring sakit dan tidak kunjung sembuh, disitulah aku sadar kalau aku meski tidak bisa berjalan tapi mulut tangan dan organ lainnya masih bisa aku manfaatkan. pada waktu itulah hatiku mulai tersentuh dan tangan ini terhentak untuk ingin melimpahkan sebuah kekesalanku pada sebuah lembaran kertas yang telah tergores oleh pena ini.
Pada suatu hari setelah aku sudah mempunyai beberapa lembar tulisanku, aku mendengar bahwa orang yang selalu mengejekku sudah sembuh tapi tidak bisa terbangun dari tidurnya, hingga akhirnya lembaranku telah menumpuk menjadi sebuah buku. Aku beranjak dari rumah menuju rumah orang yang selalu mengejekku, ditengah hujan lebat akupun berusaha berjalan dengan kedua tanganku menuju rumah orang itu.
Pada akhirnya akupun tiba disana dan semua bajuku telah basah kuyub tercampur dengan lumpur, tepat didepanku diapun melihatku tanpa bisa berbicara tapi masih bisa menatapku, tanpa banyak omong aku berikan buku yang telah kutulis minggu hingga tahun tanpa ada ucap sedikitpun akupun tersenyum dan diapun tidak membalas senyumanku dan aku lekas meninggalkannya.
Dan akhirnya akupun sudah memberikan tulisan itu kepadanya, dengan tersenyum dijalan na'as akupun ditabrak oleh mobil mewah sedan berwarna hitam hingga terjatuh taksadarkan diri dengan penuh darah yang bercucuran dari kepala ini, Bersambung ................tunggu kisah lanjutannya ya kawan karena akan semakin seru lagi :)
No comments:
Post a Comment