Tuesday, August 5, 2014

Jangan Terlalu Percaya dengan Mata Anda

Seorang teman pernah memberi tahu saya sebuah kalimat: "Percayalah pada apa yang kamu lihat (walaupun hanya satu kali) daripada apa yang kamu dengar (walaupun 1000 kali)". Sekilas saya berpikir bahwa kata-kata tersebut ada benarnya. Tetapi setelah saya renungkan lebih jauh ternyata apa yang kita lihat belum tentu benar. Apa yang kita lihat dengan mata bisa saja menipu kita. Lihatlah dengan mata kemudian rasakan dan renungkan dengan hati, maka itulah kebenaran.

Kita sering sekali mendengar ada muda-mudi yang pacaran kemudian putus karena pasangannya selingkuh. Atau suami-istri yang bercerai karena salah satu dari mereka selingkuh. Penyebab terjadinya perselingkuhan pada umumnya adalah "ada yang lebih baik". Biasa kita sering mendengar istilah "rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau daripada rumput rumah kita". Ada wanita/pria lain yang lebih cantik/tampan daripada pasangan kita. Ada wanita/pria lain yang lebih perhatian, lebih kaya, lebih pintar, lebih keren, dll, daripada pasangan kita. Itulah yang terkadang menyebabkan hubungan berakhir.


Mata telah menipu kita. Jika kita melihat dengan mata, maka yang terlihat adalah rumput yang lebih hijau, lebih bagus, lebih menawan. Jangan terlalu percaya dengan apa yang dilihat oleh mata. Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau, tetapi cobalah untuk datang dan berdiri diatasnya, maka kita akan menyadari bahwa ternyata rumput tersebut tidak lebih hijau daripada rumput di rumah kita.

Jangan mengambil kesimpulan hanya dari penglihatan dengan mata. Rasakan, pikirkan, dan renungkan dengan hati maka kita akan dapat melihat kebenaran yang sejati. Jangan meninggalkan pasangan kita hanya karena kita melihat ada orang lain yang lebih baik daripada pasangan kita. Jangan mencari kesempurnaan, karena kesempurnaan bersifat semu (Mencari Pasangan Yang Sempurna). Bersyukurlah dan hargailah apa yang kita miliki. Karena hanya dengan bersyukur dan menghargailah kita dapat melihat kesempurnaan.


The grass is always greener on the other side. Their grass looks greener until you go stand in it. Then you realize it's no greener than the grass you have.


Mencari Pasangan Yang Sempurna

Setelah sekian lama saya gak nge-post karena liburan, hari ini saya akan kembali membagi cerita mengenai kehidupan. Kali ini saya akan mengangkat topik mengenai kesempurnaan. Banyak diantara kita yang mencari seorang pendamping hidup yang sempurna. Pertanyaannya adalah apakah ada ? Jika ada, dimanakah dia ?


Ada kisah seorang laki-laki yang sudah sangat mapan dalam hal keuangan. Sang laki-laki mencari seorang pasangan hidup yang sempurna untuk menemani hidupnya. Pada suatu kesempatan, sang laki-laki menemukan seorang perempuan dengan paras yang sangat cantik. Belum pernah dia melihat wanita secantik ini. Tapi sayang, dibalik paras cantiknya, ternyata si perempuan tidak bisa memasak. Sang laki-laki berkata, sayang sekali ternyata dia tidak bisa memasak. 

Di lain kesempatan, sang laki-laki kembali bertemu dengan seorang perempuan lainnya. Perempuan ini memiliki paras yang tidak kalah cantik dengan perempuan pertama. Disamping itu, perempuan ini juga memiliki 5 restoran terkenal di kotanya, tidak diragukan lagi bahwa perempuan ini sangat pandai memasak. Setelah mengenal lebih jauh, ternyata perempuan ini mempunyai wawasan yang kurang baik. Sang laki-laki kembali berkata, sayang sekali ternyata wawasan perempuan ini kurang baik, mungkin dia terlalu sibuk belajar memasak.

