Bintang menghias langit gelap…..
Cantik sejenak langit itu dalam pandangan….
Kerlip kecilnya memandu mata dan hati ini….
Hanya satu bintang yang akan ku jemput…
Tahukah bintang apa itu??
Ialah bintang yang baru ku kenal…
Ialah bintang yg paling terang….
Hingga sinarnya sanggup menghangatkan jiwa….
Sayang…..mau kah kau jadi bintang itu?
Lama nian jiwa ini layu beku dan sendiri…
Lama nian hati ini tepekur dalam kesedihan..
Lama nian cinta itu pergi jauh dari kalbu…
Dahulu……aku takut tak dapatkan cinta…..
Dahulu aku takut tak dapatkan kasih…..
Dan sekarang……aku takut cinta yg ada lepas dari genggaman….
Dan sekarang aku takut kasih ini lepas dari hati..
Dan sekarang……aku takut segalanya menjadi seperti masa lalu
Dan sekarang….aku takut tuk tengokan pada hidup yg terlewat…
Dan sekarang…..aku cinta padamu…..
Ya Allah…..satu kebahagiaan telah kudapatkan…
Ya Allah…satu cinta telah tumbuh di hati hamba…
Ya Allah…..satu hati telah ku temukan…
Ya Allah…telah kutambatkan jiwa ini pada dermaganya..
Jangan….jangan ya Allah…jangan Kau renggut kembali…
Jangan Kau ambil lagi kebahagiaan yg tersisa….
Bukan ya Allah…..bukan maksud hamba menduakanMU dengan cinta pada sesama….
Bukan maksud hamba untuk berpaling dari sejatinya cintaMU
Tapi hamba hanya manusia biasa….hamba punya hati……hamba punya jiwa……
Hamba punya rasa….hamba punya ketakutan….
Ya Allah…..hamba takut cinta ini jadi ingkarku padaMU
Ya Rabb…hamba takut sayang ini jadi duri dalam mengingatMU…
Ya Rahman…hamba takut kasih ini jadi onak dalam menujuMU…..
Tapi hamba tetap hanya manusia biasa ya Rabb….
Jika ini adalah karuniaMU….hamba mohon ya Rahim…jadikan hamba ini orang yg bersyukur…
Jika ini adalah murkaMU…..hamba mohon ampunMU ya Ghaffar…..
Ijinkan hamba menyandingkan dia dalam hidup hamba yg singkat…..
Ijinkan hamba membawa dia kehadapanMU sebagai pelengkap sempurnanya fitrah hamba…
Ijinkan hamba utk memberi ketaatan akan titahMU padanya…
Ijinkan hamba membimbingnya menuju jalan suciMU…
Ya Rahman…ya Rahim..
Engkau Maha Tahu apa yg terbaik buat kami..
Jika ini yg terbaik dariMU untuk kami……Lapangkan jalanku utk menjemputnya….
Luaskan hati ini untuk sabar dalam ikhtiarku….
Kuatkan kesabaranku untuk ku menangi ujian ini…
Ya Allah yg maha lembut…lembutkan hatiku untuknya…..
Ya Allah yg maha indah…..perindahlah lisanku untuknya….
Tak banyak yg hamba minta ya Aziz…..
Bukakan dan tiupkan wangi surgaMU untuk ku hirup di sini………..di dunia……bersamanya….
Karena Kau maha tahu…..aku mencintainya karenaMU..
Sebait doa ku panjatkan di pagi yg cerah….semoga hari ini secerah hatiku ya Allah
Amin ya Allah…ya Rabbal Alamin…….
Tuesday, November 30, 2010
Aku Wanita Yang Sedang Jatuh Cinta
Aku wanita Lahir disaksikan langit
Tumbuh diiringi alam
Hidup bersanding takdir
Aku sedang jatuh cinta…
Aku wanita Seulas senyum menghiasi wajahku
Semburat pandang berasal dari bola mataku
Gontaian kakiku pasti melangkah
Ayunan tanganku pasti berkarya
Gerak tubuhku pasti dinamis
Khayalku adalah keindahan
Pikirku adalah optimis
Mekarlah bunga-bunga di taman hatiku
Dikelilingi kupu-kupu warna-warni
Aku sedang jatuh cinta…
Aku wanita Cahaya diatas cahaya berlapis-lapis menghampiriku
Akar menghujam ke dalam bumi, berbatang menjulang ke langit, berdaun rimbun meneduhan, berbuah segar menyenangkan
Aku sedang jatuh cinta…
Aku wanita
Gerak kebaikkan adalah hidupku
Semangat kesungguhan adalah nafasku
Ridho Sang Pencipta adalah impianku
Menatap Raja Di Raja adalah puncak kenikmatanku
Aku sedang jatuh cinta…
Aku wanita
Bak lampu kristal nan indah
Menerangi, menawan, tapi mudah hancur
Hancur tanpa gerak kebaikkan
Hancur tanpa semangat kesungguhan
Hancur tanpa ridho Sang Pencipta
Hancur tanpa kesempatan menatap Raja Di Raja
Aku sedang jatuh cinta…
Aku wanita
Kan ku pelihara cinta suciku
Kan ku jaga kerinduanku Kan ku capai cita tertinggiku
Menjadi pengadi Illahi Rabbi Slamanya Aku sedang jatuh cinta…
Aku adalah seorang wanita Yang benar-benar sedang jatuh cinta……..
Tumbuh diiringi alam
Hidup bersanding takdir
Aku sedang jatuh cinta…
Aku wanita Seulas senyum menghiasi wajahku
Semburat pandang berasal dari bola mataku
Gontaian kakiku pasti melangkah
Ayunan tanganku pasti berkarya
Gerak tubuhku pasti dinamis
Khayalku adalah keindahan
Pikirku adalah optimis
Mekarlah bunga-bunga di taman hatiku
Dikelilingi kupu-kupu warna-warni
Aku sedang jatuh cinta…
Aku wanita Cahaya diatas cahaya berlapis-lapis menghampiriku
Akar menghujam ke dalam bumi, berbatang menjulang ke langit, berdaun rimbun meneduhan, berbuah segar menyenangkan
Aku sedang jatuh cinta…
Aku wanita
Gerak kebaikkan adalah hidupku
Semangat kesungguhan adalah nafasku
Ridho Sang Pencipta adalah impianku
Menatap Raja Di Raja adalah puncak kenikmatanku
Aku sedang jatuh cinta…
Aku wanita
Bak lampu kristal nan indah
Menerangi, menawan, tapi mudah hancur
Hancur tanpa gerak kebaikkan
Hancur tanpa semangat kesungguhan
Hancur tanpa ridho Sang Pencipta
Hancur tanpa kesempatan menatap Raja Di Raja
Aku sedang jatuh cinta…
Aku wanita
Kan ku pelihara cinta suciku
Kan ku jaga kerinduanku Kan ku capai cita tertinggiku
Menjadi pengadi Illahi Rabbi Slamanya Aku sedang jatuh cinta…
Aku adalah seorang wanita Yang benar-benar sedang jatuh cinta……..
Mencintaimu apa adanya
oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 30 November 2010 jam 20:02
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Disaat kamu ingin melepaskan seseorang..ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya
Disaat kamu mulai tidak mencintainya…ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya
Disaat kamu mulai bosan dengannya…ingatlah selalu saat terindah bersamanya
Disaat kamu ingin menduakannya…bayangkan jika dia selalu setia
Saat kamu ingin membohonginya…ingatlah disaat dia jujur padamu
Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu
Jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu,
Kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu
Yang indah hanya sementara
Yang abadi adalah kenangan
Yang ikhlas hanya dari hati
Yang tulus hanya dari sanubari
Tidak mudah mencari yang hilang
Tidak mudah mengejar impian
Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada
Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga.
Ingatlah pada pepatah,
“Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini”
Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif….
Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun semuanya sirna tak berbekas
Rumah mewah bagai istana, harta benda yang tak terhitung, kedudukan, dan jabatan yg luar biasa, namun…
Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi
Sehelai benang pun tak bisa dimiliki
Apalagi yang mau diperebutkan
Apalagi yang mau disombongkan
Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani
Jangan terlalu perhitungan
Janga hanya mau menang sendiri
Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita
Belajarlah tiada hari tanpa kasih
Selalu berlapang dada dan mengalah Hidup ceria, bebas leluasa…
Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan….
Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan .
Tak ada dendam yang tak bisa terhapus…
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Disaat kamu ingin melepaskan seseorang..ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya
Disaat kamu mulai tidak mencintainya…ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya
Disaat kamu mulai bosan dengannya…ingatlah selalu saat terindah bersamanya
Disaat kamu ingin menduakannya…bayangkan jika dia selalu setia
Saat kamu ingin membohonginya…ingatlah disaat dia jujur padamu
Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu
Jangan sampai disaat dia sudah tidak disisimu,
Kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu
Yang indah hanya sementara
Yang abadi adalah kenangan
Yang ikhlas hanya dari hati
Yang tulus hanya dari sanubari
Tidak mudah mencari yang hilang
Tidak mudah mengejar impian
Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada
Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga.
Ingatlah pada pepatah,
“Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini”
Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif….
Hidup bagaikan mimpi, seindah apapun, begitu bangun semuanya sirna tak berbekas
Rumah mewah bagai istana, harta benda yang tak terhitung, kedudukan, dan jabatan yg luar biasa, namun…
Ketika nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi
Sehelai benang pun tak bisa dimiliki
Apalagi yang mau diperebutkan
Apalagi yang mau disombongkan
Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani
Jangan terlalu perhitungan
Janga hanya mau menang sendiri
Jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita
Belajarlah tiada hari tanpa kasih
Selalu berlapang dada dan mengalah Hidup ceria, bebas leluasa…
Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan….
Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan .
Tak ada dendam yang tak bisa terhapus…
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Saudaraku………….
oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 30 November 2010 jam 19:22
Saudaraku………….
Nikah itu ibadah……. Nikah itu suci………..ingat itu……
Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena kecantikan, bisa karena keturunan, dan bisa karena
agama.
Jangan engkau jadikan harta, keturunan - maupun kecantikan sebagai alasan…………
karena semua itu akan menyebabkan celaka. Jadikan agama sebagai alasan……..
Engkau akan mendapatkan kebahagiaan.
Saudaraku……….
Tidak dipungkiri . bahwa keluarga terbentuk karena cinta……..
Namun…… jika cinta engkau jadikan sebgai landasan, maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur.
Jadikanlah ” ALLAH ” sebagai landasan……
Niscaya engkau akan selamat Tidak saja dunia, tapi juga akherat…….
Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan……
Niscaya Mawaddah (kasih), Sakinah (ketentraman) dan Rahmah (sayang) akan tercapai.
Saudaraku………..
Lihatlah manusia ter-agung Muhammad saw….
tidak marah ketika harus tidur di depan pintu, beralaskan sorban, karena sang istri tercinta tidak mendengar kedatangannya.
Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan tersaji dihadapannya ketika lapar…….,
Menjahit bajunya yang robek……..
Saudaraku…………
Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu………
Jangan engkau terlalu menuruti istrimu……
Jika itu engaku lakukan akan celaka….
Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam & yang putih, tidak akan dapat melihat yang benar & yang salah…..
Lihatlah bagaimana Allah menegur ” Nabi “-mu tatakala mengharamkan apa yang Allah halalkan, hanya karena menuruti kemauan sang istri.
Tegaslah terhadap istrimu……………..
Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah…….
Jangan biarkan dia dengan kehendaknya……..
Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth………..
Di bawah bimbingan manussia pilihan, justru mereka menjadi penentang…..
Istrimu bisa menjadi musuhmu………..
Didiklah istrimu…….. Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama - yang loyal terhadap tugas dakwah suami, Ibrahim. Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama - yang bisa menjaga kehormatannya……
Jadikan dia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang suami Muhammad saw menerima tugas risalah…..
Istrimu adalah tanggung jawabmu….
Jangan kau larang mereka taat kepada Allah…..
Biarkan mereka menjadi wanita shalilah….
Biarkan mereka menjadi hajar atau Maryam……..
Jangan kau belenggu mereka dengan egomu…
Saudaraku…….
Jika engkau menjadi istri………
Jangan engkau paksa suamimu menurutimu……
Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah ….
siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami…..
Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya….
Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa mendampingi suami menjalankan misi.
Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu….
Jangan kau usik suamimu dengan tangismu….
Jika itu kau lakukan…..
Kecintaannya terhadapmu akan memaksanya menjadi pendurhaka………..,jangan……….
Saudaraku……..
Jika engaku menjadi Bapak……
Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim
Jadilah bapak yang tegas seperti Ibrahim
Jadilah bapak yang kasih seperti Muhammad saw
Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah……….
Ajaklah mereka taat kepada Allah…….
Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti…….
Jadikan dia sebagai Ismail yang taat…….
Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan’an yg durhaka.
Mohonlah kepada Allah……….
Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih…..
Anak yang bisa membawa kebahagiaan.
Saudaraku……..
Jika engkau menjadi ibu….
Jadilah engaku ibu yang bijak, ibu yang teduh….
Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu….
Jadikanlah mereka mujahid………
Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah…..
Jangan biarkan mereka bermanja-manja…..
Jangan biarkan mereka bermalas-malas……….
Siapkan mereka untuk menjadi hamba yang shalih….
Hamba yang siap menegakkan Risalah Islam. ( Amiin )
Saudaraku………….
Nikah itu ibadah……. Nikah itu suci………..ingat itu……
Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena kecantikan, bisa karena keturunan, dan bisa karena
agama.
Jangan engkau jadikan harta, keturunan - maupun kecantikan sebagai alasan…………
karena semua itu akan menyebabkan celaka. Jadikan agama sebagai alasan……..
Engkau akan mendapatkan kebahagiaan.
Saudaraku……….
Tidak dipungkiri . bahwa keluarga terbentuk karena cinta……..
Namun…… jika cinta engkau jadikan sebgai landasan, maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur.
Jadikanlah ” ALLAH ” sebagai landasan……
Niscaya engkau akan selamat Tidak saja dunia, tapi juga akherat…….
Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan……
Niscaya Mawaddah (kasih), Sakinah (ketentraman) dan Rahmah (sayang) akan tercapai.
Saudaraku………..
Lihatlah manusia ter-agung Muhammad saw….
tidak marah ketika harus tidur di depan pintu, beralaskan sorban, karena sang istri tercinta tidak mendengar kedatangannya.
Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan tersaji dihadapannya ketika lapar…….,
Menjahit bajunya yang robek……..
Saudaraku…………
Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu………
Jangan engkau terlalu menuruti istrimu……
Jika itu engaku lakukan akan celaka….
Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam & yang putih, tidak akan dapat melihat yang benar & yang salah…..
Lihatlah bagaimana Allah menegur ” Nabi “-mu tatakala mengharamkan apa yang Allah halalkan, hanya karena menuruti kemauan sang istri.
Tegaslah terhadap istrimu……………..
Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah…….
Jangan biarkan dia dengan kehendaknya……..
Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth………..
Di bawah bimbingan manussia pilihan, justru mereka menjadi penentang…..
Istrimu bisa menjadi musuhmu………..
Didiklah istrimu…….. Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama - yang loyal terhadap tugas dakwah suami, Ibrahim. Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama - yang bisa menjaga kehormatannya……
Jadikan dia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang suami Muhammad saw menerima tugas risalah…..
Istrimu adalah tanggung jawabmu….
Jangan kau larang mereka taat kepada Allah…..
Biarkan mereka menjadi wanita shalilah….
Biarkan mereka menjadi hajar atau Maryam……..
Jangan kau belenggu mereka dengan egomu…
Saudaraku…….
Jika engkau menjadi istri………
Jangan engkau paksa suamimu menurutimu……
Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah ….
siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami…..
Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya….
Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa mendampingi suami menjalankan misi.
Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu….
Jangan kau usik suamimu dengan tangismu….
Jika itu kau lakukan…..
Kecintaannya terhadapmu akan memaksanya menjadi pendurhaka………..,jangan……….
Saudaraku……..
Jika engaku menjadi Bapak……
Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim
Jadilah bapak yang tegas seperti Ibrahim
Jadilah bapak yang kasih seperti Muhammad saw
Ajaklah anak-anakmu mengenal Allah……….
Ajaklah mereka taat kepada Allah…….
Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti…….
Jadikan dia sebagai Ismail yang taat…….
Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan’an yg durhaka.
Mohonlah kepada Allah……….
Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih…..
Anak yang bisa membawa kebahagiaan.
Saudaraku……..
Jika engkau menjadi ibu….
Jadilah engaku ibu yang bijak, ibu yang teduh….
Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu….
Jadikanlah mereka mujahid………
Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah…..
Jangan biarkan mereka bermanja-manja…..
Jangan biarkan mereka bermalas-malas……….
Siapkan mereka untuk menjadi hamba yang shalih….
Hamba yang siap menegakkan Risalah Islam. ( Amiin )
Siapa Yang Tidak Rindu – Ketika Bidadari Turun Ke Bumi
oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 30 November 2010 jam 19:48
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Mengisahkan tentang bidadari-bidadari surga. Bidadari-bidadari itu adalah wanita suci yang menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat, dan menentramkan hati setiap pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulitnya mulus. Ia memiliki akhlak yang paling baik, perawan, kaya akan cinta dan umurnya sebaya..
Siapakah yang orang yang beruntung mendapatkannya ?
Siapa lagi kalau bukan orang-orang yang syahid karena berjihad di jalan Allah, orang-orang yang tulus dan ikhlas membela agama Allah. Sebagian kita mungkin berfikir, kapan kita berjumpa dengan bidadari-bidadari itu, apakah ia akan kita miliki, adakah ia sedikit diantara mereka mendiami bumi sekarang ini?
Bidadari-bidadari itu telah turun ke bumi. Semenjak Islam mulai bangkit lagi di bumi ini. Bidadari-bidadari itu menghias diri setiap hari. Dia berwujud manusia yang berhati lembut, dipandang mata, menyejukkan dilihat, menentramkan hati setiap pemiliknya. Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya. Seperti apakah bidadari bumi itu?
Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya. Setiap perempuan bisa menjadi bidadari bumi, seperti apakah ciri-cirinya?
Ia adalah wanita yang paling taat kepada Allah. Ia senantiasa menyerahkan segala urusan hidupnya kepada hukum dan syariat Allah. Ia menjadikan Al-Quran dan Al-Hadis sebagai sumber hukum dalam mengatur seluruh aspek kehidupannya. Ibadahnya baik dan memiliki akhlak serta budi perketi yang mulia. Tidak hobi berdusta, bergunjing dan riya. Berbuat baik dan berbakti kepada orang tuanya. Ia senantiasa mendoakan orang tuanya, menghormati mereka, menjaga dan melindungi keduanya. Ia taat kepada suaminya. Menjaga harta suaminya mendidik anak-anaknya dengan kehidupan yang islami. Jika dilihat menyenangkan, bila dipandang menyejukkan, dan menentramkan bila berada didekatnya. Hati akan tenang bila meninggalkanya pergi. Ia melayani suaminya dengan baik, berhias hanya untuk suaminya, pandai membangkitkan dan memotifasi suaminya untuk berjuang membela agama Allah. Ia tidak bermewah-mewah dengan dunia, tawadhu bersikap sederhana. Kesabarannya luar biasa atas janji-janji Allah, ia tidak berhenti belajar untuk bekal hidupnya.
Ia bermanfaat dilingkungannya. Pengabdiannya kepada masyarakat dan agama sangat besar. Ia menyeru manusia kepada Allah dengan kedua tangan dan lisannya yang lembut, hatinya yang bersih, akalnya yang cerdas dan dengan hartanya. “Dan dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah”. (HR. Muslim). Dialah bidadari bumi, dialah wanita sholihah yang keberadaan dirinya lebih baik dan berarti dari seluruh isi alam ini.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Ya Allah, jadikanlah aku orang yang senantiasa dikelilingi oleh bidadari bumi. Agar kelak di syurga aku tidak canggung lagi.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
(Dinukil dari buku Tamasya ke Surga, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah)
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Mengisahkan tentang bidadari-bidadari surga. Bidadari-bidadari itu adalah wanita suci yang menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat, dan menentramkan hati setiap pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulitnya mulus. Ia memiliki akhlak yang paling baik, perawan, kaya akan cinta dan umurnya sebaya..
Siapakah yang orang yang beruntung mendapatkannya ?
Siapa lagi kalau bukan orang-orang yang syahid karena berjihad di jalan Allah, orang-orang yang tulus dan ikhlas membela agama Allah. Sebagian kita mungkin berfikir, kapan kita berjumpa dengan bidadari-bidadari itu, apakah ia akan kita miliki, adakah ia sedikit diantara mereka mendiami bumi sekarang ini?
Bidadari-bidadari itu telah turun ke bumi. Semenjak Islam mulai bangkit lagi di bumi ini. Bidadari-bidadari itu menghias diri setiap hari. Dia berwujud manusia yang berhati lembut, dipandang mata, menyejukkan dilihat, menentramkan hati setiap pemiliknya. Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya. Seperti apakah bidadari bumi itu?
Dialah wanita sholehah yang menjaga kesucian dirinya. Setiap perempuan bisa menjadi bidadari bumi, seperti apakah ciri-cirinya?
Ia adalah wanita yang paling taat kepada Allah. Ia senantiasa menyerahkan segala urusan hidupnya kepada hukum dan syariat Allah. Ia menjadikan Al-Quran dan Al-Hadis sebagai sumber hukum dalam mengatur seluruh aspek kehidupannya. Ibadahnya baik dan memiliki akhlak serta budi perketi yang mulia. Tidak hobi berdusta, bergunjing dan riya. Berbuat baik dan berbakti kepada orang tuanya. Ia senantiasa mendoakan orang tuanya, menghormati mereka, menjaga dan melindungi keduanya. Ia taat kepada suaminya. Menjaga harta suaminya mendidik anak-anaknya dengan kehidupan yang islami. Jika dilihat menyenangkan, bila dipandang menyejukkan, dan menentramkan bila berada didekatnya. Hati akan tenang bila meninggalkanya pergi. Ia melayani suaminya dengan baik, berhias hanya untuk suaminya, pandai membangkitkan dan memotifasi suaminya untuk berjuang membela agama Allah. Ia tidak bermewah-mewah dengan dunia, tawadhu bersikap sederhana. Kesabarannya luar biasa atas janji-janji Allah, ia tidak berhenti belajar untuk bekal hidupnya.
Ia bermanfaat dilingkungannya. Pengabdiannya kepada masyarakat dan agama sangat besar. Ia menyeru manusia kepada Allah dengan kedua tangan dan lisannya yang lembut, hatinya yang bersih, akalnya yang cerdas dan dengan hartanya. “Dan dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah”. (HR. Muslim). Dialah bidadari bumi, dialah wanita sholihah yang keberadaan dirinya lebih baik dan berarti dari seluruh isi alam ini.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Ya Allah, jadikanlah aku orang yang senantiasa dikelilingi oleh bidadari bumi. Agar kelak di syurga aku tidak canggung lagi.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
(Dinukil dari buku Tamasya ke Surga, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah)
HIKMAH DARI CABE MERAH
oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 30 November 2010 jam 13:07
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Ketika harga barang melonjak naik… Cabe Keriting dengan angkuhnya berkata pada sesama kaum cabe: “lihat sekarang aku lah yang termahal dari kalian semua, hei cabe merah, hanya badan saja yang bongsor, tetapi orang jauh lebih memilih aku yang kriting ini….”
Cabe Merah hanya tersenyum dan melirik ke cabe rawit sambil berkata: “Hai Cabe Rawit, aku sangat kagum padamu, walau badanmu kecil tetapi pedasnya luar biasa, walau badanku besar dan bongsor tetapi aku tidak sepertimu, memang harga kita tidaklah mahal, tetapi terjangkau oleh semua orang. Dan bila kita bersama, menghasilkan cita rasanya yang luar biasa. Hal yang sama dengan kau Cabe Keriting, kamu memiliki tubuh yang indah, dan cita rasa yang berbeda pula, tetapi bila kita bergabung bersama maka, akan memiliki cita rasa yang luar biasa pula.” Cabe keriting pun hanya terdiam, dengan ucapan cabe merah tadi.
Inilah pembelajaran yang terindah dari sebuah kerendahan hati, bukan celaan yang kita butuhkan dalam hidup, tetapi harus disadari masing-masing memiliki tugas dan manfaatnya masing-masing. bila dapat bekerja sama dan saling mengisi kekurangan satu sama lainnya, maka hidup ini akan terasa indah.
Janganlah mencari kekurangan orang lain dan membanggakan kelebihan diri sendiri, karena satu orang tidak ada artinya bila dibanding kekuatan dan kerjasama dari banyak orang.
Negara kita memiliki Prinsip Gorong Royong, Tanggang Rasa dan Toleransi yang sangat indah, mengapa kita melupakan warisan leluhur kita, yang notabene memiliki budaya yang begitu indah. Sopan santun dan tata krama serta hubungan yang sangat harmonis satu dengan yang lainnya, menuntun pada keindahan hidup yang dijalani dengan kebersamaan dan kekeluargaan. Saling mengisi, saling berbagi, saling mengayomi dan saling membantu…….
Janganlah hanya melihat perbedaan, tetapi jadikan itu sebagai satu keragaman dan kekayaan. Bila memang ada persamaan, maka binalah dan eratkan hubungan satu dengan yang lainnya agar tidak terpecah.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Ketika harga barang melonjak naik… Cabe Keriting dengan angkuhnya berkata pada sesama kaum cabe: “lihat sekarang aku lah yang termahal dari kalian semua, hei cabe merah, hanya badan saja yang bongsor, tetapi orang jauh lebih memilih aku yang kriting ini….”
Cabe Merah hanya tersenyum dan melirik ke cabe rawit sambil berkata: “Hai Cabe Rawit, aku sangat kagum padamu, walau badanmu kecil tetapi pedasnya luar biasa, walau badanku besar dan bongsor tetapi aku tidak sepertimu, memang harga kita tidaklah mahal, tetapi terjangkau oleh semua orang. Dan bila kita bersama, menghasilkan cita rasanya yang luar biasa. Hal yang sama dengan kau Cabe Keriting, kamu memiliki tubuh yang indah, dan cita rasa yang berbeda pula, tetapi bila kita bergabung bersama maka, akan memiliki cita rasa yang luar biasa pula.” Cabe keriting pun hanya terdiam, dengan ucapan cabe merah tadi.
Inilah pembelajaran yang terindah dari sebuah kerendahan hati, bukan celaan yang kita butuhkan dalam hidup, tetapi harus disadari masing-masing memiliki tugas dan manfaatnya masing-masing. bila dapat bekerja sama dan saling mengisi kekurangan satu sama lainnya, maka hidup ini akan terasa indah.
Janganlah mencari kekurangan orang lain dan membanggakan kelebihan diri sendiri, karena satu orang tidak ada artinya bila dibanding kekuatan dan kerjasama dari banyak orang.
Negara kita memiliki Prinsip Gorong Royong, Tanggang Rasa dan Toleransi yang sangat indah, mengapa kita melupakan warisan leluhur kita, yang notabene memiliki budaya yang begitu indah. Sopan santun dan tata krama serta hubungan yang sangat harmonis satu dengan yang lainnya, menuntun pada keindahan hidup yang dijalani dengan kebersamaan dan kekeluargaan. Saling mengisi, saling berbagi, saling mengayomi dan saling membantu…….
Janganlah hanya melihat perbedaan, tetapi jadikan itu sebagai satu keragaman dan kekayaan. Bila memang ada persamaan, maka binalah dan eratkan hubungan satu dengan yang lainnya agar tidak terpecah.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Kisah Dua Ember Kayu di Sumur
oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 30 November 2010 jam 13:00
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Bagaimana kita menghadapi hidup? semua tergantung dari mana kita bisa memandang dan melihat sesuatunya.
Ada cerita tentang dua buah Ember kayu di sebuah sumur. Yang satu selalu merasa sedih, dan tidak berhenti-hentinya komplen. Ia selalu mengeluh tentang orang2 yang datang ke sumur hanya untuk memanfaatkannya untuk mengambil air dari dalam sumurnya dan kemudian pergi meninggalkannya begitu saja. Ia selalu komplen-komplen dan komplen. ketika orang2 datang, dia sudah berpikir jelek ttg orang2 itu karena mengunakan dirinya untuk mengambil air dari dalam sumur. Menceburkannya ke dalam air yang dingin dan sumur yang gelap, menariknya keatas, Ia pun harus membawa beban yang berat dan kemudian air yang dibawanya pun harus dibawa pergi, kemudian dirinya hanya kembali di jemur di atas sumur sampai ada yang mengunakannya lagi.Kepanasan membuat tubuhnya kering kerontang dan semakin panjang pula keluh kesahnya.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Sedang Ember Kayu yang satunya lagi selalu merasa bahagia, dan selalu bersyukur dengan apa yang didapatkannya. Ketika ada orang-orang yang datang ke sumur tersebut, ia akan bahagia sekali karena ia dapat membantu mereka melayani kebutuhan orang banyak yang membutuhkan air dalam hidupnya. Ketika tubuhnya basah dengan air yang dingin ia pun bersyukur akhirnya tubuhnya dapat mandi setelah sekian lama kering berada di atas sumur, dan berdoa semoga air yang dibawanya keatas dapat digunakan oleh banyak orang, lalu dengan suka cita ia memberikan dengan tulus air itu untuk dibawa pergi oleh mereka yang memerlukan. Ketika dirinya di jemur kembali di atas sumur, ia pun bersyukur karena masih ada mentari yang menghangatkan dirinya setalah basah dan masuk ke dalam sumur yang lumayan dingin. Ia pun masih bisa mendengarkan suara burung2 yang bernyanyi riang gembirA, awan putih bersih yang selalu tersenyum padanya, rumput2 yang hijau yang selalu berdansa untuknya, dan semua hewan yang lalu lalang di depannya. Ia bersyukur karena hidup ini begitu indah. walau hanya sebagai sebuah ember kayu di sumur tetapi ia telah dapat menberikan banyak arti dan sumbangsih bagi siapapun yang membutuhkan.
Sumur adalah tempat kita saat ini, air adalah bentuk sesuatu yang kita miliki, dari kelebihan kita, ilmu, tenaga, materi, nasihat dan lainnya yang bisa kita berikan kepada orang lain. kita sendiri mau menjadi siapa hanya diri sendiri yang menentukan mau komplen dan marah-marah terus setiap hari, tidak pernah puas dan negatif thinking setiap hari? atau mau berubah menjadi sosok yang ceria, yang riang dan selalu bersyukur karena dapat memberikan sesuatu kebahagiaan walau pun kecil kepada orang lain? semua ada di tangan kita sendiri……
Menyadari kehidupan itu begitu berarti, dan begitu penting. bahwa kita tidak hidup sendiri, maka berbagilah kebahagiaan pada orang lain, maka kamu adalah orang yang paling bahagia di dunia ini.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Bagaimana kita menghadapi hidup? semua tergantung dari mana kita bisa memandang dan melihat sesuatunya.
Ada cerita tentang dua buah Ember kayu di sebuah sumur. Yang satu selalu merasa sedih, dan tidak berhenti-hentinya komplen. Ia selalu mengeluh tentang orang2 yang datang ke sumur hanya untuk memanfaatkannya untuk mengambil air dari dalam sumurnya dan kemudian pergi meninggalkannya begitu saja. Ia selalu komplen-komplen dan komplen. ketika orang2 datang, dia sudah berpikir jelek ttg orang2 itu karena mengunakan dirinya untuk mengambil air dari dalam sumur. Menceburkannya ke dalam air yang dingin dan sumur yang gelap, menariknya keatas, Ia pun harus membawa beban yang berat dan kemudian air yang dibawanya pun harus dibawa pergi, kemudian dirinya hanya kembali di jemur di atas sumur sampai ada yang mengunakannya lagi.Kepanasan membuat tubuhnya kering kerontang dan semakin panjang pula keluh kesahnya.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Sedang Ember Kayu yang satunya lagi selalu merasa bahagia, dan selalu bersyukur dengan apa yang didapatkannya. Ketika ada orang-orang yang datang ke sumur tersebut, ia akan bahagia sekali karena ia dapat membantu mereka melayani kebutuhan orang banyak yang membutuhkan air dalam hidupnya. Ketika tubuhnya basah dengan air yang dingin ia pun bersyukur akhirnya tubuhnya dapat mandi setelah sekian lama kering berada di atas sumur, dan berdoa semoga air yang dibawanya keatas dapat digunakan oleh banyak orang, lalu dengan suka cita ia memberikan dengan tulus air itu untuk dibawa pergi oleh mereka yang memerlukan. Ketika dirinya di jemur kembali di atas sumur, ia pun bersyukur karena masih ada mentari yang menghangatkan dirinya setalah basah dan masuk ke dalam sumur yang lumayan dingin. Ia pun masih bisa mendengarkan suara burung2 yang bernyanyi riang gembirA, awan putih bersih yang selalu tersenyum padanya, rumput2 yang hijau yang selalu berdansa untuknya, dan semua hewan yang lalu lalang di depannya. Ia bersyukur karena hidup ini begitu indah. walau hanya sebagai sebuah ember kayu di sumur tetapi ia telah dapat menberikan banyak arti dan sumbangsih bagi siapapun yang membutuhkan.
Sumur adalah tempat kita saat ini, air adalah bentuk sesuatu yang kita miliki, dari kelebihan kita, ilmu, tenaga, materi, nasihat dan lainnya yang bisa kita berikan kepada orang lain. kita sendiri mau menjadi siapa hanya diri sendiri yang menentukan mau komplen dan marah-marah terus setiap hari, tidak pernah puas dan negatif thinking setiap hari? atau mau berubah menjadi sosok yang ceria, yang riang dan selalu bersyukur karena dapat memberikan sesuatu kebahagiaan walau pun kecil kepada orang lain? semua ada di tangan kita sendiri……
Menyadari kehidupan itu begitu berarti, dan begitu penting. bahwa kita tidak hidup sendiri, maka berbagilah kebahagiaan pada orang lain, maka kamu adalah orang yang paling bahagia di dunia ini.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Jeratan Gelora Api Cinta yang Membara
oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 29 November 2010 jam 20:44
Oleh: Insan yang Lemah
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Bermula dari percikan api cinta yang kecil
Menjelma menjadi kobaran api cinta yang menyala
Siapapun yang merasakannya
Tak akan dapat menguasainya
Tidak juga kita
Insan yang lemah
Ketika terjerat dalam kubangan nafsu
Terlilit belitan gairah yang membara
Raga tak berdaya mengelak
Jiwa tak kuasa menolak
Iman pun runtuh seketika
Hanya bisikan halus penuh janji manis
Bujuk rayu si durjana
Penyesat umat manusia
Yang senantiasa terngiang di benak kita
Kita pun terseret
Dalam kenikmatan semu yang dia janjikan
Kita pun terbuai
Dalam angan yang mengawang
Kita pun terlena
Dalam tipuan yang mematikan
Sampai akhirnya kita sadar…
Menyesal…
Meratapi…
Kekhilafan yang telah kita perbuat
Hanya untaian doa
Yang mampu kita panjatkan
Sebagai bentuk taubat kita kepada-Nya
Sebuah permohonan ampun kepada Yang Maha Pengampun
Selaksa permintaan maaf kepada Yang Maha Pemaaf
Semoga Dia mau membukakan pintu taubat-Nya
Semoga Dia mau mengampuni
Semoga Dia mau memaafkan
Kekhilafan dan kesalahan kita
Hanya itu yang kita pinta dari-Nya
Tiada yang lebih berharga
Selain ampunan-Nya
Tiada yang lebih mulia
Selain maghfirah-Nya
Semoga doa yang kita panjatkan
Mendapat perkenan-Nya
Menemui Ijabah-Nya
Menjumpai Qabul-Nya
Amiiin….♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Oleh: Insan yang Lemah
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Bermula dari percikan api cinta yang kecil
Menjelma menjadi kobaran api cinta yang menyala
Siapapun yang merasakannya
Tak akan dapat menguasainya
Tidak juga kita
Insan yang lemah
Ketika terjerat dalam kubangan nafsu
Terlilit belitan gairah yang membara
Raga tak berdaya mengelak
Jiwa tak kuasa menolak
Iman pun runtuh seketika
Hanya bisikan halus penuh janji manis
Bujuk rayu si durjana
Penyesat umat manusia
Yang senantiasa terngiang di benak kita
Kita pun terseret
Dalam kenikmatan semu yang dia janjikan
Kita pun terbuai
Dalam angan yang mengawang
Kita pun terlena
Dalam tipuan yang mematikan
Sampai akhirnya kita sadar…
Menyesal…
Meratapi…
Kekhilafan yang telah kita perbuat
Hanya untaian doa
Yang mampu kita panjatkan
Sebagai bentuk taubat kita kepada-Nya
Sebuah permohonan ampun kepada Yang Maha Pengampun
Selaksa permintaan maaf kepada Yang Maha Pemaaf
Semoga Dia mau membukakan pintu taubat-Nya
Semoga Dia mau mengampuni
Semoga Dia mau memaafkan
Kekhilafan dan kesalahan kita
Hanya itu yang kita pinta dari-Nya
Tiada yang lebih berharga
Selain ampunan-Nya
Tiada yang lebih mulia
Selain maghfirah-Nya
Semoga doa yang kita panjatkan
Mendapat perkenan-Nya
Menemui Ijabah-Nya
Menjumpai Qabul-Nya
Amiiin….♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Kelebihan dan Kekurangan
oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 29 November 2010 jam 20:24
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Tidak ada seorang pun yang dilahirkan ke dunia ini dalam kondisi sempurna 100%. Pasti dalam dirinya terdapat kekurangan atau kelemahan. Setiap manusia yang lahir ke muka bumi selalu membawa dua hal yang alih-alih dipertentangkan, tetapi justru saling melengkapi, yakni kelebihan dan kekurangan.
Mengapa harus ada kelebihan dan kekurangan? Apa hikmah yang terkandung di dalamnya?
Dalam tinjauan agama, sesuai dengan sunnatullah, Allah SWT selalu menciptakan sesuatu berpasangan untuk saling melengkapi. Ada siang ada malam, ada laki-laki ada perempuan, ada bumi ada langit, ada kemarau ada hujan, ada kaya ada miskin, dan tentunya ada kelebihan ada kekurangan.
Kalau kita telusuri teks-teks keagamaan, akan kita jumpai hikmah diciptakannya manusia lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. Anugerah berupa kelebihan yang Allah SWT berikan kepada setiap manusia bertujuan agar mereka bersyukur. Ya. Syukur atas nikmat Allah, salah satunya berupa kelebihan yang diberikan oleh-Nya, akan menjadikan manusia tawadhu, rendah hati di hadapan-Nya. Kelebihan bukan untuk disombongkan, atau menjadi sarana membanggakan diri dan merasa di atas orang lain.
Adapun kekurangan yang diberikan Allah SWT kepada setiap manusia adalah sarana agar mereka bersabar atas kehendak-Nya. Kekurangan bukan untuk diratapi, kemudian menjadikan seseorang rendah diri atau minder, tetapi justru untuk melatih seseorang untuk memperbaiki diri. Seseorang yang menyadari kekurangannya, maka dia akan berusaha sekuat tenaga untuk membenahinya, yaitu dengan cara menggali potensi dirinya, serta memaksimalkan kelebihannya, sehingga kekurangannya tertutupi.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Tidak ada seorang pun yang dilahirkan ke dunia ini dalam kondisi sempurna 100%. Pasti dalam dirinya terdapat kekurangan atau kelemahan. Setiap manusia yang lahir ke muka bumi selalu membawa dua hal yang alih-alih dipertentangkan, tetapi justru saling melengkapi, yakni kelebihan dan kekurangan.
