Tuesday, October 19, 2010

Menguasai Emosi


Syarat penting untuk mengatasi problematika ini adalah berpikir sebelum bertindak, bersikap bijaksana, terkontrol dan menghindari amarah serta sikap tergesa gesa.
Seorang ibu memasuki kamar anaknya dan melihat kaca cermin pecah berserakan di lantai, lalu ia langsung menjerit dan marah marah sambil mencaci, "Kenapa kamu melakukan ini? Katakan apa yang sebenarnya terjadi, jika tidak aku akan memukulmu!" Tidak ragu lagi hal ini akan mendorong anaknya untuk berbohong. Dalam situasi seperti ini, mustahil seorang anak akan mengakui perbuatannya, apalagi ia dihadapkan pada amarah dengan hukuman yang siap menantinya.

Berbeda dengan ibu yang tenang dan lembut hatinya. Dia bisa mengontrol emosinya ketika melihat anaknya memecahkan kaca dan berkata, : Bagaimana ini bisa terjadi sayang? Ayo katakan pada mama." Dengan begitu sang anak pasti akan meminta ma'af dan mengakui kesalahannya, tanpa harus melakukan kebohongan. Lalu sang ibu memeluknya dan bersyukur atas keberaniann dan kejujuran yang ia katakan dan dia tidak sampai mencacinya. Terlebih lagi jika sang ibu melakukan semua ini dengan tulus, tenang dan bijaksana.
Dengan demikian berarti sang ibu telah menanamkan kejujuran pada diri anak tersebut dan ketahuilah bahwa ucapan yang jujur akan mengantarkan seorang pada kesuksesan.

Syauqi mengatakan dalam sebuah syair,
Berbuat baiklah kepada semua orang, maka kamu akan mendapatkan belas kasih mereka, meski dengan kebaikan yang paling rendah.


Pergaulilah semua orang dengan baik, maka kamu akan dicintai, sejak dahulu keindahan seseorang terletak pada akhlaknya yang luhur.

Seorang Cendikiawan menjelaskan bahwa kebohongan merupakan salah satu penyakit yang disebabkan karena ketidak mampuan anak dimasa masa puber untuk beradaptasi dengan lingkungannya, keluarga atau masyarakat. Kebohongan juga merupakan salah satu jenis prilaku sosial yang menyimpang yang lebih banyak dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya.
Sering kita melihat prilaku bohong yang menjangkit anak anak ABG, dan untuk mengetahui penyebabnya maka kita harus meneliti akarnya, yaitum kondisi lingkungan keluarganya dan prilaku prilaku apa saja yang mendominasi aktivitas kesehariannya.

Survei membuktikan bahwa kebiasaan berbohong pada anak anak di masa pubernya adalah di karenakan mereka sudah terbiasa berbohong sejak masa kanak-kanaknya. Sehingga pada masa puber ia jadi lebih berani melakukan kebohongan hanya untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang dilakukannya, menyembunyikan rahasianya, dan melepaskan diri dari kesulitan yang akan menimpanya.

Kesalahan yang biasa dilakukan orang tu terhadap anak yang sedang menginjak masa puber :
- Memperlakukan anak anak dengan keras, tegas, dan terlalu mencampuri urusan mereka.
- Ketidak pedulian orang tua dan tidak ada arahan serta nasehat dari mereka.

Adapun model memperlakukan anak yang paling baik dan jarang ditemukan dalam masyarakat kita adalah model yang diterapkan berdasarkan tahapan tahapan umur dan dengan cara yang tepat.

No comments:

Post a Comment