Di kesempatan berikutnya, sang laki-laki bertemu dengan perempuan lainnya. Perempuan ini sangat sempurna. Perempuan ini sangat cantik, sangat pandai memasak, sangat perhatian, memiliki wawasan dan pengetahuan yang sangati baik, dan sangat anggun. Sang laki-laki berkata, perempuan ini sempurna, tidak ada sedikitpun celah dari padanya. Dialah pasangan hidupku. Kemudian sang laki-laki mulai mendekati perempuan ini dan mengutarakan isi hatinya. 

Sang laki-laki berkata: "engkaulah perempuan paling sempurna yang pernah kutemui, kesempurnaan ada pada dirimu. Apakah kau mau menjadi pasangan hidupku ?". Dengan lembut sang perempuan berkata: "terima kasih atas pujianmu, jika engkau memang mencari perempuan yang sempurna dan menganggap aku adalah perempuan tersebut, maka aku juga sedang mencari laki-laki yang paling sempurna, dan laki-laki itu bukanlah engkau". Setelah berbicara demikian, sang perempuan berlalu meninggalkan sang laki-laki yang sedang termenung.

Jangan mencari pasangan yang sempurna. Saya tidak bilang pasangan yang sempurna itu tidak ada, tetapi walaupun memang ada maka dia ada untuk orang yang sempurna juga. Apakah kita sempurna ? Jawabannya adalah tidak, sebagai manusia kita memiliki banyak sekali kekurangan. Selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki dan pasangan kita miliki. Jangan mencari pasangan yang sempurna, tetapi jadikanlah pasangan kita sempurna di mata kita.


Monday, July 21, 2014

Cerita Tentang Iman - Hasil Pilpres Indonesia 22 Juli 2014

Hari ini tanggal 22 Juli 2014 merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia karena pada hari ini pukul 16.00 WIB akan diumumkan siapa yang menjadi pemimpin bangsa Indonesia 5 tahun kedepan. Banyak spekulasi yang beredar pada hari ini. Ada yang menjagokan nomor 1, ada pula yang menjagokan nomor 2. Tentu saja saya bukan akan bercerita mengenai politik disini. :)

Yang menarik dan menjadi pengamatan saya dalam beberapa hari ini adalah spekulasi-spekulasi yang terjadi dalam masyarakat. Banyak orang-orang yang memprediksikan bahwa pada hari pengumuman pemenang pilpres akan terjadi kerusuhan yang hebat. Sebagai efeknya, banyak orang-orang kaya yang sudah terlebih dahulu pergi ke luar negeri untuk "mencari aman". Ada juga beberapa kantor dan teman saya yang libur pada hari ini. Ini menjadi sesuatu yang unik di mata saya.


Saya yakin dan percaya, siapapun kita, apapun latar belakang kita, apapun pekerjaan kita, kita semua tidak menginginkan adanya kerusuhan di Indonesia. Kita ingin hari ini, tanggal 22 Juli 2014, semuanya aman-aman saja. Mungkin kita semua sudah berdoa dan berharap agar hari ini keadaan aman terkendali. Tetapi, bagaimana dengan iman kita ? Saya tidak berbicara tentang agama disini, saya yakin semua agama mengajarkan kita mengenai iman.

Alkisah, ada sebuah desa yang mengalami kekeringan panjang. Ratusan warga desa tersebut sepakat akan mengadakan doa bersama di suatu pagi yang sudah ditentukan di suatu lapangan terbuka. Ratusan orang datang ke lapangan tersebut untuk memanjatkan doa bersama meminta turunnya hujan. Dari ratusan orang yang datang, hanya ada 1 orang yang datang dengan membawa payung. Menurut saya itulah yang kita sebut sebagai iman.

Kita meyakini bahwa sesuatu belum terjadi akan terjadi. Kita percaya bahwa itu akan terjadi, sehingga kita bersikap seolah-olah hal tersebut telah terjadi. Itulah iman. Kita percaya sesuatu yang belum terlihat atau belum terjadi.

Marilah kita memiliki iman yang kuat bahwa pada hari ini, tanggal 22 Juli 2014, pada saat pengumuman pilpres, dan hari-hari berikutnya pasca pengumuman pilpres, semuanya akan baik-baik saja. Semua akan berjalan dengan sangat baik. Banga Indonesia akan semakin maju siapapun presiden terpilih. Iman ditunjukan dari perbuatan, bukan perkataan. Berbuatlah seperti apa yang iman kita katakan.