Mengapa harus ada kelebihan dan kekurangan? Apa hikmah yang terkandung di dalamnya?
Dalam tinjauan agama, sesuai dengan sunnatullah, Allah SWT selalu menciptakan sesuatu berpasangan untuk saling melengkapi. Ada siang ada malam, ada laki-laki ada perempuan, ada bumi ada langit, ada kemarau ada hujan, ada kaya ada miskin, dan tentunya ada kelebihan ada kekurangan.
Kalau kita telusuri teks-teks keagamaan, akan kita jumpai hikmah diciptakannya manusia lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. Anugerah berupa kelebihan yang Allah SWT berikan kepada setiap manusia bertujuan agar mereka bersyukur. Ya. Syukur atas nikmat Allah, salah satunya berupa kelebihan yang diberikan oleh-Nya, akan menjadikan manusia tawadhu, rendah hati di hadapan-Nya. Kelebihan bukan untuk disombongkan, atau menjadi sarana membanggakan diri dan merasa di atas orang lain.
Adapun kekurangan yang diberikan Allah SWT kepada setiap manusia adalah sarana agar mereka bersabar atas kehendak-Nya. Kekurangan bukan untuk diratapi, kemudian menjadikan seseorang rendah diri atau minder, tetapi justru untuk melatih seseorang untuk memperbaiki diri. Seseorang yang menyadari kekurangannya, maka dia akan berusaha sekuat tenaga untuk membenahinya, yaitu dengan cara menggali potensi dirinya, serta memaksimalkan kelebihannya, sehingga kekurangannya tertutupi.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
KARENA CINTA
oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 26 November 2010 jam 14:23
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Seorang Kakek berjalan perlahan di trotoar itu, tangannya membawa bungkusan kantong plastik berisi makanan. Wajahnya terlihat damai sangat bersahaja, senyuman terindah tidak pernah meninggalkan wajahnya. Setiap orang yang ditemuinya disapanya dengan hangat, dan mereka yang disapa juga memberikan senyuman terhangatnya di pagi hari ini, mengalahkan hangatnya sinar mentari yang baru saja mulai terbit.
Sebuah pemandangan yang sangat menyentuh hati, diri ini tergerak untuk mendekati Sang kakek, dan mulailah percakapan ini terjadi; “Selamat pagi, kek, hari yang bahagia yah…….” sapaku
“Bahagia atau tidak, bagaimana hatimu memikirkannya, Nak.” sambil tersenyum dan melanjutkan ucapannya: “Banyak orang bahagia di luarnya ternyata sangat menderita di dalamnya, ada juga yang begitu terlihat menderita tetapi sangat bahagia di hatinya” Ia menatapku dengan penuh kasih dan melanjutkan perkataannya: “menurutmu kakek tua ini kategori yang mana, Nak?”
“Tentunya kakek tidak dua-duanya, karena aku lihat kakek bahagia luar dalam dong…” kataku sambil terus berjalan menemani gerak dari langkah kakinya yang berjalan lambat.
“Semua orang pasti menginginkan dirinya bahagia, dari tampilan luar ia ingin semua orang mengetahui bahwa ia sedang gembira, dan hatinya penuh dengan kebahagiaan, iya kan?” “Tetapi dunia ini tidak ada yang sempurna, terkadang kita harus bersandiwara untuk menutupi kekurangan dan kesedihan kita, dan kadang kala dengan sandiwara itu, banyak hal yang kita bisa dapatkan, yang akhirnya menghibur dan menjawab persoalan hidup kita.”
Menatapku dan melanjutkan kata-kata bijaksananya: “Inilah yang banyak orang kurang pahami tentang arti lain dari ‘DUNIA INI PANGGUNG SANDIWARA’, semua orang berpikir bersandiwara itu tidak baik, semuanya negatif. Padahal pada saat kita sedih dan orang lain tidak tahu kesedihan kita, tidak akan ada orang yang sakit hati, tidak akan ada orang yang patah hati, tidak ada perselisihan kemudiannya dan sebaliknya semua terhibur karena melihat kita begitu gembira, padahal hanya tampak luarnya saja. Kita tidak merepotkan orang lain, dan akibatnya tanpa disadari semua orang menghibur kita dengan senyumannya yang terindah, dengan canda tawanya yang menutupi semua lubang luka di hati, bahkan kadang-kadang kita memiliki teman2 yang begitu luar biasa menemani kita karena mereka bahagia bersama kita, padahal mereka sama sekali tidak tahu perasaanmu yang sesungguhnya, tetapi kebahagiaan itu sudah ada disana bukan?”
“Coba kamu bayangkan, seandainya kita sedang marah, jengkel, kesel, dan semua ditunjukan dengan jelas kepada semua orang, agar satu dunia dapat mengetahui isi hatimu, apakah mereka masih bisa tersenyum padamu? mungkin untuk bercanda saja sudah takut, tanpa kau sadari mereka akan menjauhimu. Apakah beban hidupmu akan berkurang atau malah menambah beban baru lagi?”
Ttraaaaaaaassssssssss…..
… satu tamparan telak mengenai wajahku…… Kata-kata itu begitu indah, menyadarkanku dari kebodohanku selama ini. Aku orang yang tempramental, selalu menunjukan semua isi hatiku pada orang-orang terdekatku, teman-temanku agar mereka tahu siapa aku…….. Tak disangka perjumpaanku dengan kakek tua itu membuat kau menyadari, bahwa terkadang kita memang harus bersandiwara, agar senyuman di wajah kita dapat menghibur orang lain, dan orang lain pun akan memberikan keindahan hatinya kepada kita, dan kadang kala hati yang telah membeku pun dapat perlahan melumer dan menghangat.
Ada lagi kata-kata yang selalu ku ingat dari percakapan terkahir kami: “Kakek sudah tua, sudah banyak pengalaman baik pahit maupun manisnya kehidupan, yang mampu membuat kakek tetap bahagia sampai saat ini adalah Cinta….. yahh CINTA. SEMUA KARENA CINTA, aku mencintai alm isteriku, aku mencintai anak-anakku, aku mencintai cucu-cucuku, aku mencintai tetangga-tetanggaku, aku mencintai orang-orang yang kutemui sepanjang jalan ini, aku mencintai semua anak-anak di jalan, aku mencintai semua binatang yang kutemui…… Inilah yang membuatku mengerti arti kehidupan, karena CINTA tidak pernah membiarkan kau terus menerus BERSEDIH. Karena CINTA selalu mengisi hatimu dan relung hati yang kosong, Karena CINTA pulalah membuat aku mampu mengatasi segala persoalan hidupmu. Yang pasti nya disandarkan penuh karena kecintaan kita pada pencipta kita, yaitu Tuhan”
“DUNIA INI PANGGUNG SANDIWARA, tetapi isilah alur ceritanya menjadi CERITA CINTA, percayalah itu akan memberikan kekuatan bagi hidupmu”
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Seorang Kakek berjalan perlahan di trotoar itu, tangannya membawa bungkusan kantong plastik berisi makanan. Wajahnya terlihat damai sangat bersahaja, senyuman terindah tidak pernah meninggalkan wajahnya. Setiap orang yang ditemuinya disapanya dengan hangat, dan mereka yang disapa juga memberikan senyuman terhangatnya di pagi hari ini, mengalahkan hangatnya sinar mentari yang baru saja mulai terbit.
Sebuah pemandangan yang sangat menyentuh hati, diri ini tergerak untuk mendekati Sang kakek, dan mulailah percakapan ini terjadi; “Selamat pagi, kek, hari yang bahagia yah…….” sapaku
“Bahagia atau tidak, bagaimana hatimu memikirkannya, Nak.” sambil tersenyum dan melanjutkan ucapannya: “Banyak orang bahagia di luarnya ternyata sangat menderita di dalamnya, ada juga yang begitu terlihat menderita tetapi sangat bahagia di hatinya” Ia menatapku dengan penuh kasih dan melanjutkan perkataannya: “menurutmu kakek tua ini kategori yang mana, Nak?”
“Tentunya kakek tidak dua-duanya, karena aku lihat kakek bahagia luar dalam dong…” kataku sambil terus berjalan menemani gerak dari langkah kakinya yang berjalan lambat.
“Semua orang pasti menginginkan dirinya bahagia, dari tampilan luar ia ingin semua orang mengetahui bahwa ia sedang gembira, dan hatinya penuh dengan kebahagiaan, iya kan?” “Tetapi dunia ini tidak ada yang sempurna, terkadang kita harus bersandiwara untuk menutupi kekurangan dan kesedihan kita, dan kadang kala dengan sandiwara itu, banyak hal yang kita bisa dapatkan, yang akhirnya menghibur dan menjawab persoalan hidup kita.”
Menatapku dan melanjutkan kata-kata bijaksananya: “Inilah yang banyak orang kurang pahami tentang arti lain dari ‘DUNIA INI PANGGUNG SANDIWARA’, semua orang berpikir bersandiwara itu tidak baik, semuanya negatif. Padahal pada saat kita sedih dan orang lain tidak tahu kesedihan kita, tidak akan ada orang yang sakit hati, tidak akan ada orang yang patah hati, tidak ada perselisihan kemudiannya dan sebaliknya semua terhibur karena melihat kita begitu gembira, padahal hanya tampak luarnya saja. Kita tidak merepotkan orang lain, dan akibatnya tanpa disadari semua orang menghibur kita dengan senyumannya yang terindah, dengan canda tawanya yang menutupi semua lubang luka di hati, bahkan kadang-kadang kita memiliki teman2 yang begitu luar biasa menemani kita karena mereka bahagia bersama kita, padahal mereka sama sekali tidak tahu perasaanmu yang sesungguhnya, tetapi kebahagiaan itu sudah ada disana bukan?”
“Coba kamu bayangkan, seandainya kita sedang marah, jengkel, kesel, dan semua ditunjukan dengan jelas kepada semua orang, agar satu dunia dapat mengetahui isi hatimu, apakah mereka masih bisa tersenyum padamu? mungkin untuk bercanda saja sudah takut, tanpa kau sadari mereka akan menjauhimu. Apakah beban hidupmu akan berkurang atau malah menambah beban baru lagi?”
Ttraaaaaaaassssssssss…..
… satu tamparan telak mengenai wajahku…… Kata-kata itu begitu indah, menyadarkanku dari kebodohanku selama ini. Aku orang yang tempramental, selalu menunjukan semua isi hatiku pada orang-orang terdekatku, teman-temanku agar mereka tahu siapa aku…….. Tak disangka perjumpaanku dengan kakek tua itu membuat kau menyadari, bahwa terkadang kita memang harus bersandiwara, agar senyuman di wajah kita dapat menghibur orang lain, dan orang lain pun akan memberikan keindahan hatinya kepada kita, dan kadang kala hati yang telah membeku pun dapat perlahan melumer dan menghangat.
Ada lagi kata-kata yang selalu ku ingat dari percakapan terkahir kami: “Kakek sudah tua, sudah banyak pengalaman baik pahit maupun manisnya kehidupan, yang mampu membuat kakek tetap bahagia sampai saat ini adalah Cinta….. yahh CINTA. SEMUA KARENA CINTA, aku mencintai alm isteriku, aku mencintai anak-anakku, aku mencintai cucu-cucuku, aku mencintai tetangga-tetanggaku, aku mencintai orang-orang yang kutemui sepanjang jalan ini, aku mencintai semua anak-anak di jalan, aku mencintai semua binatang yang kutemui…… Inilah yang membuatku mengerti arti kehidupan, karena CINTA tidak pernah membiarkan kau terus menerus BERSEDIH. Karena CINTA selalu mengisi hatimu dan relung hati yang kosong, Karena CINTA pulalah membuat aku mampu mengatasi segala persoalan hidupmu. Yang pasti nya disandarkan penuh karena kecintaan kita pada pencipta kita, yaitu Tuhan”
“DUNIA INI PANGGUNG SANDIWARA, tetapi isilah alur ceritanya menjadi CERITA CINTA, percayalah itu akan memberikan kekuatan bagi hidupmu”
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
RAHASIA!
oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 26 November 2010 jam 13:24
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Rahasia Illahi, dan Rahasia Alam. Manusia sejak dilahirkan pun memiliki misterinya sendiri, bisa dirasakan sulit untuk dipecahkan. Dan sudah menjadi kenyataan hidup bahwa di dalam kehidupan ini semua orang memiliki rahasianya sendiri, tentu hanya dirinya sendiri yang tahu, makanya di sebut RAHASIA. Rahasia memiliki banyak bentuknya Rahasia Pribadi, dan Rahasia Negara . Rahasia Pribadi seperti Rahasia Wanita, Rahasia Pria, Rahasia PASUTRI, Rahasia Anak, Rahasia Teman, dll. Rahasia Negara adalah TOP SECRET, Data Iteligent, dan lainnya. Yang namanya Rahasia itu tetaplah RAHASIA… Tidak boleh bocor dan Tidak boleh dikemukakan.
Tetapi saya hanya akan membahas yang ringan-ringan saja… yang sering muncul dalam Kehidupan kita. RAHASIA dan DUSTA Sejenis tetapi tidak sama. sama-sama Tertutup. RAHASIA lebih tertutup dan DUSTA sengaja di Tutup. hehehehe… sebenarnya kita bisa saja menyimpan rahasia tanpa harus berdusta.
Karena bagi beberapa orang Rahasia itu penting sebagai bagian dari hidupnya. Dengan Membongkar Rahasia, banyak juga masalah yang terbongkar dan semakin mengacaukan suasana. Tetapi banyak juga yang tidak senang kita menyimpan Rahasia. Kenapa? karena seseorang tidak senang di bohongi, tidak mau ada yang ditutup-tutupi. Tetapi setelah TAHU? malah semakin memperburuk suasana, belum tentu berjalan kembali mulus seperti sebelumnya.
Kebanyakan dari kita sulit menyimpan RAHASIA seseorang, walau paling pandai menyimpan RAHASIA dirinya sendiri. Ada kalanya ketika kita sedang berbicara dan kemudian menyadari ini RAHASIA, lalu diam dan mengatakan: “Stt.. Jangan bilang siapa-siapa yah.. Ini Rahasia, benar-benar Rahasia.”
Lalu orang tersebut makin penasaran: “Iya.. aku tahu… Apa RAHASIAnya? cepetan katakan!”
“Ini bener-bener RAHASIA, jadi kamu sendiri juga nga boleh tahu dong.. namanya Rahasia!”
Pasti ketika lawan bicaranya mendengar semakin penasaran, dan karena penasaran akhirnya maksa, kadang sambil ngancam: “yahh.. udah kalo enggak mau kasih tahu…, namanya kita bukan sahabatan lagi, masa antara kita ada RAHASIA…”
Kalau sudah begitu apa yang dilakukan biasanya seseorang akan membuka juga RAHASIAnya, tapi sambil berkata: “bla..bla..bla… Ingat yah, jangan bilang siapa-siapa.. ini benaran rahasia… Top Secret, RA HA SI A.. ingat loh RAHASIA…!”
dan kejadian di atas akan bergulir terus seperti SNOW BALL EFFECT, yang artinya bergelinding terus semakin besar… menjadi RAHASIA yang bukan lagi RAHASIA… malah sudah menjadi RAHASIA UMUM, yaitu Rahasia yang diketahui oleh orang banyak……..
Yang lucunya kita sering berkata demikian pada orang-orang: “Mau Tahu sebuah RAHASIA nggak yah?” wakakakkakaa…………. Apa pendapat kalian semua? Hayoo buat lagi pencerahan pada hari ini……
"Jika kamu membuka rahasia-rahasiamu kepada angin, kamu tidak boleh menyalahkan angin karena membuka rahasia-rahasiamu kepada pohon-pohon." KAHLIL GIBRAN
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Rahasia Illahi, dan Rahasia Alam. Manusia sejak dilahirkan pun memiliki misterinya sendiri, bisa dirasakan sulit untuk dipecahkan. Dan sudah menjadi kenyataan hidup bahwa di dalam kehidupan ini semua orang memiliki rahasianya sendiri, tentu hanya dirinya sendiri yang tahu, makanya di sebut RAHASIA. Rahasia memiliki banyak bentuknya Rahasia Pribadi, dan Rahasia Negara . Rahasia Pribadi seperti Rahasia Wanita, Rahasia Pria, Rahasia PASUTRI, Rahasia Anak, Rahasia Teman, dll. Rahasia Negara adalah TOP SECRET, Data Iteligent, dan lainnya. Yang namanya Rahasia itu tetaplah RAHASIA… Tidak boleh bocor dan Tidak boleh dikemukakan.
Tetapi saya hanya akan membahas yang ringan-ringan saja… yang sering muncul dalam Kehidupan kita. RAHASIA dan DUSTA Sejenis tetapi tidak sama. sama-sama Tertutup. RAHASIA lebih tertutup dan DUSTA sengaja di Tutup. hehehehe… sebenarnya kita bisa saja menyimpan rahasia tanpa harus berdusta.
Karena bagi beberapa orang Rahasia itu penting sebagai bagian dari hidupnya. Dengan Membongkar Rahasia, banyak juga masalah yang terbongkar dan semakin mengacaukan suasana. Tetapi banyak juga yang tidak senang kita menyimpan Rahasia. Kenapa? karena seseorang tidak senang di bohongi, tidak mau ada yang ditutup-tutupi. Tetapi setelah TAHU? malah semakin memperburuk suasana, belum tentu berjalan kembali mulus seperti sebelumnya.
Kebanyakan dari kita sulit menyimpan RAHASIA seseorang, walau paling pandai menyimpan RAHASIA dirinya sendiri. Ada kalanya ketika kita sedang berbicara dan kemudian menyadari ini RAHASIA, lalu diam dan mengatakan: “Stt.. Jangan bilang siapa-siapa yah.. Ini Rahasia, benar-benar Rahasia.”
Lalu orang tersebut makin penasaran: “Iya.. aku tahu… Apa RAHASIAnya? cepetan katakan!”
“Ini bener-bener RAHASIA, jadi kamu sendiri juga nga boleh tahu dong.. namanya Rahasia!”
Pasti ketika lawan bicaranya mendengar semakin penasaran, dan karena penasaran akhirnya maksa, kadang sambil ngancam: “yahh.. udah kalo enggak mau kasih tahu…, namanya kita bukan sahabatan lagi, masa antara kita ada RAHASIA…”
Kalau sudah begitu apa yang dilakukan biasanya seseorang akan membuka juga RAHASIAnya, tapi sambil berkata: “bla..bla..bla… Ingat yah, jangan bilang siapa-siapa.. ini benaran rahasia… Top Secret, RA HA SI A.. ingat loh RAHASIA…!”
dan kejadian di atas akan bergulir terus seperti SNOW BALL EFFECT, yang artinya bergelinding terus semakin besar… menjadi RAHASIA yang bukan lagi RAHASIA… malah sudah menjadi RAHASIA UMUM, yaitu Rahasia yang diketahui oleh orang banyak……..
Yang lucunya kita sering berkata demikian pada orang-orang: “Mau Tahu sebuah RAHASIA nggak yah?” wakakakkakaa…………. Apa pendapat kalian semua? Hayoo buat lagi pencerahan pada hari ini……
"Jika kamu membuka rahasia-rahasiamu kepada angin, kamu tidak boleh menyalahkan angin karena membuka rahasia-rahasiamu kepada pohon-pohon." KAHLIL GIBRAN
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Ketika akhwat jatuh Cinta
oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 27 November 2010 jam 21:51
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Akhwat Jatuh Cinta??
Tak ada yang aneh, mereka juga adalah manusia...
Bukankah cinta adalah fitrah manusia???
Tak pantaskah akhwat jatuh cinta???
Mereka juga punya hati dan rasa...
Tapi tahukah kalian betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lelaki menyapa hatinya??? Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu di wajah, tak ada buncah suka di dada...
Namun sebaliknya...
Ketika Akhwat Jatuh Cinta...
Yang mereka rasakan adalah penyesalan yang amat sangat, atas sebuah hijab yang tersingkap... Ketika lelaki yang tak halal baginya, bergelayut dalam alam fikirannya, yang mereka rasakan adalah ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi...
Ketika rasa rindu mulai merekah di hatinya, yang mereka rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sbuah asa yang tak semestinya…
Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu… Yang ada adalah malam-malam yang dipenuhi air mata penyesalan atas cinta-Nya yang ternodai… Yang ada adalah kegelisahan, karena rasa yang salah arah… Yang ada adalah penderitaan akan hati yang mulai sakit…
Ketika Akhwat Jatuh Cinta…
Bukan harapan untuk bertemu yang mereka nantikan, tapi yang ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dari orang tersebut…
Tak ada kata-kata cinta dan rayuan…
Yang ada adalah kekhawatiran yang amat sangat, akan hati yang mulai merindukan lelaki yang belum halal atau bahkan tak akan pernah halal baginya…
Ketika mereka jatuh cinta, maka perhatikanlah, kegelisahan di hatinya yang tak mampu lagi memberikan ketenangan di wajahnya yang dulu teduh…
Mereka akan terus berusaha mematikan rasa itu bagaimanapun caranya… Bahkan kendati dia harus menghilang, maka itu pun akan mereka lakukan....
Alangka kasihannya jika akhwat jatuh cinta… Karena yang ada adalah penderitaan…
Tapi ukhti… Bersabarlah… Jadikan ini ujian dari Rabbmu…
Matikan rasa itu secepatnya…
Pasang tembok pembatas antara kau dan dia…
Pasang duri dalam hatimu, agar rasa itu tak tumbuh bersemai…
Cuci dengan air mata penyesalan akan hijab yang sempat tersingkap...
Putar balik kemudi hatimu, agar rasa itu tetap terarah hanya padaNya…
Pupuskan rasa rindu padanya dan kembalikan dalam hatimu rasa rindu akan cinta Rabbmu…
Ukhti… Jangan khawatir kau akan kehilangan cintanya…
Karena bila memang kalian ditakdirkan bersama, maka tak akan ada yang dapat mencegah kalian bersatu…
Tapi ketahuilah, bagaimana pun usaha kalian untuk bersatu, jika Allah tak menghendakinya, maka tak akan pernah kalian bersatu…
Ukhti… Bersabarlah… Biarkan Allah yang mengaturnya...
Maka yakinlah... Semuanya akan baik-baik saja…
Semua Akan Indah Pada Waktunya…
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Akhwat Jatuh Cinta??
Tak ada yang aneh, mereka juga adalah manusia...
Bukankah cinta adalah fitrah manusia???
Tak pantaskah akhwat jatuh cinta???
Mereka juga punya hati dan rasa...
Tapi tahukah kalian betapa berbedanya mereka saat cinta seorang lelaki menyapa hatinya??? Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu di wajah, tak ada buncah suka di dada...
Namun sebaliknya...
Ketika Akhwat Jatuh Cinta...
Yang mereka rasakan adalah penyesalan yang amat sangat, atas sebuah hijab yang tersingkap... Ketika lelaki yang tak halal baginya, bergelayut dalam alam fikirannya, yang mereka rasakan adalah ketakutan yang begitu besar akan cinta yang tak suci lagi...
Ketika rasa rindu mulai merekah di hatinya, yang mereka rasakan adalah kesedihan yang tak terperih akan sbuah asa yang tak semestinya…
Tak ada senyum bahagia, tak ada rona malu… Yang ada adalah malam-malam yang dipenuhi air mata penyesalan atas cinta-Nya yang ternodai… Yang ada adalah kegelisahan, karena rasa yang salah arah… Yang ada adalah penderitaan akan hati yang mulai sakit…
Ketika Akhwat Jatuh Cinta…
Bukan harapan untuk bertemu yang mereka nantikan, tapi yang ada adalah rasa ingin menghindar dan menjauh dari orang tersebut…
Tak ada kata-kata cinta dan rayuan…
Yang ada adalah kekhawatiran yang amat sangat, akan hati yang mulai merindukan lelaki yang belum halal atau bahkan tak akan pernah halal baginya…
Ketika mereka jatuh cinta, maka perhatikanlah, kegelisahan di hatinya yang tak mampu lagi memberikan ketenangan di wajahnya yang dulu teduh…
Mereka akan terus berusaha mematikan rasa itu bagaimanapun caranya… Bahkan kendati dia harus menghilang, maka itu pun akan mereka lakukan....
Alangka kasihannya jika akhwat jatuh cinta… Karena yang ada adalah penderitaan…
Tapi ukhti… Bersabarlah… Jadikan ini ujian dari Rabbmu…
Matikan rasa itu secepatnya…
Pasang tembok pembatas antara kau dan dia…
Pasang duri dalam hatimu, agar rasa itu tak tumbuh bersemai…
Cuci dengan air mata penyesalan akan hijab yang sempat tersingkap...
Putar balik kemudi hatimu, agar rasa itu tetap terarah hanya padaNya…
Pupuskan rasa rindu padanya dan kembalikan dalam hatimu rasa rindu akan cinta Rabbmu…
Ukhti… Jangan khawatir kau akan kehilangan cintanya…
Karena bila memang kalian ditakdirkan bersama, maka tak akan ada yang dapat mencegah kalian bersatu…
Tapi ketahuilah, bagaimana pun usaha kalian untuk bersatu, jika Allah tak menghendakinya, maka tak akan pernah kalian bersatu…
Ukhti… Bersabarlah… Biarkan Allah yang mengaturnya...
Maka yakinlah... Semuanya akan baik-baik saja…
Semua Akan Indah Pada Waktunya…
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Arah Langkah Perjalanan Hidup Ini
oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 26 November 2010 jam 12:49
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Ketika aku lahir, aku belum bisa merangkak apalagi untuk berjalan… hanya bisa menangis, makan, minum dan tertidur lelap. ketika ku lapar aku menangis, Saat tidak nyaman aku menangis, semua mendapatkan perhatian dari orang-orang yang mencintaiku .
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Ketika ku mulai merangkak, aku tahu aku ingin bergerak, aku ingin pergi kemanapun aku mau, tetapi semua masih terbatas, dan tidak ada keleluasaan untuk bergerak. hanya tangisan dan gerak tubuh yang menjadi isyarat komunikasiku.
Saat aku belajar berdiri dengan kedua kakiku, ternyata kakiku masih belum begitu kuat menyangga berat badanku, belum ada keseimbangan untuk berdiri dengan baik dan benar, tetapi aku terus mencoba berdiri dengan kedua kakiku.
Saat aku mulai belajar melangkah, aku ingin berjalan, terus melangkah walau langkah kaki ini sangat lemah untuk melangkah masih belum mampu mengendalikan langkah kaki ini. tabrak sana tabrak sini, jatuh bangun hanya untuk sebuah langkah kecil.
Saat aku sudah mulai mantap berjalan, rasanya ingin cepat-cepat berlari, lari dan terus berlari, walau aku kesulitan untuk mengerem diri ini, kadang aku terjatuh dan terus kembali berlari, aku tidak tahu untuk apa aku berlari… dan terus berlari.
Saat aku sudah bisa menguasai diri, berjalan dengan langkah mantap, berlari dengan kendali, kini aku ingin belajar naik sepeda, jatuh bangun dan terluka karena sepeda. roda berputar aku terus mengayuh sepedaku tanpa hambatan…
Saat telah bisa naik sepeda, aku belajar mengendarai motor, bisa naik motor dan mulai ngebut di jalan raya, melesat melawan angin dan merasakan getaran jiwa muda tantangan demi tantangan hidup, ku rasakan dan dilewati begitu saja.
Kini mobil pun menjadi tantangan baru bagiku, kendaraan untuk melesat di jalan bebas hambatan, membawaku kemanapun aku ingin pergi, tanpa takut panas dan hujan, melesat dalam kecepatan yang akan mengantarkan pada tujuan.
Kaki melangkah Roda melaju, semua demi mencapai tujuan. Tetapi sudahkah kita mengerti kemana arah tujuan hidup ini? langkah kaki sejak kecil hingga besar, tahukah kemana akan melangkah? ribuan kilo ditempuh dengan kendaraan, tahukah kemana perjalanan hidup akan ditempuh?
Langkah setiap orang berbeda, demikian juga dengan perjalanan hidup ini. Tiada jalan yang mudah di lewati tanpa hambatan, Ibarat perjalanan harus naik turun gunung, melewati jembatan, mengatasi jalan yg berlobang,jalan ramai hingga jalan yang sepi.
Terkadang kita berjalan sendiri, kadang bersama-sama melangkah. Terkadang bergandeng tangan melangkah dengan teman dan sahabat, atau terkadang harus berjalan bersama dengan orang yang tidak kita sukai. walau disetiap persimpangan, pasti akan terjadi perpisahan atau pertemuan kembali.
Walau pernah kita salah melangkah, tetapi selalu ada jalan untuk kembali, Setiap jalan telah kau lalui, dan harus meninggalkan jejak langkah. Tidak perlu menyusuri kembali jejak langkah yang lalu karena semua telah berlalu, tataplah ke depan dengan langkah baru yang mantap untuk melangkah.
Kemanapun langkah dan tujuan hidupmu, Semua pasti memiliki strategi dan rencananya sendiri, Semua pasti punya tujuan hidupnya sendiri Semoga kebahagiaan selalu menyertai perjalanannya.
Tujuan akhir dari kehidupan adalah pencapaian Kebahagiaan yang hakiki, Walau masihkah ada pencapaian kebahagiaan yang hakiki, Suka dan duka pasti selalu bersama sebagai satu paket hidup ini. Sampai pada lenyapnya Duka maka Kebahagiaan Sejati menjadi milikmu.
Buka pintu hatumu, melihat dengan mata hatimu.
Ikutilah Langkah kakimu dengan mengikuti suara hatimu.
Jangan menyesali yang telah berlalu, melangkah dengan pasti untuk masa depan yang lebih ceria.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Ketika aku lahir, aku belum bisa merangkak apalagi untuk berjalan… hanya bisa menangis, makan, minum dan tertidur lelap. ketika ku lapar aku menangis, Saat tidak nyaman aku menangis, semua mendapatkan perhatian dari orang-orang yang mencintaiku .
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Ketika ku mulai merangkak, aku tahu aku ingin bergerak, aku ingin pergi kemanapun aku mau, tetapi semua masih terbatas, dan tidak ada keleluasaan untuk bergerak. hanya tangisan dan gerak tubuh yang menjadi isyarat komunikasiku.
Saat aku belajar berdiri dengan kedua kakiku, ternyata kakiku masih belum begitu kuat menyangga berat badanku, belum ada keseimbangan untuk berdiri dengan baik dan benar, tetapi aku terus mencoba berdiri dengan kedua kakiku.
Saat aku mulai belajar melangkah, aku ingin berjalan, terus melangkah walau langkah kaki ini sangat lemah untuk melangkah masih belum mampu mengendalikan langkah kaki ini. tabrak sana tabrak sini, jatuh bangun hanya untuk sebuah langkah kecil.
Saat aku sudah mulai mantap berjalan, rasanya ingin cepat-cepat berlari, lari dan terus berlari, walau aku kesulitan untuk mengerem diri ini, kadang aku terjatuh dan terus kembali berlari, aku tidak tahu untuk apa aku berlari… dan terus berlari.
Saat aku sudah bisa menguasai diri, berjalan dengan langkah mantap, berlari dengan kendali, kini aku ingin belajar naik sepeda, jatuh bangun dan terluka karena sepeda. roda berputar aku terus mengayuh sepedaku tanpa hambatan…
Saat telah bisa naik sepeda, aku belajar mengendarai motor, bisa naik motor dan mulai ngebut di jalan raya, melesat melawan angin dan merasakan getaran jiwa muda tantangan demi tantangan hidup, ku rasakan dan dilewati begitu saja.
Kini mobil pun menjadi tantangan baru bagiku, kendaraan untuk melesat di jalan bebas hambatan, membawaku kemanapun aku ingin pergi, tanpa takut panas dan hujan, melesat dalam kecepatan yang akan mengantarkan pada tujuan.
Kaki melangkah Roda melaju, semua demi mencapai tujuan. Tetapi sudahkah kita mengerti kemana arah tujuan hidup ini? langkah kaki sejak kecil hingga besar, tahukah kemana akan melangkah? ribuan kilo ditempuh dengan kendaraan, tahukah kemana perjalanan hidup akan ditempuh?
Langkah setiap orang berbeda, demikian juga dengan perjalanan hidup ini. Tiada jalan yang mudah di lewati tanpa hambatan, Ibarat perjalanan harus naik turun gunung, melewati jembatan, mengatasi jalan yg berlobang,jalan ramai hingga jalan yang sepi.
Terkadang kita berjalan sendiri, kadang bersama-sama melangkah. Terkadang bergandeng tangan melangkah dengan teman dan sahabat, atau terkadang harus berjalan bersama dengan orang yang tidak kita sukai. walau disetiap persimpangan, pasti akan terjadi perpisahan atau pertemuan kembali.
Walau pernah kita salah melangkah, tetapi selalu ada jalan untuk kembali, Setiap jalan telah kau lalui, dan harus meninggalkan jejak langkah. Tidak perlu menyusuri kembali jejak langkah yang lalu karena semua telah berlalu, tataplah ke depan dengan langkah baru yang mantap untuk melangkah.
Kemanapun langkah dan tujuan hidupmu, Semua pasti memiliki strategi dan rencananya sendiri, Semua pasti punya tujuan hidupnya sendiri Semoga kebahagiaan selalu menyertai perjalanannya.
Tujuan akhir dari kehidupan adalah pencapaian Kebahagiaan yang hakiki, Walau masihkah ada pencapaian kebahagiaan yang hakiki, Suka dan duka pasti selalu bersama sebagai satu paket hidup ini. Sampai pada lenyapnya Duka maka Kebahagiaan Sejati menjadi milikmu.
Buka pintu hatumu, melihat dengan mata hatimu.
Ikutilah Langkah kakimu dengan mengikuti suara hatimu.
Jangan menyesali yang telah berlalu, melangkah dengan pasti untuk masa depan yang lebih ceria.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Maafkan Aku, Wahai Yang Dirahmati...
oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 23 November 2010 jam 12:31
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Kepada kalian...
Maafkan aku, jika aku membuat hati kalian tidak terjaga...
Sehingga, sangat menggangu waktu-waktu berharga kalian...
Maafkan aku, jika sikapku dapat mengotori hati kalian...
Sehingga, membuat kalian terbayangi kehampaan...
Maafkan aku, jika karena aku pandangan kalian tidak terpelihara...
Sehingga, dapat menumpulkan ketajaman hati kalian...
Maafkan aku, jika ucapan aku, diri kalian menjadi rentan...
Sehingga, cenderung membuat kalian berharap...
Maafkan aku, jika caraku membuat fikiran kalian terbuai...
Sehingga, menjadikan kalian selalu bertanya-tanya...
Maafkan aku, jika karena aku kalian harus mengorbankan waktu-waktu penting kalian...
Sehingga, kalian menghisasi hari-hari dengan perbuatan sia-sia...
Maafkan aku, jika karena aku air mata kalian terkuras sia-sia...
Sehingga, air itu jarang keluar ketika Shalat Malam...
Untukmu, wahai yang dirahmati...
Maafkanlah, makluk yang lemah ini...
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Kepada kalian...
Maafkan aku, jika aku membuat hati kalian tidak terjaga...
Sehingga, sangat menggangu waktu-waktu berharga kalian...
Maafkan aku, jika sikapku dapat mengotori hati kalian...
Sehingga, membuat kalian terbayangi kehampaan...
Maafkan aku, jika karena aku pandangan kalian tidak terpelihara...
Sehingga, dapat menumpulkan ketajaman hati kalian...
Maafkan aku, jika ucapan aku, diri kalian menjadi rentan...
Sehingga, cenderung membuat kalian berharap...
Maafkan aku, jika caraku membuat fikiran kalian terbuai...
Sehingga, menjadikan kalian selalu bertanya-tanya...
Maafkan aku, jika karena aku kalian harus mengorbankan waktu-waktu penting kalian...
Sehingga, kalian menghisasi hari-hari dengan perbuatan sia-sia...
Maafkan aku, jika karena aku air mata kalian terkuras sia-sia...
Sehingga, air itu jarang keluar ketika Shalat Malam...
Untukmu, wahai yang dirahmati...
Maafkanlah, makluk yang lemah ini...
Wahai Calon Suamiku Belahan Jiwaku, Temukan Aku
oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 26 November 2010 jam 11:46
Bismillahirrahmanirrahim..
Untuk calon suami dunia akhiratku
Asssalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Duhai calon pemilik tulang rusukku, aku akan segera hadir dalam dinginnya malam dengan hangatnya jiwa. Ku tunggu hingga Ijab Kabul terucap dari lisanmu.
Aku akan menjaga dalam harumnya semerbak dalam jiwaku, menunggu hingga engkau menahkodai bahtera kita. Ku kan berhijab dengan sempurna dengan tak selalu mengikuti arah arus angin yang berhembus.
Duhai calon imam dalam sholatku, aku kan selalu hadir dalam cintamu kepada Allah, dengan sigap aku akan menghamparkan sajadah sebagai alas sujudmu, dengan hadirku sebagai makmum Insya Allah akan menyempurnakan sholat kita. Deru do’amu teiring “aamiin” dari lisanku.
Dalam hening malam bulir air mata tak henti ku teteskan bercahayakan munajat doa.
Duhai calon pemilik tangan gagah yang menolongku ketika aku terpuruk dan jatuh.. lindungi aku dalam perjalanan hidup kita, ketika engkau terluka kan kubalut dengan cinta jiwa yang merona, menyembuhkan segala perih dalam jiwamu.
Duhai calon pengusap air mataku, sungguh engkau takkan rela calon bidadarimu ini menangis, usaplah lembut pipi kemerah-merahan ini agar tak menangis, dan kan kuhaluskan telapak kakimu dengan mencucikannya ketika engkau pulang dari berjihad.
Duhai calon ayah dari para mujahi-mujahidah kita, aku sebagai madrasah pertama sebagai sumber ilmu dari anak anak kita, kan kutanammkan ilmu agama agar mujahidah kita takut akan Rabbnya, santun pada kedua orang tuannya, menghormati orang-orang yang lebih tua. Akhlakul karimah yang baik kan kusisipkan dalam prilakunya semenjak kecil.
Duhai calon nahkoda yang kan membawa keluargaku ke surga…
Mari kita hiasi rumah kita dengan cahaya cahaya iman…
Aku dalam diam sengaja tak menampakkan diri, agar engkau benar benar menemukanku dalam cahaya sujudmu
Aku tak banyak bicara karna aku takut ketika aku menyapa, engkau tepesona pada apa yang kuucap
Aku menunduk malu, tak berani menatap mata binar yang engkau miliki, karena aku takut dapat memudarkan imanku
Temukan aku wahai calon imam dalam sujudku…
Aku menunggu lisan ijab darimu..
..:: Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh ::..
Bismillahirrahmanirrahim..
Untuk calon suami dunia akhiratku
Asssalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Duhai calon pemilik tulang rusukku, aku akan segera hadir dalam dinginnya malam dengan hangatnya jiwa. Ku tunggu hingga Ijab Kabul terucap dari lisanmu.
Aku akan menjaga dalam harumnya semerbak dalam jiwaku, menunggu hingga engkau menahkodai bahtera kita. Ku kan berhijab dengan sempurna dengan tak selalu mengikuti arah arus angin yang berhembus.
Duhai calon imam dalam sholatku, aku kan selalu hadir dalam cintamu kepada Allah, dengan sigap aku akan menghamparkan sajadah sebagai alas sujudmu, dengan hadirku sebagai makmum Insya Allah akan menyempurnakan sholat kita. Deru do’amu teiring “aamiin” dari lisanku.
Dalam hening malam bulir air mata tak henti ku teteskan bercahayakan munajat doa.
