♥♥.
Untuk jiwaku, yang sekarang sedang gundah, yang sekarang sedang gelisah…
Gelisah karena kau ingin segera tahu nasibmu kelak..
Apakah kau bisa membahagiakan keluargamu atau tidak?
Apakah kau bisa membahagiakan orangtuamu atau tidak?
Apakah kau bisa membahagiakan orang terkasihmu atau tidak?
Sabarlah wahai jiwaku, upaya hari ini memang bukan untuk kau tuai hari ini.
Kau diciptakan untuk jadi orang besar, untuk jadi penerang disekitarmu,
karena sebagian cahaya ada dalam dirimu.
Jiwaku yang sedang berhenti dan bingung.
Jika kau memang mau, berhentilah sejenak, nikmati kesedihanmu, rasakan kelelahanmu.
Karena mungkin selama ini aku memaksamu terlalu keras.
Tapi aku minta, jangan terlalu lama, karena aku membutuhkanmu, temanku membutuhkanmu, orang-orang terkasihmu membutuhkanmu.
Mereka rindu dengan diriku yang telah kau buat menjadi hebat, menjadi besar, menjadi pemimpin atau pemberani yang sering mereka lihat selama ini. Mereka ingin bertemu lagi dengan diriku yang telah kau buat menjadi penyemangat bagi orang lain, inspirator bagi kawan dan juga mentor bagi diriku sendiri dan orang terdekatku.
Selamat menikmati waktu istirahatmu wahai jiwaku…
Esok atau mungkin lusa atau mungkin kelak hari, ketika kau sudah siap menemaniku lagi,
aku akan menyambutmu dengan diri yang lebih bijak dan tangguh,
diri yang tak banyak mengeluh dan lebih mawas.
Dan saat itu, kau bisa menemaniku lagi untuk berbuat sesuatu hal yang membuat orang berdecak kagum. Dan saat itulah kita bisa menunggu hasil kerja kita dan kita tuai bersama hasilnya.
Dari Diriku... Untukmu Wahai Jiwaku... .♥♥.
No comments:
Post a Comment