oleh Renungan Kisah Inspiratif Muslimah pada 18 September 2010 jam 15:28
Cantiknya seorang wanita itu sebagai GADIS
Bukan karena merah kilauan lipstik
Pada bibir memekar senyuman kosmetik
Tetapi pada kepribadian terpelihara
Kelembutan kesopanan menghiasi jiwa
Cantiknya seorang wanita itu sebagai REMAJA
Tidak pada kulitnya mulus menggebu
Untuk menggoda pandangan nafsu mata
Tetapi pada kehidupan terjaga
Dari menjadi mangsa dunia
Cantiknya seorang wanita itu sebagai HAWA
Tidak karena bijak meruntuhkan iman kaum Adam
Sehingga turunkan insan ke dunia
Tetapi menjdi pembakar semangat pejuang agama
Menjadi penunjang perjuangan syuhada
Cantiknya seorang wanita itu sebagai ANAK
Tidak menjerat diri pada lembah kedurhakaan
Mengalir mutiara di kelopak mata
Tetapi menjadi penyelamat ibu bapak
Pada hari kebangkitan bermula
Cantiknya seorang wanita itu sebagai ISTERI
Bukan hanya dalam rumahtangga
Tetapi sentiasa bersama
Menempuh badai disisi suami tercinta
Cantiknya seorang wanita itu sebagai MENANTU
Bukan karena kemewahan dimata
Menjadi penghibur hati permata kehidupan
Cantiknya seorang wanita itu sebagai IBU
Bukan terletak pada kebangkitan anak
Tetapi dibawah lembayung kejayaan
Membuai anak dikala suami menjalin impian
Cantiknya seorang wanita itu sebagai MERTUA
Tidak karena berjaya menjadi permaisuri istana
Tetapi jalinan kasih sayang
Tulus hati membagi kasih setara pada semua
Cantiknya seorang wanita itu sebagai NENEK
Bukan memberi harta dunia
Sehingga generasi lupa
Tetapi menjadi pada pembimbing
Menjaring teladan para anbiya pada anak bangsa
Cantiknya seorang wanita itu sebagai WARGANEGARA
Bukan karena menyandang puncak dunia
Tetapi bijak menangkis rintangan
Peka membela nasib dan harkat negara
Menjadi tulang belakang keteguhan semua
Cantiknya wanita itu sebagai INTELEKTUALIS
Bukan karena menjadi sebutan
Sehingga menjulang keegoan
Tetapi dalam mencari ilmu
Menyala obor mewangi setinggi profesi
Cantiknya wanita itu sebagai MUSLIMAH
Bukan karena keindahan paras rupa
Sehingga menjadi fitnah
Tetapi berpegang Akidah Solehah
Dibalik tirai jiwa
Menggenggam rindu kekasih pasrah di atas sajadah
Mengharap keridhaan kehidupan dunia akherat
Bukan karena merah kilauan lipstik
Pada bibir memekar senyuman kosmetik
Tetapi pada kepribadian terpelihara
Kelembutan kesopanan menghiasi jiwa
Cantiknya seorang wanita itu sebagai REMAJA
Tidak pada kulitnya mulus menggebu
Untuk menggoda pandangan nafsu mata
Tetapi pada kehidupan terjaga
Dari menjadi mangsa dunia
Cantiknya seorang wanita itu sebagai HAWA
Tidak karena bijak meruntuhkan iman kaum Adam
Sehingga turunkan insan ke dunia
Tetapi menjdi pembakar semangat pejuang agama
Menjadi penunjang perjuangan syuhada
Cantiknya seorang wanita itu sebagai ANAK
Tidak menjerat diri pada lembah kedurhakaan
Mengalir mutiara di kelopak mata
Tetapi menjadi penyelamat ibu bapak
Pada hari kebangkitan bermula
Cantiknya seorang wanita itu sebagai ISTERI
Bukan hanya dalam rumahtangga
Tetapi sentiasa bersama
Menempuh badai disisi suami tercinta
Cantiknya seorang wanita itu sebagai MENANTU
Bukan karena kemewahan dimata
Menjadi penghibur hati permata kehidupan
Cantiknya seorang wanita itu sebagai IBU
Bukan terletak pada kebangkitan anak
Tetapi dibawah lembayung kejayaan
Membuai anak dikala suami menjalin impian
Cantiknya seorang wanita itu sebagai MERTUA
Tidak karena berjaya menjadi permaisuri istana
Tetapi jalinan kasih sayang
Tulus hati membagi kasih setara pada semua
Cantiknya seorang wanita itu sebagai NENEK
Bukan memberi harta dunia
Sehingga generasi lupa
Tetapi menjadi pada pembimbing
Menjaring teladan para anbiya pada anak bangsa
Cantiknya seorang wanita itu sebagai WARGANEGARA
Bukan karena menyandang puncak dunia
Tetapi bijak menangkis rintangan
Peka membela nasib dan harkat negara
Menjadi tulang belakang keteguhan semua
Cantiknya wanita itu sebagai INTELEKTUALIS
Bukan karena menjadi sebutan
Sehingga menjulang keegoan
Tetapi dalam mencari ilmu
Menyala obor mewangi setinggi profesi
Cantiknya wanita itu sebagai MUSLIMAH
Bukan karena keindahan paras rupa
Sehingga menjadi fitnah
Tetapi berpegang Akidah Solehah
Dibalik tirai jiwa
Menggenggam rindu kekasih pasrah di atas sajadah
Mengharap keridhaan kehidupan dunia akherat
No comments:
Post a Comment