Duhai calon pemilik tangan gagah yang menolongku ketika aku terpuruk dan jatuh.. lindungi aku dalam perjalanan hidup kita, ketika engkau terluka kan kubalut dengan cinta jiwa yang merona, menyembuhkan segala perih dalam jiwamu.
Duhai calon pengusap air mataku, sungguh engkau takkan rela calon bidadarimu ini menangis, usaplah lembut pipi kemerah-merahan ini agar tak menangis, dan kan kuhaluskan telapak kakimu dengan mencucikannya ketika engkau pulang dari berjihad.
Duhai calon ayah dari para mujahi-mujahidah kita, aku sebagai madrasah pertama sebagai sumber ilmu dari anak anak kita, kan kutanammkan ilmu agama agar mujahidah kita takut akan Rabbnya, santun pada kedua orang tuannya, menghormati orang-orang yang lebih tua. Akhlakul karimah yang baik kan kusisipkan dalam prilakunya semenjak kecil.
Duhai calon nahkoda yang kan membawa keluargaku ke surga…
Mari kita hiasi rumah kita dengan cahaya cahaya iman…
Aku dalam diam sengaja tak menampakkan diri, agar engkau benar benar menemukanku dalam cahaya sujudmu
Aku tak banyak bicara karna aku takut ketika aku menyapa, engkau tepesona pada apa yang kuucap
Aku menunduk malu, tak berani menatap mata binar yang engkau miliki, karena aku takut dapat memudarkan imanku
Temukan aku wahai calon imam dalam sujudku…
Aku menunggu lisan ijab darimu..
..:: Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh ::..
Ketika Jilbab Terasa Berat
oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 27 November 2010 jam 21:04
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Aku persembahkan untaian mawar kata yang tak akan engkau lupa selamanya.
Ingat-ingat selalu…dan pahamilah sebaik-baiknya!
• Berjilbab sebelum menghadapi hisab.
• Wanita tak berjilbab bagai rumah tak berpagar.
• Kerudung lambang ketakwaan dan Islam …kerudung bukti rasa malu dan kesusilaan….kerudung menjaga kewibawaan dan kehormatan…kerudung mahkota terindah untuk kecantikanmu dan bukti terbesar atas kesopanan serta kesempurnaan dirimu.
• Hai wanita mukmin yang mulia, lindungilah tubuhmu dari sorot tajam mata-mata keranjang…bentengi dengan perisai kesusilaan untuk melumpuhkan panah-panah tajam.
• Bukankah satu hal konyol sekaligus memperhatiakan bila kita melihat wanita tua menambal garis-garis keriput di wajahnya dengan kosmetik dan mengenakan pakaian laki-laki seperti celana panjang dan t-shirt??
• Betapa ruginya wanita yang tak berjilbab…ia sesat dan lalai…ia jual surga dengan harga murah untuk membeli neraka jahim dengan harga mahal.
Apakah diantara wujud iman kepada Allah itu mendahulukan maksiat kepada-Nya ketimbang manaati-Nya? Duh betapa ruginya para wanita, kala mereka rela melepaskan sesuatu yang lebih baik dan mengambil yang tidak bergarga. Yakni ketika mereka memilih bertabarruj menggantikan busana jilbab. Sepadankah budaya buka-bukaan, ugal-ugalan ketelanjangan bila dibandingkan dengan budaya malu, kesusilaan dan kewibawaan ? Modal menikmati masa muda bagaimana yang engkau inginkan, sementara saat keluar ke jalan tanpa berhijab hakikatanya engkau melakukan dosa setiap orang memandangmu? Hitung setiap hari, berapa jumlah dosa yang engkau pikul akibat tabarrujmu saat beribu-ribu pasangmata laki-laki menatapmu.
Berpikirlah wahai wanita, betapa sering engkau melakukan dosa besar ini dan mempertontonkan aurat! Betapa banyak kehormatan yang telah engkau rampas! Banyak sudah fitnah yang engkau bangkitkan! Berapa banyak mata tajam yang telah menelan dangingmu dan menikmati kecantikanmu? Dan berapa banyak jiwa kotor yang ingin menjalin hubungan denganmu? Totallah jumlah dosa-dosa ini setiap kali engkau keluar dan pergi sepanjang hayatmu, niscaya engkau mendapatinya sebagai dosa yang sangat berat, membuatmu tertatih-tatih memikulnya. Dan engkau tak kan sanggup membawanya di hari kiamat. Beginikah cara menikmati masa muda wahai wanita malang, tanpa batas dan aturan-aturan syariat?!
Sesungguhnya jika ia mau merenungkan barang sebentar hal tersebut, pasti wajahnya merah merona karena malu dan ia akan menutup kecantikan dan perhiasannya dari mata-mata buas yang tak tau malu. Tidak berarti ketika memakai jilbab engkau hidup introvert, menjauh dari pergaulan masyarakat. Sama sekali tidak. Bahkan sebaliknya, Islam menghendakimu menjadi pribadi yang supel, mudah akrab dan ramah dengan orang lain: enerjik dengan tetap menjaga rasa malu: rendah hati tapi tidak rendah diri; memiliki harga diri tanpa di bumbui kesombongan.
Pemalu, tidak suka menyakiti, jujur, tidak banyak bicara, banyak berbuat, hati-hati, berbakti lagi suka menyambung silaturahmi, tahu terimakasih lagi penyebar, Siapa melihatmu , siapa berkawan denganmu ia mencintaimu. Dan, seorang wanita yang murah senyum serta berpandangan luas. Renungkanlah sendiri betapa berat beban dosa-dosa ini. Dan untuk selanjutnya, ingat kembali misimu dalam kehidupan ini, untuk apa engkau diciptakan? Engkau akan menemukan jawaban yang benar-benar kontras dengan realita yang engkau jalani. Maka segeralah melakukan taubat tulus kepada Allah sebelum perjalanan ke negeri akhirat keburu lepas.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Aku persembahkan untaian mawar kata yang tak akan engkau lupa selamanya.
Ingat-ingat selalu…dan pahamilah sebaik-baiknya!
• Berjilbab sebelum menghadapi hisab.
• Wanita tak berjilbab bagai rumah tak berpagar.
• Kerudung lambang ketakwaan dan Islam …kerudung bukti rasa malu dan kesusilaan….kerudung menjaga kewibawaan dan kehormatan…kerudung mahkota terindah untuk kecantikanmu dan bukti terbesar atas kesopanan serta kesempurnaan dirimu.
• Hai wanita mukmin yang mulia, lindungilah tubuhmu dari sorot tajam mata-mata keranjang…bentengi dengan perisai kesusilaan untuk melumpuhkan panah-panah tajam.
• Bukankah satu hal konyol sekaligus memperhatiakan bila kita melihat wanita tua menambal garis-garis keriput di wajahnya dengan kosmetik dan mengenakan pakaian laki-laki seperti celana panjang dan t-shirt??
• Betapa ruginya wanita yang tak berjilbab…ia sesat dan lalai…ia jual surga dengan harga murah untuk membeli neraka jahim dengan harga mahal.
Apakah diantara wujud iman kepada Allah itu mendahulukan maksiat kepada-Nya ketimbang manaati-Nya? Duh betapa ruginya para wanita, kala mereka rela melepaskan sesuatu yang lebih baik dan mengambil yang tidak bergarga. Yakni ketika mereka memilih bertabarruj menggantikan busana jilbab. Sepadankah budaya buka-bukaan, ugal-ugalan ketelanjangan bila dibandingkan dengan budaya malu, kesusilaan dan kewibawaan ? Modal menikmati masa muda bagaimana yang engkau inginkan, sementara saat keluar ke jalan tanpa berhijab hakikatanya engkau melakukan dosa setiap orang memandangmu? Hitung setiap hari, berapa jumlah dosa yang engkau pikul akibat tabarrujmu saat beribu-ribu pasangmata laki-laki menatapmu.
Berpikirlah wahai wanita, betapa sering engkau melakukan dosa besar ini dan mempertontonkan aurat! Betapa banyak kehormatan yang telah engkau rampas! Banyak sudah fitnah yang engkau bangkitkan! Berapa banyak mata tajam yang telah menelan dangingmu dan menikmati kecantikanmu? Dan berapa banyak jiwa kotor yang ingin menjalin hubungan denganmu? Totallah jumlah dosa-dosa ini setiap kali engkau keluar dan pergi sepanjang hayatmu, niscaya engkau mendapatinya sebagai dosa yang sangat berat, membuatmu tertatih-tatih memikulnya. Dan engkau tak kan sanggup membawanya di hari kiamat. Beginikah cara menikmati masa muda wahai wanita malang, tanpa batas dan aturan-aturan syariat?!
Sesungguhnya jika ia mau merenungkan barang sebentar hal tersebut, pasti wajahnya merah merona karena malu dan ia akan menutup kecantikan dan perhiasannya dari mata-mata buas yang tak tau malu. Tidak berarti ketika memakai jilbab engkau hidup introvert, menjauh dari pergaulan masyarakat. Sama sekali tidak. Bahkan sebaliknya, Islam menghendakimu menjadi pribadi yang supel, mudah akrab dan ramah dengan orang lain: enerjik dengan tetap menjaga rasa malu: rendah hati tapi tidak rendah diri; memiliki harga diri tanpa di bumbui kesombongan.
Pemalu, tidak suka menyakiti, jujur, tidak banyak bicara, banyak berbuat, hati-hati, berbakti lagi suka menyambung silaturahmi, tahu terimakasih lagi penyebar, Siapa melihatmu , siapa berkawan denganmu ia mencintaimu. Dan, seorang wanita yang murah senyum serta berpandangan luas. Renungkanlah sendiri betapa berat beban dosa-dosa ini. Dan untuk selanjutnya, ingat kembali misimu dalam kehidupan ini, untuk apa engkau diciptakan? Engkau akan menemukan jawaban yang benar-benar kontras dengan realita yang engkau jalani. Maka segeralah melakukan taubat tulus kepada Allah sebelum perjalanan ke negeri akhirat keburu lepas.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Tuesday, November 16, 2010
WANITA PENDAMBA SYURGA
oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 17 November 2010 jam 12:51
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Sebuah tulisan sebagai gambaran bagaimana wanita cantik seharusnya menggambarkan dirinya…
begitu sempurna… semoga tulisan ini dapat menjadi gambaran bagi diri kita kelak….
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Wanita pendamba syurga..
Pesona akhlakmu bagai mutiara yang berkilauan.
Halus tuturmu menggambarkan pribadi yang santun .
Kecantikan hatimu laksana kapas tanpa noda.
Kesejukan aura jiwamu seperti bidadari syurga.
Kau hiasi dirimu dengan bingkaian akhlak islami.
Semakin berwibawa karena auratmu terhijabi.
Saat wanita lain bergelimang kesenangan semu .
Menari-nari di atas lantai dansa Menenggak arak dalam gelas-gelas kristal.
Engkau justru mengurung diri Mentafakuri kehidupan akhirat yang masih ghaib .
Mengembara dalam pencarian jati diri.
Di saat wanita lain asyik memilih busana trendi.
Sibuk memoles tubuh dan wajah.
Berlomba memamerkan aurat mereka.
Engkau justru tampil bersahaja.
Dalam balutan gamis dan kerudung panjang.
Engkau sembunyikan auratmu.
Agar tak terjamah pesona kecantikan itu.
Dari mata-mata lelaki jalang.
Di saat wanita-wanita lain tertawa lepas.
Menikmati euphoria tanpa batas.
Menebar cinta basi pada lelaki .
Engkau justru menangis dalam sujud .
Mendaki taubat dalam bukit tahajud.
Mengemis ampunan pada Penggenggam nyawa..
Menutup lisan dari bicara sia-sia.
Di saat wanita-wanita lain mengidolakan Miyabi, Britney Spears, Celine Dion, Maddona.
Engkau mengidolakan Khadijah, Maryam, Asiyah, Fatimah.
Di saat wanita lain bangga aibnya terbuka.
Puas jika namanya di puja-puja.
Engkau justru mengasingkan diri dari gemerlap dunia.
Merahasiakan kebaikan yang kau lakukan pada sesama.
Karena takut jatuh pada perbuatan riya’.
Di saat wanita-wanita lain menghabiskan waktu di plaza.
Menghamburkan materi dengan sia-sia.
Engkau justru menghabiskan waktumu di mushola .
Menguatkan zikir dan memuja asma-Nya.
Merenda istigfar di atas sajadah cinta.
Di saat wanita-wanita lain hanyut dalam pesona zaman.
Bercengkerama liar dengan segala kemewahan.
Sibuk memuja artis-artis idaman.
Engkau justru sibuk mengkaji ilmu.
Mendakwahkan agama Islam tanpa ragu.
Berjibaku dengan segala kesulitan.
Meneriakkan kalimat jihad militan.
Di saat wanita-wanita lain sibuk menenteng majalah erotis.
Menggumbar gosip sesama secara sadis.
Engkau justru teguh pada Al-Qur’an dan hadis.
Yang kau jadikan pegangan hidup.
Agar iman di dadamu tidak redup.
Wanita pendamba syurga… Agungnya akhlakmu berselimut mutiara.
Pada rahimmu kelak generasi-generasi agama.
Akan Allah amanahkan.
Engkau calon madrasah pertama .
Saat mujahid-mujahid terlahir di dunia
Semoga kelak pribadi-pribadi seperti ini melekat pada diri kita..aamiin,
‘jazakillah ukhty yang telah menginspirasi melalui tulisan ini…’
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Sebuah tulisan sebagai gambaran bagaimana wanita cantik seharusnya menggambarkan dirinya…
begitu sempurna… semoga tulisan ini dapat menjadi gambaran bagi diri kita kelak….
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Wanita pendamba syurga..
Pesona akhlakmu bagai mutiara yang berkilauan.
Halus tuturmu menggambarkan pribadi yang santun .
Kecantikan hatimu laksana kapas tanpa noda.
Kesejukan aura jiwamu seperti bidadari syurga.
Kau hiasi dirimu dengan bingkaian akhlak islami.
Semakin berwibawa karena auratmu terhijabi.
Saat wanita lain bergelimang kesenangan semu .
Menari-nari di atas lantai dansa Menenggak arak dalam gelas-gelas kristal.
Engkau justru mengurung diri Mentafakuri kehidupan akhirat yang masih ghaib .
Mengembara dalam pencarian jati diri.
Di saat wanita lain asyik memilih busana trendi.
Sibuk memoles tubuh dan wajah.
Berlomba memamerkan aurat mereka.
Engkau justru tampil bersahaja.
Dalam balutan gamis dan kerudung panjang.
Engkau sembunyikan auratmu.
Agar tak terjamah pesona kecantikan itu.
Dari mata-mata lelaki jalang.
Di saat wanita-wanita lain tertawa lepas.
Menikmati euphoria tanpa batas.
Menebar cinta basi pada lelaki .
Engkau justru menangis dalam sujud .
Mendaki taubat dalam bukit tahajud.
Mengemis ampunan pada Penggenggam nyawa..
Menutup lisan dari bicara sia-sia.
Di saat wanita-wanita lain mengidolakan Miyabi, Britney Spears, Celine Dion, Maddona.
Engkau mengidolakan Khadijah, Maryam, Asiyah, Fatimah.
Di saat wanita lain bangga aibnya terbuka.
Puas jika namanya di puja-puja.
Engkau justru mengasingkan diri dari gemerlap dunia.
Merahasiakan kebaikan yang kau lakukan pada sesama.
Karena takut jatuh pada perbuatan riya’.
Di saat wanita-wanita lain menghabiskan waktu di plaza.
Menghamburkan materi dengan sia-sia.
Engkau justru menghabiskan waktumu di mushola .
Menguatkan zikir dan memuja asma-Nya.
Merenda istigfar di atas sajadah cinta.
Di saat wanita-wanita lain hanyut dalam pesona zaman.
Bercengkerama liar dengan segala kemewahan.
Sibuk memuja artis-artis idaman.
Engkau justru sibuk mengkaji ilmu.
Mendakwahkan agama Islam tanpa ragu.
Berjibaku dengan segala kesulitan.
Meneriakkan kalimat jihad militan.
Di saat wanita-wanita lain sibuk menenteng majalah erotis.
Menggumbar gosip sesama secara sadis.
Engkau justru teguh pada Al-Qur’an dan hadis.
Yang kau jadikan pegangan hidup.
Agar iman di dadamu tidak redup.
Wanita pendamba syurga… Agungnya akhlakmu berselimut mutiara.
Pada rahimmu kelak generasi-generasi agama.
Akan Allah amanahkan.
Engkau calon madrasah pertama .
Saat mujahid-mujahid terlahir di dunia
Semoga kelak pribadi-pribadi seperti ini melekat pada diri kita..aamiin,
‘jazakillah ukhty yang telah menginspirasi melalui tulisan ini…’
Monday, November 15, 2010
Tantangan Iman
"Wahai manusia, siapakah makhluk Allah yang imannya paling menakjubkan (man a'jabul khalqi imanan)?" Demikian pertanyaan Nabi Muhammad kepada sahabatnya di suatu pagi.
Para sahabat langsung menjawab, "Malaikat!". Nabi menukas, "Bagaimana para malaikat tidak beriman sedangkan mereka pelaksana perintah Allah?"
Sahabat menjawab lagi, "kalau begitu, para Nabi-lah yang imannya paling menakjubkan!" "Bagaimana para Nabi tidak beriman, padahal wahyu turun kepada mereka," sahut Nabi.
Untuk ketiga kalinya, sahabat mencoba memberikan jawaban, "kalau begitu, sahabat-sahabatmu ya Rasul." Nabi pun menolak jawaban itu dengan berkata, "Bagaimana sahabat-sahabatku tidak beriman, sedangkan mereka menyaksikan apa yang mereka saksikan."
Rasul yang mulia meneruskan kalimatnya, "Orang yang imannya paling menakjubkan adalah kaum yang datang sesudah kalian. Mereka beriman kepadaku, walaupun mereka tidak melihatku. Mereka benarkan aku tanpa pernah melihatku. Mereka temukan tulisan dan beriman kepadaku. Mereka amalkan apa yang ada dalam tulisan itu. Mereka bela aku seperti kalian membela aku. Alangkah inginnya aku berjumpa dengan ikhwanku itu!"
Berangkat dari riwayat di atas, saya belajar memaknai iman sebagai sebuah tantangan. Semakin tinggi tingkat tantangan, semakin tinggi pula tingkat iman kita. Semakin sulit kita menjalankan sebuah keyakinan (iman), semakin tinggi pula nilai iman kita di sisi Allah.
Ilustrasi berikut mungkin bisa menyederhanakan persoalan: Seorang waliyullah tidak diragukan lagi telah melihat berbagai "keajaiban" dan "rahasia" Allah. Dia sudah menyaksikan dan merasakan getaran cinta ilahi. Kalau Allah mengangkat derajatnya, tentu saja kita tak akan heran. Yang membuat kita takjub adalah, seorang manajer yang sangat sibuk dan telah menyaksikan bahwa "time is money", namun tetap berusaha menunaikan shalat lima waktu di sela-sela kesibukannya. Begitu juga dengan seorang kuli bangunan yang lebih banyak menggunakan potensi otot dibanding potensi otaknya, namun tetap berpuasa di bulan Ramadhan meskipun dia harus kerja di tengah terik mentari.
Bagi saya, manajer dan kuli bangunan tersebut memiliki iman yang paling menakjubkan.
Kita bukanlah sahabat Nabi yang menyaksikan secara langsung betapa mulianya akhlak junjungan kita itu;
kita juga bukan malaikat yang tidak memiliki hawa nafsu;
kita juga bukan waliyullah yang telah merasakan manisnya kasih sayang Allah.
Kita adalah manusia biasa yang penuh dengan kelemahan.
Dalam kelemahan itulah kita masih beriman kepada Allah. Dalam ketidakhebatan kita itulah kita selalu berusaha mendekati Allah. Di tengah kesibukan dan beban ekonomi yang semakin meningkat, kita tetap keluarkan zakat dan sedekah. Tak sedikitpun kita akan gadaikan iman kita.
