Tuesday, January 25, 2011

Bahagia di Tengah Ketidakbahagiaan

Bahagialah Hidup tanpa membenci,
Bahagialah Hidup dengan Cinta kasih.
Bahagialah Hidup yang penuh harmonis.


Bahagia jugalah saat kita tidak berbahagia…
Karena begitu ketidakbahagiaan muncul,
sesungguhnya bahagia tidak pernah meninggalkan kita.
Tinggal mengubah pola pikir dan cara pandang kita,
bahagia kembali menjadi milik kita.
Dan Bertambahlah kebijaksanaan dari pengalaman yang ada.
karena ada ketidakbahagiaan, maka kita baru bisa menghargai kebahagiaan.



Bagaimana kita bisa mengubah pola pikir dan cara pandang kita?
ini yang perlu mendapat perhatian dari kita semua.

Pada saat hal yang tidak menyenangkan, kekesalan dan emosi datang pada kita, sesungguhnya gejolak dan permaian perasaan begitu hebatnya. Mengocang kesadaran kita, mengoncang harga diri dan ego kita. dalam hitungan seketika saja, kita menjadi tidak mood, menjadi bete, dan terasa sekali perubahan raut wajah, hilang nya senyum dari wajah yang tadinya manis, denyut nadi yang terus beretak tak teratur, membuat satu hari terasa sangat panjang dan kacau balau.

Membuat kita mau tidak mau, sadar tidak sadar untuk merenungi, bahwa ‘hal’ ini TIDAK BAIK, TIDAK BERMANFAAT, MERUGIKAN diri sendiri dan orang lain. memang SUSAH untuk mengendalikannya, tetapi yakinlah ada satu sisi PUTIH manusia yang bila “SUARA”nya di dengar akan dapat menaklukan suasana PERANG dalam hati.

Suara si PUTIH akan berkata: “Sudahlah… Capeee… apa nga capeee marah-marah sendiri, orang yang dimarahinya juga tidak tahu apa-apa kok”
“sudahlah….capeeee, yang cape hati dan pikiranmu!” sudah cukup bermain-main dengan sesuatu yang hanya membuat kita cepat tua, mendekati bahaya, serangan jantung, stroke semakin mendekat”
“sudahlah… lupakan semua, jangan lagi berperang dengan ketidakpastian dan ketidakjelasan sifat dan karakter orang lain! Perhatikan sifat dan karakter sendiri, juga sama saja tidak jauh-jauh beda dengan orang lain, seharusnya kita memperbaiki diri sendiri dan menunjukan perubahan ini kepada orang lain sebelum kita menginginkan orang lain berubah untuk kita”

Mengapa suara itu nyaris tidak terdengar oleh kita?
Karena kita terlalu banyak mendengar suara si HITAM yang memang senang atau tidak senang suaranya jauh lebih besar dan jauh lebih berperan dari pada si PUTIH, Sebaliknya suara si PUTIH butuh kesadaran kita untuk mendengarkannya, karena suara itu begitu halus, lembut dan nyaris tak terdengar. Hanya hati yang sedang tenang baru bisa mendengarkannya.
maka pada saat emosi muncul, cara tercepat adalah keluarkan emosi itu segera, Bicaralah dengan Dinding yang akan setia mendengarkanmu (tapi hati-hati dengan tembok yang bertelinga…)
Guyurlah kepala yang sedang panas dengan air dingin, duduklah dan merenunglah, mulai untuk menjadi pendengar yang baik, maka akan ada pertarungan HITAM dan PUTIH, pertajam pendengaran kita dan amati suara si PUTIH. Maka keindahan itu ada disana. Jawaban dari persoalan hidup ada disana. Kebijaksaanan juga ada disana.

Bahagialah saat ketidakbahagiaan itu datang, karena kita akan semakin dewasa, kita dapat semakin bijaksana, belajar mengatasi masalah yang datang dalam diri sendiri, belajar mengatasi semuanya sendiri, dan mengembangkan potensi “pencerahan” di hati.

No comments:

Post a Comment