Saturday, March 16, 2013

Aku ingin menikah dengan cara sederhana

Aku ingin menikah dengan sederhana.

Bukan berlangsung di gedung mewah lalu di iringi gamelan, atau pakaian mengkilap.

Aku berharap dengan itu keluarga ku kelak tidak menjadi silau oleh kemewahan dunia.


Menikah dengan sederhana

Dengan undangan pernikahan yang ku design sendiri dan ku cetak sendiri.

Berlangsung di masjid dengan khitmat disaksikan orang-orang yang benar-benar tulus menerima kekuranganku.

Aku ingin beribdah dengan mudah bukan mempersulit.

Karena aku tak ingin disibukkan oleh ribetnya upacara adat.

atau aturan yang menurut agama tak semestinya wajib ada.

Sebab aku berharap agamalah yang memandu perjalanan kita.



Walimatul ‘ursy nantinya hanya dilangsungkan di rumah saja


Menunya mungkin tak istimewa.

Cukup mengundang anak yatim piatu,kerabat terdekat dan sahabat yang melekat.

Namun dengan itu ku harap kita masih bisa mendengar adzan dan shalat pada waktunya.

Harapanku nantinya kita selalu mendengar adzan dalam setiap kesibukan rumah-tangga kita.

Sehingga aku bediri didepanmu, membimbing sholat berjamaah disetiap waktu kita.

Bermunajat bersama disepertiga malam-malam.


Aku ingin menikah dengan sederhana.

Juga menikahi wanita yang sederhana saja.

Meminta Mahar sederhana dan memudahkan usahaku untuk menjadi bagian dari hidupnya.

Tak memusingkan masalah makan dan tempat tinggal.

Karena selama bersamaku tak akan ku biarkan lambungnya perih menahan lapar atau raganya menggigil oleh terpaan dingin,, aku janji..



harapanku, aku bisa menikah dengan cara sederhana

mencoba mendobrak kebiasaan dan tradisi yang mempersulit pernikahan

Bahwa inti pernikahan bukanlah prestise yang harus ditunjukkan pada tamu-tamu bangswan dan kaya

Bukan pula menilai sebuah kemegahan pernikahan sebagai ukuran kebahagiaan.

Bukan karena aku meremehkanmu duhai calon istriku,,

Bukan pula karena aku tak mau berusaha membiayai pernikahanku.




Namun aku hanya pria sederhana.

Bekerja setiap hari agar dapat menghidupi ibu dan bapakku.

Bekerja agar aku bisa berbagi dengan orang-orang yang tak seberuntung aku.

Maka tak pernah ku bermimpi meminta ALLAH menitipkan bidadari sempurna untukku.

semoga aku menemukan wanita dengan keluarga yang luarbiasa itu.

yang mempercayakan buah hatinya sebagai ma’mumku.

Yang akan ku jaga dan cintai ia dengan segenap jiwa.

Ku muliakan ia semulia-mulianya.




Dan Aku berharap, jika kelak aku dan istriku tercinta telah tiada

semoga ALLAH menghisab kami dengan cara sederhana

Dan kami berjumpa bersama,berkumpul kembali di syurga




illahirabbi ALLAH.


by duta

No comments:

Post a Comment