Di tengah dunia yang semakin kompetitif, kita masih sempatkan untuk shalat. Di tengah godaan duniawi yang luar biasa, kita tahan nafsu kita di bulan Ramadhan. Di tengah kumpulan manusia yang putus asa dengan krisis moneter ini, kita masih bisa mensyukuri sejumput ni'mat yang diberikan Allah.
Nabi Muhammad menghibur kita, "Berbahagialah orang yang melihatku dan beriman kepadaku," Nabi ucapkan kalimat ini satu kali.
"Berbahagialah orang yang beriman kepadaku padahal tidak pernah melihatku." Nabi ucapkan kalimat terakhir ini tujuh kali.
Para sahabat langsung menjawab, "Malaikat!". Nabi menukas, "Bagaimana para malaikat tidak beriman sedangkan mereka pelaksana perintah Allah?"
Sahabat menjawab lagi, "kalau begitu, para Nabi-lah yang imannya paling menakjubkan!" "Bagaimana para Nabi tidak beriman, padahal wahyu turun kepada mereka," sahut Nabi.
Untuk ketiga kalinya, sahabat mencoba memberikan jawaban, "kalau begitu, sahabat-sahabatmu ya Rasul." Nabi pun menolak jawaban itu dengan berkata, "Bagaimana sahabat-sahabatku tidak beriman, sedangkan mereka menyaksikan apa yang mereka saksikan."
Rasul yang mulia meneruskan kalimatnya, "Orang yang imannya paling menakjubkan adalah kaum yang datang sesudah kalian. Mereka beriman kepadaku, walaupun mereka tidak melihatku. Mereka benarkan aku tanpa pernah melihatku. Mereka temukan tulisan dan beriman kepadaku. Mereka amalkan apa yang ada dalam tulisan itu. Mereka bela aku seperti kalian membela aku. Alangkah inginnya aku berjumpa dengan ikhwanku itu!"
Berangkat dari riwayat di atas, saya belajar memaknai iman sebagai sebuah tantangan. Semakin tinggi tingkat tantangan, semakin tinggi pula tingkat iman kita. Semakin sulit kita menjalankan sebuah keyakinan (iman), semakin tinggi pula nilai iman kita di sisi Allah.
Ilustrasi berikut mungkin bisa menyederhanakan persoalan: Seorang waliyullah tidak diragukan lagi telah melihat berbagai "keajaiban" dan "rahasia" Allah. Dia sudah menyaksikan dan merasakan getaran cinta ilahi. Kalau Allah mengangkat derajatnya, tentu saja kita tak akan heran. Yang membuat kita takjub adalah, seorang manajer yang sangat sibuk dan telah menyaksikan bahwa "time is money", namun tetap berusaha menunaikan shalat lima waktu di sela-sela kesibukannya. Begitu juga dengan seorang kuli bangunan yang lebih banyak menggunakan potensi otot dibanding potensi otaknya, namun tetap berpuasa di bulan Ramadhan meskipun dia harus kerja di tengah terik mentari.
Bagi saya, manajer dan kuli bangunan tersebut memiliki iman yang paling menakjubkan.
Kita bukanlah sahabat Nabi yang menyaksikan secara langsung betapa mulianya akhlak junjungan kita itu;
kita juga bukan malaikat yang tidak memiliki hawa nafsu;
kita juga bukan waliyullah yang telah merasakan manisnya kasih sayang Allah.
Kita adalah manusia biasa yang penuh dengan kelemahan.
Dalam kelemahan itulah kita masih beriman kepada Allah. Dalam ketidakhebatan kita itulah kita selalu berusaha mendekati Allah. Di tengah kesibukan dan beban ekonomi yang semakin meningkat, kita tetap keluarkan zakat dan sedekah. Tak sedikitpun kita akan gadaikan iman kita.
Di tengah dunia yang semakin kompetitif, kita masih sempatkan untuk shalat. Di tengah godaan duniawi yang luar biasa, kita tahan nafsu kita di bulan Ramadhan. Di tengah kumpulan manusia yang putus asa dengan krisis moneter ini, kita masih bisa mensyukuri sejumput ni'mat yang diberikan Allah.
Nabi Muhammad menghibur kita, "Berbahagialah orang yang melihatku dan beriman kepadaku," Nabi ucapkan kalimat ini satu kali.
"Berbahagialah orang yang beriman kepadaku padahal tidak pernah melihatku." Nabi ucapkan kalimat terakhir ini tujuh kali.
Thursday, November 11, 2010
KEMBALI....aku MERINDUmu
oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 11 November 2010
"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, saling menyayangi, dan saling simpati mereka adalah seperti satu tubuh. Bila salah satu anggota tubuh merasa sakit, maka seluruh anggota tubuh lainnya akan terkena demam dan tidak bisa tidur" (HR.Bukhari-Muslim).
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Sayang? cinta? Ketulusan? Ridho-Nya?
Terkadang manusia tak ingati bagaimana dia bisa hidup, bisa melalui hidup dan bisa merasakan kesenangan dan kesedihan akan kehidupan, tak lain adalah dari Allah SWT.
Cinta ...
pada hakikatnya semua manusia merasakan apa itu cinta,apa itu ketulusan .Tapi apakah kita ingati jika cinta dan ketulusan yang kita berikan kepada seseorang di Ridhoi Allah?
Memang tak semudah itu kita menemukan sebuah cinta yang di Ridhoi Allah.
Bahkan untuk menemukan sebuah ketulusan begitu sulit jika tidak berawal dari diri kita sendiri.
Karna pada hakikatnya cinta dibagi dua tipe,
1. penggoda.
2. penuntun.
Mana yang kau pilih diantara kedua itu?
Tak khayal jika tipe penggoda memang lebih menarik daripada tipe penuntun. Karna hanya kesenangan duniawi saja yang menyelimuti hati, fikiran, dan raga.Tapi tidakah kau fikirkan, bagaimana perasaanmu di akhirat kelak?Menangiskah kau?Atau tersenyumkah kau??Terutama bagaimana perasaan orang tuamu... terutama ibumu??Saat diakhirat kelak??
Berbeda dengan tipe penuntun, cinta dan ketulusan mengalir begitu saja untuk mengharap ridho-Nya.Bahkan untuk memilih cinta tak luput menghadap-Nya, shalat istikharah di penghujung malam..Dan setiap langkah yang ia langkahkan tak luput dari dzikirullah dan niat yang baik.
"Kata Hatiku...."
Aku memang belum pernah merasakan begitu indahnya cinta dari seseorang yang mengajakku kejalan-Nya. Karna memang belum aku temukan. Dan karna memang jalanku penuh akan duri, bahkan kisah laluku jatuh ke lorong kelam hingga kini masih sering kali menyesakkan hati.Begitu aku benci diri ini,
Tapi tak harus ku larut bersedih hati, ku harus lebih baik dari yang lalu. Dan ku harus lebih berhati-hati untuk memilih pilihan yang benar-benar bisa menuntunku dijalan Allah.,
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Penuntunku....
Aku rindui dirimu disetiap waktu...
Aku rindui jiwamu yang menyapaku disela waktu...
Mengajakku bermunajat,menangis pilu..
Mengingati dosa-dosa lalu..
Aku rindui jiwa itu...
Jiwa penuntun hatiku...
Yang membawaku ke jalan-Mu...
Tahukah kau?
Ku tak ragu siapakah dirimu?
Bagaimanakah dirimu dulu?
Setampan apakah dirimu?
Sekaya apakah dirimu?
Karna memang kau penuntunku,
Untuk menghapus luka lalu, dan menuntunku hingga ajal menjemutku,
Aku rindui dirimu...
Dalam setiap akhir shalatku,
Aku rindui dirimu...
Dalam setiap tidur lelapku,
Aku rindui dirimu...
Dalam setiap suka dukaku,
Karna kau penuntunku,
Jiwa pembuka hatiku,Penawar lukaku,
Jika ada cinta dihatiku terhadap makhluk-Nya...
kan ku pilihkan yang bisa membawaku menuju Jalan-Nya..
Menyentuh hatiku dengan kesholehan-Nya...
Aku tak perduli siapa dia, dan bagaimanakah dia dulu..
Yang ku tahu, adalah sekarang dan esok bisa menuntunku ke Jalan-Nya..
Aku rindui ketulusannya...
Aku memang masih jauh dari sempurna, karna memang tak ada manusia yang sempurna.
Dan akupun tahu begitu gejolaknya keindahan di dunia ini..
Merasakan jatuh ke lorong yang begitu kelam membuatku sadar akan kehidupanku jika tanpa DIA.
Tapi yang ku ingin sekarang, aku berjalan dan akan terus berjalan dijalan-Nya,Tanpa menengok kebelakang.
Karna yang lalu adalah sebuah pelajaran yang begitu hebat dan sebagai evaluasi dimasa mendatang...
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Sayang? cinta? Ketulusan? Ridho-Nya?
Terkadang manusia tak ingati bagaimana dia bisa hidup, bisa melalui hidup dan bisa merasakan kesenangan dan kesedihan akan kehidupan, tak lain adalah dari Allah SWT.
Cinta ...
pada hakikatnya semua manusia merasakan apa itu cinta,apa itu ketulusan .Tapi apakah kita ingati jika cinta dan ketulusan yang kita berikan kepada seseorang di Ridhoi Allah?
Memang tak semudah itu kita menemukan sebuah cinta yang di Ridhoi Allah.
Bahkan untuk menemukan sebuah ketulusan begitu sulit jika tidak berawal dari diri kita sendiri.
Karna pada hakikatnya cinta dibagi dua tipe,
1. penggoda.
2. penuntun.
Mana yang kau pilih diantara kedua itu?
Tak khayal jika tipe penggoda memang lebih menarik daripada tipe penuntun. Karna hanya kesenangan duniawi saja yang menyelimuti hati, fikiran, dan raga.Tapi tidakah kau fikirkan, bagaimana perasaanmu di akhirat kelak?Menangiskah kau?Atau tersenyumkah kau??Terutama bagaimana perasaan orang tuamu... terutama ibumu??Saat diakhirat kelak??
Berbeda dengan tipe penuntun, cinta dan ketulusan mengalir begitu saja untuk mengharap ridho-Nya.Bahkan untuk memilih cinta tak luput menghadap-Nya, shalat istikharah di penghujung malam..Dan setiap langkah yang ia langkahkan tak luput dari dzikirullah dan niat yang baik.
"Kata Hatiku...."
Aku memang belum pernah merasakan begitu indahnya cinta dari seseorang yang mengajakku kejalan-Nya. Karna memang belum aku temukan. Dan karna memang jalanku penuh akan duri, bahkan kisah laluku jatuh ke lorong kelam hingga kini masih sering kali menyesakkan hati.Begitu aku benci diri ini,
Tapi tak harus ku larut bersedih hati, ku harus lebih baik dari yang lalu. Dan ku harus lebih berhati-hati untuk memilih pilihan yang benar-benar bisa menuntunku dijalan Allah.,
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
syairku..
Penuntunku....
Aku rindui dirimu disetiap waktu...
Aku rindui jiwamu yang menyapaku disela waktu...
Mengajakku bermunajat,menangis pilu..
Mengingati dosa-dosa lalu..
Aku rindui jiwa itu...
Jiwa penuntun hatiku...
Yang membawaku ke jalan-Mu...
Tahukah kau?
Ku tak ragu siapakah dirimu?
Bagaimanakah dirimu dulu?
Setampan apakah dirimu?
Sekaya apakah dirimu?
Karna memang kau penuntunku,
Untuk menghapus luka lalu, dan menuntunku hingga ajal menjemutku,
Aku rindui dirimu...
Dalam setiap akhir shalatku,
Aku rindui dirimu...
Dalam setiap tidur lelapku,
Aku rindui dirimu...
Dalam setiap suka dukaku,
Karna kau penuntunku,
Jiwa pembuka hatiku,Penawar lukaku,
Jika ada cinta dihatiku terhadap makhluk-Nya...
kan ku pilihkan yang bisa membawaku menuju Jalan-Nya..
Menyentuh hatiku dengan kesholehan-Nya...
Aku tak perduli siapa dia, dan bagaimanakah dia dulu..
Yang ku tahu, adalah sekarang dan esok bisa menuntunku ke Jalan-Nya..
Aku rindui ketulusannya...
Aku memang masih jauh dari sempurna, karna memang tak ada manusia yang sempurna.
Dan akupun tahu begitu gejolaknya keindahan di dunia ini..
Merasakan jatuh ke lorong yang begitu kelam membuatku sadar akan kehidupanku jika tanpa DIA.
Tapi yang ku ingin sekarang, aku berjalan dan akan terus berjalan dijalan-Nya,Tanpa menengok kebelakang.
Karna yang lalu adalah sebuah pelajaran yang begitu hebat dan sebagai evaluasi dimasa mendatang...
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Wednesday, November 10, 2010
katakan, siapa yang melukis dendam di hatimu
katakan siapa yang telah melukis dendam di hatimu
bila amarah yang ingin kau sampaikan pada pesan yang kau titipkan untukku.
jangan berbagi amarah pada emosi memuncak.
sampaikan lalu titipkan pada doa yang terlukis.
meski ego hanya menguasai saat kau ingin berdiam.
diamlah ...jangan kau lukis lagi dendam itu di sepinya malam.
biarkan dendam itu melukis tubuhnya sendiri.
seribu tahun ke depanpun ia masih hidup
di berbagai wajah berbeda meski waktu tetap sama.
simpan semua yang getir itu pada kosongnya hatimu.
jangan lagi kau lukis lagi sesuatu yang disebut dendam itu.
jangan percaya padanya.
"Kebencian atau dendam tidak menyakiti orang yang tidak anda sukai. Tetapi setiap hari dan setiap malam dalam kehidupan anda, perasaan itu menggerogoti anda." (Norman Vincent Peale).
Tidak ada masalah dengan masalah, yang menjadi masalah adalah cara kita yang salah dalam menyikapi masalah .Terkadang kita jarang menyadari saat kita diberi masalah sebenarnya saat itulah Allah sedang mendewasakan kita.
bila amarah yang ingin kau sampaikan pada pesan yang kau titipkan untukku.
jangan berbagi amarah pada emosi memuncak.
sampaikan lalu titipkan pada doa yang terlukis.
meski ego hanya menguasai saat kau ingin berdiam.
diamlah ...jangan kau lukis lagi dendam itu di sepinya malam.
biarkan dendam itu melukis tubuhnya sendiri.
seribu tahun ke depanpun ia masih hidup
di berbagai wajah berbeda meski waktu tetap sama.
simpan semua yang getir itu pada kosongnya hatimu.
jangan lagi kau lukis lagi sesuatu yang disebut dendam itu.
jangan percaya padanya.
"Kebencian atau dendam tidak menyakiti orang yang tidak anda sukai. Tetapi setiap hari dan setiap malam dalam kehidupan anda, perasaan itu menggerogoti anda." (Norman Vincent Peale).
Tidak ada masalah dengan masalah, yang menjadi masalah adalah cara kita yang salah dalam menyikapi masalah .Terkadang kita jarang menyadari saat kita diberi masalah sebenarnya saat itulah Allah sedang mendewasakan kita.
Aku Memaafkan Kamu
Bagaimana ada seseorang yang sudah menyakiti hati kamu begitu dalam?
Bagaimana orang yang begitu kau kagumimu mengecewakanmu?
Bagaimana jika ada seseorang yang tlah menikam kamu dari belakang? (misal sahabat?)
Bagaimana jika kekasih kamu mengkhianati kamu?
Bagaimana jika kamu tahu dia t’lah menyakiti kamu lahir batin?
Bagaimana jika kamu direndahkan dan diinjak-injak?
Mudahkah kamu memaafkan dia? dia? dia? atau mereka?
Sulit… pastinya sangat sulit.
Bahkan yang ada rasa benci dan dendam…..Trauma
Memaafkan? Urutan terakhir yg diinget dech.. hehehe… dan aku bilang, itu manusiawi sekali.
Namun, apakah perlu begitu?
Apa untungnya kita membenci dan dendam?
Nggak ada…. Tak ada untungnya sama sekali.
Bisakah hati yang membenci mengeluarkan aroma yang harum?
Bisakah hati yang mendendam mengeluarkan aroma yang positif?
Bisakan dalam keadaan begitu kita berpikir jernih dan netral? Takkan bisa sama sekali… Bahkan, saat hati kita menyimpan rasa benci dan dendam, maka aura yang kita pancarkan kan brasa tak enak. Kita tak bisa mengundang aura positif ke dalam hati dan tubuh kita. Kita tak bisa mengundang Asma Allah/Tuhan ke dalam diri kita.
Karenanya….
maafkan dia ..
sejahat apapun dia. Karena tak ada untungnya buat diri sendiri tuk mendendam dan membenci Musuhmu pun tak rugi / tak untung apapun jika kamu membencinya.
Katakan Aku Memaafkan Kamu dengan hati yang rela. Maka kamu sebenarnya t’lah menang atas musuhmu dan mendapat pahala yang sangat besar. Dan hatimu serta hidupmu kan adem dan tenang.
*Apa yang kamu tabur, itulah yang kamu tuai. Menanam kebaikan dan belas kasih, menuai kebaikan dan aura positif Menanam kebencian dan dendam, menuai kebusukan dan aura yang negatif*
Bagaimana orang yang begitu kau kagumimu mengecewakanmu?
Bagaimana jika ada seseorang yang tlah menikam kamu dari belakang? (misal sahabat?)
Bagaimana jika kekasih kamu mengkhianati kamu?
Bagaimana jika kamu tahu dia t’lah menyakiti kamu lahir batin?
Bagaimana jika kamu direndahkan dan diinjak-injak?
Mudahkah kamu memaafkan dia? dia? dia? atau mereka?
Sulit… pastinya sangat sulit.
Bahkan yang ada rasa benci dan dendam…..Trauma
Memaafkan? Urutan terakhir yg diinget dech.. hehehe… dan aku bilang, itu manusiawi sekali.
Namun, apakah perlu begitu?
Apa untungnya kita membenci dan dendam?
Nggak ada…. Tak ada untungnya sama sekali.
Bisakah hati yang membenci mengeluarkan aroma yang harum?
Bisakah hati yang mendendam mengeluarkan aroma yang positif?
Bisakan dalam keadaan begitu kita berpikir jernih dan netral? Takkan bisa sama sekali… Bahkan, saat hati kita menyimpan rasa benci dan dendam, maka aura yang kita pancarkan kan brasa tak enak. Kita tak bisa mengundang aura positif ke dalam hati dan tubuh kita. Kita tak bisa mengundang Asma Allah/Tuhan ke dalam diri kita.
Karenanya….
maafkan dia ..
sejahat apapun dia. Karena tak ada untungnya buat diri sendiri tuk mendendam dan membenci Musuhmu pun tak rugi / tak untung apapun jika kamu membencinya.
Katakan Aku Memaafkan Kamu dengan hati yang rela. Maka kamu sebenarnya t’lah menang atas musuhmu dan mendapat pahala yang sangat besar. Dan hatimu serta hidupmu kan adem dan tenang.
*Apa yang kamu tabur, itulah yang kamu tuai. Menanam kebaikan dan belas kasih, menuai kebaikan dan aura positif Menanam kebencian dan dendam, menuai kebusukan dan aura yang negatif*
Sepohon CINTA..
Sepohon cinta,
Bertahun sudah kuizinkan benihmu disemai di sanubariku
Bertahun sudah kuberjerih pelihara suburmu
Telah kubajai dengan kesetiaan dan kepercayaan
Telah kusirami dengan keikhlasan dan kejujuran
Telah tersimbah dengan nur dari Ilahi
Agar terbit haruman bunga cinta nan wangi
Kuharap kuntummu semerbak harum ke pelosok sanubari
Tatkala musim kemarau menjengah
Kukerah segenap daya menggali telaga sabar
Di ufuk timur dan barat tanah gersang
Untuk kusiramimu yang semakin layu
Hasratku dirimu terus segar dan tegap
Tatkala makhluk perosak berusaha membinasa akarmu
Kusisih satu persatu dengan tangan kosongku
Biar digigit luka ku tetap singkirnya
Tak sanggup kubiar kau menyembah bumi lantarannya
Tatkala api amarah dan cemburu menyala
Adakala kubiar kau layu dek bahangnya
Tatkala hujan rahmat membasahi
Harummu umpama kasturi
Indahmu menggamit nur segenap sanubari
Tatkala nian indahnya mekar kuntummu
Tatkala nian semerbak harummu
Dititisi embun keyakinan dan pengertian
Kurejahi segala onak duri
Demi mereguk nikmat memilikimu
Tatkala badai melanda
Kuperisaikan diriku melindungmu
Namun….Duri-duri tajammu nan bisa menusukku
Pekat darah merah mengalir
Menyimbahi ceruk sanubari
Bisamu menular kesegenap raga
Hanyir darah menusuk rongga hidungMenyirna wangi kuntummu
Kukaral air di telaga sabar yang masih tersisa
Biarpun longlai segenap ruas sendiku
Biarpun pekat darah masih menitis
Idamku sanubari suci dari noda dan hanyir darah
Moga hikmat air telaga sabar sebagai penawar bisa
Terkadang tiada daya lagi memilikimu
hadirmu menuntut sejuta pengorbanan
Menagih sejuta bukti
Mengidam sejuta hasrat
Terkadang kusahut segala serumu
Lalu tersungkurku di jurang kehinaan
Terkadang pabila bisamu menjalar segenap ragaku
Mengundang lalai pada Ilahi dek sebalku padamu
Lalu terperosokku di lubang murka Rabbku
Ingin kurentap dan kucantasmu dengan rakus dari sanubar
iAgar tiada lagi bisa hingga kualpa pada Al Khaliq
Namun..kau bukanlah benih yang dulunya kusemai
Tunjangmu mengakar jauh ke dasar sanubari
Andai kurentap..
Pasti kesakitan tak terperi menular keseluruh raga
Andai kucantas…bukankah tunggulmu tetap di situ
Tetap menghadir seribu nestapa saban saat kuterlirikmu
Pasrah…Kuserahkan segalanya pada Ar Rahiim
Dialah yang mengirimkan benihmu dulu
Jika di sisinya memilikimu akan menumbuhkan
Sejuta pohon cinta pada Ar Rahman
Tetaplah utuhlah kau dalam sanubarikuNamun..
Jika di sisi Al MalikMemilikimu mengundang murka Ilah
iMematikan pohon cintaku pada Al ‘Alim
Maka Dialah yang lebih tahu
Aturannya agar kau tersirna dari sanubariku..
Tanpa secubit sengsara
Tanpa sekelumit sesal
Tanpa seguris pilu
Tanpa secebis dendam
Pergilah kau dari sanubariku
Tanpa tersisa secalit tanda
Moga dengan pemergianmu…
Tiada putus rahmat Ilahi singgah di sanubariku
Tumbuh sejuta pohon cinta pada Rabbku
Menggantikan kau sepohon cinta....
Bertahun sudah kuizinkan benihmu disemai di sanubariku
Bertahun sudah kuberjerih pelihara suburmu
Telah kubajai dengan kesetiaan dan kepercayaan
Telah kusirami dengan keikhlasan dan kejujuran
Telah tersimbah dengan nur dari Ilahi
Agar terbit haruman bunga cinta nan wangi
Kuharap kuntummu semerbak harum ke pelosok sanubari
Tatkala musim kemarau menjengah
Kukerah segenap daya menggali telaga sabar
Di ufuk timur dan barat tanah gersang
Untuk kusiramimu yang semakin layu
Hasratku dirimu terus segar dan tegap
Tatkala makhluk perosak berusaha membinasa akarmu
Kusisih satu persatu dengan tangan kosongku
Biar digigit luka ku tetap singkirnya
Tak sanggup kubiar kau menyembah bumi lantarannya
Tatkala api amarah dan cemburu menyala
Adakala kubiar kau layu dek bahangnya
Tatkala hujan rahmat membasahi
Harummu umpama kasturi
Indahmu menggamit nur segenap sanubari
Tatkala nian indahnya mekar kuntummu
Tatkala nian semerbak harummu
Dititisi embun keyakinan dan pengertian
Kurejahi segala onak duri
Demi mereguk nikmat memilikimu
Tatkala badai melanda
Kuperisaikan diriku melindungmu
Namun….Duri-duri tajammu nan bisa menusukku
Pekat darah merah mengalir
Menyimbahi ceruk sanubari
Bisamu menular kesegenap raga
Hanyir darah menusuk rongga hidungMenyirna wangi kuntummu
Kukaral air di telaga sabar yang masih tersisa
Biarpun longlai segenap ruas sendiku
Biarpun pekat darah masih menitis
Idamku sanubari suci dari noda dan hanyir darah
Moga hikmat air telaga sabar sebagai penawar bisa
Terkadang tiada daya lagi memilikimu
hadirmu menuntut sejuta pengorbanan
Menagih sejuta bukti
Mengidam sejuta hasrat
Terkadang kusahut segala serumu
Lalu tersungkurku di jurang kehinaan
Terkadang pabila bisamu menjalar segenap ragaku
Mengundang lalai pada Ilahi dek sebalku padamu
Lalu terperosokku di lubang murka Rabbku
Ingin kurentap dan kucantasmu dengan rakus dari sanubar
iAgar tiada lagi bisa hingga kualpa pada Al Khaliq
Namun..kau bukanlah benih yang dulunya kusemai
Tunjangmu mengakar jauh ke dasar sanubari
Andai kurentap..
Pasti kesakitan tak terperi menular keseluruh raga
Andai kucantas…bukankah tunggulmu tetap di situ
Tetap menghadir seribu nestapa saban saat kuterlirikmu
Pasrah…Kuserahkan segalanya pada Ar Rahiim
Dialah yang mengirimkan benihmu dulu
Jika di sisinya memilikimu akan menumbuhkan
Sejuta pohon cinta pada Ar Rahman
Tetaplah utuhlah kau dalam sanubarikuNamun..
Jika di sisi Al MalikMemilikimu mengundang murka Ilah
iMematikan pohon cintaku pada Al ‘Alim
Maka Dialah yang lebih tahu
Aturannya agar kau tersirna dari sanubariku..
Tanpa secubit sengsara
Tanpa sekelumit sesal
Tanpa seguris pilu
Tanpa secebis dendam
Pergilah kau dari sanubariku
Tanpa tersisa secalit tanda
Moga dengan pemergianmu…
Tiada putus rahmat Ilahi singgah di sanubariku
Tumbuh sejuta pohon cinta pada Rabbku
Menggantikan kau sepohon cinta....
MENCARI ISTRI YANG SEMPURNA
oleh RENUNGAN N KISAH INSPIRATIF pada 10 November 2010
•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•* •*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*
Bismillahir-Rahmanir-Rahim ...
Hamba mencari istri sempurna. Lelah hati dan jiwa. Hamba mencari kemana-mana, alhasil hamba tak sanggup temukan belahan jiwa itu. Setiap hari hamba berdoa, namun belum juga terkabul. Mungkin inilah perjuangan. Lama-lama hamba mulai menikmati kehidupan ini. Walaupun jemu pernah hinggap dalam kamus kehidupan hamba, meraung-raung dalam sunyi.
Sungguh, di dunia yang maya ini, hamba mencoba menghindar dari gundukan dosa, namun laron-laron dosa itu sesekali berduyun mendekati hamba. Sekuat ruh hamba berlari-berlari menuju cahaya, dan konon, salah satu kendaraan untuk mendekatkan diri dengan cahaya itu adalah mendapatkan seorang istri. Ya, hamba mencari istri sempurna, agar hamba bisa menyempurnakan niat hamba, bercengkrama dengan cahaya sejati.
Hamba bergelut dengan hari-hari, mencari secercah cahaya untuk bisa hamba huni dari kegelapan yang semakin gandrung menyelimuti hati hamba lagi. Hamba akui di setiap arah jam yang bergulir ada terpendam berjuta rahasia yang tak bisa hamba singkap keberadaannya, tak mampu hamba kuliti satu persatu apa gerangan yang diinginkan Allah. Tadinya hamba berpikir bahwa hamba telah mampu meredam satu niatan hamba itu, mengubur riak-riak kehidupan yang hamba bangun dengan pondasi rapuh. Rupanya detak suara jarum jam semakin besar menghentak-hentak dan memekakan telinga hamba, lalu hamba kembali terpuruk, pikiran hamba terhuyung-huyung melangkahkan kaki tak tentu arah.
Suatu hari, hamba bertemu dengan mawar. Di taman itu ia hidup sendiri. Warnanya yang merah merekah membuat mata terkagum-kagum. Ingin rasanya hamba mempersuntingnya, memetik segala hasrat yang mulai basah kuyup dengan segala keinginan.
Sang mawar tak sadar bahwa ada yang mengamatinya. Ya Tuhan harum sekali. Ya, ketika pagi merambat, hamba merasakan keharuman yang luar biasa. Merambat ke seluruh ubun-ubun, keharuman yang menakjubkan. Hamba memberanikan diri untuk menyapanya.
"Selamat pagi, Mawar." Mawar tersenyum, senyum yang menyejukkan.
"Selamat pagi. Ada apakah gerangan, sehingga pagi-pagi begini anda bertamu ke taman yang sepi ini?"
"Hamba berniat mencari istri yang sempurna. Setiap hari tanpa sepengetahuan anda, hamba mengamati anda, lalu tumbuhlah sejumput rasa tertentu yang tak bisa terdefinisi. Anda telah menyampaikan keharuman itu lewat wewangian yang disampaikan angin. Hamba pikir andalah yang hamba cari, belahan jiwa yang sekian lama memikat hamba untuk hidup dalam kembara."
"Betulkah aku yang anda cari? Tak malukah anda menikah dengan bunga sederhana sepertiku? Apa yang membuat anda terkagum? Tak banyak yang bisa aku berikan untuk anda."
"Mawar, sudah lama hamba mencari istri yang sempurna. Mungkin inilah harapan terakhir. Melihat warnamu yang memerah, hamba terkesima. Jika anda mengizinkan, hamba ingin melamar anda. Mari kita arungi bahtera hidup ini."
"Kalau betul itu yang anda inginkan, baiklah. Tunggu barang satu minggu, setelah itu jenguklah aku kembali."
"Terimakasih mawar. Ternyata hamba tak salah pilih. Seminggu lagi hamba akan kesini."
Hamba lantas meninggalkannya sendiri di taman itu. Hamba pergi diiringi senyum yang dramatis. Hati hamba seketika terbang ke langit. Sebentar lagi penantian hamba berakhir, hamba akan mendapatkan istri yang sempurna.
Seminggu berlalu, hamba mendatangi taman itu. Langkah kaki bersijingkat dengan sempurna, cepat dan gemulai. Ketika hamba tiba di tempat itu, tiba-tiba hati hamba melepuh, berterbanganlah harapan yang sempat mewarnai relung hati yang basah dengan tinta penantian. Mawar yang akan hamba persunting, yang akan hamba petik ternyata tak lagi berada di tangkainya.Ia telah luruh ke tanah merah, beserakan tak karuan, tak jelas lagi juntrungannya. Hamba tak habis mengerti, mengapa semua ini harus terjadi? Warna yang tadinya memerah, kini berubah kecoklat-coklatan, menjadi keriput, tak sesegar seperti minggu kemarin. Hamba menghampirinya, duduk termenung seperti seorang bocah yang merengek meminta mainan yang telah rusak. Dengan terbata-bata hamba berusaha menyusun kata-kata, menuai kalimat-kalimat. Namun mulut hamba teramat kelu, tak bisa lagi dengan sporadis menelurkan deretan huruf.
"Selamat pagi. Masihkah ada keinginan untuk menikah dengan ketidaksempurnaanku? Inilah aku, sang mawar yang sempat membuatmu terkagum. Mengapa wajah anda tercengang dan seolah tak memahami hakikat hidup?"
"Mengapa anda menjadi seperti ini? Apakah gerangan yang salah?"
"Tak ada yang patut disalahkan. Ini adalah siklus kehidupan. Hamba hanya bisa bertabah menghadapi takdir yang membelenggu. Ini jalan yang harus hamba jalani."
"Tapi hamba mencari istri yang sempurna, Mawar."
"Jika demikian, aku bukanlah belahan jiwamu."
Hamba beranjak dari tempat itu. Kekecewaan menghantui setiap langkah yang hamba bangun. Air mata menderas. Mawar yang sempat mencengkram jiwa, kini hanya onggokan ketakutan yang tak pernah hamba mimpikan sebelumnya.
***
Kini hamba berjalan lagi menyusuri waktu, mencari istri yang sempurna. Di tengah perjalanan, hamba melihat merpati yang terbang, menari di udara. Sayap-sayapnya ia sombongkan ke seluruh penjuru alam. Sungguh cantik ia, membuat cemburu para petualang. Lagi-lagi terbersit sebuah keinginan. Keinginan klasik: Inilah istri yang sempurna, semoga hamba bisa mendapatkannya. Merpati itu hinggap di ranting pohonan. Hamba memberanikan diri untuk memulai percakapan.
"Wahai merpati, tadi hamba melihatmu bercengkrama dengan angin. Bulu putihmu yang kudus, menjadikan harapan dalam batin kembali tumbuh."
"Apa yang hendak anda inginkan?"
"Hamba mencari istri yang sempurna. Andalah yang hamba cari."
"Betulkah aku yang anda cari?"
"Ya tentu. Hamba ingin anda terbang bersama hamba, membangun sebuah keindahan, mengarungi bahtera kehidupan."
"Jika demikian, silahkan tangkap aku. Apabila anda berhasil menangkap diriku, aku berani menjadi belahan jiwa anda. Aku akan belajar menjadi apa yang anda inginkan."
"Tapi bagaimana mungkin hamba bisa menangkap anda? Anda mempunyai dua sayap yang indah dan memesona, sedangkan hamba hanya manusia yang bisa menerbangkan imajinasi saja, selebihnya hamba adalah pemimpi yang takut dengan kehidupan."
"Segala sesuatu mungkin saja terjadi, asalkan ada maksud yang jelas dan lurus. Lebih baik anda pikirkan kembali niatan anda itu. Betulkah aku pasangan yang anda cari? Maaf, hamba aku bercengkrama dulu dengan angin, sampai jumpa."
Hamba tak bisa berkata banyak, merpati telah terbang bersama angin. Angin, oh...rupanya kekasih sejati merpati adalah angin. Hamba tak mau merusak takdir mereka. Bagaimana kata dunia kalau hamba dengan paksa menikahi sang merpati? Dunia akan mencemooh hamba sebagai manusia paling bodoh yang pernah dilahirkan. Tapi kemanakah lagi hamba harus mencari pasangan jiwa?
***
Itulah kabar hamba dulu. Meniti berbagai penderitaan untuk menyempurnakan segala beban yang melingkar di dasar palung jiwa hamba. Itulah gelagat hamba dulu, seperti seorang pecinta yang berkelana tak jelas arah dan tujuan, menghujani kulit lepuh para bidadari, menjadikan mereka gundah, berenang di atas lautan hampa. Begitu juga hamba. Ya, kabar hamba dulu! Memekik cinta yang bergemuruh, membadai, bercengkrama, meraja, bersengketa, meracau seperti burung kondor yang rindu bangkai-bangkai kematian. Dulu hamba tersesat dalam labirin sunyi tanpa nama. Hamba nyaris seperti mayat yang bergentayangan di siang hari, diperbudak angan-angan, bertubi-tubi mulut hamba memukul angin.
Sampai suatu malam, ketika keheningan mengambang di udara, berderinglah sebuah telepon selular yang teronggok di atas sajadah harapan. Kala itu hamba tidur lelap, mencipta mimpi yang samar. Hamba dibangunkan oleh gemuruh suara ring tone. Anehnya, suara selular itu tidak lagi menggelayutkan melodi seperti biasanya. Suaranya aneh tapi nikmat dan menyejukkan. Kalau tidak salah seperti ini: Allahuakbar....Allahuakbar...Allahuakbar... Kontan saja hamba terhenyak dan sempat kaget. Hamba mencoba memicingkan mata yang berat seperti terbebani satu ton serbuk besi. Di dinding kamar hamba melihat detak jam yang mengarah pada nomor tiga. Masih sepertiga malam. Siapa gerangan yang berani mengusik persemayaman indah ini? Lalu hamba mulai merunut kata-kata.
"Halo, siapa anda? Mengapa membangunkan hamba? Biarkan hamba beristirah barang sejenak." Hening, tak ada jawaban. Hamba pikir, ini pasti gelagat orang jahil yang mencoba berimprovisasi. Tapi ketika hamba mau menutup telepon selular, hamba mendengar suara yang menggelegar. Bukan, suara ini bukan dari telepon selular, tapi dari segala penjuru mata angin. Keringat mulai menghujan, ketakutan bersalaman di batin, air mata tak bisa hamba bendung, dan rasa rindu mencengkram hamba dari belakang, rindu yang tak terdefinisi. Mungkinkah doa-doa hamba yang terdahulu akan terkabul? Siapakah gerangan yang bicara? Setelah bermilyar doa berjejalan di udara, hamba harap sejumput cahaya itu yang bicara Ya, semoga bukan kepalsuan yang bicara. Suara itu makin keras terdengar. Suara itu berkata seperti ini.
"Betulkah kau mencari istri yang sempurna?" Dengan terbata-bata hamba bilang,
"Ya...ya..hamba mencari istri yang sempurna. Mampukah anda mengabulkan keinginan hamba yang belum terwujud ini?" Suara itu kembali berujar.
"Berbaringlah, lalu tutuplah matamu. Bukalah ketika suaraku tak terdengar lagi." Hamba ikuti keinginannya. Hamba tutup mata hamba, dan berbaringlah. Riangnya hati hamba, sebentar lagi hamba akan berjumpa dengan istri sempurna. Jodoh hamba akan hadir. Ah, suara itu hening. Hamba mulai memicingkan mata. Hamba lihat di sekeliling. Mengapa yang terlihat hanya gumpalan-gumpalan tanah yang kecoklatan? Mengapa begitu sejuk? Kemudian hamba melihat pakaian hamba. Putih! Semua serba putih. Bukankah ini kain kafan? Alam barzah, pikir hamba. Lalu hamba melihat sesosok tubuh datang menghampiri, begitu bercahaya, cantik rupawan.
"Siapa anda?"
"Hamba adalah amalan anda. Hamba tercipta dari anda, istri sempurna yang anda ciptakan sendiri. Menikahlah dengan hamba, sambil menunggu semua manusia kembali ke alam sunyi ini."
Begitulah kabar hamba kali ini. Ada lagi yang mau mencari istri sempurna?
DOA SANG PENGANTIN....
Doa Cinta Sang Pengantin
Ya Allah,Andai Kau berkenan, limpahkanlah rasa cinta kepada kami,Yang Kau jadikan pengikat rindu Rasulullah dan Khadijah Al QubroYang Kau jadikan mata air kasih sayangAli bin Abi Thalib dan Fatimah Az ZahraYang Kau jadikan penghias keluarga Nabi-Mu yang suci.
Ya Allah,Andai semua itu tak layak bagi kami,Maka cukupkanlah permohonan kami dengan ridlo-MuJadikanlah kami Suami & Istri yang saling mencintai di kala dekat,Saling menjaga kehormatan dikala jauh,Saling menghibur dikala duka,Saling mengingatkan dikala bahagia,Saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan,Serta saling menyempurnakan dalam peribadatan.
Ya Allah,Sempurnakanlah kebahagiaan kamiDengan menjadikan perkawinan kami ini sebagai ibadah kepada-MuDan bukti ketaatan kami kepada sunnah Rasul-Mu. Amin..
Ya Allah,Andai Kau berkenan, limpahkanlah rasa cinta kepada kami,Yang Kau jadikan pengikat rindu Rasulullah dan Khadijah Al QubroYang Kau jadikan mata air kasih sayangAli bin Abi Thalib dan Fatimah Az ZahraYang Kau jadikan penghias keluarga Nabi-Mu yang suci.
Ya Allah,Andai semua itu tak layak bagi kami,Maka cukupkanlah permohonan kami dengan ridlo-MuJadikanlah kami Suami & Istri yang saling mencintai di kala dekat,Saling menjaga kehormatan dikala jauh,Saling menghibur dikala duka,Saling mengingatkan dikala bahagia,Saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan,Serta saling menyempurnakan dalam peribadatan.
Ya Allah,Sempurnakanlah kebahagiaan kamiDengan menjadikan perkawinan kami ini sebagai ibadah kepada-MuDan bukti ketaatan kami kepada sunnah Rasul-Mu. Amin..
Tuesday, November 9, 2010
Jodohku..... aku rindu kamu....
Assalammu'alaikum........
Apa kabar jodohku? Baik-baik saja kan?? Berat rasanya kantung mataku tertutup. Bagaimana dengan kamu? Apa kamu slalu terbangun disepertiga malam terakhir? Dan apakah mulutmu trs menerus berdzikir dimalam itu?
Jujur aku rindu kamu....jodohku...,,
Tapi saat ini blm saatnya untuk kita bertemu, bukannya aku tak mau..,atau aku tak rindu. Tapi memang karna perjalanan kita masih panjang. Dan masih banyak kewajiban yg harus kita penuhi sayang..,,Terkadang aku berfikir...apa nanti saat subuh tiba kau akan membangunkanku??Mengajakku bertafakur dan bersujud kepada-Nya??
Berat hati ini menantimu, gelisah pula hati ini memikirkanmu. Apa kau slalu hiasi langkahmu dengan kebaikan-kebaikan? Dan apakah nanti saat Dzuhur tiba..
kau akan meninggalkan kesibukanmu sementara, untuk menghadap-Nya?
Jodohku...sehatkah kamu?
Kalau saja aku berada disampingmu saat ini, mungkin aku akan merawatmu dengan penuh kasih sayang.,
Jodohku sabar dan tenanglah...
aku disini masih bersabar menantimu,Hatimu tak sedang terluka kan? tersenyumlah... karna aku yakin kebahagiaan akan slalu menyertai kita,Jikalau detik ini hatimu sedang terluka, ambil air wudlulah... dan mendekatlah kepada-Nya.,Tapi disini ak berharap kau baik-baik saja..,
Hmm....
waktu ini memang terasa lama buadku.,tapi ak yakin takkan lama lagi kau akan hadir menyapaku dan mengajakku untuk melakukan shalat fardhu.
Dan sering pula kau akan menyanyakan.. " Sudah shalatkah kau sayang?"
Jodohku...aku rindu..,
Kapan kita bertemu? Begitu banyak hal yg ingin ku ceritakan kepadamu. Begitu banyak pula harapanku untuk menantikan nasihat2mu. Hati ini kosong...dan hati ini tak sabar menanti kehadiranmu yg kan membalut dan menyembuhkan luka dihatiku.
Jodohku...
apa kau jg rindu padaku? Bagaimana dengan Qur'an mu? Sudahkah kau baca diantara maghrib dan isya'? Apa yg kau pahami dari surah itu? Ceritakanlah kepadaku....Aku siap mendengarkan., dan begitu jg dengan keluh kesahmu,aku siap berbagi sayang...
Perubahan apa yg kau lakukan dari hari ke hari sayang? semakin membaikah? Tak kau sentuh kan hal-hal yg dilarang agama?
Aku berharap seperti itu...Jodohku....
disetiap langkahku dan seusai shalatku..
ku titipkan AL -Fatihah untukmu,agar kau slalu berada dijalan-Nya..
Sabar ya sayang, waktu-waktu ini bukanlah waktu yg lama..
Jangan sampai kau salah jalan sayang.,Salam rindu pula untuk orang tuamu, baik-baikah mrk?Masihkah kau jaga mereka dg kasih sayangmu?Dan sudahkah kau bersyukur??
Sayang...
nantilah aku, dgn berbagai kebaikan yg nantinya akan membawa Rahmat untuk kita, Jagalah dirimu dari hal-hal yang dilarang agama. Karna aku mencintaimu secara tulus...
Jodohku...
bersiaplah kau untuk mencintaiku scara tulus dan mau menerima segala kekuranganku...dan membenarkanku dikala ak salah.Sayang... berusahalah! Kita pasti akan sukses! Bahagiakan orang tuamu...dengan menjaga sikapmu dan tuturkatamu..
Aku yakin kau adalah orang yang sabar, orang yang cakap untuk memimpin kelak.
Jgn pernah merasa sepi..
karna aku disini masih setia menantimu, dan disini aku masih setia menjaga kehormatanku.
Sayang...
kalau siang sudah berlalu..pejamkan matamu dg buaian do'a, begitu juga ucap do'a dariku selalu menyertaimu...
Smoga ALLAH selalu menjadikan kita dijalan yang benar. AMin...
Jodohku...
Tak terasa pena ini telah banyak kui goreskan diatas kertas putih ini, yg memang benar ini adalah tanda kerinduanku kepadamu.,
Ingatlah sayang...
aku slalu ada untukmu...
Untuk itu jgn pernah kau merasa sendiri atau sepi..
Hmm...semoga kerinduanku ini akan terjawab,seiring berjalannya waktu.
Salam hormatku dan sayangku untukmu......
Wassalammu'alaikum
CINTA APA ADANYA
Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-2 saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-2 sensitif. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.
Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.
"Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut.
"Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan"
Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.
Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?
Akhirnya dia bertanya,: "Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?".
Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan,: "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya : “Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati, Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?"
Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok."
Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-2an tangannya dibawah sebuah gelas yang bertuliskan. ...
"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya... "
Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.
"Kamu bisa mengetik di komputer namun selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-2 saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya."
"Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang."
"Kamu suka jalan-2 ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untuk mengarahkanmu. "
"Kamu selalu pegal-2 pada waktu ’teman baikmu’ datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal."
"Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi ’aneh’. Dan harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami."
"Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu."
"Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-2 bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu".
"Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku."
"Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. "
"Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu. Aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu. "
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya.
"Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu."
"Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagiaku bila kau bahagia.".
Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.
Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintaiku.
Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.
Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.
"Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut.
"Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan"
Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.
Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?
Akhirnya dia bertanya,: "Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?".
Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan,: "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya : “Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati, Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?"
Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok."
Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan oret-2an tangannya dibawah sebuah gelas yang bertuliskan. ...
"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya... "
Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.
"Kamu bisa mengetik di komputer namun selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-2 saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya."
"Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang."
"Kamu suka jalan-2 ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untuk mengarahkanmu. "
"Kamu selalu pegal-2 pada waktu ’teman baikmu’ datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal."
"Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi ’aneh’. Dan harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami."
"Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu."
"Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-2 bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu".
"Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku."
"Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. "
"Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu. Aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu. "
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya.
"Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu."
"Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagiaku bila kau bahagia.".
Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.
Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintaiku.
Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.
BUKU HARIAN AYAH
Cerita yang aku dapat dari milis seorang teman membuatku tergugah, Pertengkaran, perselisihan dan salah paham pasti akan mewarnai sebuah pernikahan. Seperti cerita dalam tulisan ini, aku juga sangat mengagumi pernikahan ayah dan ibuku. Pernikahan yang akhirnya dipisahkan oleh maut.
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Ayah dan ibu telah menikah lebih dari 30 tahun, saya sama sekali tidak pernah melihat mereka bertengkar.
Di dalam hati saya, perkawinan ayah dan ibu ini selalu menjadi teladan bagi saya, juga selalu berusaha keras agar diri saya bisa menjadi seorang pria yang baik, seorang suami yang baik seperti ayah saya. Namun harapan tinggallah harapan, sementara penerapannya sangatlah sulit.
Tak lama setelah menikah, saya dan istri mulai sering bertengkar hanya akibat hal - hal kecil dalam rumah tangga. Malam minggu pulang ke kampung halaman, saya tidak kuasa menahan diri hingga menuturkan segala keluhan tersebut pada ayah.
Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun ayah mendengarkan segala keluhan saya, dan setelah beliau berdiri dan masuk ke dalam rumah. Tak lama kemudian, ayah mengusung keluar belasan buku catatan dan ditumpuknya begitu saja di hadapan saya. Sebagian besar buku tersebut halamannya telah menguning, kelihatannya buku? buku tersebut telah disimpan selama puluhan tahun.
Ayah saya tidak banyak mengenyam pendidikan, apa bisa beliau menulis buku harian? Dengan penuh rasa ingin tahu saya mengambil salah satu dari buku-buku itu. Tulisannya memang adalah tulisan tangan ayah, agak miring dan sangat aneh sekali, ada yang sangat jelas, ada juga yang semrawut, bahkan ada yang tulisannya sampai menembus beberapa halaman kertas. Saya segera tertarik dengan hal tersebut, mulailah saya baca Dengan seksama halaman demi halaman isi buku itu.
Semuanya merupaka catatan hal ? hal sepele, "Suhu udara mulai berubah menjadi dingin, ia sudah mulai merajut baju wol untuk saya."
"Anak - anak terlalu berisik, untung ada dia."
Sedikit demi sedikit tercatat, semua itu adalah catatan mengenai berbagai macam kebaikan dan cinta ibu kepada ayah, mengenai cinta ibu terhadap anak? anak dan terhadap keluarga ini. Dalam sekejap saya sudah membaca habis beberapa buku, arus hangat mengalir di dalam hati saya, mata saya berlinang air mata. Saya mengangkat kepala, dengan penuh rasa haru saya berkata pada ayah "Ayah, saya sangat mengagumi ayah dan ibu."
Ayah menggelengkan kepalanyadan berkata, "Tidak perlu kagum, kamu juga bisa."
Ayah berkata lagi, "Menjadi suami istri selama puluhan tahun lamanya, tidak mungkin sama sekali tidak terjadi pertengkaran dan benturan"
Intinya adalah harus bisa belajar untuk saling pengertian dan toleran. Setiap orang memiliki masa emosional, ibumu terkadang kalau sedang kesal, juga suka mencari gara - gara, melampiaskan kemarahannya pada ayah, mengomel. Waktu itu saya bersembunyi di depan rumah, di dalam buku catatan saya tuliskan segala hal yang telah ibumu lakukan demi rumah tangga ini. Sering kali dalam hati saya penuh dengan amarah waktu menulis kertasnya sobek akibat tembus oleh pena. Tapi saya masih saja terus menulis satu demi satu kebaikannya, saya renungkan bolak balik dan akhirnya emosinya juga tidak ada lagi, yang tinggal semuanya adalah kebaikan dari ibumu."
Dengan terpesona saya mendengarkannya. Lalu saya bertanya pada ayah, "Ayah, apakah ibuku pernah melihat catatan-catatan ini?"
Ayah hanya tertawa dan berkata, "Ibumu juga memiliki buku catatan. Dalam buku catatannya itu semua isinya adalah tentang kebaikan diriku. Kadang kala dimalam hari,menjelang tidur, kami saling bertukar buku catatan, dan saling menertawakan pihak lain. ha. ha. ha."
Memandang wajah ayah yang dipenuhi senyuman dan setumpuk buku catatan yang berada di atas meja, tiba - tiba saya sadar akan rahasia dari suatu pernikahan ::::
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
"Cinta itu sebenarnya sangat sederhana, ingat dan catat kebaikan dari orang lain..
Lupakan segala kesalahan dari pihak lain."
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Ayah dan ibu telah menikah lebih dari 30 tahun, saya sama sekali tidak pernah melihat mereka bertengkar.
Di dalam hati saya, perkawinan ayah dan ibu ini selalu menjadi teladan bagi saya, juga selalu berusaha keras agar diri saya bisa menjadi seorang pria yang baik, seorang suami yang baik seperti ayah saya. Namun harapan tinggallah harapan, sementara penerapannya sangatlah sulit.
Tak lama setelah menikah, saya dan istri mulai sering bertengkar hanya akibat hal - hal kecil dalam rumah tangga. Malam minggu pulang ke kampung halaman, saya tidak kuasa menahan diri hingga menuturkan segala keluhan tersebut pada ayah.
Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun ayah mendengarkan segala keluhan saya, dan setelah beliau berdiri dan masuk ke dalam rumah. Tak lama kemudian, ayah mengusung keluar belasan buku catatan dan ditumpuknya begitu saja di hadapan saya. Sebagian besar buku tersebut halamannya telah menguning, kelihatannya buku? buku tersebut telah disimpan selama puluhan tahun.
Ayah saya tidak banyak mengenyam pendidikan, apa bisa beliau menulis buku harian? Dengan penuh rasa ingin tahu saya mengambil salah satu dari buku-buku itu. Tulisannya memang adalah tulisan tangan ayah, agak miring dan sangat aneh sekali, ada yang sangat jelas, ada juga yang semrawut, bahkan ada yang tulisannya sampai menembus beberapa halaman kertas. Saya segera tertarik dengan hal tersebut, mulailah saya baca Dengan seksama halaman demi halaman isi buku itu.
Semuanya merupaka catatan hal ? hal sepele, "Suhu udara mulai berubah menjadi dingin, ia sudah mulai merajut baju wol untuk saya."
"Anak - anak terlalu berisik, untung ada dia."
Sedikit demi sedikit tercatat, semua itu adalah catatan mengenai berbagai macam kebaikan dan cinta ibu kepada ayah, mengenai cinta ibu terhadap anak? anak dan terhadap keluarga ini. Dalam sekejap saya sudah membaca habis beberapa buku, arus hangat mengalir di dalam hati saya, mata saya berlinang air mata. Saya mengangkat kepala, dengan penuh rasa haru saya berkata pada ayah "Ayah, saya sangat mengagumi ayah dan ibu."
Ayah menggelengkan kepalanyadan berkata, "Tidak perlu kagum, kamu juga bisa."
Ayah berkata lagi, "Menjadi suami istri selama puluhan tahun lamanya, tidak mungkin sama sekali tidak terjadi pertengkaran dan benturan"
Intinya adalah harus bisa belajar untuk saling pengertian dan toleran. Setiap orang memiliki masa emosional, ibumu terkadang kalau sedang kesal, juga suka mencari gara - gara, melampiaskan kemarahannya pada ayah, mengomel. Waktu itu saya bersembunyi di depan rumah, di dalam buku catatan saya tuliskan segala hal yang telah ibumu lakukan demi rumah tangga ini. Sering kali dalam hati saya penuh dengan amarah waktu menulis kertasnya sobek akibat tembus oleh pena. Tapi saya masih saja terus menulis satu demi satu kebaikannya, saya renungkan bolak balik dan akhirnya emosinya juga tidak ada lagi, yang tinggal semuanya adalah kebaikan dari ibumu."
Dengan terpesona saya mendengarkannya. Lalu saya bertanya pada ayah, "Ayah, apakah ibuku pernah melihat catatan-catatan ini?"
Ayah hanya tertawa dan berkata, "Ibumu juga memiliki buku catatan. Dalam buku catatannya itu semua isinya adalah tentang kebaikan diriku. Kadang kala dimalam hari,menjelang tidur, kami saling bertukar buku catatan, dan saling menertawakan pihak lain. ha. ha. ha."
Memandang wajah ayah yang dipenuhi senyuman dan setumpuk buku catatan yang berada di atas meja, tiba - tiba saya sadar akan rahasia dari suatu pernikahan ::::
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
"Cinta itu sebenarnya sangat sederhana, ingat dan catat kebaikan dari orang lain..
Lupakan segala kesalahan dari pihak lain."
Surat Seekor Ayam kepada Manusia
By: Pradnyamita
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Kepada : Saudaraku yang terkasih, Manusia
Salam kasih saudaraku, Maafkan aku kalau tulisanku ini mengganggumu. Aku sendiri juga tidak yakin apakah benar menulis surat ini atau tidak. Tapi, kupikir, jika surat ini tidak pernah ada, mungkin tidak akan lagi ada kesempatan. Dengan tulisan ku yang berantakan ini, ha.. ha.. kamu menyebutnya cakar ayam, semoga masih bisa terbaca, aku memberanikan diri. Masih teringat, tiap pagi kamu selalu telat bangun. Sulit sekali untukmu bangun pagi. Sering kali kamu tidak sarapan, langsung saja berangkat. Lihat saja, badan kamu jadi kurus begitu. Tahukah kamu? Aku sangat sedih. Aku bertekad berbuat sesuatu untukmu. Tiap pagi aku akan bangun pagi-pagi, aku akan teriak terus sampai kamu bangun. Sering kali, tenggorokanku sakit, suaraku hilang, tapi aku tetap berusaha teriak sampai kamu bangun. Sekarang mungkin kamu harus berjuang sendiri, maafkan aku, aku tidak bisa lagi membangunkanmu.
Kata dokter, telurku banyak mengandung protein. Aku begitu bahagia bisa memberikan sesuatu dari diriku untukmu. Memang aku sulit sekali menerima ini, aku begitu sulit bertelur dengan harapan dapat anakku dapat segera menetas. Tapi sepertinya harapan itu tidak akan pernah terwujud. Setidaknya aku bisa melihatmu sehat karena telurku. Aku tidak pernah menyesal, karena aku mengasihimu, aku sangat mengasihmu. Akhir-akhir ini, aku merasa aneh, daging pada tubuhku terasa membengkak, terutama bagian pahaku. Aku mulai bertanya kapan aku terakhir fitness¦ Tapi rupanya itu bukan hasil fitnessku selama ini, kamu telah melakukan sesuatu padaku. Seingatku sering kali aku tertusuk jarum yang tajam dan setelah itu, terasa ada carian yang masuk ke tubuhku. Pertama-tama kukira dengan badanku seperti ini, kamu ingin aku jadi atlit binaraga. Aku begitu bahagia, kamu begitu memperhatikanku. Ketika aku diangkut ke truk bersama teman-temanku, aku masih berpikir aku akan pergi ikut turnamen binaraga. Aku begitu bahagia berpikir bisa membawa pulang piala buatmu sampai aku sadar tempat apa yang kami tuju. Aku melihat teman-temanku sudah terkapar, darah mengucur dimana-mana, mereka sudah tidak beryawa. Teriakanku tertahan, Ini bukan gedung turnamen, ini adalah rumah jagal.
Akhirnya aku mengerti, ternyata aku disuntik supaya dagingku besar, kamu akan menikmati dagingku. Tapi semua itu sudah terlambat. Aku takut sekali, aku ingin lari keluar tapi aku tak bisa, aku tak berdaya. Satu-persatu temanku dimasukkan ke dalam sebuah alat yang besar, teriakan mereka begitu menyayat hati. Aku tahu pasti, sebentar lagi aku akan merasakannya. Aku heran, suara teriakan yang begitu keras, tidakkah itu mengganggumu? Mungkin kamu tidak mendegarnya atau lebih tepatnya tidak mau mendengarnya? Bukankah kita sama-sama mahkluk ciptaan Tuhan? Bukankah dulu kita saling mengasihi? Kenapa kamu berubah begitu cepat? Apakah aku benar-benar tidak bermakna di matamu? Waktuku sudah hampir habis, sebentar lagi akan tiba giliranku. Sudah tidak ada gunanya lagi aku berbicara terlalu banyak. Ketika kamu membaca surat ini, aku sudah tidak ada lagi di dunia ini. Hmm, mungkin juga aku sudah berada dalam perutmu!
Tapi ada satu hal yang aku ingin sekali kamu tahu, bahwa aku masih mengasihmu, saudaraku. Aku doakan semoga kamu bisa hidup bahagia denga kasih. Semoga pengorbananku ini bermakna bagimu. Aku masih terus menantikan hari dimana kita bisa hidup bersama, saling mengasihi. Mungkinkah hari itu akan tiba? Selamat tinggal saudaraku. (referensi)
Yang mengasihimu, Ayam
♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Subscribe to:
Posts (Atom)