Sunday, February 10, 2013
dalam Diamnya Para Suami ...
Tak seperti perempuan yang spontan dan lebih terbuka mengungkapkan isi hatinya saat sedih ataupun gembira, para suami lebih cenderung untuk diam, menanggapi banyak hal hanya dengan hanya sekedar tersenyum dan atau bersikap secukupnya. Sifat tertutup yang kebanyakan dimiliki para suami juga membuat mereka hanya bisa membagi perasaan dengan orang terdekat dan dikasihi. Nah, saat mereka kehilangan orang terdekatnya itulah, mereka biasanya lebih merasa kesepian karena tak ada lagi teman untuk berbagi. Bahkan lebih kesepian dibandingkan dengan para wanita.
Istilah lelaki adalah mahluk jantan dan kuat menjadikan para suami itu memiliki kekuatan lebih untuk menyimpan rasa sakit hatinya walau bagaimanapun menyakitkan. Kebanyakan Orang melihat mereka akan tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya, tanpa harus ekspresif menunjukkan raut wajah sedih atau kecewa.
Demikian halnya jika suami sedang menghadapi masalah. Kebanyakan dari mereka akan lebih memilih menyelesaikannya sendiri dan atau hanya dengan orang yang paling dipercayanya. Dan ketika mereka harus bersedih, mereka akan memastikan dahulu bahwa tak ada satu orang pun yang tahu karena beliau beliau itu akan lebih memilih menangis diam-diam. Sebagian mungkin karena tak ingin dicap sebagai lelaki yang lemah. Itulah kenapa suami jarang menunjukkan sensitivitasnya di depan orang banyak. Hal ini sangat berbeda sekali dengan para istri yang terkadang bisa curhat dengan siapa saja dan di mana saja.
Istilah lelaki adalah mahluk jantan dan kuat menjadikan para suami itu memiliki kekuatan lebih untuk menyimpan rasa sakit hatinya walau bagaimanapun menyakitkan.
Maka, bersyukurlah menjadi seorang istri dan wanita, karena semua orang akan memaklumi semua tangisan, curhatan, dan sikap ekspresif. Saat perempuan menghadapi masalah,dukungan pun datang dari sana-sini. Hal ini akan sangat berbeda dengan para suami yang cenderung lebih suka menghadapinya sendiri. Beliau beliau itu biasanya mempunyai jurus jitu dan akan lebih nyaman untuk mengobati kesedihan, seakan akan gaya tersebut mampu menunjukkan kepada dunia bahwa mereka baik-baik saja.
Sebagian dari para suami mungkin akan memilih teman untuk berbagi masalah mereka. Pernahkah anda mendengar bahwa bagi para lelaki, terutama yang belum berkeluarga, bahwa dunia mereka adalah saat bersama dengan teman temannya. Hal ini mungkin saja akan tetap berlangsung saat para lelaki sudah menjadi suami. Jadi alangkah kurang pas jika mungkin anda memberikan pilihan kepada mereka untuk memilih antara anda atau teman-temannya. Sesekali memberikan rehat sejenak untuk mereka berkumpul dengan teman temannya adalah perlu. Karena, dengan berkumpul dengan teman adalah salah satu cara yang paling ampuh untuk melupakan masalah dan mengembalikan semangat mereka setelah mungkin berada pada keadaan terpuruk.
Hal lain yang bisa membuat para suami terhibur adalah dengan melakukan kegiatan yang merupakan hobi mereka. Menurut penelitian, para lelaki dan hobi merupakan kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Jika mereka suka main bola,otomotif atau apapun, mereka akan sangat berkeinginan untuk bisa mengisi waktu kosong yang biasa mereka habiskan bersama Anda. Maka dari itu, berikan jeda untuk para suami agar merasakan kegembiraan dengan hobi dan kegiatan favoritnya. Hal ini juga sebagai penghargaan atas kerja keras mereka selama ini dalam menghabiskan waktu dan pikiran yang selalu terfokuskan untuk keluarga.
Labels:
Renungan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment